Stasiun Banjarsari (Banyumas): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(12 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{kegunaanlain|Stasiun Banjarsari}}
{{infobox stasiun
| name = Banjarsari
Baris 13 ⟶ 14:
| bujur =
| open = 2 Juli 1897
| close =
| oldname =
| original = [[Serajoedal Stoomtram Maatschappij]]
| kode = BJRS
Baris 20 ⟶ 21:
| letak = * km 41+309 lintas [[Stasiun Maos|Maos]]–''[[Stasiun Purwokerto Timur|Purwokerto Timur]]–[[Stasiun Banjarnegara|Banjarnegara]]–[[Stasiun Wonosobo|Wonosobo]]''
* km 0+000 lintas ''[[Stasiun Banjarsari|Banjarsari]]–[[Stasiun Purbalingga|Purbalingga]]''
| track = 4
| line = -
| close_type = PJKA
| tinggi = +28 m
| operator = wpa5
| class = III/kecil
}}
Berdasarkan ''Buku Ikhtisar Lintas Jawa'' yang diterbitkan oleh Perumka tahun 1992, semasa aktifnya stasiun ini merupakan [[Peron pulau|stasiun pulau]]; memiliki empat jalur kereta api dan dua [[sepur badug]]. Satu jalur berada di depan bangunan stasiun, dan tiga jalur lainnya berada di belakang stasiun. Jalur 3 merupakan sepur lurus.<ref>{{cite book|author=Perusahaan Umum Kereta Api|year=1992|title=Ikhtisar Lintas Jawa|page=12-126|url-status=live}}</ref>
▲Asal usul stasiun ini dapat dilacak dari pembuatan segmen jalur kereta api Sokaraja–Purwareja pada tanggal 2 Juli 1897.<ref name=":0">{{cite book|title=Cilacap (1830-1942): bangkit dan runtuhnya suatu pelabuhan di Jawa|last=Zuhdi|first=Susanto|publisher=Gramedia|year=2002|place=Jakarta}}</ref> Jalur ini adalah bagian dari proyek jalur kereta api Maos–Purwokerto–Wonosobo oleh [[Serajoedal Stoomtram Maatschappij]] (SDS). Untuk menjaring warga Kota Purbalingga maka dibangun jalur cabang menuju pusat Kota Purbalingga pada tanggal 1 Juli 1900<ref name=":0" />
Stasiun beserta jalur kereta apinya ditutup untuk pelayanan penumpang pada tahun 1978 karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum. Stasiun ini sempat diaktifkan untuk stasiun operasi persilangan KA angkutan bahan bangunan [[Bendungan Panglima Besar Soedirman|PLTA Mrica]] hingga proyek tersebut hampir rampung pada 1986, serta membangun [[sepur simpang]] yang terletak di antara Halte Gumiwang dan Halte Binorong, dan pemberhentian kereta api di Stasiun Mantrianom.<ref>{{Cite web|last=Mediatama|first=Grahanusa|date=2016-01-19|title=KAI aktifkan kembali rute Purwokerto-Banjarnegara|url=https://regional.kontan.co.id/news/kai-aktifkan-kembali-rute-purwokerto-banjarnegara|website=PT. Kontan Grahanusa Mediatama|language=id|access-date=2024-09-11}}</ref> Setelah nonaktif, bangunan stasiun ini telah berubah menjadi bengkel.
== Reaktivasi ==
Baris 41 ⟶ 38:
== Referensi ==
{{reflist}}{{Adjacent stations|system1=KAI
|line1=Purwokerto–Wonosobo|left1=Sokaraja|right1=Muntang
|line2=Percabangan menuju Purbalingga|right2=Jompo
}}
[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Jawa Tengah|Banjarsari]]
|