Stres: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan artikel |
|||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{penyangkalan-medis}}
[[Berkas:Response to stress.jpg|jmpl|Respon terhadap stres]]
'''Stres''' atau '''cekaman''' adalah [[gangguan mental]] yang
Stres
Beberapa ahli mendefinisikan stres sebagai:
* Respon non
*
*
*
== Sumber-sumber potensi stres ==
Baris 35 ⟶ 36:
Masalah ekonomi karena pola hidup yang lebih besar pasak daripada tiang adalah kendala pribadi lain yang menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu konsentrasi kerja karyawan.<ref name=stres/> Studi terhadap tiga [[organisasi]] yang berbeda menunjukkan bahwa gejala-gejala stres yang dilaporkan sebelum memulai pekerjaan sebagian besar merupakan varians dari berbagai gejala stres yang dilaporkan sembilan bulan kemudian.<ref name=eko>Nelson, D. L. "Chronic Work Stress and Coping: A Longitudinal Study and Suggested New Directions," ''Academy of Management Journal'', Desember 1990, hal. 859-869.</ref> Hal ini membawa para peneliti pada kesimpulan bahwa sebagian orang memiliki kecenderungan kecenderungan inheren untuk mengaksentuasi aspek-aspek negatif [[dunia]] secara umum.<ref name=eko/> Jika kesimpulan ini benar, faktor individual yang secara signifikan memengaruhi stres adalah sifat dasar seseorang.<ref name=eko/> Artinya, gejala stres yang diekspresikan pada pekerjaan bisa jadi sebenarnya berasal dari [[kepribadian]] orang itu.<ref name=eko/>
Adanya [[ekspetasi]] yang tidak terpenuhi, tuntutan-tuntutan yang diciptakan sehingga memunculkan rasa [[iri]], dengki, cemas takut dan juga menjadi faktor dari dalam diri yang dapat menimbulkan stress.
== Akibat ==
Baris 49 ⟶ 50:
== Mengatasi ==
Stres dapat diatasi atau diringankan dampaknya dengan cara:{{citation needed}}
* mengkonsultasikan masalah yang sedang dihadapi kepada psikiater atau rekan kerja atau teman dekat<ref>{{Cite web|last=Keluarga|first=Mitra|title=Mitra Keluarga|url=https://www.mitrakeluarga.com/artikel/perbedaan-psikolog-dan-psikiater|website=Mitra Keluarga|language=id|access-date=2024-09-16}}</ref>
* melakukan olahraga ringan
* mengkonsumsi bahan makanan kaya gizi
* menonton acara komedian atau lawak<ref>{{Cite web|title=diklatkerja {{!}} Apa itu Stress dan Akibat yang Ditimbulkan|url=https://www.diklatkerja.com/blog/apa-itu-stress-dan-akibat-yang-ditimbulkan|website=diklatkerja|language=id|access-date=2024-09-16}}</ref>
* bermain game
*meditasi
*santai<ref>{{Cite web|title=Main Game di Ponsel Terbukti Efektif Meredakan Stres|url=https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/11/141500720/main-game-di-ponsel-terbukti-efektif-meredakan-stres-}}</ref>
=== Perkembangan ===
Stres kronis juga telah terbukti mengganggu pertumbuhan perkembangan pada anak-anak dengan menurunkan produksi hormon pertumbuhan kelenjar pituitari, seperti pada anak-anak yang terkait dengan lingkungan rumah tangga yang melibatkan [[perselisihan serius]] dalam [[pernikahan]], [[alkoholisme]], atau penyalahgunaan anak.<ref>Powell, Brasel, & Blizzard, 1967.</ref> Stres kronis juga memiliki banyak penyakit dan masalah perawatan kesehatan lainnya selain mental yang menyertainya. Stres kronis yang parah dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan peningkatan risiko terkena penyakit seperti diabetes, kanker, depresi, penyakit jantung, dan penyakit [[Penyakit Alzheimer|Alzheimer]].