Riau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(43 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
{{Kotak info provinsi Indonesia
|nama
|translit_lang1 = bahasa Melayu
|translit_lang1_info = رياو
|translit_lang1_type = [[Abjad Jawi|Jawi]]
|foto = {{multiple image|border=infobox|total_width =300|image_style = border:1;
|perrow = 2/2/2
|image1=Pekanbaru 2019.jpg
Baris 23:
|peta = Riau in Indonesia.svg
|dasar hukum = UU RI No. 19/drt Tahun 1957
|hari jadi =
|ibu kota = [[Kota Pekanbaru]]
|kota besar = [[Kota Dumai]]
Baris 31:
|kelurahan = 271
|desa = 1.876
|nama gubernur = [[
|nama wakil gubernur = ''
|nama sekretaris daerah =
|nama ketua DPRD = [[Yulisman]]
|luas = 89935,90
Baris 40:
|luasperairan = <!-- Tuliskan angka saja, tanpa satuan (km, dsb.) dan tanda titik sebagai pembatas ribuan. -->
|persenperairan = <!-- Tuliskan angka saja, tanpa satuan (%). -->
|penduduk =
|tahun populasi = 30 Juni [[
|populasi ref = <ref name="DUKCAPIL"/><ref name="RIAU">{{cite web|url=https://riau.bps.go.id/publication/2022/02/25/85c4ce5fd9662f99e34a5071/provinsi-riau-dalam-angka-2022.html|title=Provinsi Riau Dalam Angka 2022|publisher=BPS Provinsi Riau|accessdate=26 Februari 2022|format=pdf|page=29, 30, 68, 236}}</ref>
|kepadatan = auto
Baris 47:
|87,04% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 10,
** 9,
** 1,
{{Tree list/end}}
|
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[Bahasa Melayu Riau|Melayu Riau]] (dominan), [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Minangkabau|Minangkabau]], [[Rumpun bahasa Batak|Batak]], [[Bahasa Banjar|Banjar]], [[Bahasa Loncong|Loncong]], [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]], [[Bahasa Bugis|Bugis]], Lainnya
|IPM = {{increase}} 74,
|DAU = Rp 1.603.291.532.000,00- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=26 Februari 2021}}</ref>
|lagu = {{hlist|"[[Lancang Kuning]]"|"[[Soleram]]"|"[[Kelewang]]"}}
Baris 81:
}}
'''Riau''' ([[Jawi]]: رياو) adalah sebuah [[provinsi]] di [[Indonesia]] yang terletak di pantai timur pulau [[
[[Ibu kota]] dan [[kota]] terbesar di provinsi Riau adalah [[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]], dan kota besar lainnya setelah Pekanbaru adalah kota [[Kota Dumai|Dumai]]. Berdasarkan hasil [[Badan Pusat Statistik]] Riau tahun [[2022]], penduduk provinsi Riau berjumlah 6.493.603 jiwa, dengan kepadatan penduduk 75 jiwa/km², dan pada pertengahan [[2024]] berjumlah 6.969.031 jiwa peduduk.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=14 Oktober 2024|format=Visual}}</ref><ref name="RIAU"/> Riau saat ini merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia, dan sumber dayanya didominasi oleh sumber alam, terutama [[minyak bumi]], [[gas alam]], [[karet]], [[kelapa sawit]] dan perkebunan serat. Tetapi, penebangan hutan yang merajalela telah mengurangi luas hutan secara signifikan, dari 78% pada 1982 menjadi hanya 33% pada 2005.<ref>{{Cite web |url=http://www.wwf.or.id/attachments/pdf/EleventhHourRiau'sForests.pdf |title=WWF: The Eleventh Hour for Riau's Forests |access-date=2013-10-17 |archive-date=2007-06-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070614232555/http://www.wwf.or.id/attachments/pdf/EleventhHourRiau%27sForests.pdf |dead-url=yes }}</ref> Rata-rata 160.000 hektare hutan habis ditebang setiap tahun, meninggalkan 22%, atau 2,45 juta hektare pada tahun 2009.<ref>Rizal Harahap (16 Mei 2009) [https://web.archive.org/web/20131019104527/http://www.thejakartapost.com/news/2009/05/16/logging-moratorium-a-must039-save-riau-forests.html "Logging moratorium `a must' to save Riau forests"]. ''[[The Jakarta Post]]'', diakses 17 Oktober 2013.</ref> [[Deforestasi]] dengan tujuan pembukaan kebun-kebun kelapa sawit dan produksi kertas telah menyebabkan [[kabut asap]] yang sangat mengganggu di provinsi ini selama bertahun-tahun, dan menjalar ke negara-negara tetangga seperti [[Malaysia]] dan [[Singapura]].
