Sejarah Taiwan (1945–sekarang): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perubahan dalam memperbaiki/merapikan suntingan. Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
ganti ke {{Sejarah Republik Tiongkok}} Tag: pranala ke halaman disambiguasi |
||
(8 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Sejarah Taiwan}}
Sebagai hasil dari [[Menyerahnya Jepang|penyerahan diri]] dan [[Pendudukan Sekutu atas Jepang|pendudukan Sekutu atas Kekaisaran Jepang]] di akhir [[Perang Dunia II]], [[Pulau Taiwan|Pulau Formosa]] ditempatkan di bawah pemerintahan [[Republik Tiongkok|Republik Tiongkok (RT)]],{{NoteTag|Jangan dipertukarkan dengan [[Tiongkok|Republik Rakyat Tiongkok]] (RRT) yang didirikan tahun 1949.}} yang dikuasai oleh [[Kuomintang|Partai Kuomintang (KMT)]], pada tanggal [[Hari Penyerahan Kembali|25 Oktober 1945]]. Setelah pembunuhan masal [[Peristiwa 228|28 Februari pada tahun 1947]], [[Darurat militer di Taiwan|darurat militer]] dideklarasikan di tahun 1949 oleh Gubernur [[Provinsi Taiwan]], Republik Tiongkok, [[Chen Cheng]], dan [[:en:Ministry_of_National_Defense_(Republic_of_China)|Kementerian Pertahanan Nasional RT]]. Setelah berakhirnya [[Perang Saudara Tiongkok]] di tahun 1949, pemerintah RT [[Penarikan Republik Tiongkok ke Taiwan|menarik diri]] dari [[Tiongkok Daratan]] ketika [[Partai Komunis Tiongkok|partai komunis]] memproklamirkan pendirian [[Tiongkok|Republik Rakyat Tiongkok]]. KMT mundur ke Pulau Formosa dan pulau sekitarnya dan mendeklarasikan [[Taipei|Kota Taipei]] sebagai ibu kota sementara RT. Selama bertahun-tahun, RT dan RRT masing-masing terus mengklaim arena [[Diplomasi|diplomatik]] sebagai satu-satunya pemerintahan sah "Tiongkok". Di tahun 1971, [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] [[Resolusi 2758 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa|mengeluarkan]] RT dan menggantikannya dengan RRT.▼
{{Sejarah Republik Tiongkok}}
▲Sebagai hasil dari [[Menyerahnya Jepang|penyerahan diri]] dan [[Pendudukan Sekutu atas Jepang|pendudukan
Di tahun 1987, darurat militer diangkat dan
Karena [[Status politik Taiwan|status politik
== Kronologi ==
=== Masyarakat pascaperang awal ===
Pertempuran [[Perang Dunia II]] berakhir pada tanggal 2 September 1945, dengan kekalahan [[Kekaisaran Jepang]] dan [[Jerman Nazi
[[He Yingqin]], perwakilan RT pada upacara penyerahan diri bangsa Jepang, mendirikan
Pemerintahan Chen Yi dirusak oleh
[[Berkas:中華民國第一位民選首都市長吳三連於1951年勝選後_First_People-elected_Mayor_of_Taipei,_the_Capital_of_TAIWAN.jpg|ka|jmpl|275x275px|Politisi
Setelah Peristiwa 228, pemerintah RT yang dipimpin
Wey digantikan oleh [[Chen Cheng]] sebagai gubernur di tahun 1949. Wey mereformasi sistem mata uang, menggantikan [[Dolar Lama Taiwan]] yang didevaluasi dengan [[Dolar Baru Taiwan]], dengan nilai tukar 40.000:1, dan menerapkan
KMT berpandangan bahwa populasi
=== Otoriterianisme, darurat perang. dan perang dingin ===
{{Further|
[[Berkas:U.S._President_Eisenhower_visited_TAIWAN_美國總統艾森豪於1960年6月訪問臺灣台北時與蔣中正總統-2.jpg|ka|jmpl|275x275px|Bersama Presiden [[Chiang Kai-shek]], Presiden A.S. [[Dwight D. Eisenhower]] melambai pada kerumunan dalam kunjungannya ke [[Taipei]],
Pada tanggal 20 Juli 1946, [[Chiang Kai-shek]] meluncurkan serangan berskala besar pada wilayah kekuasaan partai komunis di [[
Pada bulan Desember 1949, [[Angkatan Bersenjata Republik
