Lampung: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
fix
 
(48 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{pp-protected|reason=Penambahan isi halaman tanpa sumber|small=yes}}
{{Kegunaan lain|Lampung (disambiguasi)}}
{{Kotakinfo provinsi
| nama = Lampung
| translit_lang1 = bahasa Lampungdaerah
| translit_lang1_type = [[suratAksara LampungJawa|LampungJawa]]
| translit_lang1_info = [[Berkas:Lampung-hadlampung.png|70px]]
| ibukotatranslit_lang1_type1 = [[Kota BandarSurat Lampung|Bandar Lampung]]
| translit_lang1_info1 = [[Berkas:Lampung-hadlampung.png|70px]]
| kota besar = [[Kota Metro|Metro]]
| ibukota = [[Kota Bandar Lampung]]
| kota besar = [[Kota Metro|Metro]]
| bendera = Flag of Lampung.svg
| lambang = Coat of arms of Lampung.svg
Baris 22 ⟶ 26:
| caption = '''Dari atas, kiri ke kanan'''; Tugu Siger, [[Nuwo Sesat|Rumah Nuwo Sesat]], [[Pulau Pahawang]], [[Gunung Anak Krakatau]], [[Harimau sumatra]] di [[Bukit Barisan]], [[Tari Bedana|Penari Bedana]], Pantai Gigi Hiu Tanggamus, dan [[Pelabuhan Bakauheni]].
| motto = Sang bumi ruwa jurai<br/>{{small|{{lang icon|Lampung|Lampung}} Satu wilayah yang ditinggali oleh dua masyarakat adat Lampung yaitu [[Suku Lampung|Saibatin]] dan [[Suku Lampung|Pepadun]]}}
| slogan = The Treasure of Sumatra<ref>{{Cite web|last=Lampung|firstpublisher=Dinas KominfotikKomunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Lampung|title=Gubernur Paparkan Rangkaian Kegiatan Festival Krakatau di Kementerian Pariwisata|url=https://lampungprov.go.id/detail-post/gubernur-paparkan-rangkaian-kegiatan-festival-krakatau-di-kementerian-pariwisata|website=Pemerintah Provinsi Lampung|language=en|access-date=2022-01-07|archive-date=2022-01-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20220107151654/https://lampungprov.go.id/detail-post/gubernur-paparkan-rangkaian-kegiatan-festival-krakatau-di-kementerian-pariwisata|dead-url=no}}</ref>
| dasar hukum = Undang-undangUndang Nomor 14 Tahun [[1964]]
| hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1964|3|18}}
| nama gubernur = [[ArinalSamsudin Djunaidi(birokrat)|Samsudin]]<ref name="PIMPINAN"/>(''penjabat'')
| nama wakil gubernur = ''Lowong''
| nama ketua DPRD = Mingrum Gumay
Baris 71 ⟶ 75:
}}
 
'''Lampung''' adalah sebuah [[provinsi]] di bagian ujung selatan [[Sumatra|Pulau Sumatra]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota danprovinsi]] pusat pemerintahannyaini beradaterletak di [[Kota Bandar Lampung]].<ref>{{Cite web |url=https://buliran.com/10382/profil-provinsi-lampung.html |title=Salinan arsip |access-date=2021-11-10 |archive-date=2021-11-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211110160506/https://buliran.com/10382/profil-provinsi-lampung.html |dead-url=no }}</ref> Provinsi ini memiliki dua [[kota]], yaitu [[Kota Bandar Lampung|Bandar Lampung]] dan [[Kota Metro|Kota Metro]], serta 13 kabupaten. PosisiSecara provinsigeografis, Lampungposisi secaraprovinsi geografisini di sebelah barat berbatasan dengan [[Samudra Hindia]], di sebelah timur dengan [[Laut Jawa]], di sebelah utara berbatasan dengan provinsi [[Sumatera Selatan|Provinsi Sumatera Selatan]] dan [[Bengkulu|Provinsi Bengkulu]], serta di sebelah selatan berbatasan dengan [[Selat Sunda]].
 
