Tahalupu, Huamual Belakang, Seram Bagian Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Pranala luar: Bot: PWDI - Merapikan artikel
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(41 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{DesaNegeri
|peta =
|foto =Tahaloepoe van Kelang.jpg
|nama =Tahalupu
|provinsi =Maluku
Baris 6 ⟶ 7:
|nama dati2 =Seram Bagian Barat
|kecamatan =Huamual Belakang
|kode pos =97567
|nama pemimpin =-
|luas =... km²
|penduduk =7...543 jiwa<ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan =... jiwa/km²
}}
'''Tahalupu''' adalah sebuah[[Negeri desa(Maluku)|negeri]] di [[Kecamatan]] [[Huamual Belakang, Seram Bagian Barat|Huamual Belakang]], [[Kabupaten Seram Bagian Barat]], [[Provinsi Maluku]]. Secara administratif, negeri Tahalupu terdiri atas tiga [[Malukudusun]], yakni dusun Tiang Bendera, Tihu, dan Tomi-Tomi.<ref name="dusun"/>
 
== Etimologi ==
Nama Tahalupu berasal dari ''[[bahasa tanah]]'' yang digunakan oleh penduduk asli Pulau Kelang sebelum berpindah ke [[Pulau Manipa]]. Secara etimologi, Tahalupu berasal dari dua suku kata, yaitu ''taha'' dan ''lopu'', dimana ''taha'' berarti 'tidak' dan ''lopu'' berarti '[[parang]]'. Dengan demikian nama Tahalupu memiliki makna 'tidak ada parang' yang juga berarti 'aman' atau 'damai'.<ref name="soa"/>
== Sejarah ==
Awal berdirinya negeri Tahalupu diceritakan berawal ketika terjadinya perpindahan sebagian orang-orang [[Suku Galela|Galela]] dan [[Suku Tobelo|Tobelo]] pada abad ke-19, kemudian disusul oleh kedatangan orang-orang [[Rumpun Sula|Sula]]. Sebelum kedatangan mereka, wilayah Tahalupu di [[Pulau Kelang]] merupakan sebuah tempat yang tidak berpenghuni. Jauh sebelum kedatangan orang-orang Galela dan Tobelo, penduduk asli Pulau Kelang telah berpindah tempat dan menetap di [[Pulau Manipa]] — kemungkinan mendirikan sebuah pemukiman yang saat ini dikenal sebagai [[Kelang Asaude, Kepulauan Manipa, Seram Bagian Barat|Kelang Asaude]]. Kedatangan orang-orang Galela, Tobelo, dan Sula tersebut kemudian disusul dengan gelombang migrasi selanjutnya dari berbagai wilayah untuk tinggal dan menetap di Pulau Kelang, terutama di negeri Tahalupu.<ref name="soa">{{cite journal|url=https://interoperabilitas.perpusnas.go.id/record/detail/2883915/sejarah-pembentukan-soa-dan-perannya-dalam-sistem-pemerintahan-adat-di-negeri-tahalupu-kecamatan-waesala-kabupaten-seram-bagian-barat|title=Sejarah Pembentukan Soa dan Perannya Dalam Sistem Pemerintahan Adat di Negeri Tahalupu Kecamatan Waesala Kabupaten Seram Bagian Barat|publisher=[[Universitas Pattimura]]; [[Perpustakaan Nasional Republik Indonesia]]|journal=Jurnal Lani: Kajian Ilmu Sejarah & Kebudayaan|volume=2|number=1|year=2021|first=Hamid|last=Dokolamo|language=id|access-date=11 Juni 2024|issn=2746-8054|location=[[Ambon]], Indonesia|pages=69–80}}</ref>
 
Pada masa awal menetapnya di Pulau Kelang, masyarakat Galela, Tobelo, dan Sula, semula mereka masih tersebar di kampung-kampung kecil, yakni perkampungan Galela dan perkampungan Sula. Hingga kemudian mereka memutuskan untuk menyatukan kedua perkampungan tersebut dan membentuk satu kampung, yakni kampung Tahalupu. Pada masa itu, kampung Tahalupu dipimpin oleh seorang kepala kampung yang diberi gelar ''famanyira''. ''Famanyira'' pertama Tahalupu bernama Abdul Hamid Dokolamo. Pemerintahan ''famanyira'' Abdul Hamid Dokolamo kemudian berlanjut hingga masa pemerintahan [[Hindia Belanda]] melalui ''Controleur Onder Afdeeling Piru'' yang dikepalai oleh Van Keyk. Ia mengatur administratif pemerintahan di [[Pulau Seram]] bagian barat dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, bersama dengan Raja Waesala, Yahya Kasturian, ia berencana untuk membentuk sebuah negeri di Tahalupu.<ref name="soa"/>
 
