Gunung Slamet: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menyunting subbagian |
k Perubahan dilakukan dengan penambahan dua foto baru pada bagian galeri artikel. |
||
(12 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
| photo = Mount Slamet.jpg
| elevation_m = 3432
| prominence_m =
| region = {{hlist|[[Kabupaten Banyumas|Banyumas]]|[[Kabupaten Purbalingga|Purbalingga]]|[[Kabupaten Pemalang|Pemalang]]|[[Kabupaten Tegal|Tegal]]|[[Kabupaten Brebes|Brebes]]}}
| region_type = [[Kabupaten]]
| range = [[Busur Sunda]]
| coordinates = {{coord|7|14|30|S|109|12|30|E|}}
| topographic map =
Baris 13:
| map = Indonesia Java
| first ascent =
| easiest route =
| listing = [[
}}
'''Gunung Slamet''' ({{lang-jv|ꦒꦸꦤꦸꦁꦱ꧀ꦭꦩꦼꦠ꧀|gunung slamet}}) adalah sebuah [[gunung berapi kerucut]] tipe A yang berada di [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]], dan merupakan gunung tunggal yang terpisah dari [[pegunungan]]. Gunung Slamet memiliki ketinggian 3.432 [[mdpl]]<ref>{{Cite web|title=G. Slamet|url=https://vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/data-dasar-gunungapi/529-g-slamet|website=vsi.esdm.go.id|access-date=2021-10-18|archive-date=2022-12-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20221206163528/https://vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/data-dasar-gunungapi/529-g-slamet|dead-url=no}}</ref> dan terletak di antara 5 kabupaten, yaitu [[Kabupaten Banyumas]], [[Kabupaten Purbalingga]], [[Kabupaten Pemalang]], [[Kabupaten Tegal]] dan [[Kabupaten Brebes]]. Gunung Slamet merupakan gunung dengan suhu rata-rata paling dingin di [[pulau Jawa]] serta salah satu daerah dengan curah hujan tahunan paling tinggi di [[Indonesia]] yaitu 8.134,00 milimeter (mm) per tahun.<ref>{{Cite web|title=Curah Hujan Ketenger|url=https://banyumaskab.bps.go.id/indicator/151/92/1/curah-hujan.html|website=banyumaskab.bps.go.id|access-date=2022-10-18|archive-date=2022-10-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20221030083259/https://banyumaskab.bps.go.id/indicator/151/92/1/curah-hujan.html|dead-url=no}}</ref>
Gunung Slamet adalah gunung tertinggi di [[Jawa Tengah]] dan gunung tertinggi kedua di [[pulau Jawa]], setelah [[
Kawah IV merupakan kawah terakhir yang masih aktif sampai sekarang, dan terakhir aktif hingga pada level '''''siaga''''' medio-2009. Di kaki gunung ini terletak kawasan wisata [[Baturraden]] yang menjadi tujuan wisata di [[Kabupaten Banyumas]], dengan jarak sekitar 15 km dari [[Kota Purwokerto]]. Selain itu terdapat wisata alam berupa pemandian [[air panas Guci]] yang berada di sisi utara Gunung Slamet, tepatnya di [[Kabupaten Tegal]].
== Geologi ==
[[Berkas:Gn Slamet dari ketinggian 28 ribu kaki.jpg|jmpl|250px|kiri|Gunung Slamet dari ketinggian 28.000 kaki.]]<br />
Sebagaimana gunung api lainnya di Pulau Jawa, Gunung Slamet terbentuk akibat subduksi [[Lempeng Indo-Australia]] pada [[Lempeng Eurasia]] di selatan Pulau Jawa. Retakan pada lempeng membuka jalur [[lava]] ke permukaan.
Catatan letusan diketahui sejak abad ke-19. Gunung ini aktif dan sering mengalami erupsi skala kecil. Aktivitas terakhir adalah pada bulan Mei 2009 dan sampai Juni masih terus mengeluarkan lava pijar.<ref>[http://www.thejakartapost.com/news/2009/06/04/mount-slamet-continues-spewing-lava.html Mount Slamet continues spewing lava] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090608013623/http://www.thejakartapost.com/news/2009/06/04/mount-slamet-continues-spewing-lava.html |date=2009-06-08 }}. The Jakarta Post. Edisi 4 Juni 2009.</ref> Sebelumnya ia tercatat meletus pada tahun 1999.
Maret 2014 Gunung Slamet menunjukkan aktifitas dan statusnya menjadi Waspada. Berdasarkan data [[PVMBG]], aktivitas [[Gunung berapi|
== Geografi ==
Gunung Slamet merupakan gunung tunggal dengan diameter yang sangat luas yang
* [[Kabupaten Banyumas]]
# [[Baturraden, Banyumas|Kecamatan Baturraden]]
Baris 56:
# [[Paguyangan, Brebes|Kecamatan Paguyangan]].
Puncak dari Gunung Slamet berada di 2 (dua) kabupaten, yaitu sisi utara puncak masuk
== Catatan sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De vulkaan Slamet Midden-Java TMnr 10004170.jpg|jmpl|250px|Gunung Slamet pada tahun 1910.]]
