Lampung: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan pranala ke halaman disambiguasi |
k Perbaikan Aksara karena unicode Aksara Lampung belum secara resmi diterbitkan |
||
(53 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp-protected|reason=Penambahan isi halaman tanpa sumber|small=yes}}
{{Kegunaan lain|Lampung (disambiguasi)}}
{{Kotakinfo provinsi
| nama = Lampung
| translit_lang1 = bahasa
|
|
| translit_lang1_type2 =
| ibukota = [[Kota Bandar Lampung|Bandar Lampung]]▼
| translit_lang1_info2 =
| kota besar = [[Kota Metro|Metro]]▼
| bendera = Flag of Lampung.svg
| lambang = Coat of arms of Lampung.svg
Baris 22 ⟶ 25:
}}
| caption = '''Dari atas, kiri ke kanan'''; Tugu Siger, [[Nuwo Sesat|Rumah Nuwo Sesat]], [[Pulau Pahawang]], [[Gunung Anak Krakatau]], [[Harimau sumatra]] di [[Bukit Barisan]], [[Tari Bedana|Penari Bedana]], Pantai Gigi Hiu Tanggamus, dan [[Pelabuhan Bakauheni]].
| motto = {{script/Lampung|}}<br/>'''Sang
| dak = Rp 1.138.239.984.000,- ([[2024]]<ref>https://djpk.kemenkeu.go.id/?portfolio=daftar-alokasi-tkdd-2024-prov-lampung</ref>)
| slogan = The Treasure of Sumatra<ref>{{Cite web|
| dasar hukum = Undang-
| hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1964|3|18}}
| nama gubernur = [[
| nama wakil gubernur = ''Lowong''
| nama ketua DPRD = Mingrum Gumay
Baris 45 ⟶ 49:
| kelurahan = 205
| desa = 2.449
| DAU = Rp
| total APBD = Rp 8.333.594.479.430,-
| tahun APBD = 2024 <ref>https://jdih.lampungprov.go.id/product-hukum/provinsi/10970/anggaran-pendapatan-dan-belanja-daerah-provinsi-lampung-tahun-anggaran-2024/</ref>
| PAD = Rp 4.936.497.456.098,- (2024<ref>https://jdih.lampungprov.go.id/product-hukum/provinsi/10970/anggaran-pendapatan-dan-belanja-daerah-provinsi-lampung-tahun-anggaran-2024/</ref>)
| TNKB = BE
| ISO = ID - LA
Baris 72 ⟶ 76:
}}
'''Lampung''' adalah sebuah [[provinsi]] di bagian ujung selatan [[Sumatra|Pulau Sumatra]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota
Provinsi Lampung memiliki pelabuhan utama,
== Sejarah ==
Pada abad ke- 7 tahun [[671]] [[Masehi]] zaman pra-sejarah Lampung di [[Sumatra]], [[Sriwijaya]] menguasai sebagian besar [[Asia Tenggara]] hingga abad ke-11 [[Masehi]], di abad ke-13 tahun [[1289]] [[Masehi]] penyebaran Islam awal bermula dari [[Batu Brak]] di tengkuk gunung pesagi daerah hanibung yang ditandai dengan adanya peninggalan pra-sejarah hingga zaman sejarah yakni [[Dolmen]] dan Megalitikum tertua di tanah Lampung, lokasi ini secara administratif berada di wilayah Kabupaten Lampung Barat yang beribu kota di [[Liwa]]. Pada abad ke-16 Masehi Penyebaran Islam juga masuk dari [[Banten]] ke Tolang Pohwang, secara administratif berada di daerah Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung.
Baris 95 ⟶ 98:
Pada tanggal 29 Agustus 1682 iring-iringan armada VOC dan Banten membuang sauh di Tanjung Tiram. Armada ini dipimpin oleh Vander Schuur dengan membawa surat mandat dari [[Abu an-Nasr dari Banten|Sultan Abu Nashar Abdul Qahar]] yang mewakili Sultan Banten. Ekspedisi Vander Schuur yang pertama ini tidak berhasil dan ia tidak mendapatkan lada yang dicarinya. Perdagangan langsung antara VOC dengan Lampung mengalami kegagalan disebabkan karena tidak semua penguasa di Lampung langsung tunduk begitu saja kepada kekuasaan [[Abu an-Nasr dari Banten|Sultan Abu Nashar Abdul Qahar]] yang bersekutu dengan kompeni, sebagian mereka masih tidak mengakui Sultan Ageng Tirtayasa sebagai Sultan Kerajaan Banten dan menganggap kompeni tetap sebagai musuh.<ref>{{Cite news|url=https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/01/170622379/raja-raja-kerajaan-banten?page=all|title=Raja-Raja Kerajaan Banten|work=[[Kompas.com]]|date=1 Mei 2021|accessdate=16 Oktober 2021|editor-last=Nailufar|editor-first=Nibras Nada|last=Ningsih|first=Widya Lestari|archive-date=2021-07-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20210709185342/https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/01/170622379/raja-raja-kerajaan-banten?page=all|dead-url=no}}</ref> Sementara itu timbul keraguan dari VOC mengenai status penguasaan Lampung di bawah Kekuasaan Kesultanan Banten, yang kemudian baru diketahui bahwa penguasaan Banten atas Lampung tidaklah mutlak.
