Djanius Djamin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 44:
Setelah berkiprah di IKIP-Unimed, Djanius sempat ditunjuk pemerintah menjadi Penjabat Sementara (Pjs.) Rektor [[Universitas Islam Sumatera Utara]] (UISU) yang ketika itu dalam situasi kisruh. Ia berhasil memperbaiki situasi UISU yang carut-marut dan menyatukan kembali komunitas akademik UISU yang sempat terpecah akibat kekisruhan yang terjadi. Namun, sejumlah mahasiswa menolak kepemimpinannya di UISU karena menganggap penunjukan Djanius melanggar peraturan yang berlaku.
 
== MasaRiwayat kecil dan pendidikanHidup ==
 
Djanius lahir pada tanggal 22 Desember 1942 di [[Batusangkar (kota)|Batusangkar]], [[Kabupaten Tanah Datar|Tanah Datar]], pada masa [[pendudukan Jepang di Sumatera Barat]], sebagai anak ketiga dari tujuh bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai seorang pedagang. Pada saat Djanius masih balita, ayahnya memboyong dirinya beserta keluarganya ke [[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]]. Keluarga ini akhirnya menetap di Pekanbaru dan Djanius menghabiskan masa kecilnya di kota tersebut.<ref name=":3">{{Cite book|date=1995|url=https://books.google.com/books?id=5IhwAAAAMAAJ&pg=PA156|title=Profil Tokoh, Aktivis, dan Pemuka Masyarakat Minang|publisher=Permo Promotion|isbn=978-979-8931-00-0|pages=156-157|language=id|access-date=4 Juli 2021|url-status=live|archive-date=2021-07-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20210719034156/https://books.google.com/books?id=5IhwAAAAMAAJ&pg=PA156|dead-url=no}}</ref>
=== Masa kecil dan pendidikan ===
Djanius lahir pada tanggal 22 Desember 1942 di [[Batusangkar (kota)|Batusangkar]], [[Kabupaten Tanah Datar|Tanah Datar]], pada masa [[pendudukan Jepang di Sumatera Barat]], sebagai anak ketiga dari tujuh bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai seorang pedagang. Pada saat Djanius masih balita, ayahnya memboyong dirinya beserta keluarganya ke [[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]]. Keluarga ini akhirnya menetap di Pekanbaru dan Djanius menghabiskan masa kecilnya di kota tersebut.<ref name=":3">{{Cite book|date=1995|url=https://books.google.com/books?id=5IhwAAAAMAAJ&pg=PA156|title=Profil Tokoh, Aktivis, dan Pemuka Masyarakat Minang|publisher=Permo Promotion|isbn=978-979-8931-00-0|pages=156-157156–157|language=id|access-date=411 JuliJanuari 20212024|url-status=live|archive-date=2021-07-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20210719034156/https://books.google.com/books?id=5IhwAAAAMAAJ&pg=PA156|dead-url=no}}</ref>
 
Selama menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat (setingkat [[sekolah dasar]]), Djanius dididik dengan keras oleh ayahnya. Ia diharuskan untuk belajar mengaji pada sore hari setelah pulang sekolah. Karena pendidikan mengajinya, Djanius berhasil mengkhatamkan [[Al-Qur'an|Al-Quran]] pertama kali pada usia 13 tahun. Pada usia yang sama, ia lulus dari Sekolah Rakyat dan meneruskan pendidikannya di [[Sekolah menengah pertama|Sekolah Menengah Pertama]] (SMP) Pekanbaru.<ref name=":3" />
Baris 55 ⟶ 57:
Djanius melanjutkan pendidikan tingginya pada akhir tahun 1980-an di Program Pascasarjana Sosial Lingkungan [[Institut Pertanian Bogor]]. Ia lulus dengan gelar [[magister]] sains pada tahun 1992.<ref name=":3" /> Selanjutnya, ia meneruskan belajar di [[Universitas Sains Malaysia]] (USM) dan memperoleh gelar doktor dari universitas tersebut pada tahun 2005.<ref name=":5">{{Cite book|last=Djamin|first=Djanius|date=2007|url=https://books.google.co.id/books?id=EiFJG_g8XXYC&pg=PA385|title=Pengawasan dan Pelaksanaan Undang-undang Lingkungan Hidup|publisher=Yayasan Obor Indonesia|isbn=978-979-461-641-3|pages=385|language=id|url-status=live|access-date=2021-08-07|archive-date=2021-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20210801113009/https://books.google.co.id/books?id=EiFJG_g8XXYC&pg=PA385|dead-url=no}}</ref> Tesis yang ia tulis di USM diterbitkan menjadi buku pada tahun 2007 dengan judul ''Pengawasan dan Pelaksanaan Undang-Undang Lingkungan Hidup: Suatu Analisis Sosial''.<ref>{{Cite web|title=Pengawasan dan pelaksanaan Undang-Undang Lingkungan Hidup : suatu analisis sosial / Djanius Djamin|url=https://catalogue.nla.gov.au/Record/3997315|website=Katalog Perpustakaan Nasional Australia|access-date=1 Agustus 2021|archive-date=2021-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20210801112539/https://catalogue.nla.gov.au/Record/3997315|dead-url=no}}</ref>
 
