Sumatera Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Herryz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Gaung Tebono (bicara | kontrib)
k pranala check
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(24 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 31:
*[[Kota Binjai|Binjai]]
*[[Kota Tebing Tinggi|Tebing Tinggi]]
*[[Kota Padang SidempuanPadangsidimpuan|Padang SidempuanPadangsidimpuan]]
*[[Kota Tanjungbalai|Tanjungbalai]]
*[[Kota Sibolga|Sibolga]]
Baris 40:
|kelurahan = 694
|desa = 5.418
|nama gubernur = [[Hassanudin]] ([[Penjabat|Pj.]]penjabat)
|nama wakil gubernur = ''Lowonglowong''
|nama sekretaris daerah = Arief Sudarto Trinugroho
|nama ketua DPRD = [[Baskami Ginting]]
|luas = 72981,23
|luasdaratan = <!-- Tuliskan angka saja, tanpa satuan (km2) dan tanda titik sebagai pembatas ribuan. -->
Baris 49:
|persenperairan = <!-- Tuliskan angka saja, tanpa satuan (%). -->
|peringkat populasi = 4
|penduduk = 1540190415471582
|tahun populasi = 3031 JuniDesember [[2023]]
|populasi ref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=2820 DesemberJanuari 20232024|format=Visual}}</ref>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
Baris 101:
{{Contains special characters|special=[[Surat Batak]] dan [[abjad Jawi|Jawi]]}}
 
'''Sumatera Utara''' atau '''Sumatra Utara'''<ref name="KBBI">{{cite web |title=Cari "''Sumatra Utara''" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) |language=id |url= https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sumatra%20utara |work=Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia}}</ref> (disingkat '''Sumut'''; [[Surat Batak]]: {{Btk|ᯘᯮᯔᯖᯩᯒᯥᯖᯒ}}, [[Abjad Jawi]]: '''سوماترا اوتارا''') adalah sebuah [[Provinsi di Indonesia|provinsi]] di [[Indonesia]] yang terletakberada di bagian utara Pulau [[Sumatra]]. Provinsi ini beribu kota di Kota [[Kota Medan|Medan]], dengan luas wilayah 72.981,23&nbsp;km<sup>2</sup>. Sumatera Utara merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar keempat di Indonesia, setelah provinsi [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]], [[Jawa Timur]], dan [[Jawa Tengah]], dan terbanyak di Pulau [[SumatraSumatera]]. Pada [[31akhir Desember]]tahun [[20222023]], penduduk Sumatera Utara berjumlah 15.372471.437582 jiwa, dengan kepadatan penduduk 210 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="DUKCAPIL"/>
 
== Sejarah ==
Pada zaman pemerintahan [[Belanda]], Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouvernement van Sumatra dengan wilayah meliputi seluruh pulau [[Sumatra]] yang dipimpin oleh seorang [[gubernur]] yang berkedudukan di [[Kota Medan]].<ref>{{Cite web|last=|first=|date=1 Desember 2020|title=Mengenal Provinsi Sumatera Utara Halaman all|url=https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/12/100000869/mengenal-provinsi-sumatera-utara|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=13 Februari 2022|archive-date=2023-02-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20230213021757/https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/12/100000869/mengenal-provinsi-sumatera-utara|dead-url=no}}</ref> Kemudian pada tahun 1948, berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1948, Provinsi Sumatera dibagi menjadi tiga provinsi berbeda yaitu: Sumatera Utara, [[Sumatera Tengah]], dan [[Sumatera Selatan]]. Provinsi Sumatera Utara sendiri merupakan penggabungan dari tiga daerah administratif yang disebut keresidenan yaitu: Keresidenan Aceh, Keresidenan Sumatera Timur, dan Keresidenan Tapanuli.<ref>{{Cite book|last=Presiden Republik Indonesia|date=15 April 1948|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/14341/UU%20Nomor%2010%20Tahun%201948.pdf|title=UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1948 TENTANG PEMBAGIAN SUMATERA DALAM TIGA PROPINSI.|url-status=live|access-date=2023-02-13|archive-date=2023-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230805094311/https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/14341/UU%20Nomor%2010%20Tahun%201948.pdf|dead-url=no}}</ref>
 
