Abu Bakar Aceh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Ardiansyah Abdurrahman (bicara) ke revisi terakhir oleh Aadne Schneider
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
cleanup: - fixed infobox;
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
| birth_name = Aboebakar
| birth_date = {{birth date|1909|4|28|df=yes}}|<!--birth_place={{flagicon|Flag of Netherlands.svg}} [[Kutaradja]], [[Aceh Darussalam]]|death_date={{death date and age|1979|12|17|1909|4|28|df=yes}}-->
| nationality = [[Indonesia]]<!-- Hanya untuk warga negara; atau pihak asing -->
| death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| birth_place = {{flagicon image|Flag of Netherlands.svg}} Atjeh en Onderhoorigheden, [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{death date and age|1979|12|17|df=yes1909|4|28}}
| mother = Hajjah Na'in
| father = Sjah Abdurrahman
| spouse = Soewami<br> Soekarti
| children = <!-- Baris ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->6
Soekarti
| resting_place = [[TPU Karet Bivak]], [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| children = Umarah Sri Angsani<br>
| party = {{ubl|{{Parpolicon|Masyumi}}|{{Parpolicon|Golkar}}}}
Inayah Sri Soewami<br>
| occupation = {{hlist|[[Penulis]], |[[Politikus]], |[[Ulama]]}}
Muhammad Furqan<br>
Maisarah<br>
Rahmah Sri Wardani<br>
Farhan
| resting_place = [[TPU Karet Bivak]], [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| honours = Doktor Honoris Causa dari [[Universitas Islam Jakarta]]
| party = [[Berkas:MasyumiPartyLogo.jpg|20px]] [[Partai Masyumi]]<br>
{{Parpolicon|Golkar}}
| occupation = [[Penulis]], [[Politikus]], [[Ulama]]
| birth_place = {{flagicon image|Flag of Netherlands.svg}} Atjeh en Onderhoorigheden, [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{death date|1979|12|17|df=yes}}
| pre-nominals = Prof. Dr. KH.
}}
 
Prof. Dr. (HC) KH. '''Aboebakar Atjeh''' (atau '''Abubakar Aceh''' atau '''Abu Bakar Aceh''' atau '''Hadji Aboebakar''') ( {{Lahirmati|[[Kutaradja]], [[Aceh]]|18|04|1909|[[Jakarta]]|17|12|1979|}}) adalah cendekiawan terkenal dari [[Aceh]] sekaligus penulis buku-buku keagamaan, filsafat dan kebudayaan.<ref>{{Cite web|url=https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=147475|title=Keringkasan filsafat achlak dalam Islam / Aboebakar Atjeh {{!}} OPAC Perpustakaan Nasional RI.|website=opac.perpusnas.go.id|access-date=2020-06-15}}</ref>
 
Sebagian versi mengungkapkan ia lahir di [[Kutaradja]], sedangkan versi lain mengungkapkan di Peureumeu, Kabupaten [[Aceh Barat]]. Orangtuanya merupakan pasangan ulama. Ayahnya bernama Sjah Abdurahman, imam Masjid Raya Kutaradja (sekarang lebih sering disebut sebagai [[Masjid Raya Baiturrahman]]). Sedangkan ibunya bernama Hajjah Na'in.
Baris 38 ⟶ 29:
== Riwayat hidup ==
=== Pendidikan ===
Sejak kecil belajar di beberapa dayah terkenal di Aceh, diantaranya dayah Teungku Haji Abdussalam Meuraxa dan dayah Manyang Tuanku Raja Keumala Peulanggahan di Kutaraja (Banda Aceh). Jugadan juga belajar di ''Volkschool'' Meulaboh dan ''Kweekschool Islamijah'' Sumatera Barat. Kemudiankemudian pindah ke Yogyakarta dan Jakarta di sini ia mempelajari beberapa bahasa asing melalui kursus-kursus. Ia menguasai bahasa Arab, Belanda, Inggris dan memahami bahasa Jepang, Perancis dan Jerman. Ia juga mengerti beberapa bahasa daerah seperti [[bahasa Aceh]], Minangkabau, Jawa, Sunda dan [[Bahasa Gayo|Gayo]]. Pernah menuntut ilmu di Mekkah meskipun smentarasementara.<ref>{{Cite web|url=http://www.islamaktual.net/2017/02/aboe-bakar-atjeh-sang-ensiklopedia.html|title=Aboe Bakar Atjeh: Sang Ensiklopedia Berjalan|access-date=2020-06-15|archive-date=2020-12-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20201205141443/http://www.islamaktual.net/2017/02/aboe-bakar-atjeh-sang-ensiklopedia.html|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Pengalaman ===
Pada masa-masa mudanya aktif di sejumlah ormas dan partai. Pada 1923 aktif di [[Sarekat Islam]] di Aceh Barat. Lalu pada 1924 di [[Muhammadiyah]] dan di [[Partai Masyumi]] sejak 1946. Setelah Pemilu 1955, ia yang dikenal tawadhu dan tidak suka menonjolkan diri itu masuk menjadi [[Daftar anggota Konstituante Republik Indonesia|anggota Konstituante]] mewakili Partai Masyumi.
 