Baris 95 ⟶ 97:
=== Masa prasejarah ===
[[Berkas:Riouw.jpg|ki|jmpl|220px|ki|Lukisan pesisir Riau oleh seorang pelukis Belanda, sekitar tahun 1850.]]
Riau diduga telah dihuni sejak masa antara 10.000-40.000 SM. Kesimpulan ini diambil setelah penemuan alat-alat dari [[zaman Pleistosin]] di daerah aliran sungai Sungai Sengingi di [[Kabupaten Kuantan Singingi]] pada bulan Agustus 2009. Alat batu yang ditemukan antara lain [[kapak penetak]], perimbas, [[serut]], serpih dan batu inti yang merupakan bahan dasar pembuatan alat serut dan serpih. Tim peneliti juga menemukan beberapa fosil kayu yang diprakirakan berusia lebih tua dari alat-alat batu itu. Diduga manusia pengguna alat-alat yang ditemukan di Riau adalah ''[[pithecanthropus erectus]]'' seperti yang pernah ditemukan di Sangiran, [[Jawa Tengah]]. Penemuan bukti ini membuktikan ada kehidupan lebih tua di Riau yang selama ini selalu mengacu pada penemuan [[Candi Muara Takus]] di [[Kampar]] sebagai titik awalnya.<ref>Tanggal tidak diketahui. [https://web.archive.org/web/20160304234553/http://www.antaranews.com/print/150784/ "Artefak Masa Prasejarah Ditemukan di Riau"]. ''[[ANTARA]]'', diakses 17 Oktober 2013.</ref><ref>13 Agustus 2009. [https://web.archive.org/web/20131017191011/http://politik.tvonenews.tv/berita/view/20139/2009/08/13/fosil_dari_zaman_prasejarah_ditemukan_di_riau.tvOne "Fosil Dari Zaman Prasejarah Ditemukan di Riau"]. ''[[TvOne]]'', diakses 17 Oktober 2013.</ref>
Baris 104 ⟶ 105:
Pada awal abad ke-16, [[Tome Pires]], seorang penjelajah [[Portugal]], mencatat dalam bukunya, [[Suma Oriental]] bahwa kota-kota di pesisir timur Sumatra antara suatu daerah yang disebutnya ''Arcat'' (sekitar [[Aru]] dan [[Rokan]]) hingga [[Jambi]] adalah pelabuhan dagang yang dikuasai oleh raja-raja dari [[Minangkabau]].<ref name=Andaya>{{Cite book|last=Andaya|first=Leonard Y.|title=Leaves of the Same Tree: Trade and Ethnicity in the Straits of Melaka|publisher=University of Hawaii press|URL=http://books.google.co.id/books/about/Leaves_of_the_Same_Tree.html?id=w7AqZR1ZUZgC&redir_esc=y|year=2008|location=New York|isbn=978-082-4-83189-9|page=200|access-date=2013-10-18|archive-date=2023-01-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20230124082753/https://books.google.co.id/books/about/Leaves_of_the_Same_Tree.html?id=w7AqZR1ZUZgC&redir_esc=y&hl=id|dead-url=no}}</ref> Di wilayah tersebut, para [[pedagang Minangkabau]] mendirikan kampung-kampung perdagangan di sepanjang [[Sungai Siak]], [[Sungai Kampar|Kampar]], [[Sungai Rokan|Rokan]], dan [[Sungai Indragiri|Indragiri]]. Satu dari sekian banyak kampung yang terkenal adalah [[Senapelan, Pekanbaru|Senapelan]] yang kemudian berkembang menjadi [[Pekanbaru]], yang kini menjadi ibu kota provinsi.