=== Aktivisme dan organisasi ===
Selama berkuliah di USU, Djanius aktif dalam organisasi pergerakan mahasiswa [[Himpunan Mahasiswa Islam]] (HMI). Ia awalnya menjadi Pengurus HMI Komisariat Fakultas Hukum USU dari 1961 hingga 1963.<ref name=":5" /> Setelah itu, ia masuk dalam kepengurusan Departemen Keputrian HMI (kini Korps HMI-Wati) Medan dan menjadi ketua pertama departemen tersebut dari 1966 hingga 1968.<ref name=":4" />
 
Baris 64 ⟶ 66:
Pada November 2018, Djanius didapuk sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Eka Medan, sebuah yayasan yang mengelola gedung kantor HMI dan Korps Alumni HMI.<ref>{{Cite web|last=Dinas Kominfo Kota Medan|date=13 November 2018|title=Yayasan Eka Medan Perkenalkan Pengurus Kepada Wali Kota|url=https://pemkomedan.go.id/artikel-18199-yayasan-eka-medan-perkenalkan-pengurus-kepada-wali-kota.html|website=Kota Medan|access-date=2 Agustus 2021|archive-date=2021-08-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20210802023324/https://pemkomedan.go.id/artikel-18199-yayasan-eka-medan-perkenalkan-pengurus-kepada-wali-kota.html|dead-url=no}}</ref>
 
=== Mengajar dan mengelola yayasan pendidikan ===
Setelah meraih gelar sarjana hukum dari USU pada tahun 1965, ia sempat melamar pekerjaan ke berbagai tempat: Pengadilan Negeri, Kejaksaan Negeri, [[Universitas Negeri Medan|Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Medan]] (IKIP Medan), dan [[Bank Dagang Nasional Indonesia]] (BDNI). Ketika mendapat kabar bahwa semua lamarannya diterima, Djanius meminta saran ke orang tuanya. Orang tuanya menolak Djanius bekerja di Pengadilan Negeri dan Kejaksaan Negeri. Mereka hanya merestuinya bekerja di IKIP Medan dan BDNI.<ref name=":3" />
 
Baris 71 ⟶ 73:
Pada 1976, Djanius menjabat sebagai Ketua Yayasan Perbankan Nasional Swasta yang menaungi Akademi Perbankan Nasional Swasta.<ref name=":3" /> Dalam perjalannya, Akademi Perbankan Nasional Swasta berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Trikarya dan Universitas Tri Karya, sedangkan nama yayasannya berubah menjadi Yayasan Pendidikan Tri Karya yang tetap dipimpin oleh Djanius. Di bawah pengelolaanya, Universitas Tri Karya menjadi tempat kerja bagi perantau Minangkabau di Sumatera Utara. Hampir semua pegawai dan tenaga pengajar Universitas Trikarya beretnis Minang.<ref name=":3" />
 
