Muawiyah bin Abu Sufyan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
k ~
 
(12 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox royalty
| name = Muawiyah bin Abu Sufyan <br />معاوية بن أبي سفيان
| image = Arab-Sasanian coin of Muawiyah I, struck at the Fasa mint in Darabjird (Fars).jpg
| image = Caliph Muawiya Calligaprhy.png
| alt = Calligraphy of AmirDirham Muawiyah I
| caption = [[Dirham]] perak [[koin Arab-Sasaniyah|bergaya Sasaniyah]] dicetak dengan nama Muawiyah, {{circa|674}}
| caption = Muʿāwiyah ''radhiallahu 'anhu''
| title = {{plainlist| *''[[Amirul Mukminin]]''<br>[[Daftar khalifah|Khalifatullah]]
* ''[[Daftar khalifah|Khalifatullah]]''}}
| succession = [[Daftar khalifah|Khalifah]] [[Kekhalifahan Umayyah]] ke-1
| reign = 661–26 April 680<ref>[https://www.britannica.com/biography/Muawiyah-I Encyclopedia Britannica: Muawiyah I] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190417141334/https://www.britannica.com/biography/Muawiyah-I |date=2019-04-17 }}.</ref>
| predecessor = ''Jabatan dibentuk''<br>[[Hasan bin Ali]] (sebagai [[Daftar khalifah#Kekhalifahan sementara Hasan bin Ali (661)|khalifah]] sementara)
| successor = [[Yazid bin Muawiyah]]
| succession1 = [[Syam|Gubernur Syam]]
Baris 15 ⟶ 14:
| successor1 = ''jabatan dihapuskan''
| spouse =
| spouse-type = ==
| consort = <!-- yes or no -->
| issue = {{plainlist|
Baris 39 ⟶ 38:
| religion = [[Islam]]
}}
'''Muawiyah bin Abu Sufyan''' ({{tahun mati dan umur|602|680}}; {{lang-ar|معاوية بن أبو سفيان}}) atau '''Muawiyah I''' adalah khalifah yang berkuasa pada tahun 661 sampai 680. Dia merupakan salah satu [[sahabat Nabi]] dan juga merupakan saudara tiri dari [[Ramlah binti Abu Sufyan|Ummu Habibah Ramlah]], salah satu [[Ummahatul mu'minin|istri]] dari [[nabi Islam]] [[Muhammad]]. Meski '[[Utsman bin 'Affan]] yang sebenarnya merupakan khalifah pertama dari [[Bani Umayyah]], Muawiyah adalah khalifah yang menjadikan Umayyah sebagai dinasti di kekhalifahan. Muawiyah merupakan khalifah pertama dari Bani Umayyah yang berasal dari garis Sufyani, sebutan untuk keturunan [[Abu Sufyan bin Harb]].
 
Muawiyah memulai karier politiknya sebagai penguasa setelah ditunjuk menjadi Gubernur Syria pada 639 oleh [[Umar bin Khattab|Khalifah 'Umar bin Khattab]] dan membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang cakap. Salah satu capaiannya adalah pembentukan angkatan laut Muslim pertama. Pembunuhan [[Utsman bin 'Affan|Khalifah 'Utsman bin 'Affan]] pada tahun 656 dan perbedaan pendapat mengenai status pembunuhnya menjadikan terjadinya perselisihan antara pihak Muawiyah dan [[Ali bin Abi Thalib|Khalifah 'Ali bin Abi Thalib]] yang berujung pada [[Pertempuran Shiffin]]. Sepeninggal 'Ali mangkat dan putranya, [[Hasan bin Ali|Hasan]], melepas jabatan khalifah setelah disandang selama sekitar enam atau tujuh bulan, Muawiyah resmi menjadi khalifah pada tahun 661.
Baris 75 ⟶ 74:
=== Saudara-Saudara Muawiyah ===
Muawiyah memiliki beberapa saudara. Mereka adalah sebagai berikut:
# [[Yazid bin Abi Sufyan|Yazid bin Abu Sufyan]]
# [[Utbah bin Abi Sufyan|Utbah bin Abu Sufyan]]
# [[Anbasah bin Abi Sufyan|Anbasah bin Abu Sufyan]]
# [[Ramlah binti Abu Sufyan|Ummu Habibah binti Abu Sufyan]]
# Ummul Hakam binti Abu Sufyan
# Azzah binti Abu Sufyan
# Umaimah binti Abu Sufyan<ref>Ash-Shallabi, Ali Muhammad. ''Muawiyah bin Abu Sufyan''. halaman 23-36</ref>
Saudara-saudaranya yang lain adalah:
# Muhammad bin AbiAbu Sufyan
# Hanzhalah bin Abu Sufyan
# Amr bin Abu Sufyan
# Juwairiyah binti Abu Sufyan
# Hindun binti AbiAbu Sufyan
# Sakhra binti AbiAbu Sufyan
 