Dengan diterbitkannya Undang-Undang Republik Indonesia (R.I.) No. 10 Tahun 1948 pada tanggal 15 April 1948, ditetapkan bahwa Sumatera dibagi menjadi tiga provinsi yang masing-masing berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri yaitu: Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Tengah, dan Provinsi Sumatera Selatan.{{Cn}} TanggalHari jadi Provinsi Sumatera Utara kemudian ditetapkan pada tanggal 15 April 1948.<ref>{{Cite selanjutnyabook|last=Syahminan, ditetapkanM., sebagaidan hariKatimin|date=2018|url=http://repository.uinsu.ac.id/12587/2/11.%20BUKU-KONFLIK%20OTORITAS.pdf|title=Konflik, jadiOtoritas Provinsidan Kebijakan di Sumatera Utara.|location=Medan|publisher=Perdana Publishing|isbn=978-602-5674-87-7|pages=21|url-status=live}}</ref>
 
Pada awal tahun 1949, dilakukan kembali reorganisasi pemerintahan di Sumatra. Dengan Keputusan Pemerintah Darurat R.I. Nomor 22/Pem/PDRI pada tanggal 17 Mei 1949, jabatan [[Daftar Gubernur Sumatera Utara|Gubernur Sumatera Utara]] ditiadakan. Selanjutnya dengan Ketetapan Pemerintah Darurat R.I. pada tanggal 17 Desember 1949, dibentuk Provinsi Aceh dan Provinsi Tapanuli/Sumatera Timur. Kemudian, dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 5 Tahun 1950 pada tanggal 14 Agustus 1950, ketetapan tersebut dicabut dan dibentuk kembali Provinsi Sumatera Utara.
Baris 113:
 
== Geografi ==
Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1°–4° Lintang Utara dan 98°–100° Bujur Timur,.<ref>{{Cite Luasbook|date=2022|url=https://sumut.bps.go.id/publication/2022/12/30/f2b6d1e3019693cd02ac8228/provinsi-sumatera-utara-dalam-infografis-2022.html|title=Provinsi daratanSumatera Utara dalam Infografis 2022|publisher=BPS Provinsi Sumatera Utara|pages=3|url-status=live}}</ref> Daratan di Provinsi Sumatera Utara seluas 72.981,23&nbsp; km²<sup>2</sup>.<ref>{{Cite book|last=Aryani, D., dkk.|date=2022|url=https://sumut.bps.go.id/publication/2022/02/25/17ee98e7b1d625e53481dc38/provinsi-sumatera-utara-dalam-angka-2022.html|title=Provinsi Sumatera Utara Dalam Angka 2022|publisher=BPS Provinsi Sumatera Utara|editor-last=Gurning, M. J., dkk.|pages=4|issn=0215-2053|url-status=live}}</ref> Sumatera Utara pada dasarnya dapat dibagi atas Pesisir Timur, Pegunungan Bukit Barisan, Pesisir Barat, dan [[Kepulauan Nias]].
 
Pesisir timur merupakan wilayah di dalam provinsi yang paling pesat perkembangannya karena persyaratan infrastruktur yang relatif lebih lengkap daripada wilayah lainnya. Wilayah pesisir timur juga merupakan wilayah yang relatif padat konsentrasi penduduknya dibandingkan wilayah lainnya. Pada masa kolonial [[Hindia Belanda]], wilayah ini termasuk ''residentie Sumatra's Oostkust'' bersama [[Riau|provinsi Riau]].
 
Di wilayah tengah provinsi berjajar [[Pegunungan Bukit Barisan]].<ref>{{Cite journal|last=Ginting, M. S. P., dan Girsang, R.|date=1992|title=Pemanfaatan Air Tanah dan Lingkungan Hidup di Sumatera Utara|url=https://www.iagi.or.id/web/digital/50/21th-Vol-II-(7-10-Des-1992)-357-368.pdf|journal=Proceedings of the Indonesian Association of Geologists XXI Annual Scientific Meeting|pages=728|isbn=979-8126-04-1}}</ref> Di pegunungan ini terdapat beberapa wilayah yang menjadi kantong-kantong konsentrasi [[penduduk]]. Daerah di sekitar [[Danau Toba]] dan Pulau [[Samosir]], merupakan daerah padat penduduk yang menggantungkan hidupnya kepada danau ini.
 