Setelah berdiri selama beberapa tahun, Universitas Tri Karya beserta Yayasan Pendidikan Tri Karya diserahterimakan kepada Yayasan Pendidikan Tanah Seribu dan Universitas Tri Karya berubah nama menjadi [[Universitas Kaltara]]. Lokasi yayasan dan universitas dipindahkan dari Medan ke [[Kabupaten Bulungan]], [[Kalimantan Utara]].<ref>{{Cite web|title=Profil Universitas Kaltara|url=http://unikaltar.ac.id/profil/999.html|website=Universitas Kaltara|access-date=2 Agustus 2021|archive-date=2021-07-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20210724110814/http://unikaltar.ac.id/profil/999.html|dead-url=no}}</ref> Kendati demikian, proses serah terima dan pemindahan universitas ini tidak berjalan lancar, sehingga yayasan dan universitas harus menanggung utang yang besar dan mahasiswa yang sedang berkuliah harus dikeluarkan.<ref>{{Cite news|last=Hadiluwih|first=Subanindyo|date=Januari 2010|title=Jual Beli Universitas|url=http://digilib.um.ac.id/images/stories/kliping_pendidikan_2009/pendidikan/jual%20beli%20universitas.doc|work=Republika|access-date=2 Agustus 2021|archive-date=2021-07-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20210723131351/http://digilib.um.ac.id/images/stories/kliping_pendidikan_2009/pendidikan/jual%20beli%20universitas.doc|dead-url=no}}</ref>
 
=== Karier politik ===
Djanius bergabung dengan [[Partai Golongan Karya|Golkar]] (waktu itu masih bernama Sekretariat Bersama Golkar) saat mengajar di [[Kota Medan|Medan]]. Djanius turut aktif dalam perekrutan kader-kader baru Golkar dan ia ditunjuk sebagai salah satu penatar untuk kader Golkar di tingkat desa. Djanius juga turut serta dalam upaya memenangkan [[Partai Golongan Karya|Golkar]] di [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1977|pemilihan umum tahun 1977]]. Selama masa kampanye pemilu tersebut, Djanius bertindak sebagai pengurus Pekan Cendekiawan Golkar dan sebagai Wakil Ketua Seksi Hukum dan Dokumentasi di Badan Pemenangan Pemilu Golkar.<ref name=":3" />
 
Baris 82 ⟶ 84:
Pada awal masa jabatan keduanya di DPRD, Djanius ditunjuk sebagai anggota dari panitia khusus (pansus) penentuan hari jadi Kota Medan.<ref>{{Cite book|last=Meuraxa|first=Dada|date=1975|url=https://books.google.co.id/books?id=PrM9AAAAIAAJ|title=Sejarah Hari Jadinya Kota Medan, 1 Juli 1590|publisher=Sasterawan|pages=90|language=id|url-status=live|access-date=2021-07-19|archive-date=2021-07-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20210719071817/https://books.google.co.id/books?id=PrM9AAAAIAAJ|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|date=2 Juli 2014|title=Djanius : Dulu Perkampungan Kini Telah Jadi Kota|url=https://medanbisnisdaily.com/news/read/2014/07/02/103885/djanius_dulu_perkampungan_kini_telah_jadi_kota/|work=Medan Business Daily|access-date=19 Juli 2021}}</ref> Panitia tersebut meneliti hasil kerja panitia perumus yang dibentuk oleh pemerintah Kota Medan pada tahun 1971. Djanius beserta anggota pansus lainnya menetapkan pada tanggal 15 Maret 1975 bahwa hari lahir kota Medan adalah 1 Juli 1590, menggantikan tanggal 1 April — tanggal pembentukan dewan kota Medan — oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda.<ref>{{Cite web|date=31 Desember 2019|title=Kontroversi Asal Usul Kota Medan|url=https://indonesia.go.id/ragam/pariwisata/ekonomi/kontroversi-asal-usul-kota-medan|website=[[Indonesia]]|access-date=19 Juli 2021|archive-date=2021-07-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20210719073149/https://indonesia.go.id/ragam/pariwisata/ekonomi/kontroversi-asal-usul-kota-medan|dead-url=no}}</ref>
 
Usai berkarier dalam dunia politik, Djanius tetap terlibat dalam aktivitas politik di Medan. Dalam [[pemilihan umum Wali Kota Medan 2020]], Djanius Djamin menyatakan dukungannya kepada calon wakil walikota [[Salman Alfarisi]] yang beretnis Minang dan berpasangan dengan [[Akhyar Nasution]]. Terkait dengan dukungan tersebut, ia menyatakan, "Jika ada orang Minang yang tidak mendukung orang MinangtMinang, bolehlah kita sebut pengkhianat."<ref>{{Cite news|last=Aziz|first=Abdul|date=16 September 2020|title=Prof. Dr. Hj. Djanius Djamin, MA: “Masyarakat Minang Wajib Memenangkan Salman Alfarisi”|url=https://rentaknews.com/2020/09/16/prof-dr-hj-djanius-djamin-ma-masyarakat-minang-wajib-memenangkan-salman-alfarisi|work=Rentaknews|access-date=2 Agustus 2021|archive-date=2021-01-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20210125140146/https://rentaknews.com/2020/09/16/prof-dr-hj-djanius-djamin-ma-masyarakat-minang-wajib-memenangkan-salman-alfarisi/|dead-url=no}}</ref>
 
