Ceki: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(58 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp}}
'''Ceki''' (dibaca dengan [[pepet|e pepet]] /tʃəki/) adalah sejenis [[kartu remi|kartu]] permainan dari masyarakat Tionghoa dan [[Orang Peranakan|Peranakan]] yang dimainkan di [[Malaysia]], [[Singapura]] dan [[Indonesia]]. Ceki merupakan turunan {{Interlanguage link multi|kartu permainan Tionghoa|en|Chinese playing cards}} bergambar uang dan tokoh [[Batas Air]] yang gambar-gambarnya mengalami penyederhanaan dan abstraksi. Kartu ceki dapat digunakan untuk berbagai permainan, dan pada masa kolonial umum dimainkan oleh berbagai kalangan masyarakat sebagai sarana rekreasi, pergaulan, dan juga perjudian. Memasuki abad ke-21 M, peminat ceki mengalami penurunan, namun kartu ini masih lazim dimainkan di sejumlah daerah seperti [[ranah Minang]] dan [[Bali]].▼
{{Infobox game
| caption = Sesi permainan di Bali, tahun 2023
| italic title = no
| subject_name = Ceki
| genre = {{ubl|[[Olahraga pikiran]]|[[Game berbasis kartu]]|[[Game strategi abstrak]]}}
| players = 2 atau lebih
| setup_time = 1–5 menit
| playing_time = Bergantung pada variasi dan aturan
| random_chance = Sedang
| skills = Taktik, observasi, daya ingat, strategi adaptif
}}
▲'''Ceki''' (
== Nama ==
Beberapa sumber menduga bahwa kata ''ceki'' ([[aksara Jawi|Jawi]] چکي, [[aksara Jawa]] ꦕꦼꦏꦶ, [[aksara Bali]] ᬘᭂᬓᬶ) berasal dari istilah [[Bahasa Hokkien]] seperti 一枝 ''chít ki''
== Penggunaan
{{multiple image
| align = left
Baris 15 ⟶ 28:
| caption2 = Iklan kartu ceki cap "Doea Matjan" di koran ''[[Sin Po]]'', edisi 20 Maret 1922.
}}
Ceki pada awalnya hanya dimainkan oleh masyarakat Tionghoa dan Peranakan. Berkat jalur dagang dan kegiatan komersial masyarakat Tionghoa-Peranakan, permainan ceki kemudian menyebar ke masyarakat lokal di berbagai
Di Malaysia dan Singapura masa kolonial, ceki sempat menjadi permainan segala kalangan, dari jelata hingga bangsawan. Sebagai contoh, catatan keuangan [[Badlishah dari Kedah|Sultan Abdul Hamid Halim]] dari [[Kedah]] (
Sama seperti di Malaysia dan Singapura, ceki juga sempat menjadi permainan segala kalangan di Indonesia masa kolonial. Di Minang sebagai contoh, permainan ceki merupakan sarana pergaulan antara [[Ambtenaar|pegawai negeri ''ambtenaar'']] dengan tokoh adat dan rakyat.{{sfn|Samad|1986|pp=16, 17}} Foto-foto lama (lihat Raap, 2013) dan tulisan seperti Siem (1941) menunjukkan bahwa pada abad ke-20 M, kartu ceki dapat ditemukan di berbagai
{{clear}}
== Susunan
Sebuah dek ceki (disebut ꦏꦼꦥꦭ ''kepala'' di Jawa) terdiri dari 3 kelompok simbol, masing-masing terdiri dari kartu bernilai 1-9 dengan 3 kartu tambahan, sehingga total terdapat 30 jenis kartu. Tiap kartu memiliki kembar, sehingga total terdapat 60 kartu dalam satu dek.{{sfn|Pollard|
{| class="wikitable" style="margin:1em auto;"
Baris 39 ⟶ 53:
|-
! Koin
| [[
| [[
| [[
| [[
| [[
| [[
| [[
| [[
| [[
| [[
<!--|-
! Sebutan (Bali)
| Raja
| Likas
| Jebug dua
| Jebug telu
| Jebug gedé/besar
| Prahu
| Pis nem
| Pis pitu/bendéra
| Pis kutus/pis ulu
| Pis sanga/gada-->
|-
! Tali
| [[
| [[
| [[
| [[
| [[
| [[
| [[
| [[
| [[
| [[
<!--|-
! Sebutan (Bali)
| Cakra/cepé
| Lokor/slodor
| Dengkek
| Gunung
| Sangkap/cawang
| Palu/gogos
| Mer
| Curing
| Manis
| Teja-->
|-
! Muka
| [[
| [[
| [[
| [[
| [[
| [[
| [[
| [[
| [[
| [[
|}
=== Nilai ===
Pada ceki, hanya kartu bersimbol muka yang nilainya ditulis secara eksplisit menggunakan [[angka Tionghoa]]. Indikasi nilai yang konsisten diterapkan pada semua kartu adalah bentuk pigura; kartu dengan nilai yang sama memiliki pigura yang sama.
