Lilibooi, Leihitu Barat, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 153:
Salah satu bangunan yang sakral bagi setiap negeri di Maluku adalah [[baileo]] atau baileu. Baileu Negeri Lilibooi bernama ''Samasuru Pessiliasiwa'', dalam catatan Jansen tertulis sebagai ''Sama Soeloe Pessi Lia Siwa''.{{sfn|H. J. Jansen|1939|pp=328}} Jansen juga mencatat bahwa di Lilibooi tahun 1930an, seorang suami yang istrinya sedang hamil dilarang bercukur. Ketika istri mau melahirkan, suami harus mengeluarkan semua peralatan memancing dari rumah untuk mencegah terjadinya ''selawar'' atau bala.{{sfn|H. J. Jansen|1939|pp=328}}
 
=== Hubungan sosial ===
Negeri Lilibooi terikat hubungan [[pela]] dengan empat negeri, yaitu [[Ihamahu, Saparua Timur, Maluku Tengah|Ihamahu]] dan [[Haria, Saparua, Maluku Tengah|Haria]] di [[Pulau Saparua]]; [[Abubu, Nusalaut, Maluku Tengah|Abubu]] di [[Pulau Nusalaut]]; dan [[Seilale, Nusaniwe, Ambon|Seilale]] di Jazirah Leitimur, [[Pulau Ambon]].<ref>{{cite web|title=Pela's Lilibooi |url=https://www.lilibooi.nl/pelas-lilibooi/ |website=Kumpulan Negeri Lilibooi di Belanda *LILIPOYA KAINAMAN* |access-date=7 Juni 2022}}</ref> Pela yang mengikat antara Lilibooi dengan masing-masing tiga negeri yang pertama (Ihamahu, Haria, dan Abubu) disebut-sebut berkaitan semangat mendukung Perang Pattimura 1817.{{sfn|Abdul Kadir M.|2007|pp=65}} Namun, dalam tulisannya, Hehanussa justru menyatakan bahwa pela Lilibooi dengan Abubu adalah sebagai upaya mediasi karena selama Perang Pattimura, keduanya berada di kubu yang berbeda. Lilibooi mendukung Belanda, sementara Abubu di pihak [[Pattimura]].{{sfn|Jozef Hehanussa|2009|pp=6}} Jenis pasti pela antara Lilibooi dengan negeri-negeri yang sudah disebut di atas tidak diketahui dengan jelas. Namun, satu sumber menyebutkan bahwa Lilibooi dan Haria terikat pela ''kepeng'' (uang), sementara dengan Abubu, keduanya berpela ''tampa siri''.{{sfn|Kadek Wiweka, Titus Indrajaya, Suci Sandi Wachyuni, Putu Pramania Adnyana, Anastasia Enike Hanorsian|2019|pp=6}}