Setelah [[Peristiwa 228]], pemerintahan Nasionalis meluncurkan [[Teror Putih (Taiwan)|kampanye penindasan]] terhadap perbedaan pendapat politis.<ref>{{Cite book|last=Rubinstein|first=Murray A.|year=2007|title=Taiwan: A New History|location=Armonk, N.Y.|publisher=M. E. Sharpe|isbn=9780765614957|page=302}}</ref> KMT seringkali [[
Hingga tahun 1958, kampanye militer berskala kecil antara angkatan bersenjata RT dan [[Tentara Pembebasan Rakyat]] (PLA) dijalankan di seluruh selat. Upaya pemerintah komunis untuk mengambil pulau yang dikendalikan RT, [[Kabupaten Kinmen|Quemoy]], [[Pertempuran Guningtou|digagalkan]] pada bulan Oktober 1949, yang menghalangi serbuan PLA ke
Pada bulan April 1950, operasi amfibi mendapatkan keberhasilan dalam [[
Periode ketegangan ini berlangsung hingga [[Krisis Selat Taiwan Kedua|Krisis Selat Kedua]].<ref name=":0">{{Cite book|last=M.H. Halperin|date=December 1966|url=https://archive.org/details/The1958TaiwanStraitsCrisisADocumentedHistory_201712|title=The 1958 Taiwan Straits Crisis: A Documented History|pages=i-xvii|others=Daniel Ellsberg}}</ref> Pada masa ini Amerika Serikat bersumpah untuk melindungi pulau dari Tiongkok Daratan.<ref>{{Cite news|last=H. Halperin|first=Morton|date=|title=The 1958 Taiwan Straits Crisis: A Documented History|url=https://www.rand.org/pubs/research_memoranda/RM4900.html|work=RAND Corporation}}</ref> Sejak saat itu, kedua pihak di masing-masing sisi selat itu menghentikan semua peperangan terhadap satu sama lain. Angkatan Laut RT melanjutkan kembali pertempuran sepihak dan kewajiban-kewajiban pengawalan sementara Angkatan Laut
===
{{Unreferenced section|date=May 2021}}
Republik Tiongkok memasuki fase pembangunan Demokrasi Konstitusional dengan permakluman [[Konstitusi Republik Tiongkok]] di tahun 1947. Setelah itu, [[Tentara Revolusioner Nasional]] juga diganti namanya menjadi [[Angkatan Bersenjata Republik Tiongkok/Taiwan|Angkatan Bersenjata Republik Tiongkok]] dan dinasionalisasi. Namun, karena Perang Saudara Tiongkok, [[Permakluman Sementara terhadap Pemberontakan Komunis|Permakluman Sementara Efektif Selama Periode Pemberontakan Komunis]] diberlakukan sebagai amandemen [[Konstitusi Republik Tiongkok]]. Hal ini menyebabkan darurat militer di
Namun, dengan kematian sistem partai tunggal KMT dan gerakan demokratisasi selama dasawarsa 1980an, darurat militer akhirnya diangkat pada tahun 1987 (dan permaklumannya akhirnya dibatalkan pada tahun 1991). [[Demokrasi liberal|Demokrasi Konstitusional]] diberlakukan kembali di RT setelah 1987.
Ketika [[Republik Tiongkok]] dipindahkan ke
Sampai awal dasawarsa
Di akhir dasawarsa 1970an dan awal 1980an merupakan masa-masa pergolakan bagi kelahiran
[[Chiang Kai-shek]] wafat di bulan April 1975 pada usia 87, dan digantikan oleh [[Yen Chia-kan]] sebagai presiden, sementara putranya, [[Chiang Ching-kuo]] berhasil memegang kepemimpinan
Chiang memilih [[Lee Teng-hui]], seorang
Setelah Chiang Ching-kuo wafat di tahun 1988, penggantinya, Presiden [[Lee Teng-hui]], melanjutkan mendemokratisasi pemerintahan. Lee mengalihkan lebih banyak wewenang pemerintahan pada warga kelahiran
Sebagai usaha untuk menjaga hubungan baik dengan RRT,
Namun, Lee gagal memecah korupsi masif yang telah menyerap dalam pemerintahan dan banyak loyalis KMT merasa Lee mengkhianati RT dengan melakukan reformasi terlalu jauh, sementara mereka yang berada di posisi oposisi merasa dia tidak cukup banyak melakukan reformasi.
