Wisnuwardhana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Purapanca (bicara | kontrib)
Ada kesalahan dalam penulisan hubungan tokoh
Rakehino (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox royalty
| name = WisnuwardhanaWiṣṇuwardhana
| title = Sri Jayawisnuwarddhana Sang Mapanji Seminingrat Sri Sakala Kalana Kulama Dhumardana Kamaleksana
| image = [[File:013 King Wisnuwardhana (38617993410).jpg|jmpl|200px|lurus|''[[Awalokiteswara|Arca Amoghapasa]]'' perwujudan Wisnuwardhana sebagai [[Buddha]] dari [[Candi Jago]], Tumpang, [[Malang]].]]
Baris 19:
| mother =
| birth_date =
| birth_place = Istana Tumapel
| death_date = 1270/1272
| death_place = Istana Tumapel
Baris 25:
| signature =
| religion = [[Hindu]] - [[Buddha]]
| birth_name = Narāryya = SeminingratSminingrāt
}}
 
Baris 73:
Dalam [[Prasasti Mula Malurung]] ([[1255]]) disebutkan kalau ayah dari [[Kertanagara]] bernama '''Seminingrat'''. Nama Seminingrat juga ditemukan dalam [[Prasasti Maribong]] ([[1248]]) sebagai nama lain Wisnuwardhana. Selain itu dalam tafsir Prof. Slamet Muljana, Prasasti Mula Malurung juga menyebutkan kalau ibu [[Kertanagara]] bernama ''Waning Hyun'' (putri [[Mahisa Wong Ateleng|Bhatara Parameswara]]) yang merupakan sepupu Seminingrat sendiri. Dalam [[Prasasti Wurare]] ([[1289]]), [[Kertanagara]] menyebut ibunya bernama Jayawardhani. Jadi, nama Jayawardhani merupakan gelar resmi dari Waning Hyun.
 
Namun hal ini dapat disanggah karena tidak ada penyebutan bahwa hubungan Seminingrat dan Waning Hyun adalah suami-istri. Adapun terjemahan asli dari kutipan teks prasasti di atas ialah: “serta“''serta pada saat pembangunan [candi untuk] paman beliau sekaligus menjadi mertua beliau. Yaitu yang meninggal di kebun agung. Ayahnya Narārya Waning Hyun. Kakeknya anak beliau. Yaitu Śrī Kṛtānagara''.” Kata “beliau” dalam kalimat di atas merujuk kepada Narārya Smining Rāt, yaitu raja yang mengeluarkan prasasti Mūla-Malurung.

Artinya, tokoh yang meninggal di kebun agung adalah paman sekaligus mertua Narārya Smining Rāt, serta kakek dari anak Narārya Smining Rāt yang bernama Śrī Kṛtānagara. Sementara itu, Narārya Waning Hyun hanya disebut sebagai anak tokoh yang meninggal di kebun agung, tanpa menyebut hubungannya dengan Narārya Smining Rāt. Dalam kamus Jawa Kuno – Inggris yang disusun P.J. Zoetmulder (1982) dibantu S.O. Robson, tertulis arti kata “narārya” ialah “noble among men” (yang mulia di antara para laki-laki). Gelar “narārya” adalah gabungan dari kata “nara” dan “ārya”.
 
Berdasarkan bukti prasasti tersebut, dapat disimpulkan bahwa, nama asli Wisnuwardhana adalah "Seminingrat", sedangkan Ranggawuni hanyalah nama ciptaan pengarang ''[[Pararaton]]''. Dan juga disimpulkan bahwa Nararya Waning Hyun bukanlah istri Seminingrat dan Ibu dari Kertanegara.