<ref name=":0">{{Cite book|last=Barrett|first=Lisa Feldman|year=2020|title=7 and a half lessons about the brain|publisher=Picador}}</ref>Secara lebih umum, [[kehidupan prenatal]], masa bayi, masa kanak-kanak, dan masa remaja adalah periode kritis di mana kerentanan terhadap stresor sangat tinggi.<ref name="pmid23112343">{{cite journal|year=2012|title=Stress response and child health|journal=Science Signaling|type=Review|volume=5|issue=248|pages=mr1|doi=10.1126/scisignal.2003595|pmid=23112343|vauthors=Charmandari E, Achermann JC, Carel JC, Soder O, Chrousos GP|s2cid=13920757}}</ref><ref name="pmid12649570">{{cite journal|year=2003|title=Pediatric stress: hormonal mediators and human development|url=https://zenodo.org/record/1235323|journal=Hormone Research|type=Review|volume=59|issue=4|pages=161–79|doi=10.1159/000069325|pmid=12649570|vauthors=Charmandari E, Kino T, Souvatzoglou E, Chrousos GP|s2cid=9744754}}</ref>Hal ini dapat menyebabkan penyakit [[psikiatrik]] dan fisik yang memiliki dampak jangka panjang pada individu.<ref name=":0" />
=== kelelahan atau pemulihan ===
* Tahap pemulihan mengikuti ketika mekanisme kompensasi sistem berhasil mengatasi efek stresor (atau telah sepenuhnya menghilangkan faktor yang menyebabkan stres). Tingkat glukosa, lemak, dan asam amino yang tinggi dalam darah terbukti berguna untuk reaksi anabolik, pemulihan [[homeostasis]], dan regenerasi sel.<ref>{{Cite web|title=Apa Itu Stres: Gejala, Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatan|url=https://ayosehat.kemkes.go.id/apa-itu-stres|website=ayosehat.kemkes.go.id|language=id|access-date=2024-09-16}}</ref>
* Kelelahan adalah tahap ketiga alternatif dalam [[model GAS]]. Pada titik ini, semua sumber daya tubuh akhirnya habis dan tubuh tidak dapat mempertahankan fungsi normal. Gejala sistem saraf otonom awal mungkin muncul kembali (serangan panik, nyeri otot, mata perih, kesulitan bernapas, kelelahan, mulas, tekanan darah tinggi, dan kesulitan tidur, dll.).<ref>{{Cite journal|title=Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII - Repositori Kemdikbud|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/7018/1/buku%20siswa%20IPA%20semester%201.pdf|journal=}}</ref> Jika tahap tiga diperpanjang, kerusakan jangka panjang dapat terjadi (vasokonstriksi yang berkepanjangan menghasilkan [[iskemia]] yang pada gilirannya menyebabkan [[nekrosis]] sel), karena sistem kekebalan tubuh menjadi kelelahan, dan fungsi tubuh menjadi terganggu, menghasilkan [[Dekompensasi|dekompensasi.]]
Hasilnya dapat memanifestasikan dirinya dalam penyakit yang jelas, seperti masalah umum dengan sistem pencernaan (misalnya, perdarahan [[okultisme]], melena, konstipasi/obstipasi), diabetes, atau bahkan masalah [[kardiovaskular]] ([[angina pektoris]]), bersama dengan depresi klinis dan penyakit mental lainnya.<ref>{{Cite journal|title=BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus|url=https://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7717/3/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf|journal=poltekkes}}</ref>
== Lihat pula ==
* [[Sistem saraf otonom]]
* [[Fisiologi pertahanan]]
* [[Sumbu hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA)]]
* [[Peradangan]]
* [[Pengukuran stres tanaman]]
* [[Trier social stress test]]
* [[Xenohormesis]]
* [[Stres di masa kanak-kanak awal]]
* [[Hipotesis pelapukan]]
* [[Endorfin]]
== Referensi ==
|