=== Periode demokratik ===
Lee mencalonkan diri sebagai petahana dalam [[Pemilihan presiden 1996|pemilihan langsung presiden]] yang pertama di
Salah satu tindakan terakhir Lee sebagai presiden adalah mendeklarasikan di radio Jerman bahwa RT dan RRT memiliki hubungan antar negara yang khusus. Pernyataan Lee dijawab PLA dengan melakukan latihan militer di Fujian dan pemadaman listik seluruh pulau di
[[Pemilihan presiden tahun 2000 Taiwan|Pemilihan presiden tahun 2000]] menandai berakhirnya status
Dalam pemilihan presiden tahun 2000, [[Chen Shui-bian]] dari [[Partai Progresif Demokrat|Partai Progresif Demokratik]] (DPP) terpilih menjadi presiden bersama [[Annette Lu]] sebagai wakil presiden. Ini merupakan rotasi partai politik pertama dalam sejarah RT. Pembagian suara
KMT juga memperoleh kendali lagi di badan legislatif dalam pemilihan Yuan Legislatif di bulan Januari 2008. Dalam pemilihan presiden di bulan Mei 2008, kandidat KMT, [[Ma Ying-jeou]] mencalonkan diri di serambil pendukung hubungan yang lebih ramah dengan Tiongkok Daratan dan reforma ekonomi dan mengalahkan kandidat DPP, Frank Hsieh dengan suara 58.48%.
Baris 82 ⟶ 74:
Ma terpilih kembali, dan KMT memperoleh kembali mayoritasnya dalam Yuan Legislatif, dalam pemilihan gabungan di bulan Januari 2012. Di dalam [[Pemilihan umum Taiwan 2016|pemilihan umum tahun 2016]], DPP memperoleh kembali kekuasaannya dengan terpilihnya [[Tsai Ing-wen]] menjadi presiden.
Pada tanggal 24 Mei 2017, [[Yuan judisial|Mahkamah Konstitusi]] mengeluarkan peraturan bahwa pasangan sesama jenis memiliki hak untuk menikah, dan memberi waktu pada Badan Legislatif Yuan selama dua tahun untuk selayaknya mengamandemen hukum pernikahan bangsa
== Hubungan lintas-selat dan posisi internasional ==
{{Main|
Di ujung tahun 1943, [[Deklarasi Kairo]] diterbitkan, di dalam pasal-pasalnya meliputi semua wilayah kekuasan Tiongkok
[[Tiongkok|Republik Rakyat Tiongkok]] (RRT) dan Republik Tiongkok (RT) melanjutkan keadaan perang sampai tahun 1979. Pada bulan Oktober 1949, upaya RRT untuk mengambil alih kendali RT terhadap pulau [[Kabupaten Kinmen|
▲Di ujung tahun 1943, [[Deklarasi Kairo]] diterbitkan, di dalam pasal-pasalnya meliputi semua wilayah kekuasan Tiongkok Daratan, termasuk Formosa, yang telah diduduki Kekaisaran Jepang akan dikembalikan ke Republik Tiongkok. Deklarasi ini ditegaskan kembali dalam [[Deklarasi Potsdam]], yang diterbitkan tahun 1945. Kemudian di tahun itu juga, Perang Dunia II berakhir, dan Kekaisaran Jepang menerima Deklarasi Potsdam, menyerah tanpa syarat. Komandan Utama Tentara Sekutu memerintahkan tentara Kekaisaran Jepang di Formosa menyerah pada pemerintahan Republik Tiongkok, yang bertindak sebagai perwakilan Tentara Sekutu.<ref>{{Cite web|date=1945-09-06|title=Congressional Record|url=http://www.taiwandocuments.org/surrender05.htm|archive-url=https://web.archive.org/web/20021014090104/http://taiwandocuments.org/surrender05.htm|archive-date=2002-10-14|url-status=dead}}</ref> Pada tanggal 25 Oktober 1945 di [[Balai Zhongshan|Balai Zhongshan Taipei]], pemerintahan Kekaisaran Jepang di Formosa menyerah pada perwakilan Republik Tiongkok, Republik Tiongkok secara resmi menerima Formosa. Di tahun 1951, Jepang secara resmi menandatangani [[Perjanjian San Francisco]], tetapi, karena ketidakjelasan situasi Perang Saudara Tiongkok, perjanjian perdamaian itu tidak dengan jelas mengindikasikan milik siapa kedaulatan Formosa. Dalam pasal kedua [[Perjanjian Taipei]] tahun 1952, setelah Perjanjian San Francisco, Jepang menegaskan kembali penyerahan kedaulatan Pulau Formosa, Kepulauan Penghu, [[Kepulauan Spratly]] dan [[Kepulauan Paracel]].
