Sri Mulyani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
(1). Memindahkan lokasi subbab Kuotasi yang semula terletak setelah subbab Catatan dan subbab Referensi menjadi terletak sebelum kedua subba tsb. (2) Beberapa suntingan minor
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(22 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{BLP sources|date=Januari 2024}}
{{Infobox Officeholder
| name = Sri Mulyani
| honorific-suffix = <!-- Hanya gelar kehormatan/kenegaraan (non-akademis) -->
| image = KIM = Sri Mulyani, Menteri Keuangan (2021).jpg
| imagesize = 200px
| caption = Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan (20192021)
| office = [[Daftar Menteri Keuangan Indonesia|Menteri Keuangan Indonesia]] ke-26
| order =
| term_start = 27 Juli 2016
| term_end =
| president = [[Joko Widodo]]
| vicepresident = [[Jusuf Kalla]]<br /> [[Ma'ruf Amin]]
| predecessor = [[Bambang Brodjonegoro]]
| successor =
| office2 = Direktur Pelaksana [[Bank Dunia]]
| term_start2 = 1 Juni 2010
| term_end2 = 27 Juli 2016
| president2 = Robert B. Zoellick<br>[[Jim Yong Kim]]
| predecessor2 = Juan Jose Daboub
| successor2 = Kyle Peters <small>(Plt.)</small><ref>[http://finance.detik.com/read/2016/07/27/125001/3262347/4/surat-presiden-bank-dunia-soal-sri-mulyani-pulang-kampung#main Surat Presiden Bank Dunia Soal Sri Mulyani 'Pulang Kampung'] detikfinance</ref>
| office1 =
| order1 =
| term_start1 = 7 Desember 2005
| term_end1 = 20 Mei 2010
| president1 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
| vicepresident1 = [[Jusuf Kalla]]<br /> [[Boediono]]
| predecessor1 = [[Jusuf Anwar]]
| successor1 = [[Agus Martowardojo]]
| office4 = [[Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia|Menteri Koordinator Bidang Perekonomian]]<br/><small>Pelaksana Tugas </small>
| term_start4 = 13 Juni 2008
| term_end4 = 20 Oktober 2009
| president4 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
| vicepresident4 = [[Jusuf Kalla]]
| predecessor4 = [[Boediono]]
| successor4 = [[Hatta Rajasa]]
| office5 = [[Daftar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia|Kepala BadanMenteri Perencanaan Pembangunan Nasional/MenteriKepala NegaraBadan Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia]] ke-8
| term_start5 = 21 Oktober 2004
| term_end5 = 7 Desember 2005
| president5 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
| vicepresident5 = [[Jusuf Kalla]]
| predecessor5 = [[Kwik Kian Gie]]
| successor5 = [[Paskah Suzetta]]
| birth_name = Sri Mulyani Indrawati
| birth_date = {{birth date and age|1962|8|26}}
| birth_place = [[Kota Bandar Lampung|Bandar Lampung]], [[Lampung]], Indonesia
| death_date =
| death_place =
| nationality = <!-- Hanya untuk warga negara asing -->
| party = [[Independen]]
| spouse = Tonny Sumartono
| children = 3
| residence =
| alma_mater = [[Universitas Indonesia]] <br /> [[Universitas Illinois Urbana-Champaign|University of lllinois Urbana Champaign]]
| occupation = {{hlist|[[Ekonom]]|[[Monetarisme|Ahli Moneter]]|[[Peneliti]]|[[Teknokrat]]}}
| signature = Sign Sri Mulyani 2.png
}}
 
[[Doktor|Dr.]] [[Honoris Causa|(H.C.)]] '''Hj.Sri Mulyani Indrawati''', [[Sarjana Ekonomi|S.E.]], [[Master of Science|M.Sc.]], [[w:en:Doctor of Philosophy|Ph.D.]] ({{lahirmati|[[Kota Bandar Lampung|Bandar Lampung]], [[Lampung]]|26|8|1962}}) adalah [[Daftar Menteri Keuangan Indonesia|Menteri Keuangan Republik Indonesia]] saat ini. Ia adalah seorang ekonom terkemuka Indonesia berdarah [[Suku Jawa|Jawa]], kedua orang tuanya berasal dari [[Kabupaten Kebumen|Kebumen]], [[Jawa Tengah]].
 