=== Rektor Universitas Negeri Medan ===
 
==== Periode pertama ====
[[Berkas:UNIMEDRectorate.jpg|jmpl|Gedung Rektorat Unimed, tempat Djanius berkantor sebagai rektor]]
Setelah beberapa tahun mengajar di IKIP Medan dan memegang jabatan pembantu rektor sejak 1994, Djanius ditunjuk sebagai Rektor IKIP Medan pada hari terakhir tahun 1998. Penunjukan tersebut membuat dirinya menjadi satu dari tiga perempuan yang menjabat sebagai rektor perguruan tinggi pada masa itu.<ref>{{Cite news|title=Prof. Hj. Djanius Djamin, S.H. MS: Meski Super Sibuk Tetap Punya Waktu Buat Cucu|url=http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=2397|work=Nova|archive-url=https://web.archive.org/web/20141129023234/http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=2397|archive-date=2014-11-29|access-date=19 Juli 2021|dead-url=yes}}</ref><ref name=":0">{{Cite web|title=Sejarah Unimed|url=http://www.unimed.ac.id/?hal=tentang&a=sejarah|website=[[Universitas Negeri Medan]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20140214215223/http://www.unimed.ac.id/?hal=tentang&a=sejarah|archive-date=2014-02-14|access-date=19 Juli 2021|dead-url=no}}</ref> Beberapa bulan setelah penunjukannya sebagai rektor, pada tanggal 7 Oktober 1999, Presiden [[B. J. Habibie]] menetapkan peningkatan status IKIP Medan dari sebuah perguruan tinggi menjadi sebuah universitas. Bersamaan dengan itu, nama IKIP Medan diubah menjadi Universitas Negeri Medan (Unimed).<ref>{{Cite web |url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/58759/keppres-no-124-tahun-1999 |title=Keputusan Presiden No. 124 tahun 1999 Tentang Perubahan Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Semarang, Bandung, Dan Medan Menjadi Universitas |access-date=2021-07-19 |archive-date=2021-07-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210719085903/https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/58759/keppres-no-124-tahun-1999 |dead-url=no }}</ref> Perubahan tersebut disahkan dengan peresmian yang dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Satrio Soemantri Brodjonegoro, pada tanggal 26 Januari 2000.<ref>{{Cite news|date=27 Januari 2000|title=Daerah Sekilas: Medan - Status IKIP Negeri Medan berubah jadi Universitas Negeri Medan|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18069527|work=[[Kompas]]|page=8|access-date=19 Juli 2021|url-access=subscription}}</ref>
Baris 92 ⟶ 94:
Hanya beberapa bulan setelah Unimed berdiri, pada tanggal 18 April, sejumlah dosen dan pegawai Unimed berdemonstrasi di depan gedung [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara|DPRD Sumatera Utara]] dan meminta agar Djanius diturunkan dari jabatannya. Para demonstran, yang diwakili oleh Dekan Fakultas Teknik Dr. Gino Hartono, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Prof. Drs. Burhanuddin, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Dr. Belfrik Manulang, dan dosen Ida Karnasih PhD., diberikan kesempatan untuk beraudiensi dengan Komisi V DPRD Sumatera Utara. Gino menyatakan bahwa Djanius tidak kompeten dalam memimpin Unimed dan bahwa kepemimpinan Djanius "lebih menonjolkan mempertahankan kekuasaan bersama kroninya dalam mengambil kebijakan akademis". Gino memaparkan sejumlah tindakan Djanius yang dianggapnya tidak patut, seperti mengintervensi proses pemilihan Dekan Fakultas Teknik Unimed dan menghambat kenaikan pangkat sejumlah dosen. Djanius menyanggah tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh Gino dan menyatakan bahwa semua tindakannya sebagai rektor dilakukan "berdasarkan keputusan dan persetujuan senat universitas".<ref>{{Cite news|date=20 April 2000|title=Dosen Unimed Tuntut Rektor Mundur|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18079255|work=[[Kompas]]|page=20|access-date=19 Juli 2021|url-access=subscription}}</ref> Permasalahan tersebut akhirnya selesai beberapa hari kemudian dan Djanius tetap menduduki jabatan rektornya.<ref>{{Cite news|date=22 April 2000|title=Daerah Sekilas: Medan - Permasalahan dosen dan rektor Universitas Negeri Medan sudah selesai|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18031509|work=[[Kompas]]|page=23|access-date=19 Juli 2021|url-access=subscription}}</ref>
 