Pada bulan Juni 1949, RT mendeklarasikan "penutupan" seluruh pelabuhan Tiongkok Daratan dan angkatan lautnya berupaya mencegati kapal-kapal asing. Penutupan ini meliputi area dari satu titik di utara mulut [[
▲Tiongkok dan Republik Tiongkok melanjutkan keadaan perang sampai tahun 1979. Pada bulan Oktober 1949, upaya RRT untuk mengambil alih kendali RT terhadap [[Kabupaten Kinmen|Pulau Kinmen]] digagalkan dalam [[Pertempuran Guningtou]], yang menghalangi penyerbuan PLA terhadap Formosa.<ref name="QiB" /> Operasi amfibi Komunis lainnya di tahun 1950 lebih berhasil: mereka memimpin penundukan Komunis di Pulau Hainan pada bulan April 1950, pencaplokan Kepulauan Wanshan dari garis pantai [[Guangdong]] (Mei–Agustus 1950) dan [[Pulau Zhoushan]] dari [[Zhejiang]] (Mei 1950).<ref name="MacF" />
Setelah kehilangan Tiongkok Daratan, sekelompok tentara KMT yang berjumlah sekitar 12.000 orang meloloskan diri ke [[Myanmar|
▲Pada bulan Juni 1949, RT mendeklarasikan "penutupan" seluruh pelabuhan Tiongkok Daratan dan angkatan lautnya berupaya mencegati kapal-kapal asing. Penutupan ini meliputi area dari satu titik di utara mulut [[Sungai Min (Fujian)|Sungai Min]] di [[Provinsi Fujian (Republik Tiongkok)|Provinsi Fujian]] sampai ke mulut Sungai Liao di Manchuria.<ref name="Tsang">Tsang, Steve Yui-Sang Tsang. The Cold War's Odd Couple: The Unintended Partnership Between the Republic of China and the UK, 1950–1958. [2006] (2006). I.B. Tauris. {{ISBN|1-85043-842-0}}. pp. 155, 115–120, 139–145</ref> Karena jaringan rel kereta Tiongkok Daratan terbelakang, perdagangan Utara-Selatan sangat mengandalkan lautan. Aktivitas lautan RT juga menyebabkan kesulitan mendalam bagi para nelayan Tiongkok Daratan.
Selama [[Perang Korea]], sebagian tentara
▲Setelah kehilangan Tiongkok Daratan, sekelompok tentara KMT yang berjumlah sekitar 12.000 orang meloloskan diri ke [[Myanmar|Burma]] dan melanjutkan serangan bergerilya ke Tiongkok Selatan. Pimpinan mereka, Jenderal [[Li Mi (jenderal Republik Tiongkok)|Li Mi]], dibayar gajinya oleh pemerintahan RT dan diberi gelar nominal Gubernur [[Yunnan]]. Semula, Amerika Serikat mendukung sisa-sisa pemerintahan ini dan [[Badan Intelijen Pusat]] memberi mereka bantuan. Setelah pemerintahan Burma memohon pada [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] di tahun 1953, AS mulai menekan RT untuk menarik para loyalisnya. Di akhir tahun 1954, hampir 6.000 tentara meninggalkan Burma dan Li Mi mendeklarasikan tentaranya dibubarkan. Namun, masih tersisa ribuan, dan RT terus mengirim pasokan dan memerintah mereka, bahkan secara diam-diam sesekali memasok bala bantuan.
Meskipun dipandang sebagai kewajiban militer oleh Amerika Serikat, RT memandang pulau-pulau yang tersisa di [[Provinsi Fujian (Republik Tiongkok)|Fujian]] sebagai hal yang vital untuk kampanye ke depannya dalam rangka mengalahkan RRT dan mengambil alih Tiongkok Dataran. Pada tanggal 3 September 1954, [[Krisis Selat Taiwan Pertama]] dimulai ketika [[Tentara Pembebasan Rakyat|PLA]] mulai menembaki [[Kabupaten Kinmen|Quemoy]] dan mengancam mengambil [[Kepulauan Dachen]].<ref name="Tsang"
▲Selama [[Perang Korea]], sebagian tentara Tiongkok Komunis yang ditangkap, banyak di antaranya semula adalah tentara KMT dipulangkan kembali ke Formosa dan bukan ke Tiongkok Daratan. Tentara gerilya KMT terus mengoperasikan penyerangan lintas batas ke Tiongkok Barat Daya di awal dasawarsa 1950an. Pemerintah RT meluncurkan sejumlah penyerangan bom udara ke dalam kota-kota pantai utama Tiongkok Daratan seperti [[Shanghai]].