Pesisir barat merupakan wilayah yang cukup sempit, dengan komposisi penduduk yang terdiri dari masyarakat Batak, Minangkabau, dan Aceh.<ref>Wulan, Y.C.,Yasmi, Y.,Purba, C.,Wollenberg, E., Analisis Konflik: Sektor Kehutanan di Indonesia 1997-2003, p.27, Center for International Forestry Research, 2004</ref>
Baris 140:
 
== Iklim ==
DaerahIklim inidi beriklimKota Medan adalah iklim tropis.<ref>{{Cite book|last=Parinduri, S. H., dan Sirait, R.|date=2020|url=https://www.northsumatrainvest.id/data/pdf/publication/Kota%20Medan%20Dalam%20Angka%202020.pdf|title=Kota Medan Dalam Angka 2020|publisher=Badan Pusat Statistik Kota Medan|editor-last=Angin|editor-first=Joel Roy Perangin|pages=4|issn=2302-2396|url-status=live}}</ref> Pada bulan Mei hingga September, curah hujan ringan. Sedangkan Oktober hingga April, curah hujan relatif lebat akibat intensitas udara yang lembap.
 
== Politik dan pemerintahan ==
Pusat pemerintahan Provinsi Sumatera Utara terletak di kota [[Kota Medan]].<ref>{{Cite book|last=Manullang|first=Rina Nopita|date=2019|url=https://www.northsumatrainvest.id/data/pdf/publication/2019-BPS-Kota%20Medan%20Dalam%20Angka.pdf|title=Kota Medan Dalam Angka 2019|publisher=Badan Pusat Statistik Kota Medan|isbn=978-602-405-123-5|editor-last=Angin|editor-first=Joel Roy Perangin|pages=3|url-status=live}}</ref> Sebelumnya, Sumatera Utara termasuk ke dalam Provinsi Sumatera sesaat Indonesia merdeka pada tahun 1945. Tahun 1950, Provinsi Sumatera Utara dibentuk yang meliputi eks keresidenan [[Sumatera Timur]], [[Tapanuli]], dan [[Aceh]]. Tahun 1956, Aceh memisahkan diri menjadi [[Daerah Istimewa Aceh]].
 
Sumatera Utara dibagi kepada 25 [[kabupaten]], 8 [[kota]] (dahulu [[kotamadya]]), 325 [[kecamatan]], dan 5.456 [[kelurahan]] atau [[desa]].
Baris 299:
 
=== Agama ===
{{Pie chart |thumb = right
Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] provinsi Sumatera Utara tahun [[2022]], mayoritas penduduk Sumatera Utara menganut agama [[Islam]] yakni 62,77%, kemudian [[Kristen]] 34,36% dimana [[Protestan]] sebanyak 26,92% dan [[Katolik]] sebanyak 7,44%. Kemudian [[Budha]] sebanyak 2,58%, [[Konghucu]] sebanayk 0,18%, [[Hindu]] 0,11 % dan [[Ugamo Malim|Parmalim]] 0,01%.<ref name="SUMUT"/> Sementara untuk sarana rumah ibadah, terdapat 12.499 gereja [[Protestan]], 11.036 masjid, 5.344 musholah, 2.237 gereja [[Katolik]], 488 vihara, 99 Kelenteng dan 82 Pura.<ref>{{cite web|url=https://sumut.bps.go.id/statictable/2023/03/13/2979/jumlah-tempat-peribadatan-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-sumatera-utara-2022.html|title=Jumlah Tempat Peribadatan Menurut Kabupaten/Kota, 2022 |website=www.sumut.bps.go.id| accessdate=29 Desember 2023}}</ref>
|caption = Agama di Sumatera Utara (2022)
|label1 = [[Islam]]|color1 = Green
|value1 = 62.77
|label2 = [[Protestan]]|color2 = Blue
|value2 = 26.92
|label3 = [[Katholik]]|color3 = Purple
|value3 = 7.44
|label4 = [[Buddha]]|color4 = Yellow
|value4 = 2.58
|label5 = [[Konghucu]]|color5 = Red
|value5 = 0.18
|label6 = [[Hindu]]|color6 = Orange
|value6 = 0.11
|label7 = [[Ugamo Malim|Parmalim]]|color7 = Grey
|value7 = 0.01
}}
Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] provinsi Sumatera Utara tahun [[2022]], mayoritas penduduk Sumatera Utara menganut agama [[Islam]] yakni 62,77%, kemudian [[Kristen]] 34,36% dimana [[Protestan]] sebanyak 26,92% dan [[Katolik]] sebanyak 7,44%. Kemudian [[Budha]] sebanyak 2,58%, [[Konghucu]] sebanayksebanyak 0,18%, [[Hindu]] 0,11 % dan [[Ugamo Malim|Parmalim]] 0,01%.<ref name="SUMUT"/> Sementara untuk sarana rumah ibadah, terdapat 12.499 gereja [[Protestan]], 11.036 masjid, 5.344 musholah, 2.237 gereja [[Katolik]], 488 vihara, 99 Kelenteng dan 82 Pura.<ref>{{cite web|url=https://sumut.bps.go.id/statictable/2023/03/13/2979/jumlah-tempat-peribadatan-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-sumatera-utara-2022.html|title=Jumlah Tempat Peribadatan Menurut Kabupaten/Kota, 2022 |website=www.sumut.bps.go.id| accessdate=29 Desember 2023}}</ref>
 