=== Istri-istri Muawiyah ===
Baris 128:
 
=== Pembebasan Qaisariyah (Caesarea) ===
[[Kaisarea|Qaisariyah]] (sekarang קֵיסָרְיָה ''Caesarea'', [[Palestina]]) adalah kota dekat [[Tel Aviv]]. Pada zaman Umar, Muawiyah ditugaskan untuk membebaskan kota ini. Namun, ternyata Qaisariyah memilliki benteng pertahanan dan pasukan yang sangat kuat. Setelah Qaisariyah dikepung dalam waktu cukup lama, Muawiyah pun berhasil menerobos kota tersebut. Dikatakan prajurit Qaisariyah yang tewas mencapai 100.000 orang.<ref>Ash-Shallabi, Ali Muhammad. ''Muawiyah bin Abu Sufyan''. halaman 67-68</ref>
 
=== Pembebasan Pesisir Syam ===
Mendengar keberhasilan saudaranya, [[Yazid bin Abi Sufyan]], yang juga seorang Gubernurgubernur [[Jund Dimasyq|Damaskus]], meminta Muawiyah untuk ikut membebaskan pesisir Syam. Setelah bertarung melawan orang-orang Romawi, Muawiyah dan prajuritnya berhasil menang.<ref>Ash-Shallabi, Ali Muhammad. ''Muawiyah bin Abu Sufyan''. halaman 68-69</ref>
 
=== Menjadi Gubernur Yordania ===
Setelah Muawiyah membuktikan kekuatannya atas dua peristiwa sebelumnya, Umar mengangkatnya sebagai Gubernurgubernur [[Jund al-Urdunn|Yordania]] pada 17 H atau 638/639 M.<ref>Ash-Shallabi, Ali Muhammad. ''Muawiyah bin Abu Sufyan''. halaman 69</ref>
 
=== Menjadi Penguasa Damaskus, Ba'labak, dan Balqa ===
Saudara Muawiyah, Yazid bin Abi Sufyan, meninggal karena wabah [[Wabah Amwas|Tha'un]] pada 18 H. Sebagian ulama berpendapat Tha'un adalah wabah [[pes]],<ref>{{Cite web |url=http://danusiri.dosen.unimus.ac.id/artikel/bakteriologi-dalam-sabda-nabi-saw/ |title=Salinan arsip |access-date=2014-05-28 |archive-date=2014-05-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140529065700/http://danusiri.dosen.unimus.ac.id/artikel/bakteriologi-dalam-sabda-nabi-saw/ |dead-url=no }}</ref> tetapi ada pula yang berpendapat Tha'un masih belum jelas termasuk kategori penyakit apa.<ref>{{Cite web |url=http://abuutsman.blogspot.com/2013/10/wabah-thaun-amwas-yang-ada-di-negeri.html |title=Salinan arsip |access-date=2014-05-28 |archive-date=2014-05-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140529052854/http://abuutsman.blogspot.com/2013/10/wabah-thaun-amwas-yang-ada-di-negeri.html |dead-url=no }}</ref> Untuk mengisi kekosongan, Umar bin Khattab menugaskan Muawiyah untuk menggantikan posisi saudaranya memimpin [[Damaskus]], [[Baalbek|Ba'labak]] (Ballbek, [[Yordania]]), dan [[Balqa (wilayah)|Balqa]] (Yordania).<ref>Ash-Shallabi, Ali Muhammad. ''Muawiyah bin Abu Sufyan''. halaman 70-71</ref>
 