[[Krisis Selat Taiwan Kedua]] dimulai pada tanggal 23 Agustus 1958 dengan pelibatan udara dan laut antara tentara militer RRT dan RT, yang mengakibatkan pemboman artileri yang hebat terhadap [[Kabupaten Kinmen|Quemoy]] (oleh RRT) dan terhadap [[Xiamen|Amoy]] (oleh RT), dan berakhir pada bulan November di tahun yang sama.<ref name="Tsang" /> Patroli perahu PLA memblokade pulau-pulau dari kapal-kapal pasokan RT. Meskipun Amerika Serikat menolak proposal [[Chiang Kai-shek]] untuk membom baterai artileri Tiongkok Daratan, tetapi segera memasok jet-jet tempur dan pesawat terbang anti misil ke RT. AS juga memasok kapal-kapal [[Peperangan amfibi|perang amfibi]] untuk memberi pasokan, saat satu kapal laut RT yang tenggelam merintangi pelabuhan. Pada tanggal 7 September, Amerika Serikat mendampingi konvoi kapal pemasok RT dan RRT menahan diri untuk menembaki. Pada tanggal 25 Oktober, RRT mengumumkan "gencatan senjata hari genap" — PLA hanya akan menembaki
▲Meskipun dipandang sebagai kewajiban militer oleh Amerika Serikat, RT memandang pulau-pulau yang tersisa di [[Provinsi Fujian (Republik Tiongkok)|Fujian]] sebagai hal yang vital untuk kampanye ke depannya dalam rangka mengalahkan RRT dan mengambil alih Tiongkok Dataran. Pada tanggal 3 September 1954, [[Krisis Selat Taiwan Pertama]] dimulai ketika PLA mulai menembaki Kinmen dan mengancam mengambil Kepulauan Dachen.<ref name="Tsang" /> Pada tanggal 20 Januari 1955, PLA mengambil salah satu Pulau Yijiangshan yang terdekat, dengan seluruh garnisun RT yang terdiri dari 720 pasukan terbunuh atau terluka saat mempertahankan pulau itu. Pada tanggal 24 Januari di tahun yang sama, [[Kongres Amerika Serikat]] meloloskan Resolusi Formosa yang memberi wewenang pada presiden untuk mempertahankan pulau-pulau lepas pantai RT.<ref name="Tsang" /> Krisis Selat Taiwan Pertama berakhir di bulan Maret 1955 ketika PLA menghentikan pembomannya. Krisisnya ditutup saat [[Konferensi Asia–Afrika|Konferensi di Bandung]].<ref name="Tsang" />
▲[[Krisis Selat Taiwan Kedua]] dimulai pada tanggal 23 Agustus 1958 dengan pelibatan udara dan laut antara tentara militer RRT dan RT, yang mengakibatkan pemboman artileri yang hebat terhadap Kinmen (oleh RRT) dan terhadap [[Xiamen]] (oleh RT), dan berakhir pada bulan November di tahun yang sama.<ref name="Tsang" /> Patroli perahu PLA memblokade pulau-pulau dari kapal-kapal pasokan RT. Meskipun Amerika Serikat menolak proposal Chiang Kai-shek untuk membom baterai artileri Tiongkok Daratan, tetapi segera memasok jet-jet tempur dan pesawat terbang anti misil ke RT. AS juga memasok kapal-kapal [[Peperangan amfibi|perang amfibi]] untuk memberi pasokan, saat satu kapal laut RT yang tenggelam merintangi pelabuhan. Pada tanggal 7 September, Amerika Serikat mendampingi konvoi kapal pemasok RT dan RRT menahan diri untuk menembaki. Pada tanggal 25 Oktober, RRT mengumumkan "gencatan senjata hari genap" — PLA hanya akan menembaki Kinmen di hari-hari ganjil.
Meskipun peperangan berakhir, kedua pihak tidak pernah menandatangani kesepakatan atau perjanjian apapun untuk secara resmi mengakhiri perang.
Setelah dasawarsa 1950an, "perang"nya menjadi lebih simbolis daripada nyata, diwakili oleh berulang kali aktivasi dan penghentian pemboman artileri ke dan dari [[Kabupaten Kinmen|Kinmen]]. Di tahun-tahun berikutnya, penembakan langsung digantikan dengan lembaran-lembaran propaganda. Pemboman akhirnya berhenti di tahun 1979 setelah pembentukan hubungan diplomatik antara Republik Rakyat Tiongkok dengan Amerika Serikat.