Sejarah Riau pada masa pra-kolonial didominasi beberapa kerajaan otonom yang menguasai berbagai wilayah di Riau. Kerajaan yang terawal, [[Kerajaan Keritang]], diduga telah muncul pada abad keenam, dengan wilayah kekuasaan diperkirakan terletak di [[Keritang, Indragiri Hilir]]. Kerajaan ini pernah menjadi wilayah taklukan [[Majapahit]], namun seiring masukkan ajaran Islam, kerajaan tersebut dikuasai pula oleh [[Kesultanan Melaka]]. Selain kerajaan ini, terdapat pula [[Kerajaan Kemuning]], [[Kerajaan Batin Enam Suku]], dan [[Kerajaan Indragiri]], semuanya diduga berpusat di [[Indragiri Hilir]].<ref name="PemkabInhil">[https://web.archive.org/web/20150924035140/http://www.inhilkab.go.id/index.php/Profil/sejarah-singkat-indragiri-hilir.html "Sejarah Singkat Indragiri Hilir"]. Situs resmi pemerintah [[kabupaten Indragiri Hilir]], diakses 17 Oktober 2013.</ref> hingga kedatangan kolonial, terdapat beberapa kerajaan dan kesultanan di Riau. Kerajaan [[Kerajaan Tambusai|Tambusai]], Rambah, Kepenuhan, [[Kerajaan Rokan IV Koto|Rokan IV Koto]] dan Kunto Darussalam menguasai kawasan hulu sungai [[Sungai Rokan|Rokan]] dan anak sungainya yang sekarang menjadi kabupaten [[Kabupaten Rokan Hulu|Rokan Hulu]].
Kerajaan [[Kerajaan Kampar Kiri|Kampar Kiri]] dan Singingi menguasai kawasan sehilir sungai [[Sungai Kampar Kiri|Kampar Kiri]] dan Singingi yang sekarang menjadi sebagian wilayah kabupaten [[Kabupaten Kampar|Kampar]] dan sebagian wilayah kabupaten [[Kabupaten Kuantan Singingi|Kuantan Singingi]]. Kerajaan [[Kerajaan Kuantan|Kuantan]] menguasai kawasan sehilir sungai [[Batang Kuantan|Kuantan]] yang sekarang menjadi sebagian wilayah kabupaten [[Kabupaten Kuantan Singingi|Kuantan Singingi]]. Kesultanan [[Kesultanan Siak Sri Inderapura|Siak Sri Inderapura]] menguasai kawasan yang sekarang menjadi kabupaten [[Kabupaten Rokan Hilir|Rokan Hilir]], [[Kabupaten Bengkalis|Bengkalis]], kota [[Kota Dumai|Dumai]], [[Kabupaten Siak|Siak]], [[Kabupaten Kepulauan Meranti|Kepulauan Meranti]], sebagian kota [[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]], kawasan sehilir sungai Tapung Kiri dan kanan serta [[Siak Hulu, Kampar|Taratak Buluh]] dan sekitarnya yang sekarang masuk kabupaten [[Kabupaten Kampar|Kampar]]. Kesultanan [[Kesultanan Pelalawan|Pelalawan]] menguasai kawasan yang sekarang menjadi kabupaten [[Kabupaten Pelalawan|Pelalawan]]. Dan kesultanan [[Kerajaan Indragiri|Indragiri]] menguasai kawasan yang sekarang menjadi kabupaten [[Kabupaten Indragiri Hulu|Indragiri Hulu]] dan [[Kabupaten Indragiri Hilir|Indragiri Hilir]], sedangkan sebagian kawasan pesisir Indragiri dulunya menjadi wilayah kesultanan [[Kesultanan Lingga|Lingga–Riau]] yang berpusat di [[Daik, Lingga, Lingga|Daik Lingga]]. Kawasan sehilir sungai [[Sungai Kampar Kanan|Kampar Kanan]] dipimpin oleh Datuk-datuk adat mereka sendiri. === Masa kerajaan Melayu ===
==== Kesultanan Indragiri ====
Baris 115 ⟶ 119:
==== Kesultanan Siak ====
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Sultan van Siak met rijksgroten in de afdeling Bengalis oostkust van Sumatra TMnr 60012313.jpg|kiri|jmpl|220px|Sultan Siak bersama para tetua adat di ''afdeling'' Bengkalis pada 1888. Siak menyerahkan Bengkalis kepada Belanda pada tahun 1873.]]