=== Membagi pasukan Islam ===
Baris 148:
 
=== Menjadi gubernur penuh Syam ===
Sebagaimana Umar, [[Utsman bin Affan]] tidak memakzulkan Muawiyah. Bahkan, Utsman terus memberi Muawiyah kekuasaan sehingga Muawiyah menjadi Gubernurgubernur daerah mayoritas [[Bilad al-Sham|Syam]]. Ia menguasai daerah yang sangat luas dan telah menjadi gubernur Utsman yang paling berpengaruh. Di awal pemerintahan Utsman, di Syam ada beberapa gubernur, yakni Muawiyah bin Abu Sufyan, [[Umair bin Sa'ad al-Anshari]] ([[Jund Hims|Himsh]]), dan [[AlqamahAbdurrahman bin Khalid bin WalidAlqamah]] ([[Jund Filasthin|Palestina]]). Namun, karena Umair sering sakit-sakitan, ia mengundurkan diri dari jabatannya. Utsman pun memberikan [[Himsh]] kepada Muawiyah. Setelah itu AlqamahAbdurrahman wafat, Utsman pun memberikan Palestina kepada Muawiyah. Hal ini membuat Muawiyah menjadi gubernur Syam seluruhnya. Sampai akhir hayat Utsman, Muawiyah mengontrol daerah Syam. Pada zaman modern, Syam meliputi [[Palestina]], [[Yordania]], [[Lebanon]], dan [[Syriana|Syria]] -bisa dibayangkan seluas apa daerah kekuasaan Muawiyah.<ref>Ash-Shallabi, Ali Muhammad. ''Muawiyah bin Abu Sufyan''. halaman 78</ref>
 
=== Inspeksi militer ke perbatasan ===
Pada zaman Utsman, Muawiyah cukup banyak melakukan inspeksi militer ke daerah perbatasan daerah kekuasaannya di Syam. Misalnya, pada 25 H ia menuju [[Antiokhia|Anthakiyah]] dan [[Tarsus (kota)|Tarsus]], tahun 26 H ia kembali melakukannya. Tahun 31 H, Muawiyah berangkat ke [[Daruliyah]]. Perbatasan yang berbentuk kepulauan ia serahkan penjagaannya kepada [[Habib bin Maslamah al-Fihri|Habib bin Maslamah]]. Muawiyah juga beberapa turun langsung memimpin pasukannya sampai merambah celah bukit di [[Konstantinopel]].<ref>Ash-Shallabi, Ali Muhammad. ''Muawiyah bin Abu Sufyan''. halaman 81-82</ref>
 
=== Pembebasan Cyprus ===
Baris 201:
Muawiyah menjawab, "Tidak demi Allah. Sesungguhnya aku benar-benar mengetahui bahwa dia lebih utama dariku dan lebih berhak memegang khilafah dariku. Akan tetapi, sebagaimana yang kalian ketahui bahwa Utsman dibunuh dalam keadaan teraniaya dan aku, sepupu Utsman, akan menuntut darahnya. Datanglah kepada Ali dan katakan, 'serahkan para pembunuh Utsman kepadaku dan aku akan tunduk kepadanya"
 
Orang-orang segera menemui Ali dan mengatakan perkataan Muawiyah, tetapi Ali tidak mengabulkannya.<ref>Ash-Shallabi, Ali Muhammad. ''Muawiyah bin Abu Sufyan''. halaman 168-171</ref>
 
=== Perang saudara ===
Baris 209:
 
=== Ali terbunuh dan sikap Muawiyah ===
Saat kabar tentang Ali yang terbunuh sampai kepada Muawiyah, ia menangis. Istrinya berkata, "Kamu menangisi orang yang memerangimu?" Muawiyah menjawab, "Diam saja lah kamu. Kamu tidak mengetahui berapa banyak manusia kehilangan keutamaan, fikih, dan ilmu karena kematian dia" Utbah berkata juga, "Jangan sampai orang-orang Syam mendengar hal itu darimu". Muawiyah menghardik, "Kamu juga diam saja lah!".<ref>Ash-Shallabi, Ali Muhammad. ''Muawiyah bin Abu Sufyan''. halaman 259</ref>
 
