Salat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k sedekah shalat |
||
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Moslimmannen tijdens het gebed op vrijdag in de moskee Tulehu TMnr 20017952.jpg|jmpl|300px|ka|Kaum Muslimin di Indonesia sedang menunaikan salat di sebuah masjid di [[Tulehu, Salahutu, Maluku Tengah|Tulehu]], kira-kira tahun 1980.]] {{Ensiklopedia Islam|rukunislam}}{{Rukun Islam}}'''Salat''' ({{IPA-id|salat}}; {{lang-ar|ٱلصَّلَاة}} ''{{transl|ar|aṣ-ṣalāh}}'', jamak {{lang-ar|ٱلصَّلَوَات}} ''{{transl|ar|aṣ-ṣalawāt}}'', ejaan tidak baku: shalat, sholat atau solat) atau '''namaz''' ({{lang-fa|نماز}}) adalah salah satu jenis [[ibadah]] di dalam agama [[Islam]] yang dilakukan oleh [[Muslim]]. Kegiatan salat meliputi perkataan dan perbuatan yang diawali dengan gerakan [[takbir]] dan diakhiri dengan gerakan [[salam]].{{Sfn|Ar-Rahbawi|2017|p=175}} Kedudukan salat di dalam Islam ialah sebagai [[rukun Islam]] yang kedua.<ref>{{Cite book|last=Hambali|first=Muh.|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Panduan_Muslim_Kaffah_Sehari_hari_dari_K/b1FHEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=panduan+muslim+kaffah&pg=PA31&printsec=frontcover|title=Panduan Muslim Kaffah Sehari-Hari: Dari Kandungan hingga Kematian|location=Yogyakarta|publisher=Laksana|isbn=978-602-407-185-1|editor-last=Rusdianto|pages=19|url-status=live}}</ref> Salat merupakan suatu ibadah yang istimewa di dalam Islam karena perintah pelaksanaannya diterima oleh [[Nabi]] [[Muhammad]] dari [[Allah]] secara langsung.{{Sfn|Al-Mahfani dan Hamdi|2016|p=81}} Salat dijadikan sebagai penanda utama dalam status [[Keimanan dalam agama Islam|keimanan]] seorang [[muslim]]. Mengerjakan salat merupakan tanda awal keislaman sedangkan meninggalkan salat merupakan tanda awal [[Kafir|kekafiran]].{{Sfn|al-Basuruwani|2018|p=58}}
Menurut [[syariat Islam]], praktik salat harus sesuai dengan segala petunjuk tata cara yang dicontohkan oleh [[Muhammad|Nabi Muhammad]] sebagai figur pengejawantahan perintah Allah.<ref>Rasulullah {{saw}} bersabda, ''Salatlah kalian sesuai dengan apa yang kalian lihat aku mempraktikkannya.'' Hadits riwayat [[Imam Bukhari]] no. 628, 7246 dan [[Imam Muslim]] no. 1533.</ref> Dalil mengenai kewajiban pelaksanaan salat terdapat di dalam [[Al-Qur'an]], [[hadis]], maupun [[ijmak]] para [[ulama]].{{Sfn|Sarwat|2019|p=9}} Persyaratan yang harus dipenuhi dalam melaksanakan salat ada sembilan, yaitu Islam, berakal, [[mumayyiz]], bersuci, menutup [[aurat]], bersih dari najis, mengetahui waktu pelaksanaan salat, menghadap ke kiblat, dan memiliki niat. Selain itu terdapat rukun salat yang jumlahnya sebanyak empat belas macam gerakan dan ucapan, serta delapan hal yang membatalkan salat.{{Sfn|Adil|2018|p=75}}
Salat secara umum terbagi menjadi dua jenis yaitu [[Salat Fardu|salat fardu]] dan [[salat sunah]]. Salat fardu terbagi menjadi 5 [[waktu]] tertentu yang dikerjakan setiap [[hari]] dan bersifat wajib. Sementara itu, salat sunah bersifat dianjurkan untuk dikerjakan pada waktu tertentu, khususnya pada [[hari raya]] Islam.{{Sfn|Ar-Rahbawi|2017|p=177}}
== Etimologi ==
Sementara itu, secara istilah salat diartikan oleh para ulama sebagai serangkaian ucapan dan gerakan tertentu yang diawal dengan takbir dan diakhiri dengan gerakan salam. Gerakan takbir perlu didahului dengan niat dan memiliki persyaratan tertentu sebelum dilaksanakan.{{Sfn|Sarwat|2019|p=4}} [[Abu Hanifah]] menambahkan makna salat ini dengan memberikan ciri umum gerakannya yaitu berdiri, [[rukuk]], dan [[sujud]].{{Sfn|Sarwat|2019|p=4-5}}
Baris 30:
== Pensyariatan ==