Dalam masa ini gerakan orang-orang dan barang-barang secara virtual berhenti di antara wilayah-wilayah yang dikendalikan RRT dan RT. Terkadang terdapat penyeberang. Salah seorang penyeberang kalangan atas adalah [[Justin Yifu Lin]], yang berenang menyeberangi Selat Kinmen ke Tiongkok Daratan dan sekarang menjadi Ahli Ekonomi Kepala dan Wakil Presiden Senior [[Bank Dunia]].
Sebagian besar pengamat menduga pemerintahan Chiang akhirnya akan jatuh sebagai respon terhadap invasi Komunis di
Setelah RT mengeluh pada [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] atas dukungan [[Uni
Di tahun 1987, [[Pembantaian Lieyu 1987|Peristiwa 7 Maret]] (pembantaian Lieyu) di [[Lieyu|Kinmen Lebih Rendah]] menyebabkan riak besar dalam hubungan lintas selat antara Tiongkok dan
Untuk mengefektifkan negosiasi dengan Tiongkok Dataran pada isu-isu operasional tanpa mengompromikan posisi pemerintahan atas penolakan keabsahan pihak lainnya, pemerintahan RT di bawah [[Chiang Ching-kuo]] menciptakan "[[Yayasan Pertukaran Antar Selat]]" (SEF), sebuah lembaga nonpemerintah sekadar nama yang dipimpin oleh [[Dewan Urusan Daratan|Dewan Urusan Daratan Tiongkok]], sebuah alat bagi [[Yuan Eksekutif]]. RRT merespon inisiatif ini dengan mendirikan [[Asosiasi untuk Hubungan Antar Selat Taiwan|Asosiasi untuk Hubungan Lintas Selat Taiwan]] (ARATS), yang secara langsung dipimpin oleh [[Kantor Urusan Taiwan]] dari [[Dewan Negara Republik Rakyat Tiongkok|Dewan Negara]]. Sistem ini digambarkan sebagai "sarung tangan putih", yang memperkenankan kedua pemerintahan berhubungan satu sama lain di basis semi resmi tanpa mengompromikan kebijakan-kebijakan kedaulatan mereka masing-masing.
Dipimpin oleh negarawan tua yang sangat dihormati, [[Koo Chen-fu]] dan [[Wang Daohan]], kedua organisasi memulai serangkaian perbincangan yang berpuncak dalam pertemuan-pertemuan di tahun 1992, yang, bersama dengan korespondensi berikutnya, menegakkan [[Konsensus 1992]]. Di dalamnya kedua belah pihak bersepakat untuk secara sengaja bersikap ambigu pada pertayaan-pertanyaan mengenai kedaulatan, agar dapat mengurus pertanyaan-pertanyaan operasional yang dapat mempengaruhi kedua belah pihak.
Dalam masa ini juga, retorik Presiden RT, [[Lee Teng-hui|Lee Tung-hui]], mulai bergerak lebih jauh ke arah kemerdekaan Formosa. Sebelum dasawarsa 1990an, RT telah menjadi negara otoriter satu partai yang berkomitmen untuk penggabungan kembali pada akhirnya dengan Dataran Tiongkok. Namun, dengan berbagai reformasi demokratik, sikap masyarakat secara umum mulai mempengaruhi kebijakan di Formosa. Hasilnya, pemerintahan RT bergeser menjauh dari komitmennya pada [[Kebijakan Satu Tiongkok|kebijakan satu Tiongkok]] dan lebih menuju identitas politik yang terpisah untuk Formosa. [[Jiang Zemin]], [[Sekretaris Jenderal Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok|Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok]], juga tidak bersedia berkompromi. Jiang terkenal berusaha mempengaruhi pemilihan umum RT tahun 1996 di Formosa dengan melancarkan latihan misil yang dirancang untuk mengintimidasi para pemberi suara rakyat Formosa dan mencampuri pengiriman internasional, yang menyebabkan [[Krisis Selat Taiwan Ketiga]]. Pada tahun 1998, pembicaraan-pembicaraan semi resmi telah rusak.▼
▲Dalam masa ini juga, retorik Presiden RT, [[Lee Teng-hui|Lee Tung-hui]], mulai bergerak lebih jauh ke arah kemerdekaan