=== Pendapat ulama terhadap konflik Ali-Muawiyah ===
Baris 217:
 
=== Penobatan ===
Setelah Ali terbunuh, Muawiyah meninggalkan [[Adh-Dhahhak bin Qais]] yang bertanggung jawab atas Suriah dan memimpin pasukannya menuju Kufah, di mana putra Ali, [[Hasan bin Ali|Hasan]] telah dicalonkan sebagai penggantinya.{{sfn|Donner|2012|p=166}}{{sfn|Madelung|1997|p=317}} Dia berhasil menyuap [[Ubaidillah bin al-Abbas]], komandan barisan depan Hasan, untuk meninggalkan posnya dan mengirim utusan untuk bernegosiasi dengan Hasan. Sebagai imbalan atas penyelesaian keuangan, Hasan turun tahta dan Muawiyah memasuki Kufah pada bulan Juli atau September 661 dan diakui sebagai khalifah. Tahun ini dianggap oleh sejumlah sumber Muslim awal sebagai "tahun persatuan" dan umumnya dianggap sebagai awal [[kekhalifahan Umayyah]].{{sfn|Hinds|1993|p=265}}{{sfn|Marsham|2013|p=93}}
 
Sebelum dan atau setelah kematian Ali, Muawiyah menerima sumpah setia dalam satu atau dua upacara resmi di Yerusalem, yang pertama pada akhir 660 atau awal 661 dan yang kedua pada Juli 661.{{sfn|Marsham|2013|p=96}} Ahli geografi Yerusalem abad ke-10, [[Syamsuddin Al-Maqdisi|al-Maqdisi]] berpendapat bahwa Muawiyah telah mengembangkan lebih lanjut sebuah masjid yang awalnya dibangun oleh Khalifah [[Umar bin Khattab|Umar]] di [[Bukit Bait Suci]], pendahulu [[Masjid Al Aqsa|Masjid al-Aqsa]], dan menerima sumpah resminya di sana. Menurut sumber paling awal yang masih ada tentang penobatan Muawiyah di Yerusalem, Tawarikh Maronit yang hampir sezaman, disusun oleh sebuah naskah penulia anonim [[Kekristenan Suriah|Syriac]], Muawiyah menerima janji dari kepala suku dan kemudian berdoa di [[Bukit Golgota|Golgota]] dan [[Makam Bunda Maria]] di [[Getsemani]], keduanya berdekatan dengan Bukit Bait Suci. Tawarikh Maronit juga menyatakan bahwa Muawiyah "tidak memakai mahkota seperti raja-raja lain di dunia".{{sfn|Marsham|2013|pp=94, 106}}
 
=== Aturan dan administrasi domestik ===
[[File:Greek Muawiya inscription of Hammat Gader, 663 AD.png|thumb|upright=1.2|alt=A black and white scan of a 7th-century stone plaque inscribed in Greek with credits to a sovereign ruler for restoring a bath facility|Sebuah prasasti Yunani yang memuji Muawiyah karena memulihkan fasilitas pemandian era Romawi di Hamat Gader pada tahun 663, satu-satunya pengesahan epigrafik pemerintahan Muawiyah di Suriah, pusat pemerintahannya Khalifah]]
Ada sedikit informasi dalam sumber-sumber Muslim awal tentang pemerintahan Muawiyah di Suriah, pusat kekhalifahannya.{{sfn|Wellhausen|1927|p=131}}{{sfn|Kennedy|2004|p=86}} Dia mendirikan istananya di Damaskus dan memindahkan perbendaharaan khalifah di sana dari Kufah. Ia mengandalkan tentara suku Suriahnya, berjumlah sekitar 100.000 orang, meningkatkan gaji mereka dengan mengorbankan garnisun Irak, juga gabungan sekitar 100.000 tentara. Tunjangan tertinggi dibayarkan berdasarkan warisan kepada 2.000 bangsawan suku Quda'a dan Kinda, komponen inti dari basis dukungannya, yang selanjutnya diberikan hak istimewa untuk berkonsultasi untuk semua keputusan besar dan hak untuk memveto atau mengusulkan langkah-langkah.{{sfn|Hinds|1993|p=267}}{{sfn|Crone|1994|p=44}} Masing-masing pemimpin Quda'a dan Kinda, kepala Kalb yaitu [[Ibnu Bahdal]] dan [[Syurahbil bin As-Simth|Syurahbil]] yang berbasis di Homs, membentuk bagian dari lingkaran dalam Suriahnya bersama dengan orang Quraisy [[Abdurrahman bin Khalid]], putra komandan terkemuka [[Khalid bin Walid]], dan Adh-Dahhak bin Qais.{{sfn|Kennedy|2004|pp=86–87}}
 