Agama yang dianut di Sumatera Utara berdasarkan etnis, agama [[Islam]] terutama dianut oleh suku Melayu, Pesisir, Minangkabau, Jawa, Aceh, Arab, Mandailing, Angkola, sebagian Karo, Simalungun, Batak Pesisir dan Pakpak. Kemudian, agama [[Kristen]] (Protestan dan Katolik), terutama dianut oleh suku [[Suku Batak Toba|Batak Toba]], [[Suku Nias|Nias]], Karo, Simalungun, Pakpak,dan sebagian [[Batak Angkola]], dan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]. Sementara agama [[Buddha]] dan [[Konghucu]] umumnya dianut oleh [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]. Agama [[Hindu]] terutama dianut oleh orang [[Tamil]], secara khusus di [[Kota Medan]]. [[Ugamo Malim]], agama kepercayaan [[Suku Batak|Batak]], dianut oleh orang-orang [[Suku Batak Toba|Batak Toba]]. Penganut Parmalim banyak bermukim di kecamatan [[Uluan, Toba|Uluan]], kecamatan [[Lumban Julu, Toba|Lumban Julu]], kecamatan [[Ajibata, Toba|Ajibata]], dan kecamatan [[Bonatua Lunasi, Toba|Bonatua Lunasi]] di kabupaten [[Kabupaten Toba|Toba]].<ref name="DUKCAPIL"/>
Baris 479 ⟶ 496:
 
=== Makanan khas ===
[[Berkas:Saksang 2.JPG|jmpl|180px150px|ka|[[Saksang]], makanan khas [[Suku Batak Toba|Batak Toba]].]]
[[Berkas:Mi Gomak.jpg|jmpl|180px150px|ki|[[Mie Gomak]], mie khas Sumatera Utara]]
[[Berkas:Bika Ambon pieza.jpg|jmpl|180px150px|ka|[[Bika Ambon]] khas [[Kota Medan|Medan]].]]
[[Berkas:Dekke Na Niarsik.jpg|jmpl|180px150px|ki|[[Arsik|Ikan Mas Arsik]].]]
 
Perbedaan [[suku bangsa]] dan [[agama]] yang lebih heterogen di Sumatera Utara, berpengaruh pada jenis makanan yang umumnya dikonsumsi masyarakat. Di daerah pesisir, makanan berbahan ikan laut mudah ditemui, sementara di kawasan Danau Toba dan [[Kepulauan Nias]], makanan berbahan [[babi]] lebih banyak ditemui.
Baris 516 ⟶ 533:
|Northwest =
}}
{{Perguruan tinggi di Sumatera Utara}}{{Sumatera Utara}}
{{Topik mengenai Sumatera Utara}}
{{Provinsi Indonesia}}
Baris 525 ⟶ 542:
{{coor title dm|1|50|N|98|49|E|region:ID_type:adm1st_scale:2000000|display=title}}
 
[[Kategori:Sumatera Utara| ]]
[[Kategori:Provinsi di Indonesia]]
[[Kategori:Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1948]]
[[Kategori:Sumatera Utara| ]]