Saccharomyces cerevisiae: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Iripseudocorus (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Nur Sifatullah (bicara | kontrib)
k Membuat perbaikan kecil pada cara artikel ditulis, seperti ejaan, tata bahasa, atau kejelasan teks.
 
Baris 27:
Di alam, sel ragi ditemukan banyak pada permukaan buah yang matang seperti anggur (sebelum matang, anggur hampir bebas dari ragi).<ref>{{Cite book|last=Marshall|first=Charles Edward|date=1911|url=http://dx.doi.org/10.5962/bhl.title.29533|title=Microbiology for agricultural and domestic science students. Contributors: F. T. Bioletti ... R. E. Buchanan ... [etc.] ed. by Charles E. Marshall ... with 128 illustrations.|location=Philadelphia :|publisher=P. Blakiston's son & co.,}}</ref> Karena ''S. cerevisiae'' tidak dapat ditransportasikan pada udara, diperlukan vektor untuk berpindah tempat.
 
Ratu tawon yang melewati musim dingin saat dewasa (''Vespa crabro'' dan ''Polistes'' spp.) dapat menampung sel ragi dari musim gugur ke musim semi dan mengirimkannya ke keturunannya. Usus ''Polistes dominula'' menampung galur ''S. cerevisiae'' serta hibrida ''S. cerevisiae'' × ''S. paradoxus''. Stefanini dkk. (2016) menunjukkan bahwa usus ''Polistes dominula'' mendukung perkawinan galur ''S. cerevisiae'', baik di antara spesies mereka sendiri maupun dengan sel ''S. paradoxus'' dengan memberikan kondisi lingkungan yang mendorong sporulasi sel dan perkecambahan spora.<ref>{{Cite journal|last=Stefanini|first=Irene|last2=Dapporto|first2=Leonardo|last3=Berná|first3=Luisa|last4=Polsinelli|first4=Mario|last5=Turillazzi|first5=Stefano|last6=Cavalieri|first6=Duccio|date=2016-01-19|title=Social wasps are aSaccharomycesmating nest|url=http://dx.doi.org/10.1073/pnas.1516453113|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences|volume=113|issue=8|pages=2247–2251|doi=10.1073/pnas.1516453113|issn=0027-8424}}</ref> Suhu optimal untuk pertumbuhan S. cerevisiae adalah 30-35°C (86–95°F).<ref>{{Cite journal|last=Stefanini|first=I.|last2=Dapporto|first2=L.|last3=Legras|first3=J.-L.|last4=Calabretta|first4=A.|last5=Di Paola|first5=M.|last6=De Filippo|first6=C.|last7=Viola|first7=R.|last8=Capretti|first8=P.|last9=Polsinelli|first9=M.|date=2012-07-30|title=Role of social wasps in Saccharomyces cerevisiae ecology and evolution|url=http://dx.doi.org/10.1073/pnas.1208362109|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences|volume=109|issue=33|pages=13398–13403|doi=10.1073/pnas.1208362109|issn=0027-8424}}</ref>
 
Suhu optimal untuk pertumbuhan S. cerevisiae adalah 30-35&nbsp;°C (86–95&nbsp;°F)<ref>{{Cite journal|last=Stefanini|first=I.|last2=Dapporto|first2=L.|last3=Legras|first3=J.-L.|last4=Calabretta|first4=A.|last5=Di Paola|first5=M.|last6=De Filippo|first6=C.|last7=Viola|first7=R.|last8=Capretti|first8=P.|last9=Polsinelli|first9=M.|date=2012-07-30|title=Role of social wasps in Saccharomyces cerevisiae ecology and evolution|url=http://dx.doi.org/10.1073/pnas.1208362109|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences|volume=109|issue=33|pages=13398–13403|doi=10.1073/pnas.1208362109|issn=0027-8424}}</ref>
 
=== Siklus hidup ===
Baris 192 ⟶ 190:
 
=== Virulensi berbagai galur ===
Tidak semua strain ''Saccharomyces cerevisiae'' sama-sama mematikan bagi manusia. Kebanyakan galur di lingkungan tidak mampu tumbuh pada suhu di atas 35&nbsp;°C (mis. Pada suhu tubuh manusia dan mamalia lain yang hidup). Strain virulen, bagaimanapun, mampu tumbuh setidaknya di atas 37&nbsp;°C dan sering kali hingga 39&nbsp;°C (jarang hingga 42&nbsp;°C). Beberapa galur industri juga mampu tumbuh di atas 37&nbsp;°C. Otoritas Keamanan Pangan Eropa ''(European Food Safety Authority)'' (per 2017) mensyaratkan bahwa semua strain ''S. cerevisiae'' yang mampu tumbuh di atas 37&nbsp;°C yang ditambahkan ke rantai makanan atau pakan dalam bentuk yang layak harus memenuhi syarat keamanan dan tidak menunjukkan resistensi terhadap obat antimikotik yang digunakan untuk pengobatan infeksi jamur.
 
Kemampuan untuk tumbuh pada suhu tinggi merupakan faktor penting untuk virulensi galur tetapi bukan satu-satunya.
 
Kemampuan untuk tumbuh pada suhu tinggi merupakan faktor penting untuk virulensi galur tetapi bukan satu-satunya. Ciri-ciri lain yang biasanya diyakini terkait dengan virulensi adalah: kemampuan untuk menghasilkan enzim tertentu seperti proteinase dan fosfolipase, pertumbuhan invasif (yaitu pertumbuhan dengan intrusi ke dalam media nutrisi), kemampuan untuk melekat pada sel mamalia, kemampuan untuk bertahan hidup di hadapan hidrogen peroksida (yang digunakan oleh makrofag untuk membunuh mikroorganisme asing di dalam tubuh) dan kemampuan lain yang memungkinkan ragi untuk melawan atau memengaruhi respons imun tubuh inang. Kemampuan untuk membentuk rantai sel bercabang, yang dikenal sebagai pseudohyphae juga kadang-kadang dikatakan terkait dengan virulensi, meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa sifat ini mungkin umum pada galur ''Saccharomyces cerevisiae'' yang virulen dan non-virulen.
 
== Referensi ==