Detasemen Khusus 81 (Penanggulangan Teror): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(26 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox military unit
| unit_name = Satuan
| image=
| start_date = [[30 Juni]] [[1982]]'''
| country = {{flagcountry|Indonesia}}
Baris 13:
<!-- Commanders -->
|commander1
=Kolonel Inf. [[
|commander1_label
=Komandan
Baris 30:
|notable_commanders=|size=Dirahasiakan}}
'''Satuan
Kekuatan dari satuan ini tidak dipublikasikan secara luas dari sisi jumlah personel maupun jenis
Semua unsur tersebut dijaga dengan kerahasiaan tingkat tinggi dan hanya diketahui oleh sebagian kecil pemangku otoritas. Mengingat ini satuan
Perlu untuk diketahui bahwa beberapa tahun belakangan ini istilah Gultor dihilangkan seiring dengan peningkatan kualifikasi yang dimiliki lebih dari sekadar penanggulangan teror.
Baris 45:
Pada tahun 1970''',''' Kepala Pusat Intelijen Strategis melaksanakan studi banding ke negara-negara Barat seperti Eropa dan Amerika dalam proses pembentukan satuan anti teror.
Beberapa negara dan satuan antiteror yang menjadi
Pada tanggal 28 Maret 1981''',''' terjadi suatu peristiwa pembajakan pesawat DC-9 Garuda Woyla di Bandara Don Muang, Bangkok, Thailand yang dilakukan oleh kelompok ekstrimis bernama Komando Jihad.
Kopassus, yang waktu itu masih bernama Kopassandha, kemudian ditunjuk oleh [[Panglima Tentara Nasional Indonesia|Panglima ABRI]] pada saat itu yakni, [[M. Jusuf|Jenderal M. Jusuf]] untuk mengambil alih operasi pembebasan sandera dengan [[Sintong Panjaitan|Letnan Kolonel Inf. Sintong Panjaitan]] sebagai pimpinan operasi, dengan memilih personel Kopassandha yang terbaik dimana saat itu Sat 81/Gultor belum terbentuk.
Operasi pembebasan sandera pun berjalan sukses dan secara dramatis melambungkan reputasi Kopassus di mata dunia internasional.
Baris 55:
Berangkat dari pengalaman ketidaksiapan dalam menghadapi terorisme di era itu kemudian mendorong [[Badan Intelijen Strategis|Kepala Badan Intelijen Strategis ABRI]] saat itu, [[Leonardus Benyamin Moerdani|Letnan Jenderal TNI L.B Moerdani]], untuk menginisiasi agar segera membuat kesatuan baru setingkat Detasemen di lingkungan Kopassandha.
Pada [[30 Juni]] [[1982]], dibentuklah '''Satuan Anti Teror''' '''Detasemen 81 (Den-81)''' '''Kopassandha''', melalui surat keputusan nomor: SKEP/4/VI/1982
[[Berkas:Pendidikan_Antiteror_GSG-9,_Jerman.jpg|jmpl|ka|Kapten Inf. Prabowo Subianto (paling kiri) bersama Mayor Inf. Luhut Binsar Panjaitan (kanan pertama) diutus oleh ABRI pada tahun 1982 untuk mengikuti Pendidikan Antiteror di Jerman sebelum membentuk satuan antiteror pertama di Indonesia.]]
Baris 63:
Satuan-81 merupakan ujung tombak pertahanan dan keamanan Republik Indonesia. Tidak seperti satuan lain yang selalu mengekspos kegiatan mereka, visi dan misi Satuan-81 adalah untuk "tidak diketahui, tidak terdengar dan tidak terlihat".
==Pasukan Khusus SAT 81
Keinginan mendirikan Den-81 sebenarnya tidak terlepas dari peristiwa pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla di Bandara Don Muang, Bangkok, 31 Maret 1981.
Baris 77:
== Sistem Rekrutmen ==
Rekrutmen anggota Satgultor 81/Kopassus diambil dari anggota minimal berdinas aktif 2 tahun di Grup-Grup Jajaran [[Kopasus|Komando Pasukan
== Operasi Militer ==
Baris 102:
||2.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Zamroni|Zamroni, S.E.]] ||1995|| 1996 || Asops Panglima TNI || [[Mayor Jenderal TNI]]
|-
||3.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Adel Gustimego]]|| 1996 ||1996|| Komandan Detasemen 81/Gultor || [[Kolonel
|-
|-
Baris 120:
|-
|-
||9.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[I Nyoman Cantiasa|I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han).]] || 2010 || 2012 || Waka BIN ||
|-
|-
||10.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[R. Sidharta Wisnu Graha|R. Sidharta Wisnu Graha, S.E.]] || 2012 || 2014 || Gubernur Akmil ||
|-
|-
||11.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Taufiq Shobri]] || 2014 || 2015 || Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unhan ||
|-
|-
||12.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Thevi Angandowa Zebua|Thevi Angandowa Zebua, S.E.]] || 2015 || 2016 ||
|-
|-
||13.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Tri Budi Utomo|Tri Budi Utomo, S.E.]] || 2016 || 2017 ||
|-
|-
||14.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Murbianto Adhi Wibowo]] || 2017 || 2018 || Kapusdiklat BIN ||
|-
|-
||15.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Yudha Airlangga]] || 2018 || 2019 ||
|-
|-
Baris 147:
|-
|-
||18.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Raden Nasrul Fathurrohman]] || 2022 || 2023 ||
|-
|-
||19.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Charles Yohanes Alling|Charles Yohanes Alling, S.E., M.MDS.]]
|-
|-
||20.|| [[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]] [[Nur Wahyudi|Nur Wahyudi, S.E., M.I.POl.]] || 2024 || Sekarang || Dansat-81/Gultor || -
|}
==Wakil Komandan==
* Kapten Inf [[Prabowo Subianto]] (1982)
* Letkol Inf [[Hotma Marbun]]⭐⭐
* Letkol Inf [[Zamroni|Zamroni, S.E.]] (1993-1995)⭐⭐
Baris 164 ⟶ 167:
* Letkol Inf [[Achiruddin|Achiruddin, S.E.]] (2017-2018)⭐⭐
* Letkol Inf [[Josep D.D. Surbakti|Josep D.D. Surbakti, S.E.]] (2019-2020)
* Letkol Inf [[Wimoko]] (2020-2022)⭐
* Letkol Inf [[Charles Yohanes Alling|Charles Alling, S.E., M.MDS.]] (2022-2023)
== Lihat pula ==
Baris 175 ⟶ 178:
* [[Komando Operasi Khusus|Koopsus TNI]]
* [[Satuan Bravo 90]]
== Referensi ==
|