(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{politik}}
Dalam perspektif sistem, '''sistem politik''' adalah subsistem dari [[sistem sosial]]. Perspektif atau [[pendekatan sistem]] melihat keseluruhan interaksi yang ada dalam suatu sistem yakni suatu unit yang relatif terpisah dari lingkungannya dan memiliki hubungan yang relatif tetap di antara elemen-elemen pembentuknya.<ref>{{Cite journal|last=Imran|first=Hasyim Ali|date=2014|title=Mediasi Struktur Politik Oleh Surat kabar|url=https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/article/download/180103/164|journal=Jurnal Studi Komunikasi dan Media|volume=18|issue=1|pages=32|doi=}}</ref> Kehidupan politik dari perspektif sistem bisa dilihat dari berbagai sudut, misalnya dengan menekankan pada kelembagaan yang ada kita bisa melihat pada struktur hubungan antara berbagai lembaga atau institusi pembentuk sistem politik. Hubungan antara berbagai lembaga negara sebagai pusat kekuatan politik misalnya merupakan satu aspek, sedangkan peranan partai politik dan kelompok-kelompok penekan merupakan bagian lain dari suatu sistem politik. Dengan mengubah sudut pandang maka sistem politik bisa dilihat sebagai [[kebudayaan politik]], lembaga-lembaga politik, dan perilaku politik.<ref name=":0">{{Cite book|last=Prajarto|first=Nunung|date=2013|url=http://repository.ut.ac.id/4518/|title=Sistem Sosial, Sistem Politik, dan Sistem Komunikasi|location=Jakarta|publisher=Universitas Terbuka|isbn=978-979-011-606-1|volume=2|pages=13|language=en|url-status=live}}</ref>
Model '''sistem politik''' adalah jenis organisasi politik yang palingdapat sederhanadiakui, akandipatuhi, menguraikanatau masukandideklarasikan (''input'')oleh kesuatu negara<ref>https://www.britannica.com/topic/political-system</ref>. Perspektif atau [[pendekatan sistem]] melihat keseluruhan interaksi yang ada dalam suatu sistem politik,yakni suatu unit yang mengubahrelatif melaluiterpisah prosesdari politiklingkungannya menjadidan keluaranmemiliki (''output'')hubungan yang relatif tetap di antara elemen-elemen pembentuknya.<ref>{{Cite webjournal|last=AnggaraImran|first=SahyaHasyim Ali|date=20132014|title=SistemMediasi Struktur Politik IndonesiaOleh Surat kabar|url=httphttps://digilibjurnal.uinsgdkominfo.acgo.id/11047index.php/1jskm/11.%20Buku%20Sistem%20Politik%20Indonesia.pdfarticle/download/180103/164|websitejournal=Jurnal Studi Komunikasi dan Media|pagevolume=2018|access-dateissue=1|pages=32|doi=14-01-2021}}</ref> DalamKehidupan modelpolitik inidari masukanperspektif biasanyasistem dikaitkanbisa dengandilihat dukungandari maupunberbagai tuntutansudut, yangmisalnya harusdengan diolahmenekankan olehpada sistem politik lewat berbagai keputusan dan pelayanan publikkelembagaan yang diberianada oleh pemerintahan untukkita bisa menghasilkanmelihat kesejahteraanpada bagistruktur rakyat.hubungan Dalamantara perspektifberbagai ini,lembaga makaatau institusi efektivitaspembentuk sistem politik. adalahHubungan kemampuannyaantara untukberbagai menciptakanlembaga kesejahteraannegara bagisebagai rakyat.<refpusat name=":0"kekuatan />politik Ditambahmisalnya jugamerupakan bahwasanyasatu tidakaspek, jarangsedangkan efektivitasperanan sistempartai politik diukurdan darikelompok-kelompok kemampuanpenekan seseorangmerupakan untukbagian mempertahankan dirilain dari tekanansuatu untuksistem berubahpolitik. PandanganDengan inimengubah tidaksudut membedakanpandang antaramaka sistem politik yangbisa dilihat sebagai [[demokrasi|demokratis]]danpolitik, sistemlembaga-lembaga politik, yangdan [[Otoritarianisme|otoriter]]perilaku politik.<ref name=":0">{{Cite book|last=Prajarto|first=Nunung|date=2013|url=http://repository.ut.ac.id/4518/|title=Sistem Sosial, Sistem Politik, dan Sistem Komunikasi|location=Jakarta|publisher=Universitas Terbuka|isbn=978-979-011-606-1|volume=2|pages=1413|language=en|url-status=live}}</ref>
Model sistem politik yang paling sederhana akan menguraikan masukan (''input'') ke dalam sistem politik, yang mengubah melalui proses politik menjadi keluaran (''output'').<ref>{{Cite web|last=Anggara|first=Sahya|date=2013|title=Sistem Politik Indonesia|url=http://digilib.uinsgd.ac.id/11047/1/11.%20Buku%20Sistem%20Politik%20Indonesia.pdf|website=|page=20|access-date=14-01-2021}}</ref> Dalam model ini masukan biasanya dikaitkan dengan dukungan maupun tuntutan yang harus diolah oleh sistem politik lewat berbagai keputusan dan pelayanan publik yang diberian oleh pemerintahan untuk bisa menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat. Dalam perspektif ini, maka efektivitas sistem politik adalah kemampuannya untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyat.<ref name=":0" /> Ditambah juga bahwasanya tidak jarang efektivitas sistem politik diukur dari kemampuan seseorang untuk mempertahankan diri dari tekanan untuk berubah. Pandangan ini tidak membedakan antara sistem politik yang [[demokrasi|demokratis]] dan sistem politik yang [[Otoritarianisme|otoriter]].<ref>{{Cite book|last=Prajarto|first=Nunung|date=2013|url=http://repository.ut.ac.id/4518/|title=Sistem Sosial, Sistem Politik, dan Sistem Komunikasi|location=Jakarta|publisher=Universitas Terbuka|isbn=978-979-011-606-1|volume=2|pages=14|language=en|url-status=live}}</ref>
Merujuk pada pendapat Easton yang mengatakan bahwa dalam membahas sistem politik setidaknya memperhatikan 3 hal mendasar. ''Pertama'' berkaitan dengan saling ketergantungan antar unit yang ada di dalamnya. Kemudian ''Kedua'', sistem itu wajib bersifat netral atau tidak memihak dan bebas dari pengaruh ideologi manapun. ''Ketiga'', bahwa sistem akan mengacu pada ''co-varian'' dan ketergantungan diantara unit-unit yang membangun sistem tersebut. Dan apabila salah satu unit tersebut mengalami perubahan, maka akan mempengaruhi unit lainnya dalam sebuah sistem. <ref>{{Cite web|last=Pribadi|first=Toto|title=Pendekatan Dalam Analisis Sistem Politik|url=http://repository.ut.ac.id/4306/1/ISIP4213-M1.pdf|access-date=2023-12-11}}</ref>