==== Periode kedua ====
Setelah lima tahun menjabat sebagai rektor, Djanius kembali terpilih untuk masa jabatan lima tahun dan dilantik pada tanggal 21 Maret 2003.<ref name=":0" /> Pada masa kepemimpinannya ini, Djanius Djamin meningkatkan status Jurusan Pendidikan Ekonomi dalam Fakultas Ilmu Sosial menjadi suatu fakultas tersendiri, Fakultas Ekonomi. Perubahan yang ditetapkan pada akhir bulan Agustus 2005 mengakibatkan pengalihan status 3.000 mahasiswa dari mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial menjadi Fakultas Ekonomi. Sebanyak 2.000 mahasiswa berkuliah di Jurusan Pendidikan Ekonomi, sedangkan 1.000 lainnya berkuliah di Jurusan Manajemen dan Akuntansi.<ref>{{Cite news|date=29 September 2005|title=Pendidikan: Unimed Bentuk Fakultas Ekonomi|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/17501903|work=[[Kompas|Kompas Sumbagut]]|page=27|access-date=19 Juli 2021|url-access=subscription}}</ref>
 
Pada tahun 2006, Unimed melakukan perombakan dalam sistem penerimaan siswa baru. Universitas tersebut mulai menerima lulusan [[Kelompok belajar|Paket C]] dan penyandang [[Difabel|disabilitas]] sebagai calon mahasiswa. Penyelenggaraan seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) yang melibatkan lulusan Paket C dan penyandang disabilitas tersebut dimulai pada bulan Juli 2006. Djanius menyatakan bahwa proses SPMB tersebut berhasil terlaksana dengan baik.<ref>{{Cite news|date=6 Juli 2006|title=Peserta Cacat Ikut SPMB: Unimed Terima Lulusan Ujian Kejar Paket C|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/17291449|work=[[Kompas|Kompas Sumbagut]]|page=26|access-date=19 Juli 2021|url-access=subscription}}</ref> SPMB ini kembali dilaksanakan pada tahun 2007, dengan Djanius Djamin memimpin langsung proses seleksi sebagai Ketua Panitia Lokal.<ref>{{Cite news|date=5 Juli 2007|title=Ujian di Ruang Khusus: Pelaksanaan SPMB pada Hari Pertama Berjalan Lancar|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/17117037|work=[[Kompas|Kompas Sumbagut]]|page=26|access-date=19 Juli 2021|url-access=subscription}}</ref> Djanius mengakhiri masa jabatan keduanya di Unimed beberapa saat setelah penyelenggaraan SPMB pada tanggal 16 April 2007.<ref name=":1">{{Cite news|title=Pemerintah Tunjuk Djanius Djamin Sebagai Plt Rektor UISU|url=https://news.detik.com/berita/d-782491/pemerintah-tunjuk-djanius-djamin-sebagai-plt-rektor-uisu|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2021-07-19}}</ref>
 