[[Kesultanan Siak Sri Inderapura]] didirikan oleh [[Raja Kecil]] dari [[Kerajaan Pagaruyung|Pagaruyung]] pada tahun 1723.<ref name="Andaya2">Leonard Y. Andaya (1972). ''[https://web.archive.org/web/20230124082744/https://www.jstor.org/stable/41492060 RAJA KECHIL AND THE MINANGKABAU CONQUEST OF JOHOR IN 1718]''. ''Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society'', Vol. 45, No. 2 (222), pp. 51-75</ref> Siak segera saja menjadi sebuah kekuatan besar yang dominan di wilayah Riau: atas perintah Raja Kecil, Siak menaklukkan [[Rokan]] pada 1726 dan membangun pangkalan armada laut di [[Pulau Bintan]].<ref name="Barnard">Barnard, T. P., (2003), ''[https://web.archive.org/web/20230124082758/https://www.jstor.org/stable/3351340 Multiple centres of authority: society and environment in Siak and eastern Sumatra, 1674-1827]'', KITLV Press, ISBN 90-6718-219-2.</ref> Namun keagresifan Raja Kecil ini segera ditandingi oleh orang-orang Bugis pimpinan Yang Dipertuan Muda dan Raja Sulaiman. Raja Kecil terpaksa melepaskan pengaruhnya untuk menyatukan kepulauan-kepulauan di lepas pantai timur Sumatra di bawah bendera Siak, meskipun antara tahun 1740 hingga 1745 ia bangkit kembali dan menaklukkan beberapa kawasan di [[Semenanjung Malaya]].<ref>{{Citation | author1=Ryan, N. J. (Neil Joseph) | title=The making of modern Malaysia and Singapore : a history from earliest times to 1966 | URL=http://books.google.co.id/books/about/The_making_of_modern_Malaysia_and_Singap.html?id=naJuAAAAMAAJ&redir_esc=y | publication-date=1969 | publisher=Oxford University Press | edition=4th ed., rev | isbn=978-0-19-638120-6 | accessdate=2013-10-18 | archive-date=2023-01-24 | archive-url=https://web.archive.org/web/20230124082753/https://books.google.co.id/books/about/The_making_of_modern_Malaysia_and_Singap.html?id=naJuAAAAMAAJ&redir_esc=y&hl=id | dead-url=no }}</ref>
Baris 123 ⟶ 126:
=== Masa kolonial Belanda ===
[[Berkas:Native States of Central Sumatra.png|ka|jmpl|220px|ka|Wilayah ''[[zelfbestuur]]'' di [[Sumatra Tengah]], 1941.]]
Invasi Belanda yang agresif ke pantai timur Sumatra tidak dapat dihadang oleh Siak. Belanda mempersempit wilayah kedaulatan Siak, dengan mendirikan Keresidenan Riau (''Residentie Riouw'') di bawah pemerintahan [[Hindia Belanda]] yang berkedudukan di [[Tanjung Pinang]].<ref>Netscher, E., (1854), ''Beschrijving van een Gedeelte der Residentie Riouw'', Tijdschrift voor Indische Taal- Land- en, Volkenkunde.</ref> Para sultan Siak tidak dapat berbuat apa-apa karena mereka telah terikat perjanjian dengan Belanda. Kedudukan Siak semakin melemah dengan adanya tarik-ulur antara Belanda dan [[Inggris]] yang kala itu menguasai [[Selat Melaka]], untuk mendapatkan wilayah-wilayah strategis di pantai timur Sumatra. Para sultan Siak saat itu terpaksa menyerah kepada kehendak Belanda dan menandatangani perjanjian pada Juli 1873 yang menyerahkan [[Bengkalis]] kepada Belanda, dan mulai saat itu, wilayah-wilayah yang sebelumnya menjadi kekuasaan Siak satu demi satu berpindah tangan kepada Belanda. Pada masa yang hampir bersamaan, Indragiri juga mulai dipengaruhi oleh Belanda, namun akhirnya baru benar-benar berada di bawah kekuasaan Batavia pada tahun 1938. Penguasaan Belanda atas Siak kelak menjadi awal pecahnya [[Perang Aceh]].