Pada masa sebelum kemerdekaan, zaman pendudukan Jepang, dan zaman setelah proklamasi, iaIa banyak melakukan kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan. Kegiatan itutersebut antara lain,:

mendirikan [[Muhammadiyah|Muhammadiyyah]] di Kutaraja (1924), bekerja sebagai pegawai rendahan, dan kemudian menjadi pegawai senior. Pada zaman Belanda sebagai pustakawan dan editor pada [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|Kantor Urusan Dalam Negeri]] (1930 – 1941). Di masa pendudukan Jepang, ia menjadi pemimpin asrama dan pegawai perpustakaan pada Shomubu Nito Syoki (1944), di samping menjadi guru pada Latihan Kursus Kiai.<ref>{{Cite web|url=https://steemit.com/aceh/@cucoraja/aboebakar-atjeh-sang-apotik-hidup-0068327fe14fd|title=Aboebakar Atjeh Sang Apotik Hidup|last=Ago|first=Cucorajain #aceh • 2 Years|date=2018-02-21|website=Steemit|language=en|access-date=2020-06-15}}</ref>
 
Setelah Proklamasi Kemerdekaan ia menjadi pegawai pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (1945). Kemudian ia menjabat Kepala Perpustakaan Islam Kementerian Agama di Yogyakarta (1946), anggota pemimpin Partai Masyumi di Yogyakarta (1946), dan menjadi Pegawai Tinggi pada Departemen (Kementerian) Agama Republik Indonesia (1947 – 1955). Pada tahun 1950, ia menjadi pimpinan editor majalah mimbar agama, majalah resmi Departemen Agama. Pada tahun 1948 bersama menteri agama waktu itu [[Masjkur|KH Masjkur]], ia memelopori gagasan penulisan Al-Qur’an Pusaka. Al-Qur’an tersebut berukauran 65 x 120&nbsp;cm dan kini disimpan di Masjid Baitur Rahim, Istana Negara, Jakarta.
Baris 103 ⟶ 96:
* Wasiat Ibn Arabi <ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=B4cHkAEACAAJ&dq=inauthor:%22Abubakar+Aceh%22&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwil5PG_7oPqAhUEdCsKHUm_DmY4ChDoAQhfMAg|title=Wasiat Ibn Arabi|last=Aceh|first=Abubakar|date=2016|publisher=Sega Arsy|language=id}}</ref>
* Mutiara Achlak <ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=qpMgAAAAMAAJ&dq=inauthor:%22Abubakar+Aceh%22&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwilr4-q7YPqAhVFVH0KHdqyCk4Q6AEIajAJ|title=Mutiara achlak: filsafat dan pendidikan budi pekerti menurut adjaran al-Qurän|last=Aceh|first=Abubakar|date=1963|publisher=Bulan Bintang|language=id}}</ref>
* Lee Sabooh Nang, buku bacaan anak-anak dalam bahasa Aceh
* dan lain-lain.<ref>{{Cite journal|last=Kaifahmi|first=Luthfi|date=2018-03-14|title=PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF ABOEBAKAR ATJEH TAHUN 1948-1977|url=http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/|language=en|publisher=IAIN SALATIGA}}</ref>
 
Selain itu juga menerjemahkan beberapa karya para penulis [[Eropa]] dan orientalis tentang sejarah Aceh ke dalam bahasa Indonesia. Menulis dalam bahasa Aceh buku pelajaran untuk sekolah-sekolah Aceh masa kolonial, seperti ''Meutia'' dan ''Lhee Saboh Nang''. Ia juga turut membantu penyusunan kamus Aceh, ''Groot Atjehsch Woordenboek'', yang dibuat oleh [[Husein Djajadiningrat]].
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
<references responsive="" />
 
== Baca pula ==
Baris 129 ⟶ 119:
[[Kategori:Ulama Aceh]]
[[Kategori:Tokoh Muhammadiyah]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus asal Aceh]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]