[[Chen Shui-bian]] terpilih menjadi [[Daftar Presiden Republik Tiongkok|Presiden RT]] pada tahun 2000. Secara politik, Chen pro-[[Gerakan kemerdekaan Taiwan|kemerdekaan Formosa]]. Penolakan Chen terhadap [[Konsensus 1992]] dikombinasikan dengan kegigihan RRT bahwa RT menyetujui negosiasi prinsip "Satu Tiongkok" terwujud mencegah perbaikan relasi lintas selat.▼
▲[[Chen Shui-bian]] terpilih menjadi [[Daftar Presiden Republik Tiongkok|Presiden RT]] pada tahun 2000. Secara politik, Chen pro-[[Gerakan kemerdekaan Taiwan|kemerdekaan
Sampai dasawarsa 1970an, komunitas internasional pada umumnya menganggap Partai Kuomintang di Formosa sebagai perwakilan sah Tiongkok, tetapi pengakuan terhadap negara Tiongkok perlahan meningkat. Di tahun 1954, Republik Tiongkok dan Amerika Serikat menandatangani [[Perjanjian Pertahanan Timbal Balik Tiongkok–Amerika|Perjanjian Pertahanan Timbal Balik antara Amerika Serikat dan Republik Tiongkok]]. Di tahun 1971, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengakui Tiongkok menjadi perwakilan sah Tiongkok satu-satunya (Resolusi 2758 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa). Pemerintahan KMT memperkuat pendirian "[[Shu Han|Han]] dan [[Cao Wei|pencuri]] tidak dapat berdiri dua-duanya" ([[:zh:漢賊不兩立|漢賊不兩立]]) mereka dan mengumumkan penarikan diri dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Setelah ini, posisi internasional Republik Tiongkok merosot sampai jauh. Di tahun 1979, ketika Amerika Serikat memutuskan hubungan, terjadi serangan yang bahkan lebih berat pada kondisi diplomatik RT yang sudah buruk. Di tahun-tahun belakangan, pemerintahan RT telah berusaha mengawali hal baru dengan beberapa kali memasuki organisasi-organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Kesehatan Dunia, tetapi karena halangan kuat pihak lawan, tidak pernah berhasil.▼
▲Sampai dasawarsa 1970an, komunitas internasional pada umumnya menganggap
Pertanyaan mengenai status politik Formosa atau apakah kedua pihak bergerak ke arah penggabungan atau mencari kemerdekaan ''de jure'' masih belum terselesaikan. Penegasan Republik Tiongkok baik secara domestik maupun internasional adalah "Baik dari perspektif sejarah, pemerintah, maupun hukum internasional, Formosa merupakan bagian tak terpisahkan dari Republik Tiongkok. Status politik Formosa adalah urusan domestik Republik Tiongkok, dan dengan dasar pikiran tak ada harapan untuk penggabungan serta kondisi lain tertentu, Pemerintahan Republik Tiongkok tidak mengabaikan kemungkinan penggunaan kekerasan untuk menyelesaikannya."<ref>{{Cite web|last=The Taiwan Affairs Office and the Information Office of the State Council|authorlink=Taiwan Affairs Office|title=The One-China Principle and the Taiwan Issue|url=http://www.gwytb.gov.cn:8088/detail.asp?table=WhitePaper&title=White-Papers-On-Taiwan-Issue&m_id=4|archive-url=https://web.archive.org/web/20090704234045/http://www.gwytb.gov.cn:8088/detail.asp?table=WhitePaper&title=White-Papers-On-Taiwan-Issue&m_id=4|archive-date=2009-07-04|access-date=2007-11-08|url-status=dead}}</ref> Orang-orang yang mempromosikan kemerdekaan Formosa merasa bahwa, karena Perjanjian San Francisco yang ditandatangani Jepang dan Amerika Serikat dan indikasi yang tidak jelas mengenai penyerahan kedaulatan Formosa (status Formosa tidak diputuskan), masa depan Formosa harus diputuskan oleh rakyat Formosa dan bahwa Tiongkok tidak diperbolehkan mengancam menggunakan kekerasan.<ref>{{Cite web|last=Chi|first=Charlie|date=2002-04-30|title=Executive Summary|url=http://www.taiwandocuments.org/summary.htm|publisher=Taiwan Documents Project|access-date=2007-11-12}}</ref>▼
▲Pertanyaan mengenai status politik