Baris 135 ⟶ 137:
=== Era kemerdekaan ===
[[Berkas:Rumah Adat Balai Selasar Jatuh Tunggal, Rumah Adat Riau di Taman Mini Indonesia Indah.jpg|jmpl|ka|220px|Rumah Adat Balai Selasar Jatuh Tunggal, Rumah Adat Riau di [[Taman Mini Indonesia Indah]], [[DKI Jakarta]].]]
==== Revolusi nasional dan Orde Lama ====
Baris 167 ⟶ 168:
Provinsi ini memiliki sumber daya alam, baik kekayaan yang terkandung di perut bumi, berupa minyak bumi dan gas, serta emas, maupun hasil hutan dan perkebunannya. Seiring dengan diberlakukannya otonomi daerah, secara bertahap mulai diterapkan sistem bagi hasil atau perimbangan keuangan antara pusat dengan daerah. Aturan baru ini memberi batasan tegas mengenai kewajiban penanam modal, pemanfaatan sumber daya, dan bagi hasil dengan lingkungan sekitar.
== Politik dan pemerintahan ==
=== Kepala daerah ===
{{utama|Daftar gubernur Riau|Daftar Wakil Gubernur Riau}}
[[Berkas:Office of Governor Riau Province.jpg|jmpl|264x264px|Kantor Gubernur Riau]]
Sejak berdirinya Provinsi Riau pada tahun 1958, provinsi ini telah dipimpin oleh tiga belas orang gubernur dan tujuh orang pejabat atau pelaksana tugas gubernur. Gubernur Riau petahana adalah [[Syamsuar]], yang dilantik pada 20 Februari 2019 oleh Presiden [[Joko Widodo]] setelah memenangkan [[pemilihan umum Gubernur Riau 2018|pemilihan gubernur tahun 2018]].<ref name="Lantik-Syamsuar">{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/1177597/jokowi-lantik-gubernur-riau-syamsuar-dan-wakilnya-edy-nasution|title=Jokowi Lantik Gubernur Riau Syamsuar dan wakilnya, Edy Nasution|last=Sani|first=Ahmad Faiz Ibnu|date=20 Februari 2019|work=[[Tempo.co]]|access-date=5 Juli 2020|editor-last=Widiastuti|editor-first=Rina|language=id|archive-date=2020-07-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20200706165400/https://nasional.tempo.co/read/1177597/jokowi-lantik-gubernur-riau-syamsuar-dan-wakilnya-edy-nasution|dead-url=no}}</ref>
Dalam menjalankan tugasnya, Gubernur Riau dibantu oleh seorang Wakil Gubernur. Wakil Gubernur petahana adalah [[Edy Nasution]], yang dilantik pada 20 Februari 2019 bersama Gubernur Syamsuar.<ref name="Lantik-Syamsuar" /> Kemudian, pada 27 November 2023, presiden [[Joko Widodo]] melantik [[Edy Nasution]] sebagai gubernur Riau, karena Syamsuar selaku gubernur Riau mengundurkan diri, ia mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif dalam pemilu 2024.<ref name="GUB">{{cite web|url=https://setkab.go.id/presiden-jokowi-lantik-edy-natar-nasution-sebagai-gubernur-riau/|title=Presiden Jokowi Lantik Edy Natar Nasution Sebagai Gubernur Riau|website=setkab.go.id|accessdate=3 April 2024}}</ref> Selanjutnya, [[S. F. Hariyanto]] dilantik menjadi penjabat gubernur Riau pada 29 Februari 2024. Pada tanggal 15 Agustus 2024, Menteri Dalam Negeri [[Tito Karnavian]] resmi melantik Sekretaris Jenderal DPD RI [[Rahman Hadi]] sebagai Pj Gubernur Riau menggantikan [[S. F. Hariyanto]] yang akan maju sebagai kandidat calon kepala daerah tahun 2024.
{| class="wikitable" style="background:#ffffef; float:center; text-align:center"
!{{Abbr|No.|Number}}
!Potret
![[Gubernur Riau|Gubernur]]
!Mulai menjabat
!Akhir menjabat
![[Wakil Gubernur Riau|Wakil Gubernur]]
!Referensi
|-
!13
!
