Etimologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aal12322 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Sphieras (bicara | kontrib)
k suntingan pengantar
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Etimologi''' adalah cabang ilmu [[linguistik]] yang mempelajari asal-usul suatu [[kata]]. leksikal suatu bahasa dan perkembangannya dari segi fonologis, morfologis, dan semantis.

Etimologi dalam bahasa [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] diserap dari bahasa [[bahasa Belanda|Belanda]] ''etymologie'' yang berakar dari bahasa [[bahasa Yunani|Yunani]]; ''étymos'' (arti sebenarnya adalah sebuah kata) dan ''lògos'' (ilmu). Singkatnya, kata etimologi itu sendiri datang dari bahasa Yunani ήτυμος (''étymos'', arti kata) dan λόγος (''lógos'', ilmu).
 
Beberapa kata yang telah diambil dari bahasa lain, kemungkinan dalam bentuk yang telah diubah (kata asal disebut sebagai etimon). Melalui naskah tua dan perbandingan dengan bahasa lain, etimologis mencoba untuk merekonstruksi asal usul dari suatu kata - ketika mereka memasuki suatu bahasa, dari sumber apa, dan bagaimana bentuk dan arti dari kata tersebut berubah.
Baris 15 ⟶ 17:
* Kata-kata dapat dimulai sebagai [[akronim]], seperti ''[[Surat Izin Mengemudi|SIM]]'' (“'''S'''urat '''I'''zin '''M'''engemudi”).
* Bunyi dalam sesuatu perkataan bisa ''didisimilasikan''. Misalnya, ''laporan'' berasal dari “rapport” (Bahasa Belanda), tetapi pertama bunyi ''r'' sudah diganti menjadi ''l'' untuk membedakan bunyi itu dari ''r'' nomor dua.
* Bunyi bisa ditambah kedalam satu perkataan, sesuai dengan [[Morfologi tumbuhan(linguistik)|morfologi]] Bahasa Indonesia: ''Maret'' (bahasa Belanda: “Maart”) atau dihilangkan (''bius'' dari Bahasa Parsi “bihausi”).
* Bunyi asing bisa diindonesiakan, seperti ''petuah'' (Bahasa Arab: “'''f'''atwa”).
* Kata-kata dapat diciptakan dengan sengaja, seperti perkataan ''Anda''.
Baris 35 ⟶ 37:
''[[Etimologi rakyat|Etimologi populer]]'' (atau ''etimologi rakyat'') berarti "etimologi palsu" yang diciptakan oleh masyarakat karena etimologi tersebut diduga mungkin benar, walaupun ternyata keliru.
<!--*Mungkin nama ''Singapura'' berarti "kota batu". Kalau begitu, etimologi yang palsu, "kota singa", merupakan etimologi populer.-->
* [[Mudik]] menurut [[etimologi populer]] berasal dari [[lakuran]] dalam [[Bahasa Jawa]] "''mulih dilik"'' yang bermakna "pulang sebentar"." Namun [[lakuran]] itu pasti terbantah mentah-mentah, karena mudik itu berasal dari ''"me-udik"'' yang bermakna pergi ke udik (selatan atau [[Antonim|lawan kata]] dari kota).
* Kata "''bacot''" yang berasal dari [[Bahasa betawi|bahasa Betawi]], [[Bahasa Sunda|Sunda]] dan [[Bahasa Jawa|Jawa]] berarti "mulut" atau "bualan"," namun dalam etimologi rakyat disebut berasal dari [[akronim]] kalimat [[Bahasa Inggris]]: “'''B'''ad '''A'''ttitude '''C'''ontrol '''o'''f '''T'''ongue”ongue.
* Perkataan ''telpon'' berasal dari ''telefoon/telephone'' (Belanda/Inggris). Menurut etimologi populer, perkataan itu kadang-kadang diduga berasal dari "tali pohon"," tetapi itu tidak benar.<ref>{{Cite web|title=Pengertian Etimologi - Agama, Idea, Tujuan, Konsep, Contoh|url=https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-etimologi/|website=www.gurupendidikan.co.id|access-date=2022-05-17}}</ref>
* Kata "okay" atau "[[OK]]" tidak diketahui sumber aslinya, sehingga muncul banyak [[List of proposed etymologies of OK|etimologi populer]].
* Bahasa pemrograman [[Java]] dan [[JavaScript]] menurut etimologi populer berasal dari pulau atau aksara Jawa (''Javanese script'') walaupun sebenarnya berasal dari ''[[slang]]'' populer dalam bahasa Inggris ''java'' yang berarti [[kopi]] (yang berasal dari Jawa).<!--When one of the original Java programmers from Sun was asked to define JAVA he said it stood for nothing, but if it must stand for something: "Just Another Vague Acronym."-->
* [[Pedagang kaki lima]]. Ada pendapat yang menggunakan istilah PKL untuk pedagang yang menggunakan gerobak (jumlah "kaki"-nya lima: dua kaki pedagang ditambah tiga "kaki" gerobak), padahal istilah itu merujuk pada pedagang yang berjual di trotoar, yang panjangnya ditentukan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda selebar lima [[kaki (satuan panjang)|kaki]].
* [[Capcai]] menurut etimologi rakyat diartikan sebagai masakan berisi sepuluh jenis sayuran, karena di dalam dialek [[Hokkian]] kata ''cap'' juga berarti "sepuluh"." Walaupun demikian, kata ''capcai'' dalam pengertian dan tulisan aslinya bermakna "aneka ragam sayur"."
 
== Lihat pula ==
Baris 63 ⟶ 65:
 
== Referensi ==
{{reflist}}
* J. Gonda, ''Sanskrit in Indonesia'', Nagpur 1952
* Drs Mohamad Ngajenan, ''Kamus Etimologi Bahasa Indonesia'', 1992<sup>3</sup>