Provinsi Lampung memiliki pelabuhan utama, bernamayaitu [[Pelabuhan Panjang|Pelabuhan Internasional Panjang]] dan [[Pelabuhan Bakauheni|Pelabuhan Penyebrangan Bakauheni]], serta bandar udara utama yakni [[Bandar Udara Internasional Radin Inten II|Bandara Internasional Radin Inten II]] terletak 28&nbsp;km dari ibu kota provinsi, serta stasiun kereta api besar [[Stasiun Tanjung Karang|Tanjung Karang]] yang terletak di pusat ibu kota provinsi. Pada tahun 2022, penduduk Provinsi Lampung berjumlah 9,176,546 jiwa, dengan kepadatan 270 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=20 Oktober 2023|format=Visual}}</ref><ref name="LAMPUNG">{{cite web|url=https://lampung.bps.go.id/publication/2021/02/26/443c020eb6a33a394e6d3df4/provinsi-lampung-dalam-angka-2021.html|title=Provinsi Lampung Dalam Angka 2021|website=|publisher=BPS Lampung|accessdate=17 September 2021|pages=7, 76, 250|format=pdf|archive-date=2021-04-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20210411113638/https://lampung.bps.go.id/publication/2021/02/26/443c020eb6a33a394e6d3df4/provinsi-lampung-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref><ref name="POPULASI"/>
 
== Sejarah ==
[[Berkas:PETA MARGA.jpg|jmpl|kiri|220px|ki|Peta Pembagian Administratif yang menunjukkan wilayah daripada Kepaksian dan Marga Lampung marga indeling residentie Lampung 1 Saat Drukkerij 1930 yang diperkuat oleh Dewan Perwatin LMAL Provinsi Lampung tahun 2005.]]
 
Pada abad ke- 7 tahun [[671]] [[Masehi]] zaman pra-sejarah Lampung di [[Sumatra]], [[Sriwijaya]] menguasai sebagian besar [[Asia Tenggara]] hingga abad ke-11 [[Masehi]], di abad ke-13 tahun [[1289]] [[Masehi]] penyebaran Islam awal bermula dari [[Batu Brak]] di tengkuk gunung pesagi daerah hanibung yang ditandai dengan adanya peninggalan pra-sejarah hingga zaman sejarah yakni [[Dolmen]] dan Megalitikum tertua di tanah Lampung, lokasi ini secara administratif berada di wilayah Kabupaten Lampung Barat yang beribu kota di [[Liwa]]. Pada abad ke-16 Masehi Penyebaran Islam juga masuk dari [[Banten]] ke Tolang Pohwang, secara administratif berada di daerah Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung.
Baris 94 ⟶ 97:
 
Pada tanggal 29 Agustus 1682 iring-iringan armada VOC dan Banten membuang sauh di Tanjung Tiram. Armada ini dipimpin oleh Vander Schuur dengan membawa surat mandat dari [[Abu an-Nasr dari Banten|Sultan Abu Nashar Abdul Qahar]] yang mewakili Sultan Banten. Ekspedisi Vander Schuur yang pertama ini tidak berhasil dan ia tidak mendapatkan lada yang dicarinya. Perdagangan langsung antara VOC dengan Lampung mengalami kegagalan disebabkan karena tidak semua penguasa di Lampung langsung tunduk begitu saja kepada kekuasaan [[Abu an-Nasr dari Banten|Sultan Abu Nashar Abdul Qahar]] yang bersekutu dengan kompeni, sebagian mereka masih tidak mengakui Sultan Ageng Tirtayasa sebagai Sultan Kerajaan Banten dan menganggap kompeni tetap sebagai musuh.<ref>{{Cite news|url=https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/01/170622379/raja-raja-kerajaan-banten?page=all|title=Raja-Raja Kerajaan Banten|work=[[Kompas.com]]|date=1 Mei 2021|accessdate=16 Oktober 2021|editor-last=Nailufar|editor-first=Nibras Nada|last=Ningsih|first=Widya Lestari|archive-date=2021-07-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20210709185342/https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/01/170622379/raja-raja-kerajaan-banten?page=all|dead-url=no}}</ref> Sementara itu timbul keraguan dari VOC mengenai status penguasaan Lampung di bawah Kekuasaan Kesultanan Banten, yang kemudian baru diketahui bahwa penguasaan Banten atas Lampung tidaklah mutlak.
[[Berkas:Coat of Arms of Lampung (1920s).svg|kiri|jmpl|298x298px|Logo Distrik Keresidenan Bandar Lampung ('''''Oosthaven''''') saat era penjajahan Belanda]]
 
