Hidangan Korea: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Edogang1 (bicara | kontrib)
k +image
EdiKarya (bicara | kontrib)
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
Masakan Korea sebagian besar berbahan beras, mie, tahu, sayuran, dan daging. Dalam Makanan tradisional Korea terdapat makanan pendamping yang dikenal dengan [[banchan|''banchan'']]. Makanan pendamping ini biasa dimakan dengan nasi putih dan sup atau kaldu. Biasanya, setiap makanan Korea dilengkapi dengan [[banchan]] yang cukup banyak.
[[File:Korean_Kimchi_fried_rice.jpg|265x265px|right|thumb|Nasi goreng Kimchi]]
Salah satu makanan korea yang kerap digunakan sebagai ''banchan'' adalah [[Kimci|''kimchi'']]''. Kimchi'' merupakan salah satu hidangan korea yang berasal dari sayuran, biasanya berisi sawi, lobak, dan mentimun yang dimasak dengan cara [[Fermentasi (makanan)|fermentasi]]. Setidaknya ada satu jenis ''[[Kimci|kimchi]]'' yang disajikan sebagai ''banchan'' sepanjang tahun., Tetapitetapi untuk zaman modern saat ini penyajian hidangan korea tersebut bisa disajikan dengan berbagai macam. ''Kimchi'' juga merupakan bahan dasar utama dalam berbagai resep masakan Korea.
 
Makanan Korea biasanya dibumbui dengan [[minyak wijen]], [[doenjang]], kecap, garam, bawang putih, jahe, dan saus cabai ([[gochujang]]). Masyarakat Korea adalahmerupakan salah satu konsumen bawang putih terbesar di dunia, di atas [[Cina]], [[Thailand]], [[Jepang]], serta negara-negara Laut Tengah seperti [[Spanyol]], [[Italia]] dan [[Yunani]].
 
Makanan Korea berbeda setiap musimnya. Selama [[musim dingin]], makanan tradisional yang dikonsumsi adalah kimchi dan berbagai sayuran yang diasinkan di dalam gentong besar. Gentong ini disimpan di bawah tanah dekat halaman rumah. Persiapan pembuatan masakan Korea membutuhkan kerja sama.
Baris 16:
 
== Pengaturan meja makan ==
Orang Korea biasanya makan dengan duduk di bantal (tanpa kursi) pada meja yang rendah dengan posisi kaki menyilang. Mereka menyantap makanan menggunakan sumpit dari stainless steel (''jeotgarak'') dan sendok panjang (''sutgarak'');. setSet sumpit dan sendok ini dinamakan [[sujeo|''sujeo'']] (gabungan sutgarak dan jeotgarak), tetapi [[sujeo]] dapat juga diartikan sebagai sendok saja. Tidak seperti bangsa pengguna sumpit lain, orang Korea sudah menggunakan sendok sejak abad ke-5 Masehi.
 
Tidak seperti orang Tionghoa atau Jepang, mangkuk nasi dan sup tidak boleh beranjak dari meja dan mereka memakannya dengan sendok. Adapun ''banchan'' (lauk-pauk) dimakan dengan sumpit.
 
Pengaturan yang umum biasanya seperti berikut:.
 
Nasi untuk perorangan disediakan dalam mangkuk kecil yang lebih tinggi dari diameternya. Sup hangat disediakan dalam mangkuk yang lebih besar dan lebar (di sebelah kanan nasi), sering kali ''[[jjigae]]'' atau makanan berkuah lain dimakan bersama dari panci besar di tengah-tengah meja. Set sendok panjang ''stainless steel'' untuk nasi dan sup, dan sumpit untuk ''banchan'' (di sebelah kanan sup).
Baris 169:
Konsumsi [[daging anjing]] adalah bagian dari kuliner dan [[pengobatan tradisional Korea]]. Masakan daging anjing yang biasa dikonsumsi adalah ''[[bosintang]]'' (sup daging anjing) dan pada obat-obatan tradisional ''gaeju'' (개주) atau ''gaesoju'' (개소주). Daging anjing dipercaya dapat meningkatkan energi yang hilang akibat cuaca panas dan stamina seksual. Sejarahnya, dahulu daging anjing juga dikonsumsi karena kemiskinan. Setidaknya sekitar 2 juta ekor anjing disembelih per tahun di Korea Selatan, atau dengan perkiraan 1,4 kg per orang.
 
Konsumsi daging anjing di Korea Selatan menjadi kontroversial sejak penyelenggaraan [[Olimpiade Musim Panas 1988]] dan [[Piala Dunia 2002]]. Pemerintah Korea Selatan melarang penjualan daging anjing sebelum berlangsungnya Olimpiade 1988 akibat tekanan aktivis hewan dan dunia internasional. Namun peraturan itu tidak ditekankan secara kuat ditekankan. Petisi online pemrotes konsumsi dan penyiksaan anjing telah mengumpulkan ribuan tanda tangan di Korea Selatan.
 
== Referensi ==