Sejarah bahasa Sunda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaiki kesalahan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(18 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Sunda word in various scripts.svg|jmpl|Kata "[[wikt:Sunda|Sunda]]" dalam beberapa aksara yang digunakan untuk menuliskan bahasa Sunda]]
[[Bahasa Sunda]] adalah anggota [[rumpun bahasa Melayu-Polinesia]] yang merupakan bagian dari [[rumpun bahasa Austronesia]], dengan demikian, bahasa Sunda merupakan salah satu turunan dari [[Bahasa Proto-Melayu-Polinesia|bahasa rekonstruksi Proto-Melayu Polinesia]] yang [[Rekonstruksi linguistik|reka ulang]] leluhurnya adalah [[bahasa Proto-Austronesia]].{{Sfnp|Ranabrata|1991||pp=1}}{{Sfnp|Tryon|1995||pp=460}} Bukti terawal penggunaan bahasa Sunda dalam bentuk tulisan dapat dilacak dari [[Prasasti Astana Gede|sekumpulan prasasti yang ditemukan di wilayah Kawali, Ciamis]] yang diperkirakan dibuat pada [[Abad ke 14|abad ke-14]].{{Sfnp|Gunawan|Fauziyah|2018|pp=3}} Sementara itu, bahasa Sunda dalam bentuk lisan telah dipakai jauh sebelum prasasti-prasasti tersebut dibuat.{{Sfnp|Ekadjati|2014||pp=40}}
Dalam
# Bahasa Sunda Kuno (''Buhun'')
Baris 33:
== Bahasa Sunda Klasik ==
{{main|Bahasa Sunda Klasik}}
Bahasa Sunda Klasik atau bahasa Sunda Peralihan adalah bahasa transisi yang menjembatani [[bahasa Sunda Kuno]] dengan [[bahasa Sunda|bahasa Sunda Modern]]. Bahasa ini merupakan perkembangan selanjutnya dari bahasa Sunda Kuno setelah runtuhnya [[Kerajaan Sunda]] pada [[1579|tahun 1579]]. Runtuhnya Kerajaan Sunda bersamaan dengan menguatnya pengaruh [[Islam]] yang merasuk ke dalam [[Tatar Sunda|wilayah orang Sunda]]. Kosakata bahasa Sunda Klasik dipengaruhi kuat oleh [[bahasa Arab]], kemudian [[bahasa Melayu]], serta mulai munculnya [[Tatakrama bahasa Sunda|tingkatan bahasa]] yang diadopsi dari kebudayaan monarki bercorak Islam. Bahasa ini digunakan pada abad ke-17 sampai pertengahan abad ke-19 terutama dalam bidang agama dan pemerintahan.{{Sfnp|Hendayana|2020||pp=219}}
Baris 40 ⟶ 41:
Salah satu contoh naskah berbahasa Sunda Klasik adalah naskah ''[[Carita Waruga Guru]]'' yang ditulis pada abad ke-18 menggunakan aksara Sunda Kuno. Selain naskah tersebut, beberapa contoh naskah yang menggunakan bahasa Sunda Klasik di antaranya adalah:
#''Babad Galuh''
#''Sajarah Galuh Bareng Galunggung''<ref>{{Cite book|year=1913|url=https://wikisource.org/wiki/Page:Tijdschrift_voor_Indische_Taal-_Land-_en_Volkenkunde,_LV.pdf/435|title=Tijdschrift voor Indische Taal- Land- en Volkenkunde, LV|location=Batavia|publisher=Albrecht & Co., M. Nijhoff|editor-last=S. van Ronkel|volume=LV|pages=405-413|url-status=live}}</ref>
#''[[Wawacan Sulanjana]]''
=== Contoh fragmen bahasa Sunda Klasik ===
Baris 57 ⟶ 58:
== Bahasa Sunda Modern ==
{{Utama|Bahasa Sunda pada masa Kolonial Belanda|Bahasa Sunda Modern}}
Bahasa Sunda Modern adalah bentuk bahasa Sunda yang mulai berkembang setelah adanya [[Hindia Belanda|kolonialisme Belanda di Indonesia]], bahasa ini dikembangkan dan dikodifikasi dengan ditandai oleh terbitnya kamus-kamus yang membahas bahasa Sunda. Perjalanan panjang berkembangnya bahasa Sunda Modern dapat diuraikan melalui peristiwa-peristiwa di bawah ini.
[[Berkas:Cover of A Dictionary of the Sunda Language.png|right|thumb|Sampul kamus Sunda-Inggris.|271x271px]]
Baris 179 ⟶ 180:
[[Kategori:Bahasa Sunda]]
[[Kategori:Sejarah bahasa Sunda]]
[[Kategori:Sejarah bahasa]]
|