Pada tanggal 14 Maret 2005, [[Kongres Rakyat Nasional]] Republik Rakyat Tiongkok meloloskan [[Undang-Undang Antipemisahan|Undang-undang Antipemisahan]], untuk pertama kali memperjelas dalam bentuk hukum [[Kebijakan Satu Tiongkok|prinsip satu Tiongkok]]. Sebagian orang di Republik Tiongkok merasa tidak puas karenanya, dan pada tanggal 26 Maret, ratusan ribu orang turun ke jalanan di Kota Taipei, berpartisipasi dalam 326 Melindungi Demonstrasi Republik Tiongkok, yang mengindikasikan ketidakpuasan mereka yang begitu kuat terhadap sekaligus memprotes undang-undang itu.<ref>{{Cite news|date=2005-03-26|title=Taiwan rallies against China law|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/4382971.stm|publisher=[[BBC News]]|access-date=2007-11-12}}</ref><ref>{{Cite news|date=2005-03-26|title=In pictures: Taiwan protest|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/in_pictures/4384279.stm|publisher=BBC News|access-date=2007-11-12}}</ref> Mulai tanggal 26 April 2005, KMT, dan berbagai partai politik pan-Biru mengunjungi Tiongkok Daratan, menciptakan peningkatan dialog politik antara dua pihak (lihat [[Kunjungan Pan-Biru ke Tiongkok daratan 2005|Kunjungan Pan-Biru ke Dataran Tiongkok tahun 2005]]), tetapi hubungan lintas selat masih penuh dengan ketidakpastian.▼
[[Berkas:Ci581_pek.JPG|ka|jmpl|Penerbangan CAL581, penerbangan langsung [[Bandar Udara Internasional Taoyuan|TPE]]–[[Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing|PEK]] pertama, juga penerbangan langsung pertama antara [[Tiongkok Daratan|Dataran Tiongkok]] dan [[Republik Tiongkok]], 29 Januari 2005.]]▼
{{See also|Hubungan lintas selat}}▼
▲Pada tanggal 14 Maret 2005, [[Kongres Rakyat Nasional]] Republik Rakyat Tiongkok meloloskan [[Undang-
[[Tiongkok Daratan]] dan Republik Tiongkok melanjutkan penerbangan langsung piagam lintas selat mingguan reguler pada tanggal 4 Juli 2008, untuk pertama kalinya dalam enam dekade, sebagai "awal baru" dalam ketegangan hubungan mereka. Liu Shaoyong, kepala [[China Southern Airlines]], menjadi pilot penerbangan pertama dari [[Guangzhou]] ke [[Bandar Udara Songshan Taipei|Bandara Songshan Taipei]]. Secara bersamaan, [[China Airlines]] yang berbasis di Republik Tiongkok terbang ke [[Shanghai]]. Lima kota Tiongkok Daratan akan dihubungkan dengan delapan bandara Republik Tiongkok, 4 hari dalam seminggu, 36 penerbangan pulang-pergi melintasi [[Selat Taiwan]], sehingga menghilangkan persinggahan Hong Kong yang menghabiskan banyak waktu.<ref>[http://afp.google.com/article/ALeqM5gpvkhG_kZMjiQFpVl1l7GQqYkV-w Afp.google.com, China, Taiwan resume direct flights]</ref><ref>[http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/7488965.stm bbc.co.uk, Direct China-Taiwan flights begin]</ref>▼
▲[[Berkas:Ci581_pek.JPG|ka|jmpl|Penerbangan CAL581, penerbangan langsung [[Bandar Udara Internasional Taoyuan|TPE]]–[[Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing|PEK]] pertama, juga penerbangan langsung pertama antara [[Tiongkok Daratan|Dataran Tiongkok]] dan [[Republik Tiongkok|Taiwan]], 29 Januari 2005.]]
▲[[Tiongkok Daratan]] dan
Pada tanggal 7 November 2015, satu [[Pertemuan Ma–Xi 2015|pertemuan]] diselenggarakan oleh presiden RT, [[Ma Ying-jeou]] dan [[Sekretaris Jenderal Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok|Sekretaris Jenderal]] [[Partai Komunis Tiongkok|Partai Komunis]], [[Xi Jinping]] di [[Singapura]].
Baris 136 ⟶ 126:
== Pertumbuhan ekonomi ==
{{See also|Sejarah ekonomi Taiwan}}
Selama periode
== Olah raga ==
Baris 153 ⟶ 144:
== Referensi ==
{{
{{s-start}}
Baris 163 ⟶ 154:
}}
{{s-end}}
[[Kategori:Sejarah Tiongkok]]
[[Kategori:Sejarah Taiwan]]
|