Rencana pembentukan negeri tersebut mulai terealisasi pada tanggal 22 Juli 1919, dimana Jaksa Peru dan Raja Waesala mengangkat Abdullah Tilar sebagai kepala ''soa'' untuk negeri Tahalupu. Selanjutnya pada tanggal 27 Februari 1920, Raja Waesala menyampaikan pemberitahuan tentang persiapan kampung Tahalupu menjadi negeri Tahalupu. Di bawah koordinasi Sersan Syadrad Latumahina dan ketua ''soa'' Abdullah Tilar, masyarakat kampung Tahalupu mulai melakukan penataan pemukiman bagi masyarakat, penataan jalan, dan lain sebagainya. Pada tanggal 4 Oktober 1920, negeri Tahalupu resmi terbentuk. Hal ini ditandai dengan diresmikannya wisma pemerintah.<ref name="soa"/>
 
Selanjutnya ditetapkan wilayah-wilayah yang termasuk ke dalam negeri Tahalupu. Wilayah ini meliputi bagian selatan Pulau Kelang yang berbatasan langsung dengan negeri [[Sole, Huamual Belakang, Seram Bagian Barat|Sole]] di sebelah utara. 13 tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 13 November 1933, ''Controleur Onder Afdeeling Piru'', Van Kayk mengangkat Abdullah Tilar sebagai kepala negeri Tahalupu dengan gelar ''orang kaya''. Dalam menyelenggarakan pemerintahan negeri Tahalupu, ''orang kaya'' dibantu oleh dua orang kepala ''soa'', yakni kepala ''soa'' Galela dan kepala ''soa'' Sula yang masing-masing memimpin beberapa titik pemukiman. Abdullah Tilar kemudian digantikan oleh Abbu Dokolamo dengan gelar raja negeri Tahalupu. Ia diangkat menjadi raja menggantikan suaminya Abdullah Tilar yang bergelar ''orang kaya''.<ref name="soa"/>
 
== Demografi ==
=== Agama ===
Masyarakat negeri Tahalupu hampir seluruhnya beragama [[Islam]], dengan hanya 1 orang yang beragama [[Kristen Protestan]]. Fam-fam asli Tahalupu tercatat telah memeluk agama Islam sejak zaman [[Kesultanan Ternate]].<ref name="soa"/>
 
{{Pie chart
|color1=seagreen
|value1=99.99
|label1=[[Islam]]
|color2=dodgerblue
|value2=00.01
|label2=[[Protestan]]
|footer=[[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia]]
}}
 
Berikut ini rincian jumlah penduduk negeri Tahalupu menurut agama per tanggal 31 Desember 2023.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|access-date=16 Juli 2024|date=31 Desember 2023|format=Visual}}</ref>
*[[Islam]]: 7.542 jiwa
*[[Protestan]]: 1 jiwa
 
=== Kelompok etnis ===
Sejak masyarakat asli Pulau Kelang, termasuk Tahalupu bermigrasi ke Pulau Manipa, kemudian Pulau Kelang dihuni oleh beberapa [[kelompok etnis]] yang bermigrasi dari wilayah lain di [[Kepulauan Maluku]], terutama yang berasal dari [[Suku Sula|Sula]] dan [[Suku Galela|Galela]]–[[Suku Tobelo|Tobelo]].<ref name="soa"/>
 
==Pemerintahan==
===Daftar pemimpin===
Berikut ini daftar pemimpin negeri Tahalupu yang pernah menjabat dari masa ke masa dengan gelar yang berbeda.<ref name="soa"/>
 