Allah memerintahkan pelaksanaan salat pada para [[nabi]] yang diutusnya antara lain [[Ibrahim]], [[Isma'il|Ismail]], [[Musa]], [[Isa]], dan Muhammad.{{Sfn|Syarbini|2011|p=4}} Setiap nabi dan [[rasul]] yang diutus oleh Allah telah diberi perintah untuk mengerjakan salat dengan hukum wajib untuk dilaksanakan. Tata cara dan aturan dalam pelaksanaan salat oleh tiap nabi dan rasul kemungkinan berbeda-beda sesuai dengan perintah Allah. Salat telah dilaksanakan sejak masa kenabian Adam hingga masa kenabian Muhammad. Penyempurnaan aturan, bacaan dan gerakan salat diadakan ketika Nabi Muhammad mengalami peristiwa [[Isra Mikraj]] menuju ke [[Sidratulmuntaha]].{{Sfn|Sarwat|2019|p=9-10}} Perintah salat juga diberikan kepada [[Bani Israil]],<ref>{{Cite web|title=Surah Al-Baqarah - 83|url=https://quran.com/2/83|website=quran.com|access-date=
=== Nabi Adam dan keturunannya ===
Baris 39:
=== Nabi Ishaq dan Ya'kub ===
Di dalam Al-Qur'an juga disiratkan akan salat yang dilakukan oleh nabi [[Ishak]] dan [[Yakub]]:<ref name="Quran">{{Cite web|title=Surah Al-Anbya - 72-73|url=https://quran.com/21/72-73|website=quran.com|access-date=
{{quotation|"...dan Kami telah memberikan kepada-nya (Ibrahim) lshaq dan Ya'qub, sebagai suatu anugerah (daripada Kami), dan masing-masingnya Kami jadikan orang-orang yang saleh. Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan salat, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah."|{{Quran-s|Al-Anbiya'|21|72-73}}}}
Baris 152:
=== Waktu dan tempat ===
[[Berkas:Salat times (global).svg|jmpl|
Waktu salat yang diberi hukum terlarang adalah pada [[Salat sunah|salat sunnah]], dengan pengecualian. Larangan salat ini dikarenakan meniru perbuatan orang munafik. Waktu pelaksanaannya ada beberapa yaitu:{{Sfn|al-Fauzan|2019|p=186-190}}
Baris 176:
=== Memelihara kesehatan tubuh manusia ===
Salat merupakan sebuah ibadah yang memiliki gerakan-gerakan tertentu. Setiap gerakan salat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Gerakan wudu sebelum salat serta pelaksanaan salat membuat [[akupunktur]] dan [[Pijat|pemijatan]] alami bagi tubuh manusia melalui sentuhan. Daerah akupunktur ini terbagi menjadi 12 titik di telapak tangan, 24 titik pada wajah, 8 titik pada lengan, 24 titik pada kepala, dan 13 titik pada kaki. Gerakan-gerakan salat juga mencegah beberapa [[penyakit]] timbul pada manusia. Gerakan berdiri setelah sujud atau rukuk membuat [[saraf]] pada bagian [[otak]] dan [[punggung manusia]] terkendurkan. Hal ini membuat tubuh manusia lebih sulit terkena penyakit yang berkaitan dengan ruas [[tulang punggung]]. Pada posisi sujud, terjadi [[kontraksi]] pada otot-otot dan terjadi pemijatan pada bagian [[pembuluh darah]] dan saraf di bagian [[kelenjar getah bening]] serta mencegah pengerutan pada bagian pembuluh darah. Sementara itu, pada gerakan duduk tasyahud, terjadi pemijatan pada bagian pusat otak ruas tulang punggung, [[bahu]], [[mata]], dan [[jari kaki]]. Sedangkan pada gerakan salam, terjadi penguatan otot [[leher]] dan kepala selama kepala menoleh ke kanan dan ke kiri.{{Sfn|Usmani|2015|p=21}}
=== Sedekah Salat ===
Salat, selain sebagai bentuk ibadah utama dalam Islam, juga dapat dianggap sebagai sarana untuk bersedekah. Konsep ini didukung oleh hadits Nabi Muhammad yang menyatakan bahwa pelaksanaan salat memiliki aspek amal dan kebaikan yang serupa dengan sedekah. Dalam hadits Musnad Ahmad nomor 10980, diriwayatkan bahwa Abu Sa'id Al Khudri menceritakan sebuah peristiwa di mana seorang laki-laki masuk ke dalam masjid setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya telah selesai melaksanakan salat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda, "Barangsiapa yang ingin bersedekah kepada orang ini, hendaklah ia salat bersamanya." Setelah itu, seorang laki-laki berdiri dan melaksanakan salat bersama orang tersebut. Hadits ini menunjukkan bahwa salat dapat berfungsi sebagai bentuk sedekah.<ref>{{Cite web|title=Musnad Ahmad Online (Hadis No. 10980)|url=https://muhamadbasuki.web.id/?kitab=musnad_ahmad&idHadis=10980|website=muhamadbasuki.web.id|language=id|access-date=2024-05-20}}</ref>
== Lihat pula ==
|