![[Rahman Hadi]]
!15 Agustus 2024
!''Petahana''
!''Lowong''
!<ref name="GUB"/>
|}
=== DPRD Provinsi ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau}}
[[Berkas:Gedung dprd riau.webp|jmpl|261x261px|Gedung DPRD Provinsi Riau Jalan Jend. Sudirman, Pekanbaru]]
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau}}
== Pembagian administratif ==
{{utama|Daftar kabupaten dan kota di Riau}}
{{Peta kabupaten dan kota di Riau}}
{{:Daftar kabupaten dan kota di Riau}}
== Demografi ==
Jumlah penduduk provinsi Riau berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] tahun [[2022]], sebanyak 6.493.603 jiwa.<ref name="RIAU"/> Kabupaten atau kota yang memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah [[kota Pekanbaru]] dengan jumlah penduduk ± 994 ribu jiwa. Sedangkan kabupaten atau kota dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah [[kabupaten Kepulauan Meranti]] yakni sebesar 210.407 jiwa.<ref name="DUKCAPIL"/>
Baris 281 ⟶ 320:
[[Berkas:Bakar tongkang prosesi.jpg|jmpl|ka|250px|[[Ritual Bakar Tongkang]] di [[Bagansiapiapi (kota)|Bagansiapiapi]].]]
Dilihat dari komposisi, penduduk
Berdasarkan data [[Kementerian Dalam Negeri]] pertengahan tahun [[
Berbagai sarana dan prasarana peribadatan bagi masyarakat Riau sudah terdapat di provinsi ini, seperti masjid & musala (Islam), gereja Protestan dan gereja Katolik (Kristen), vihara/wihara Buddha, serta kuil atau pura Hindu. Jumlah rumah ibadah ibadah di Riau hingga tahun [[2021]], yakni masjid sebanyak 6.318 bangunan, kemudian musala sebanyak 6.544 bangunan, gereja Protestan sebanyak 1.895 bangunan, gereja Katolik sebanyak 244 bangunan, vihara/wihara sebanyak 94 bangunan, beberapa kelenteng, dan pura atau kuil sebanyak 8 bangunan.<ref name="RIAU"/>
== Pendidikan ==
Baris 390 ⟶ 383:
=== Industri ===
[[Berkas:Pabrikrapp-1.jpg|jmpl|220px|ki|Pabrik Kertas PT. Riau Andalan Pulp and Paper Kabupaten Pelalawan]]
Pada provinsi ini terdapat beberapa perusahaan berskala internasional yang bergerak di bidang minyak bumi dan gas serta pengolahan hasil hutan dan sawit. Selain itu terdapat juga industri pengolahan [[kopra]] dan [[karet]].
Beberapa perusahaan besar tersebut di antaranya [[Chevron Pacific Indonesia]] anak perusahaan [[Chevron Corporation]], PT [[Indah Kiat Pulp & Paper]] Tbk di Perawang, dan [[PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP)|PT. Riau Andalan Pulp & Paper]] di [[Pangkalan Kerinci]]
Baris 399 ⟶ 393:
=== Pertambangan ===
[[Berkas:Kilang Minyak Pertamina RU II Dumai.jpg|jmpl|220px|ka|Kilang Minyak Bumi terbesar se Riau dan Indonesia milik Pertamina RU II Dumai]]
Hasil pertambangan provinsi Riau adalah [[Minyak bumi]], [[Gas]], dan [[Batu Bara]].
=== Transportasi ===
[[Berkas:Sultan Syarif Kasim II International Airport Riau.JPG|jmpl|
Provinsi Riau merupakan satu-satunya provinsi yang mempunyai [[BUMD]] di bidang transportasi udara yakni PT. Riau Air, yang bertujuan untuk melayani daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui jalan darat maupun laut. Riau Air mengoperasikan [[Fokker-50]] buatan [[Belanda]] sebanyak lima armada, dan tahun 2008 perusahaan ini menambah dua armada lagi dengan jenis Avro-RJ 100.
Baris 517 ⟶ 510:
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
{{Sister project links|Riau}}
{{Wikiportal|Indonesia}}
* {{id}} [http://www.riau.go.id Situs resmi provinsi Riau]
* {{id}} [http://indonesia.travel/id/discover-indonesia/region-detail/21/riau Situs Resmi Kementrian Pariwisata]
{{BI}}
{{Riau}}
|