# Abdullah Hamid Dokolamo (kepala kampung; ''famanyira'' tidak diketahui – 1919)
# Abdullah Tilar (''kepala soa'' 22-07-1919 – 13-11-1933; ''orang kaya'' 13-11-1933 – 1943/1944)
# [[Gelar kehormatan|Ny.]] Abbu Dokolamo (''raja''; 1943/1944 – 1952)
# Abdul Hamid Tilar (''raja''; 09-02-1954 – 1984)
# Ridwan Dokolamo (pejabat negeri; 1984 – 1991)
# Abdul Kadir Umagap (pejabat negeri; 1991 – 2005)
# Nabhan Umasugi (pejabat negeri; 2005 – 2009)
# Jamil Nidihu (kepala negeri; 2009 – 2015)
# Ny. Rani Tomia (pejabat negeri; 2015 – 2016)
# Amir Dokolamo (pejabat negeri; 2016 – 2017)
# Darwis Tilar (pejabat negeri; Maret 2017 – Juni 2017)
# Abdul Gani Mahu (pejabat negeri; 2017 – 2018)
# Soleman Wally (pejabat negeri; 2018 – 2019)
# Amir Dokolamo (pejabat negeri; 2019 – 2020)
# Arsad Galela (pejabat negeri; 2020 – 2023)
# Abdurahman Dokolamo (pejabat negeri; 2023 – )<ref name="dusun">{{cite web|url=https://ambonterkini.id/news_read/kades-tahalupu-abaikan-hak-masyarakat-dusun-2389|title=Kades Tahalupu Abaikan Hak Masyarakat Dusun|first=Faizal|last=Lestaluhu|website=ambonterkini.id|language=id|date=29-02-2024|access-date=11-06-2024|publisher=Ambon Terkini}}</ref>
===''Soa''===
Dalam menyelenggarakan pemerintahan negeri Tahalupu, pemerintah negeri Tahalupu memutuskan untuk membentuk dua ''soa'', yakni ''soa'' Galela (''soa Lao'') dan ''soa'' Sula (''soa Dara''). Masing-masing ''soa'' tersebut dipimpin oleh seorang ''kepala soa'' yang membawahi beberapa ''[[Daftar fam Maluku|matarumah]]''. Peran ''kepala soa Lao'' adalah sebagai ''kepala soa parentah'' atau bertugas membantu raja dalam penyelenggaraan pemerintahan negeri, sedangkan ''kepala soa Dara'' merupakan ''kepala soa'' pembangunan yang bertugas membantu raja dalam mengatur pembangunan di negeri Tahalupu. Para ''kepala soa'' pertama kampung Tahalupu setelah beralih status menjadi negeri Tahalupu adalah Abubakar Dokolamo yang menjabat sebagai ''kepala soa'' Galela dan Ahmad Umagap yang menjabat sebagai ''kepala soa'' Sula. Jabatan ''kepala soa'' dipilih dan diangkat oleh anggota-anggota dari ''matarumah'' yang tergabung dalam ''soa'' tersebut.<ref name="soa"/>
 
Sebelum pemerintah kolonial [[Hindia Belanda]] memutuskan untuk mengalihkan dan menaikkan status kampung Tahalupu menjadi negeri Tahalupu, pada mulanya hanya terdapat satu ''soa'', yakni ''soa'' Tahalupu yang merupakan bagian dari negeri [[Waesala, Huamual Belakang, Seram Bagian Barat|Waesala]]. Setelah status Tahalupu dinaikkan menjadi negeri, kemudian ''soa'' Tahalupu dihapus dan digantikan dengan membentuk dua ''soa'' baru, yakni ''soa'' Galela (''soa Lao'') dan ''soa'' Sula (''soa Dara'').<ref name="soa"/>
 
===Lembaga adat lainnya===
Dalam penyelenggaraan pemerintahan adat di negeri Tahalupu, raja dibantu oleh ''kepala soa'', ''juru tulis'' (sekretaris), ''kewang'', dan ''marinyo''.<ref name="soa"/>
 
==Masyarakat==
Masyarakat asli Tahalupu dikelompokkan menjadi dua ''soa'', dimana dalam ''soa-soa'' tersebut di dalamnya terdapat ''matarumah-matarumah'' ([[Daftar fam Maluku|fam]]) yang membentuk [[struktur sosial]] di negeri Tahalupu. Berikut ini daftar ''matarumah'' negeri Tahalupu yang dibagi ke dalam 2 ''soa'':<ref name="soa"/>
* ''Soa'' Galela (''Soa Lao'')<ref name="soa"/>
# Bantaeng
# Cikoang
# Dokolamo
# Hermanses
# Mandang
# Minangkabau
# Ngidiho
# Rumahtiga
# Siboto
# Tilar
# Tomagola
# Wawoni
* ''Soa'' Sula (''Soa Dara'')<ref name="soa"/>
# Duwila
# Heluth
# Kasturian
# Lesilawang
# Lolialang
# Makatita
# Rumuar
# Soamole
# Umagap
# Umasugi
# Wainda
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
== Pranala luar ==
{{RefDagri|2022}}
Baris 22 ⟶ 113:
 
 
{{KelurahanNegeri-stub}}