Sri Mulyani adalah orang [[Indonesia]] pertama yang menjabat sebagai [[Bank Dunia|Direktur Pelaksana Bank Dunia]]. Jabatan ini diembannya mulai [[1 Juni]] [[2010]] hingga ia dipanggil kembali oleh Presiden [[Joko Widodo]] untuk menjabat sebagai [[Daftar Menteri Keuangan Republik Indonesia|Menteri Keuangan]] menggantikan [[Bambang Brodjonegoro]],. iaIa mulai menjabat lagi sejak [[27 Juli]] [[2016]].
Sebelumnya, dia menjabat [[Daftar Menteri Keuangan Republik Indonesia|Menteri Keuangan]] [[Kabinet Indonesia Bersatu]]. Ketika ia menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia maka, ia pun meninggalkan jabatannya sebagai menteri keuangan saat itu.
 
Pada tahun 2004, ia pernah menjabat sebagai [[Daftar Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia|Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas]] dari [[Kabinet Indonesia Bersatu]]. Pada [[5 Desember]] [[2005]], ketika Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menteri Keuangan menggantikan [[Jusuf Anwar]]. Sejak tahun [[2008]], ia menjabat sebagai Pelaksana Tugas [[Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia|Menteri Koordinator Bidang Perekonomian]], setelah Menko Perekonomian [[Boediono|Dr. Boediono]] dilantik sebagai [[Daftar Gubernur Bank Indonesia|Gubernur]] [[Bank Indonesia]].
 
Sebelumnya, Sri Mulyani sebelumnya dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di [[Indonesia]]. Ia menjabat sebagai Kepala [[LPEMFakultas FEBEkonomi UIdan Bisnis Universitas Indonesia|Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia]] ([[LPEMFakultas FEBEkonomi UIdan Bisnis Universitas Indonesia|LPEM FEUI]]) sejak [[Juni]] [[1998]].
 
Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik [[Asia]] untuk tahun [[2006]] oleh ''Emerging Markets'' pada [[18 September]] [[2006]] di sela Sidang Tahunan [[Bank Dunia]] dan [[Dana Moneter Internasional|IMF]] di [[Singapura]].<ref>{{cite news
|first = Yura
|last = Syahrul
Baris 100:
 
== Kehidupan awal ==
Sri Mulyani merupakan puteri [[Kebumen]] yang lahir di Tanjung Karang (sekarang [[Kota Bandar Lampung|Bandar Lampung]]), [[Provinsi Lampung]], tanggal 26 Agustus 1962. Dia adalah anak ketujuh dari seorang dosen universitas, [[professor|Prof.]] Satmoko dan Retno Sriningsih,. keduanyaKeduanya berasal dari [[Gombong, Kebumen]].<ref>{{Cite news| title = Cerita Tradisi Lebaran Keluarga Menkeu Sri Mulyani
| first = Andri
| last = Donald Putera
Baris 137:
| date = June 30, 2005
| url = http://www.indianjournals.com/ijor.aspx?target=ijor:ljh&volume=2&issue=2&article=005
| accessdate = }}</ref> ''Indrawati'' berasal dari kata [[Indra]] dan akhiran feminin ''-wati''. Ia bersekolah di SMP Negeri 2 Bandar Lampung ([[1975]]–[[1978]])<ref>{{Cite web|last=VIVA|first=PT VIVA MEDIA BARU-|date=2016-10-06|title=Profil Sri Mulyani Indrawati - VIVA|url=http://www.viva.co.id/siapa/read/14-sri-mulyani|website=www.viva.co.id|language=id|access-date=2023-04-16}}</ref> dan [[SMA Negeri 3 Semarang]] ([[1978]]–[[1981]]).
 
Sri Mulyani mendapatkan gelar sarjana dari [[Universitas Indonesia]] pada 1986. Ia kemudian memperoleh gelar Master dan Doctor di bidang ekonomi dari [[Universitas Illinois Urbana-Champaign|University Illinois at Urbana-Champaign]] pada 1992. Tahun 2001, ia pergi ke [[Atlanta]], [[Georgia, Amerika Serikat|Georgia]], untuk bekerja sebagai konsultan untuk [[USAID]] (''US Agency for International Development'') demi tugas untuk memperkuat otonomi di Indonesia. Ia juga mengajar dalam ekonomi Indonesia sebagai professor di ''Andrew Young School of Policy Studies'' di ''Georgia State University''.<ref>{{Cite web
Baris 150:
}}</ref> Dari tahun 2002 sampai 2004 ia menjabat sebagai direktur eksekutif [[Dana Moneter Internasional|IMF]] mewakili 12 negara Asia Tenggara. Pada tahun 2004, ia ditunjuk sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada Kabinet Indonesia Bersatu.
 
