Balung, Jember: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel, removed stub tag
Ikhlasul Amal (bicara | kontrib)
k →‎Agama: pemisahan bagian masjid dan gereja dalam dua kalimat
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 12:
}}
 
'''Balung''' adalah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Jember]], [[Provinsi]] [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Terletak di sebelah selatan Kabupaten Jember, sekitar 24 km dari ibu kota kabupaten, Kecamatan Balung dilintasi oleh jalan raya yang menghubungkan [[Kabupaten Jember]] dengan [[Kabupaten Lumajang]] (via Kencong). Pusat pemerintahannya berada di [[Balung Lor, Balung, Jember|Balung Lor]].
 
== Geografi ==
Baris 42:
 
=== Agama ===
Mayoritas penduduk Balung beragama [[Islam]], setelah itu [[Katolik]], [[Protestanisme|Kristen Protestan]], [[Agama Hindu|Hindu]], dan [[Budha]]. Masjid utama di Balung adalah Masjid Jami' Darul Muttaqin yang berlokasi di Jl. Rambipuji, seberang gerbang barat pasar, dan. Gereja Katolik GKT Getsemani terdapat di Jl. Rambipuji.
 
 
== Transportasi ==
Kecamatan Balung menjadi titik perhentian angkutan antarkota [[Jember]]-[[Lumajang]] (via Kencong) karena posisinya ada pada persilangan jalan menuju Kecamatan [[Rambipuji, Jember|Rambipuji]] dan Kecamatan [[Ambulu, Jember|Ambulu]]. Pada beberapa tahun lalu, angkutan semacam van mendominasi jalur Jember-Lumajang, diikuti bus. Setelah kenaikan jumlah sepeda motor, angkutan-angkutan ini tergeser dan jumlahnya berkurang, walaupun keduanya tetap berusaha bertahan dan sampai saat ini menjadikan perempatan di Balung sebagai tempat berhenti untuk menaik-turunkan dan menunggu penumpang.
 
Pada masa lalu juga terdapat angkutan pedesaan (angdes), dari Kecamatan Balung ke kecamatan-kecamatan sekitarnya. Sebelum sempat menjadi jenis angkutan yang diperhitungkan, angkutan pedesaan ini juga tergeser oleh kedatangan sepeda motor. Jenis angkutan lain yang juga populer adalah becak, khususnya untuk perjalanan jarak pendek, walaupun ada juga yang bersedia melakukan perjalanan antarkecamatan. Jumlah becak juga berkurang setelah kedatangan sepeda motor.