Muawiyah dikreditkan oleh sumber Muslim awal untuk mendirikan ''[[diwan]]'' (departemen pemerintah) untuk korespondensi (''rasa'il''), kanselir (''khatam'') dan rute pos (''barid''). Menurut Ath-Thabari, setelah upaya pembunuhan oleh Khawarij, Burak bin Abdullah terhadap Muawiyah saat dia sedang salat di masjid Damaskus pada tahun 661, Muawiyah mendirikan khalifah ''haras'' (pengawal pribadi) dan ''shurta'' (pasukan tertentu) dan ''maqsura'' (wilayah khusus) di dalam masjid.{{sfn|Hawting|1996|p=223}}{{sfn|Kennedy|2001|p=13}} Perbendaharaan khalifah sebagian besar bergantung pada pendapatan pajak Suriah dan pendapatan dari tanah mahkota yang dia sita di Irak dan Arab. Dia juga menerima seperlima dari rampasan perang yang diperoleh komandannya selama ekspedisi. Di Jazirah, Muawiyah mengatasi masuknya suku, yang mencakup kelompok-kelompok yang didirikan sebelumnya seperti Banu Sulaim, pendatang baru dari konfederasi Mudar dan Rabi'ah dan pengungsi perang saudara dari Kufah dan Basra, dengan memisahkan distrik militer secara administratif [[Jund Qinnasrin|Qinnasrin-Jazira]] dari Homs, menurut sejarawan abad ke-8 [[Saif bin Umar]].{{sfn|Hinds|1993|p=266}}{{sfn|Crone|1994|p=45, note 239}} Namun, al-Baladzuri mengaitkan perubahan ini dengan penerus Muawiyah, [[Yazid bin Muawiyah|Yazid]].{{sfn|Hinds|1993|p=266}}
Baris 233:
 
==== Irak dan bagian timur ====
Tantangan terhadap otoritas pusat pada umumnya, dan pemerintahan Muawiyah pada khususnya, paling tajam di Irak, di mana perpecahan marak antara seseorang yang baru naik menjadi ''asyraf'' dan elit Muslim yang baru lahir, yang terakhir dibagi lebih lanjut antara partisan Ali dan Khawarij. Pendakian Muawiyah menandakan kebangkitan ''asyraf'' Kufah ​​yangyang diwakili oleh mantan pendukung Ali, [[Asy'ats bin Qais]] dan [[Jarir bin Abdullah al-Bajali|Jarir bin Abdullah]], dengan mengorbankan pengawal lama Ali yang diwakili oleh [[Hujr bin Adi]] dan [[Ibrahim bin al-Asytar|Ibrahim]], putra dari pembantu utama Ali, [[Malik al-Asytar]]. Pilihan awal Muawiyah untuk memerintah Kufah pada tahun 661 adalah [[Al-Mughirah bin Syu'bah]], yang memiliki pengalaman administrasi dan militer yang cukup besar di Irak dan sangat akrab dengan penduduk dan masalah di kawasan itu. Di bawah pemerintahannya selama hampir satu dekade, Al-Mughirah memelihara perdamaian di kota, mengabaikan pelanggaran yang tidak mengancam pemerintahannya, mengizinkan orang-orang Kufah ​​untukuntuk tetap memiliki tanah mahkota Sasania yang menguntungkan di distrik Jibal dan, tidak seperti di bawah pemerintahan sebelumnya, secara konsisten dan tepat waktu membayar tunjangan garnisun.{{sfn|Kennedy|2004|p=84}}
 
