Terjemahan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gendisa.luisa (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Bebasnama (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(10 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Navbox terjemahan}}
'''Penerjemahan''', '''alih bahasa''', '''pemertalan'''<ref>{{Kamus|pertalan}}</ref>, atau '''darmamuncaya'''<ref>{{Kamus|darmamuncaya}}</ref> adalah [[interpretasi]] makna linguistik [[teks]] dari [[bahasa]] sumber untuk menghasilkan teks padanan dalam bahasa sasaran yang mengkomunikasikan [[pesan]] serupa. Kegiatan penerjemahan melibatkan proses komunikasi tertulis antara penulis TSu dan penerjemah, yang berfungsi sebagai pengirim pesan dari penulis TSu kepada pembaca TSu yang memiliki latar belakang bahasa dan budaya yang berbeda.<ref>{{Cite book|last=Karnedi|date=2014|url=http://repository.ut.ac.id/4265/1/BING4320-M1.pdf|title=Analisis Teks dalam Penerjemahan|location=Tangerang Selatan|publisher=Universitas Terbuka|isbn=978-979-011-678-8|volume=1|pages=1–40|language=id|url-status=live}}</ref> Menurut Oxford, penerjemahan adalah komunikasi pesan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran dengan menggunakan teks yang ekuivalen.<ref>''The Oxford Companion to the English Language'', Namit Bhatia, ed., 1992, pp. 1,051–54.</ref> Di mana interpretasi tidak diragukan lebih dulu muncul daripada tulisan, penerjemahan baru muncul setelah kemunculan tulisan (literatur). Salah satu terjemahan paling awal yang ditemukan adalah terjemahan yang dibuat pada tahun 2000SM atas kisah legenda Gilgamesh dari bahasa Sumeria ke dalam bahasa-bahasa Asia Barat.<ref>J.M. Cohen, "Translation", ''[[Encyclopedia Americana]]'', 1986, vol. 27, p. 12.</ref>
 
Orang yang menerjemahkan disebut '''penerjemah'''. Penerjemah saat menerjemahkan harus mempertimbangkan beberapa batasan, termasuk [[konteks]], aturan [[tata bahasa]], [[konvensi]] penulisan, dan [[idiom]], serta hal lain antara kedua bahasa. Penerjemah selalu menghadapi risiko untuk tanpa sengaja menyusupkan gaya bahasa maupun idiom dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Di sisi lain, penyusupan gaya bahasa dan idiom dapat memperkaya bahasa sasaran dengan munculnya kata serapan. Dengan begitu, penerjemah ikut terlibat secara signifikan dalam proses pembentukan dan pengembangan bahasa.<ref>[[Christopher Kasparek]], "The Translator's Endless Toil", ''[[The Polish Review]]'', vol. XXVIII, no. 2, 1983, pp. 84-87.</ref> Menurut Hoed (2006) dalam Budiman (2014) penerjemah harus memahami tujuan dan target pembaca sasaran yang disebut sebagai ''audience design'' dan ''need analysis''. <ref>{{Cite web|last=Budiman|first=Rahmat|date=2014|title=Grammar Translation Exercises: Menerjemahkan Frasa, Klausa dan Kata Keterangan|url=http://repository.ut.ac.id/4271/1/BING4322-M1.pdf|website=Repository Universitas Terbuka|access-date=2023}}</ref>
 
Akibat tingginya permintaan atas dokumentasi kegiatan bisnis yang merupakan dampak dari revolusi industri pada pertengahan abad ke-18, penerjemahan berkembang menjadi kegiatan yang formal dan terspesialisasi sehingga bermunculan sekolah spesialis dan perkumpulan profesi.<ref>Andrew Wilson, ''Translators on Translating: Inside the Invisible Art'', Vancouver, CCSP Press, 2009.</ref> Secara tradisional penerjemahan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara manual oleh [[manusia]]. Oleh karena cukup beratnya kegiatan menerjemahkan, sejak tahun 1940-an para insinyur mulai mengembangkan teknologi otomaisasi penerjemahan ([terjemahan mesin]) atau teknologi yang membantu manusia menerjemahkan ([penerjemahan berbantuan komputer])<ref>W.J. Hutchins, ''Early Years in Machine Translation: Memoirs and Biographies of Pioneers'', Amsterdam, John Benjamins, 2000.</ref>