Lada: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fraresti (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k top: migrasi
 
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Speciesbox
{{Taxobox
| colorgenus = lightgreenPiper
| species = '''''Piper nigrum'''''
| name = Lada
| image =Piper_nigrum_-_Köhler–s_Medizinal-Pflanzen-107.jpg
| image_width = 210px
| image_caption = lada
| regnumauthority = [[PlantaeCarolus Linnaeus|L.]]
| divisio = [[Flowering plant|Magnoliophyta]]
| classis = [[Magnoliopsida]]
| ordo = [[Piperales]]
| familia = [[Piperaceae]]
| genus = ''[[Piper]]''
| species = '''''Piper nigrum'''''
| binomial = ''Piper nigrum''
| binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]]
}}
{{Kegunaanlain|Lada (disambiguasi)}}
Baris 63 ⟶ 56:
Indonesia merupakan negara pemasok terbesar dalam pasar lada internasional. Menurut Wahid dan Sitepu, 1987 sebelum perang dunia ke II, Indonesia hampir menguasai hampir seluruh kebutuhan lada dunia (80%). Selanjutnya Indrawanto dan Wahyudi (1996)<ref>Indrawanto, C dan A. Wahyudi. 1996. ''Penawaran dan Permintaan Lada Hitan dan Lada Putih. Monograf Tanaman Lada''. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor.</ref> melaporkan bahwa ekspor lada putih Indonesia pernah meningkat dari 54% pada tahun 1981 menjadi 94% pada tahun 1990 dari total ekspor lada putih dunia. Sebaliknya pada periode yang sama pangsa ekspor lada hitam Indonesia pernah menurun dari 52% pada tahun 1981 menjadi 27% pada tahun 1990. Enam tahun kemudian mulai dari tahun 1996–2000, lada hitam negara kita meningkat lagi menjadi 45% dari total ekspor lada hitam dunia.<ref name=":1">Susilowati, S.H. Supriyati dan Sumedi. 2002. ''Review dan Outlook Komoditas Perkebunan. Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian''. Badan Litbang Pertanian. Bogor.</ref> Ada sembilan negara yang menjadi pemasok dominan lada di dunia ini, yaitu Indonesia, India, Malaysia, [[Brasil|Brazil]], Thailand, Sri Langka, Vietnam, Mexico dan Madagascar. Dalam masa sepuluh tahun terakhir (1990–2000) rata-rata per tahunnya negara Indonesia merupakan negara yang paling besar dalam mengekspor lada kemudian diikuti oleh negara [[Malaysia]] dan Brazil, dengan masing-masing rata-rata pertahunnya sebesar 43.193 ton, 31.904 ton, dan 24,511 ton.
 
Luas area tanaman lada di Indonesia hampir 90% dimiliki oleh perkebunan rakyat estimasi tahun 2000 seluas 130.178 ha dari total areal 130.557 ha, dengan total potensi produksi lada Indonesia sekitar 65.227 ton. Daerah penghasil lada terbesar di Provinsi Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, [[Kalimantan Timur]], dan [[Kalimantan Barat]]. Hasil pengolahan lada ada 3 jenis yaitu lada hitam, putih, dan hijau, dari 3 jenis olahan yang dikenal hanya lada hitam dan putih. Untuk hasil olahan lada dari Provinsi [[Lampung]] dikenal dengan sebutan ''Lampung black pepper'' dan hasil olahan lada dari Provinsi Kepulauan [[Kepulauan Bangka Belitung|Bangka Belitung]] dikenal dengan sebutan ''Muntok white pepper''. Sebutan tersebut dikenal karena Indonesia merupakan salah satu produsen terbesar di dunia. Kondisi perkebunan lada Indonesia saat ini sekitar 11,50% dari seluruh luas komoditas perkebunan dengan kemampuan modal yang lemah. Dampak dari kondisi tersebut diatas mengakibatkan perkembangan teknologi ditingkat petani untuk perbaikan mutu, budi daya/pengembangan tanaman sangat lambat dan tidak mengalami perubahan. <ref name=":1" />
 
== Kandungan lada dan analisis metabolit lada ==
 
=== Kandungan lada ===
Rasa pedas lada diakibatkan oleh adanya zat piperin, piperanin, dan chavicin yang merupakan persenyawaan dari piperin dengan semacam [[alkaloid]]. Chavicin banyak terdapat dalam daging biji lada (mesocarp) dan tidak akan hilang walaupun biji yang masih berdaging dijemur hingga lebih pedas dibanding lada putih. Aroma biji berasal dari minyak atsiri yang terdiri dari beberapa jenis minyak terpen (terpentin) lada hitam dan lada putih dengan senyawa kimia, kadar air, zat protein, zat karbohidrat, minyak asiri, dan piperin (alkaloid).
 
Piperin termasuk golongan alkaloid yang merupakan senyawa amidabasa lemah yang dapat membentuk garam dan asam mineral kuat. Tumbuhan yang termasuk jenis piper selain mengandung 5–9% piperin juga mengandung minyak asiri berwarna kuning berbau aromatis senyawa berasa pedas (kavisin), amilum, resin, dan [[protein]]. Piperin berupa kristal berbentuk 8 jarum berwarna kuning, tidak berbau, tidak berasa lama-lama pedas. Piperin bila dihidrolisis dengan KOH akan menghasilkan kalium piperinat dan piperidin. Saat ini produk utama dari lada yaitu lada itu sendiri yang memiliki beberapa kegunaan di antaranya yaitu untuk kesehatan, untuk obat-obat tradisional maupun modern, khasiatnya sebagai stimulan pengeluaran keringat (diaphoretik), pengeluaran angin (carminativ), peluruhan air kencing ([[Diuretik|diuretik)]], peningkatan nafsu makan, peningkatan aktivitas kelenjar-kelenjar pencernaan, dan percepatan pencernaan zat lemak. Selain itu biji lada pun dapat dipakai untuk ramuan obat reumatik. Lada juga dimanfaatkan sebagai pestisida nabati, pada lada mengandung zat racun, oleh karena itu, lada dapat digunakan sebagai insektisida pembunuh [[serangga]]. Ekstrak kasar lada hitam juga sangat toksik terhadap hama kapas.
 
=== Analisis metabolit lada ===
Baris 97 ⟶ 90:
[[Kategori:Hasil hutan non-kayu]]
[[Kategori:Piper]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]