Di Basra, Muawiyah mengangkat kembali sanak Abdus Syams, [[Abdullah bin Amir]], yang pernah bertugas di kantor di bawah Utsman. Selama pemerintahan Muawiyah, Ibnu Amir memulai kembali ekspedisi ke [[Sistan]], mencapai [[Kabul]]. Dia tidak mampu menjaga ketertiban di Basra, di mana tumbuh kebencian terhadap kampanye jarak jauh. Akibatnya, Muawiyah menggantikan Ibnu Amir dengan [[Ziyad bin Abihi]] pada tahun 664 atau 665. Ziyad adalah loyalis Ali yang paling lama yang tidak mengakui kekhalifahan Muawiyah dan telah membarikade dirinya di benteng [[Estakhr]] di [[Provinsi Fars|Fars]]. [[Busr bin Abi Artha'ah|Busr]] telah mengancam akan mengeksekusi tiga putra muda Ziyad di Basra untuk memaksanya menyerah, tetapi Ziyad akhirnya dibujuk oleh Al-Mughirah, mentornya, untuk tunduk pada otoritas Muawiyah pada tahun 663. Dalam sebuah langkah kontroversial yang mengamankan kesetiaan Ziyad yang tidak berayah, yang dipandang khalifah sebagai calon yang paling cakap untuk memerintah Basra, Muawiyah mengadopsinya sebagai saudara tiri dari pihak ayah, untuk memprotes putranya sendiri Yazid, Ibnu Amir dan kerabat Umayyahnya di Hijaz.{{sfn|Hasson|2002|p=520}}
Baris 265:
[[File:Arabische Eroberung 2.jpg|thumb|upright=1.75|alt=A map of northern Africa, southern Europe and western and central Asia with different color shades denoting the stages of expansion of the caliphate|Peta yang menggambarkan pertumbuhan Khilafah. Pada masa pemerintahan Mu'awiyah, kaum Muslim menaklukkan wilayah [[Ifriqiya]] (tengah [[Afrika Utara]]; berbayang ungu)]]
 
Meskipun orang-orang Arab tidak maju melampaui [[Kirenaika]] sejak tahun 640-an selain serangan berkala, ekspedisi melawan [[Eksarkatus Afrika|Bizantium Afrika Utara]] diperbarui selama pemerintahan Muawiyah.{{sfn|Kennedy|2007|pp=207–208}} Pada tahun 665 atau 666, [[Muawiyah bin Hudaij|Ibnu Hudaij]] memimpin pasukan yang menyerbu Byzacena (distrik selatan Afrika Bizantium) dan Gabes dan untuk sementara merebut [[Bizerte]] sebelum mundur ke Mesir. Tahun berikutnya Muawiyah mengirim Fadhalah dan [[Ruwaifi bin Tsabit]] untuk menyerang pulau [[Djerba]] yang bernilai komersial.{{sfn|Kaegi|2010|p=12}} Sementara itu, pada tahun 662 atau 667, [[Uqbah bin Nafi']], seorang komandan Quraisy yang telah memainkan peran kunci dalam penaklukan Arab atas [[Cyrenaica]] pada tahun 641, menegaskan kembali pengaruh Muslim di wilayah [[Fezzan]], merebut oasis Zawila dan ibu kota [[Garamantes]] di Germa.{{sfn|Christides|2000|p=789}} Dia mungkin telah menyerang sejauh selatan Kawar di Niger modern.{{sfn|Christides|2000|p=789}}
 
[[File:Statue de Okba ibn Nafi al Fihri en Algérie.jpg|thumb|left|upright=0.7|alt=A metal statue depicting a 7th-century Arab general wearing a turban and carrying an unsheathed sword|Sebuah patung yang mewakili Uqbah bin Nafi, komandan Arab yang menaklukkan Ifriqiya dan mendirikan Kairouan pada tahun 670, selama pemerintahan Muawiyah. Uqbah menjabat sebagai wakil gubernur Mu'awiya atas Afrika Utara sampai khalifah memecatnya pada tahun 673.]]