=== Simbol ===
Ketiga simbol ceki berasal satuan koin [[kepeng]] Tionghoa yang berkerabat dekat dengan simbol [[mahyong]], namun ketiga simbol ceki tidak memiliki sebutan konsisten dan kerap dijuluki dengan berbagai nama di seantero Nusantara.{{sfn|Mayer|
{| class="wikitable" style="margin:1em auto;"
Baris 89 ⟶ 127:
|-
! Koin
| [[
| [[
| Satuan koin kepeng
| ''tong'' (Hokkien 筒 'tong'), ''piah'' (Hokkien 餅 ‘bulatan’), ''hitam'', ''batik''
|-
! Tali
| [[
| [[
| Seratusan koin kepeng yang diikat dengan seutas tali
| ''sok'' (Hokkien 索 ‘tali’), ''tiau'' (Hokkien 條 satuan untuk benda tipis/memanjang), ''lintrik'' (Jawa ꦭꦶꦤ꧀ꦠꦿꦶꦏ꧀ ‘barisan’), ''manik''
|-
! Muka
| [[
| [[
| Pada sistem dasarnya di Tiongkok, kartu ini merujuk pada 10,000 an koin kepeng yang diwakili oleh karakter [[Hanzi]] {{lang|zh|{{linktext|萬}}}}/{{lang|zh|{{linktext|万}}}}.{{efn|Secara figuratif 萬/万 juga dapat berarti "sangat banyak" atau "tidak terhingga" dalam bahasa-bahasa Tionghoa.}} Namun bagi pemain ceki yang tidak mengenal Hanzi, kartu ini jadi lebih dikenal lewat figur muka manusia yang merupakan abstraksi tokoh novel ''[[Batas Air]]''.{{efn|Karakter yang didepiksikan meliputi: {{Interlanguage link multi|燕青 Yàn Qīng|en|Yan Qing}} (1), {{Interlanguage link multi|武松 Wǔ Sōng|en|Wu Song}} (2), {{Interlanguage link multi|吳用 Wú Yòng|en|Wu Yong}} (3), {{Interlanguage link multi|花榮 Huā Róng|en|Hua Rong}} (4), {{Interlanguage link multi|李逵 Lǐ Kuí|en|Li Kui}} (5), {{Interlanguage link multi|雷橫 Léi Héng|en|Lei Heng}} (6), {{Interlanguage link multi|秦明 Qín Míng|en|Qin Ming}} (7), {{Interlanguage link multi|朱仝 Zhū Tóng|en|Zhu Tong}} (8), dan {{Interlanguage link multi|宋江 Sòng Jiāng|en|Song Jiang}} (9).}}
| ''ban'' (Hokkien 万 '10,000an'), ''wong'' (Jawa ꦮꦺꦴꦁ 'orang'), ''cina''
|}
== Permainan ==
Kartu ceki dapat digunakan untuk berbagai jenis permainan.{{sfn|Gwee|2013|pp=124}} Namun permainan paling mendasar, dikenal juga dengan nama ceki atau koa, tampaknya adalah permainan ambil-buang yang sedikit mirip dengan [[mahyong]] namun dengan aturan lebih sederhana. Bentuk dasar dari permainan tersebut dapat dipahami sebagai berikut:{{sfn|Tauern|1914|pp=47-48
[[
* Permainan membutuhkan 2-3 dek ceki (120-180 kartu) dan dapat dimainkan 2-6 pemain. Tiap pemain dibagikan 8 atau 11 kartu di awal dan sisa kartu diletakkan menghadap bawah di tengah. Pemain tidak boleh melihat kartu milik pemain lain.
* Dari kartu yang sudah dibagikan, pemain perlu mengumpulkan kartu-kartunya ke dalam kelompok triplet. Triplet sah terdiri dari 3 kartu yang jenis pigura dan gambar dalamnya sama persis. Pada beberapa variasi permainan, hanya piguranya yang diharuskan sama sementara salah satu atau ketiga gambar dalam triplet boleh berbeda. Poin dapat dihitung berdasarkan nilai jenis pigura, atau cara lain yang telah disetujui para pemain.
