Wijen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Speciesbox
{{taxobox
| name = Wijen
| image = Sesamum indicum 1.jpg
| image_caption = Tanaman wijen
| genus = ''[[Sesamum]]''
|regnum = [[Plantae]]
| species = '''''S. indicum'''''
|unranked_divisio = [[Angiospermae]]
|binomial_authority authority = [[Carolus Linnaeus|L.]]
|unranked_classis = [[Eudikotil]]
| color={{tc2|tumbuhan}}
|unranked_ordo = [[Asteridae]]
|}}
|ordo = [[Lamiales]]
|familia = [[Pedaliaceae]]
|genus = ''[[Sesamum]]''
|species = '''''S. indicum'''''
|binomial = ''Sesamum indicum''
|binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]]
|}}
 
'''Wijen''' (''Sesamum indicum'' L. syn. ''Sesamum orientalis'' L.) adalah semak semusim yang termasuk dalam famili ''Pedaliaceae''. Tanaman ini dibudidayakan sebagai sumber [[minyak nabati]], yang dikenal sebagai '''minyak wijen''', yang diperoleh dari ekstraksi [[biji]]nya. [[Afrika]] tropik diduga merupakan daerah asalnya, yang lalu tersebar ke timur hingga ke [[India]] dan [[Tiongkok]]. Di Afrika Barat ditemukan pula kerabatnya, ''S. ratiatum'' Schumach. dan ''S. alabum'' Thom., yang di sana dimanfaatkan daunnya sebagai [[lalap]]. ''S. ratiatum'' juga mengandung minyak, tetapi mengandung rasa pahit karena tercampur dengan [[saponin]] yang juga beracun. Istilah lain yang digunakan untuk menyebut "wijen" yaitu '''bijan''' atau '''lenga'''.
Baris 48 ⟶ 42:
 
Kajian metabolomik lain yang pernah dilakukan terhadap tumbuhan wijen adalah penelitian mengenai metabolomik dalam pemuliaan tumbuhan. Kemajuan dari metabolomik tumbuhan saat ini telah membuat kita dapat menseleksi sifat yang diinginkan dari suatu tumbuhan dan memunculkan kemungkinan utuk melakukan rekayasa metabolit dari tumbuhan. Diharapkan kedepannya, integrase dari metabolomik dan omics tools lainnya dapat meningkatkan kemampuan pekebun untuk mendesain dan mengembangkan tumbuhan dengan agronomi yang baik sehingga dapat menghadapi tantangan dari agrikultur pada abad ke-21.<ref>Kumar R, Bohra A, Pandey AK, Pandey MK and Kumar A (2017) Metabolomics for Plant Improvement: Status and Prospects. ''Front. Plant Sci.'' 8:1302. doi: 10.3389/fpls.2017.01302</ref>
Kajian metabolomik lainnya yang pernah dilakukan adalah mengenai komposisi metabolit sekunder dari wijen hitam. Komposisi kimia dari metabolit sekunder menjadi penting dalam kontrol dari kualitas produk agrikultur. Harga dari biji wijen hitam lebih mahal dibandingkan biji wijen putih, akan tetapi saat ini perbedaan komposisi nutrisi antara biji wijen hitam dan putih masih tidak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perbedaan metabolit dari kedua wijen tersebut. Dengan menggunakan ''widely targeted metabolomics data,'' didapatkan struktur dan konten dari 557 metabolit, dari 217 metabolit yang teridentifikasi, dan ditemukan 30 ''pathway'' metabolit yang diaktivasi oleh metabolit sekunder pada biji wijen putih maupun hitam. Beberapa ''pathway'' berbeda yang ditemukan antara keduanya antara lain biosintesis phenylpropanoid, metabolism tirosin, dan metabolism riboflavin. Kandungan dari indole-3-carboxylic acid, [[hesperidin]], 2-methoxycinnamic acid, vitamin B<sub>2</sub>, coniferyl aldehyde, phloretin, dan hyoscyamine jauh lebih tinggi pada biji wijen hitam.<ref>Wang, D., Zhang, L., Huang, X., Wang, X., Yang, R., Mao, J., Li, P. (2018). Identification of Nutritional Components in Black Sesame Determined by Widely Targeted Metabolomics and Traditional Chinese Medicines. ''Molecules (Basel, Switzerland)'', ''23''(5), 1180. doi:10.3390/molecules23051180</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Bumbu dapur]]
Baris 60 ⟶ 55:
 
{{Taxonbar|from=Q2763698}}
 
[[Kategori:Bahan makanan]]
[[Kategori:Rempah-rempah]]