Penempatan wakil-wakil Sultan Banten di Lampung yang disebut "[[Jenangan, Ponorogo|jenangan]]" atau kadang-kadang disebut [[gubernur]] hanyalah dalam mengurus kepentingan perdagangan hasil bumi (lada). Sedangkan para penguasa hasil bumi Lampung asli yang terpencar pada tiap-tiap desa atau kota yang disebut "adipati" secara hierarki tidak berada di bawah koordinasi penguasaan [[Jenangan, Ponorogo|jenangan]]/gubernur. Disimpulkan penguasaan Sultan Banten atas Lampung hanya dalam hal garis pantai Banten saja dalam rangka menguasai monopoli arus keluarnya hasil bumi terutama lada. Dengan demikian jelas hubungan Banten-Lampung adalah dalam hubungan saling membutuhkan satu dengan lainnya.
Baris 154 ⟶ 157:
=== Gubernur ===
{{utama|Daftar gubernur Lampung}}
 
{|class="wikitable" style="text-align:center;"
|- bgcolor="#99ccff"
! No
! Foto
! colspan=2|Gubenur
! Partai
! Mulai Jabatan
! Akhir Jabatan
! Prd.
! Wakil Gubenur
|-
|-
| 10
| [[Berkas:Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.jpg|100px]]
|bgcolor=#ffff00|
| [[Arinal Djunaidi]]
|[[Partai Golongan Karya|Golkar]]
| 12 Juni 2019
| ''Petahana''
| 12
| [[Chusnunia Chalim]]<br> (2019-2023)
|-
|}
 
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 191 ⟶ 170:
== Demografi ==
=== Suku bangsa ===
[[Berkas:Saibatin dan Pepadun.jpg|200px|ka|jmpl|[[Siger]] adalah mahkota wanita pengantin [[Suku Lampung|Lampung]] yang terdiri atas masyarakat Saibatin dan Pepadun.]]
 
Provinsi Lampung menjadi salah satu provinsi di [[Indonesia]] di luar [[Pulau Jawa]], tempat mayoritas penduduknya adalah suku [[Suku Jawa|Jawa]], dengan total populasi tahun [[2010]] sebanyak 64,17%. Orang Jawa di Lampung berasal dari provinsi [[Jawa Tengah]], [[Jawa Timur]], Yogyakarta, dan sebagian dari [[Jawa Barat]]. Sementara penduduk asli yakni suku [[Suku Lampung|Lampung]] berjumlah 13,56%. Diposisi ketiga ada [[suku Sunda]] berjumlah 11,88% (sudah gabungan suku Sunda asal Jawa Barat dan juga Sunda asal Banten).
Baris 300 ⟶ 278:
Agama di provinsi Lampung beragam. Agama [[Islam di Indonesia|Islam]] menjadi agama terbesar/terbanyak jumlahnya yang kebanyakkan dipeluk oleh [[suku Jawa]], [[Suku Lampung|Lampung]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Melayu-Indonesia|Melayu]], [[Orang Minangkabau|Minang]], [[Suku Bugis|Bugis]], serta sebagian kecil [[suku Batak]] dan lainnya.
 
[[Kekristenan di Indonesia|Kekristenan]] (Protestanisme & [[Gereja Katolik|Katolik Roma]]) menjadi agama kedua terbesar yang dipeluk oleh masyarakat Lampung setelah [[Islam]] dengan persentase sebanyak 2,42%. Untuk denominasi Protestan sebagian besar dianut oleh [[suku Batak]], [[Suku Jawa|Jawa]], serta sebagian [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] dan lainnya. Sedangkan untuk denominasi [[Gereja Katolik|Katolik]] kebanyakkankebanyakan dianut oleh masyarakat keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Suku Jawa|Jawa]], serta sebagian [[suku Batak]] dan lainnya. Agama [[Agama Hindu|Hindu]] mayoritas dianut oleh masyarakat dari [[suku Bali]].
 
Selain itu, agama Hindu juga dianut oleh masyarakat keturunan [[India-Indonesia|India]] (Tamil) serta juga dianut oleh sebagian kecil [[suku Jawa]]. Agama [[Agama Buddha|Buddha]] kebanyakkan dianut oleh masyarakat keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] serta sebagian kecil [[suku Jawa]]. Agama [[Agama Konghucu|Konghucu]] umumnya hanya dianut oleh komunitas masyarakat [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] lalu ada agama lainnya/kepercayaan, sisanya tidak terdata/tidak diketahui.