[[Berkas:Coat of Arms of Lampung (1920s).svg|kiri|jmpl|298x298px|Logo Distrik Keresidenan Bandar Lampung ('''''Oosthaven''''') saat era penjajahan Belanda]]
Penempatan wakil-wakil Sultan Banten di Lampung yang disebut "[[Jenangan, Ponorogo|jenangan]]" atau kadang-kadang disebut [[gubernur]] hanyalah dalam mengurus kepentingan perdagangan hasil bumi (lada). Sedangkan para penguasa hasil bumi Lampung asli yang terpencar pada tiap-tiap desa atau kota yang disebut "adipati" secara hierarki tidak berada di bawah koordinasi penguasaan [[Jenangan, Ponorogo|jenangan]]/gubernur. Disimpulkan penguasaan Sultan Banten atas Lampung hanya dalam hal garis pantai Banten saja dalam rangka menguasai monopoli arus keluarnya hasil bumi terutama lada. Dengan demikian jelas hubungan Banten-Lampung adalah dalam hubungan saling membutuhkan satu dengan lainnya.
Baris 155 ⟶ 158:
=== Gubernur ===
{{utama|Daftar gubernur Lampung}}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 192 ⟶ 171:
== Demografi ==
=== Suku bangsa ===
Provinsi Lampung menjadi salah satu provinsi di [[Indonesia]] di luar [[Pulau Jawa]], tempat mayoritas penduduknya adalah suku [[Suku Jawa|Jawa]], dengan total populasi tahun [[2010]] sebanyak 64,17%. Orang Jawa di Lampung berasal dari provinsi [[Jawa Tengah]], [[Jawa Timur]], Yogyakarta, dan sebagian dari [[Jawa Barat]]. Sementara penduduk asli yakni suku [[Suku Lampung|Lampung]] berjumlah 13,56%. Diposisi ketiga ada [[suku Sunda]] berjumlah 11,88% (sudah gabungan suku Sunda asal Jawa Barat dan juga Sunda asal Banten).
Baris 301 ⟶ 279:
Agama di provinsi Lampung beragam. Agama [[Islam di Indonesia|Islam]] menjadi agama terbesar/terbanyak jumlahnya yang kebanyakkan dipeluk oleh [[suku Jawa]], [[Suku Lampung|Lampung]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Melayu-Indonesia|Melayu]], [[Orang Minangkabau|Minang]], [[Suku Bugis|Bugis]], serta sebagian kecil [[suku Batak]] dan lainnya.
[[Kekristenan di Indonesia|Kekristenan]] (Protestanisme & [[Gereja Katolik|Katolik Roma]]) menjadi agama kedua terbesar yang dipeluk oleh masyarakat Lampung setelah [[Islam]] dengan persentase sebanyak 2,42%. Untuk denominasi Protestan sebagian besar dianut oleh [[suku Batak]], [[Suku Jawa|Jawa]], serta sebagian [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] dan lainnya. Sedangkan untuk denominasi [[Gereja Katolik|Katolik]]
Selain itu, agama Hindu juga dianut oleh masyarakat keturunan [[India-Indonesia|India]] (Tamil) serta juga dianut oleh sebagian kecil [[suku Jawa]]. Agama [[Agama Buddha|Buddha]] kebanyakkan dianut oleh masyarakat keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] serta sebagian kecil [[suku Jawa]]. Agama [[Agama Konghucu|Konghucu]] umumnya hanya dianut oleh komunitas masyarakat [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] lalu ada agama lainnya/kepercayaan, sisanya tidak terdata/tidak diketahui.
=== Pendidikan ===
Sekolah-sekolah di Lampung terdiri dari TK, SD, SMP, dan SMA/SMK dan juga Perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Namun di artikel ini hanya akan menampilkan daftar perguruan tinggi saja, karena jumlah sekolah sangat banyak.
|