Pada bulan Agustus 1838. [[Franz Wilhelm Junghuhn|Junghuhn]], Fritze, [[Holle]] dan Borst memulai perjalanan dari Desa Moga Pemalang untuk mendaki Slamet dari lereng sebelah utara. Pada ketinggian sekitar 4000 kaki, mereka membangun gubuk untuk bermalam dan meninggalkan kuda untuk selanjutnya meneruskan mendaki dengan berjalan kaki. Dr. Holle menemukan bagian kerangka badak di daerah berpasir di sebelah kawah, dan tulang manusia juga ditemukan. Udara malam yang sangat dingin suhu minimum tidak turun di bawah 42" Fahrenheit, tetapi karena angin timur yang kuat. Namun, sekembalinya keesokan paginya menemukan embun beku pada tanaman 3000 hingga 4000 kaki di bawah puncak.
Berbekal peralatan geodesi dan meteorologi yang akurat (seperti pada tahun 1838), Junghuhn bersama beberapa orang Jawa, mendaki gunung untuk kedua kalinya, pada 19 Juni 1847. Memulai pukul 7 dari
Sejarawan Belanda, [[J. Noorduyn]] berteori bahwa nama "Slamet" adalah relatif baru, yaitu setelah masuknya [[Islam]] ke [[Jawa]] (kata itu merupakan pinjaman dari [[bahasa Arab]]). Ia mengemukakan pendapat bahwa yang disebut sebagai '''Gunung Agung''' dalam naskah ber[[bahasa Sunda Kuno]] mengenai petualangan [[Bujangga Manik]] adalah Gunung Slamet, berdasarkan pemaparan lokasi yang disebutkan.<ref>Noorduyn J. 2006. ''Three Old Sundanese Poems''. KITLV Press. Leiden</ref>
{{clr}}
Baris 71:
Dari sebuah catatan laporan VOC, Gunung Slamet pada tahun 1712 telah mengalami erupsi, menyemburkan api dan asap. Abu vulkaniknya tersebar sampai ke Benteng Kompeni di Semarang dengan ketebalan 1 inci.
Pada tahun 1746, ketika Gubernur Jenderal VOC, Gustaaf Willem Baron van Imhoff, kembali dari lawatannya ke pelosok Jawa. Ketika dalam perjalaan pulang melewati Banyumas lalu Brebes dan Tegal, menjumpai dampak erupsi Gunung Slamet. Seluruh lanskap di lereng barat di selimuti dengan abu serta tercium bau belerang.
== Ekologi ==
Baris 84:
[[Berkas:Pos pendakian bambangan.jpeg|jmpl|Pos pendakian Gunung Slamet, dukuh Bambangan]]
Jalur pendakian tradisional Gunung Slamet adalah dari Bambangan, Desa [[Kutabawa, Karangreja, Purbalingga|Kutabawa]], Kecamatan [[Karangreja, Purbalingga]]. Jalur populer lain yang relatif lebih baru dibuka dari arah selatan (Kab. Banyumas) dan arah utara dan timur laut
Pendakian Gunung Slamet dikenal cukup sulit karena hampir di sepanjang rute pendakian tidak ditemukan air. Pendaki disarankan untuk membawa persediaan air yang cukup dari bawah. Faktor penyulit lain adalah [[kabut]]. Kabut di Gunung Slamet sangat mudah berubah-ubah dan pekat.
Baris 96:
<!-- Gunung Slamet di pandang dari kacamata geologi merupakan gunung stratovulcano yang terbentuk akibat pengaruh pergerakan tektonik lempeng antara lempeng indoaustralia dan lempeng eurasia. tumbukan antar lempeng mennyebabkan magma yang terbentuk lebih bersifat intermediet (SiO2 50-60 %)
-->
==Galeri==
<gallery>
Berkas:Gunung Slamet dan Pegunungan Serayu Selatan dilihat dari Rawa Kembang.jpg|Gunung Slamet dan Pegunungan Serayu Selatan dilihat dari Rawa Kembang.
Berkas:Gunung Slamet 2014.jpg|Gunung Slamet.
Berkas:Mount Slamet.jpg|Gunung Slamet.
Berkas:Gunung Slamet terlihat dari Rawa Kembang.jpg|Gunung Slamet saat malam hari.
Berkas:Gunung Slamet dan Pegunungan Serayu Selatan dilihat dari Teluk Penyu.jpg|Gunung Slamet terlihat dari perairan Teluk Penyu.
</gallery>
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar==
* [https://www.google.com/maps/@-7.2402273,109.2176794,3a,72.1y,316h,76.84t/data=!3m8!1e1!3m6!1sAF1QipNlIWZjTm_PsjEvZtem6l_7C9Lx32G4GgLYQX3g!2e10!3e11!6s%2F%2Flh5.ggpht.com%2Fp%2FAF1QipNlIWZjTm_PsjEvZtem6l_7C9Lx32G4GgLYQX3g%3Dw900-h600-k-no-pi13.156045568661128-ya152.00345551061451-ro0-fo100!7i8704!8i4352!5m1!1e4?authuser=0&entry=ttu&g_ep=EgoyMDI0MTEwNi4wIKXMDSoASAFQAw%3D%3D| Pemandangan 360° dari Puncak Gunung Slamet]
== Lihat pula ==
Baris 114 ⟶ 125:
[[Kategori:DAS Pemali]]
[[Kategori:DAS Serayu]]
[[Kategori:Gunung berapi aktif di Indonesia]]
|