Perubahan Hukum: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
tambahan penjelasan terkait |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(7 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
== Pengaruh Pluralisme Hukum pada Perubahan Hukum ==
Selain Pengaruh perkembangan teknologi, kondisi ruang arena hukum yamg plural juga mendorong terjadinya perubahan pada hukum. Kondisi di mana ada dua atau lebih sistem hukum yang beroperasi di dalam suatu geografis yang sama, telah mendorong hukum-hukum tersebut untuk saling berkontestasi, bernegoisasi, beradaptasi yang cenderung menghasilkan suatu sistem hukum baru atau setidaknya model penerapan yang hibrida.<ref>{{Cite journal|last=Ratuanak|first=Andreas|last2=Irianto|first2=Sulistyowati|last3=Lestrarini|first3=Ratih|date=2022-09-23|title=Customary Law or State Law: The Settlement of Marine Resource Disputes in The Kei Islands Community|url=https://scholarhub.ui.ac.id/ijsls/vol2/iss1/2|journal=The Indonesian Journal of Socio-Legal Studies|volume=2|issue=1|doi=10.54828/ijsls.2022v2n1.2|issn=2808-2591}}</ref>
== ''Justitia Semper Reformanda Est'' ==
Salah satu adagium atau maxim yang menjelaskan perubahan hukum. Secara harafiah diartikan sebagai "Hukum mereformasi dirinya sepanjang waktu".<ref>{{Cite journal|last=Ratuanak|first=Andreas M. D.|date=2023-11-30|title=“Justitia Semper Reformanda Est”: A Philosophical Reflection on the Law and Its Change|url=https://journal.maranatha.edu/index.php/dialogia/article/view/7565|journal=Dialogia Iuridica|language=en|volume=15|issue=1|pages=156–179|doi=10.28932/di.v15i1.7565|issn=2579-3527}}</ref>
== Referensi ==
|