=== Pjs. Rektor Universitas Islam Sumatera Utara ===
 
==== Latar belakang ====
[[Universitas Islam Sumatera Utara]] (UISU), salah satu universitas tertua di Sumatera Utara,<ref>{{Cite book|last=Bangun|first=P.P.|last2=Chotib|first2=Nasief|last3=Mahmud|first3=Anas|last4=Alamsjah|first4=Sjahlul|last5=Harahap|first5=Fatimah|last6=Ahmad|first6=Danil|last7=Lubis|first7=A. Mukti|date=1978|url=https://books.google.co.id/books?id=AM8BAAAAMAAJ&pg=PA166|title=Sejarah daerah Sumatera Utara|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah|language=id|url-status=live|access-date=2021-07-19|archive-date=2021-07-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20210719095837/https://books.google.co.id/books?id=AM8BAAAAMAAJ&pg=PA166|dead-url=no}}</ref> mengalami pergolakan pada bulan Mei 2007. Dua petinggi yayasan yang menaungi UISU, Helmi Nasution dan Sariani Amiraden Siregar, mengklaim diri mereka masing-masing sebagai pemilik yayasan yang sah. Pergolakan tersebut berpuncak pada bentrokan antara kedua kubu pada tanggal 9 Mei. Anggota DPR, [[Yasonna Laoly]], menyatakan bahwa bentrokan tersebut terjadi karena Kapolda Sumatera Utara lalai dalam melakukan pengamanan dan meminta [[Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia]] menindak Kepala [[Kepolisian Daerah Sumatera Utara]].<ref>{{Cite news|last=Sudrajat|last2=Nasution|first2=Tarwin|date=2007|title=Bentrokan UISU: DPR Nilai Polisi Gagal Amankan UISU|url=http://www.indosiar.com/fokus/dpr-nilai-polisi-gagal-amankan-uisu_61604.html|work=[[Indosiar]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20130923032629/http://www.indosiar.com/fokus/dpr-nilai-polisi-gagal-amankan-uisu_61604.html|archive-date=2013-09-23|access-date=19 Juli 2021|dead-url=yes}}</ref> Dirjen Dikti menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap UISU dan akan menutup universitas tersebut jika kemelut antara kedua kubu tidak dapat diselesaikan.<ref>{{Cite news|last=Amanda|first=Eliza|last2=Indro|first2=Sri|date=2007|title=Bentrokan di UISU: Ditjen Dikti akan Tutup UISU|url=http://www.indosiar.com/fokus/ditjen-dikti-akan-tutup-uisu_61310.html|work=[[Indosiar]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20130921050131/http://www.indosiar.com/fokus/ditjen-dikti-akan-tutup-uisu_61310.html|archive-date=2013-09-21|access-date=19 Juli 2021|dead-url=no}}</ref> Kepolisian lalu melakukan investigasi atas perseteruan ini dan Helmi Nasution ditangkap atas tuduhan pemalsuan akta Yayasan UISU.<ref>{{Cite news|date=18 Mei 2007|title=Konflik UISU, Helmi Nasution Ditangkap Polisi|url=https://news.detik.com/berita/d-781977/konflik-uisu-helmi-nasution-ditangkap-polisi|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2021-07-19}}</ref>
 
==== Penunjukan ====
Pasca terjadinya bentrokan tersebut, pemerintah pusat mengambilalih kepengurusan UISU.<ref>{{Cite news|last=Iriawan|first=Edi|date=2007|title=Pemerintah Pusat akan Tunjuk Rektor UISU|url=http://www.indosiar.com/fokus/pemerintah-pusat-akan-tunjuk-rektor-uisu_61322.html|work=[[Indosiar]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20130921050153/http://www.indosiar.com/fokus/pemerintah-pusat-akan-tunjuk-rektor-uisu_61322.html|archive-date=2013-09-21|access-date=19 Juli 2021|dead-url=no}}</ref> Dua hari setelah masa jabatannya di Unimed selesai, Djanius menerima surat penunjukannya sebagai penjabat sementara Rektor UISU oleh Dirjen Dikti. Satrio menyatakan bahwa ia menunjuk Djanius sebagai jalan tengah antara kedua kubu yang bertikai dan bahwa Djanius merupakan tokoh yang netral dan tidak berpihak pada kubu manapun.<ref name=":1" />
 
Baris 121 ⟶ 123:
{{DEFAULTSORT:Djamin, Djanius}}
[[Kategori:Aktivis Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh hukum Indonesia]]
[[Kategori:CerdikTokoh Pandaihukum Minangkabau]]
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
[[Kategori:Pengajar hukum Indonesia]]
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
[[Kategori:Rektor Indonesia]]
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]]
[[Kategori:Alumni Universitas Sains Malaysia]]
[[Kategori:Alumni Institut Pertanian Bogor]]
[[Kategori:Alumni Universitas Sumatera Utara]]
[[Kategori:Tokoh hukum Minangkabau]]
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]]
[[Kategori:Bundo Kanduang Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Tanah Datar]]