* Apabila kartu milik pemain sama sekali tidak memiliki triplet sah, pemain pertama mengambil 1 kartu dari tumpukan kartu baru dan membuang 1 kartu miliknya ke tumpukan buangan sebelum melanjutkan ke pemain kedua. Pemain perlu berstrategi dalam memilih kartu yang sebaiknya disimpan dan kartu yang sebaiknya dibuang.
* Pemain kedua mempunyai pilihan untuk mengambil 1 kartu dari tumpukan kartu baru atau 1 kartu paling atas dari tumpukan buangan. Pemain kedua kemudian membuang 1 kartu miliknya.
* Proses ambil-buang dilanjutkan oleh pemain-pemain berikutnya hingga para pemain berhasil menyusun triplet sah.
* Pemain yang kartunya bersisa 2 di tangan mengumumkan "ceki!" untuk memberi tahu pemain lain bahwa ia hanya perlu menunggu 1 kartu lagi untuk melengkapi triplet terakhirnya.
* Pemain yang pertama berhasil menghabiskan kartunya dinyatakan sebagai pemenang dan permainan selesai. Dalam beberapa variasi permainan, poin seluruh pemain dihitung terlebih dahulu. Terdapat kemungkinan pemain yang kartunya pertama habis tidak langsung menang karena triplet susunannya memiliki poin nilai rendah.
Berbagai daerah umum memiliki sedikit modifikasi pada salah satu atau beberapa aspek dari aturan dasar di atas, misal syarat triplet sah, atau metode perhitungan poin. Ini menghasilkan variasi permainan seperti ''balik satu'',{{sfn|Pwee|2003|pp=122}} ''balik lima belas'',{{sfn|Pwee|2003|pp=127}} ''chot'',{{sfn|
=== Permainan lain ===
Sejumlah permainan yang tercatat dimainkan menggunakan kartu ceki meliputi:
* '''Colek Tiga''', permainan Malaysia
* '''Pak Tui''', permainan Malaysia/Singapura yang menyerupai [[soliter]].{{sfn|Hock|2006|pp=215}}
* '''Pèi''', permainan Jawa untuk 3 orang yang bertujuan untuk mengumpulkan kombinasi kartu tertentu.{{sfn|Siem|1941|pp=58-70}}
* '''Thothot''', permainan Jawa untuk 3 orang yang bertujuan mengumpulkan pasangan kartu identik. {{sfn|Siem|1941|pp=717-2}}
== Kesenian ==
Sebagai suatu produk budaya masyarakat, permainan ini juga terekam dalam bentuk kesenian lainnya. Salah satunya dalam bentuk lagu populer "Main Tjeki" karya Benny Walujo (1971), yang dinyanyikan oleh biduan terkenal [[Lilis Suryani]] dalam irama [[gambang kromong]].<ref>Internet Archive: [https://archive.org/details/eniknurkholidah_gmail_07_201708/Lilis+Surjani-+Main+Ceki.mp3 Lilis Surjani - Main Ceki]; diakses tgl 30 April 2024.</ref> Batik bermotif ceki juga pernah dibuat misal di Pekalongan.<ref>{{cite book|url=https://books.google.co.id/books/about/Batik.html?id=zFngQwAACAAJ&redir_esc=y |title=Batik: Fabled Cloth of Java |last=Elliott|first=Inger McCabe |date=2010 |publisher= Periplus Editions|page= 185, 223}}</ref>
== Galeri ==
Baris 136 ⟶ 177:
Berkas:Set Ceki 1897 Mayer.jpg| Sebuah dek ceki yang digunakan di Jawa sekitar 1897 (disusun acak), dalam dokumentasi Mayer (1897:plaat XVI)
Berkas:Set Ceki 1914 Tauern.jpg| Sebuah dek ceki yang digunakan di Jawa sekitar 1914, dalam dokumentasi Tauern (1914:46)
Berkas:天津的傳統紙牌2.png| Sebuah dek kartu Tiongkok bergambar uang dan tokoh ''[[Batas Air]]'' dari [[Tianjin]], sebagai perbandingan dengan ceki
Berkas:Gezelschap speelt een kaartspel op Java, KITLV 183713.tiff| Sesi permainan di Jawa, sekitar tahun 1925
Berkas:Kaartspel op een Javaans feest in Paramaribo, Bestanddeelnr 252-2592.jpg| Sesi permainan di [[Paramaribo]], Suriname, 1955
▲Berkas:Sesi ceki di bali 2023.jpg| Sesi permainan di Bali, 2023
</gallery>
|}
Baris 146 ⟶ 186:
{{notelist}}
==
=== Kutipan ===
{{Reflist}}
=== Daftar
* {{cite journal|last1=
* {{cite journal|last=
* {{Cite book|last=
* {{cite book|last=
* {{cite journal|last=
* {{Cite book|last=
* {{cite journal|last=
* {{Cite book|last=
* {{Cite book|last=
* {{Cite book|last=
* {{Cite book|last=
* {{Cite book|last=
* {{Cite book|last=Mayer|first=L. Th. |year=1897|title=Een blik in het Javaansche volksleven|volume=2|publisher=Brill|place=Leiden|ref={{sfnref|Mayer|1897}}}}
* {{Cite book|last=
* {{cite journal|last=
* {{cite web |last=Pollard |first=George |url=https://games.porg.es/articles/cards/ceki/#ref-JavaneseEnglish|title=Ceki Cards|date=21 January 2024 |website=Ways to Play |publisher= |access-date= |quote=|ref={{sfnref|Pollard|2024}}}}
* {{cite journal|last=Pwee|first=Keng Ho |title=Chiki Cards and Three Chiki Games|journal=Journal of the International Playing-Card Society|year=2003|volume=32|issue=3|page=119–128|ref={{sfnref|Pwee|2003}}}}
*{{cite web |last=Reimena|first=Randi |url=https://padang.harianhaluan.com/indepth-feature/pr-1061582674/menyigi-sejarah-koaceki-dekat-dengan-mistik-bukan-produk-orang-minang|title=Menyigi Sejarah Koa/Ceki: Dekat dengan Mistik, Bukan "Produk" Orang Minang|date=31 Oktober 2021 |website=Haluan Padang |publisher= |access-date= |quote=}}▼
* {{
▲* {{cite web |last=Reimena|first=Randi |url=https://padang.harianhaluan.com/indepth-feature/pr-1061582674/menyigi-sejarah-koaceki-dekat-dengan-mistik-bukan-produk-orang-minang|title=Menyigi Sejarah Koa/Ceki: Dekat dengan Mistik, Bukan "Produk" Orang Minang|date=31 Oktober 2021 |website=Haluan Padang |publisher= |access-date= |quote=|ref={{sfnref|Reimena|2021}}}}
* {{Cite book|last=Siem 沁|first=Tjan Tjoe 曾祖|year=1941|title=Javaanse Kaartspelen: bijdrage tot de beschrijving van land en volk; Verhandelingen van het Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen volume 75|publisher= A. C. Nix & Co.|place=Bandung}}▼
* {{cite book|last1=Robson|first1=Stuart|last2=Wibisono|first2=Singgih |title=Javanese English Dictionary|url=https://archive.org/details/javaneseenglishd0000robs|year=2002|publisher=Periplus Editions|place=Singapore|isbn=0-7946-0000-X|ref={{sfnref|Robson & Wibisono|2002}}}}
* {{cite journal|last=Tauern|first=O. D. |title=Javanische Kartenspiele|journal=Zeitschrift für Ethnologie|year=1914|volume=46|issue=1|page=45–48}}▼
* {{Cite book|last=Samad|first=Muhammad Thahir|year=1986|title=Autobiografi Muhammad Thahir Samad gelar Datuk Rajo Mangkuo dan Ny. Djamari Amin selaku perintis kemerdekaan|publisher= Departemen Sosial R.I., Direktorat Jenderal Bina Kesejahteraan Sosial, Direktorat Urusan Kepahlawanan dan Perintis Kamerdekaan, Proyek Pembinaan Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan|url=https://books.google.co.id/books?newbks=0&redir_esc=y&id=BMoLAAAAIAAJ&dq=%22Kantor+Demang+Padang+Panjang+%2C+setelah+bertugas+*%22&focus=searchwithinvolume&q=ceki|ref={{sfnref|Samad|1986}}}}
* {{Cite book|last=Wilkinson|first=Richard James |year=1901|title=A Malay–English Dictionary volume 1: ‘Alif to Za’|publisher= Kelly & Walsh|place=Singapore}}▼
▲* {{Cite book|last=Siem 沁
▲* {{cite journal|last=
▲* {{Cite book|last=
== Pranala
{{commons category}}
* [https://www.peranakanlife.com/baba-nyonya-culture/games-past-time/cherki ''What is Cherki?'']. ''Peranakan Life Malaysia''
{{Artikel bagus}}
[[Kategori:Permainan kartu]]
[[Kategori:Permainan tradisional di Indonesia]]
|