== Karier ==
Ia menikah dengan Tony Sumartono yang juga seorang ekonom dan kemudian mempunyai tiga anak.<ref>{{Cite news
| title = Sri Mulyani Ekonom Pasar Yang Kian Mapan
| newspaper = Berita Sore
| date = October 22, 2009
| url = http://beritasore.com/2009/10/22/sri-mulyani-ekonom-pasar-yang-kian-mapan/
| access-date = 2016-10-23
| archive-date = 2011-08-12
| archive-url = https://web.archive.org/web/20110812112216/http://beritasore.com/2009/10/22/sri-mulyani-ekonom-pasar-yang-kian-mapan/
| dead-url = yes
}}</ref><ref>{{Cite news
| title = Keluarga Menkeu Sri Mulyani di Tengah Terpaan Kasus Century
| newspaper = Jawa Pos
| location = Surabaya
| date = December 15, 2009
| url = http://www.jawapos.com/halaman/index.php?act=detail&nid=105637
| access-date = 2016-10-23
| archive-date = 2016-03-04
| archive-url = https://web.archive.org/web/20160304030813/http://www.jawapos.com/halaman/index.php?act=detail&nid=105637
| dead-url = yes
}}</ref> Ia tidak pernah mempunyai hubungan dengan partai politik mana pun.<ref name=sidney>{{Cite news
| title = Indonesia reels from corruption fighter's departure for World Bank
| first = Tom
| last = Allard
| newspaper = Sidney Morning Herald
| url = http://www.smh.com.au/world/indonesia-reels-from-corruption-fighters-departure-for-world-bank-20100505-uaon.html
| date = May 6, 2010}}
</ref>
 
=== Menteri Keuangan pada Kabinet Indonesia Bersatu (2005–2010) ===
Sri Mulyani ditunjuk untuk menjadi menteri keuangan pada tahun 2005 oleh Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Salah satu kebijakan pertamanya sebagai menteri keuangan ialah memecat petugas korup di lingkungan depertemen keuangan. Ia berhasil meminimalisir korupsi dan memprakarsai reformasi dalam sistem pajak dan keuangan Indonesia,<ref name=newsweek/><ref>{{Cite news
| title = Sri Mulyani dan Modernisasi Pajak
Baris 253 ⟶ 227:
| url = http://www.theguardian.com/world/2013/nov/18/australia-tried-to-monitor-indonesian-presidents-phone }}</ref>
 
=== Pindah Keke Bank Dunia ===
Pada tanggal 5 Mei 2010, Sri Mulyani ditunjuk menjadi salah satu dari tiga Direktur Pelaksana [[Bank Dunia]].<ref>{{Cite news
| last = Unditu
Baris 314 ⟶ 288:
}}</ref>
 
Beredar isu bahwa pengunduran dirinya saat itu disebabkan oleh tekanan dari pihak lain,<ref name="sidney/><ref">{{Cite news|last=Allard|first=Tom|date=May 6, 2010|title=Indonesia reels from corruption fighter's departure for World Bank|url=http://www.smh.com.au/world/indonesia-reels-from-corruption-fighters-departure-for-world-bank-20100505-uaon.html|newspaper=Sidney Morning Herald}}
</ref><ref>{{Cite news
| last = Suharmoko
| first = Aditya
Baris 379 ⟶ 354:
Pada 2014, ia disebut oleh majalah ''Forbes'' sebagai wanita paling berpengaruh di dunia urutan ke-38.<ref name=Forbes14>{{cite web|title=The World's 100 Most Powerful Women|url=https://www.forbes.com/power-women/list/#tab:overall|work=Forbes|access-date=24 June 2014}}</ref>
 
=== Menteri Keuangan pada Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju (2016–sekarang) ===
Pada 27 Juli 2016, Sri Mulyani dipulangkan oleh Presiden [[Joko Widodo]] untuk kembali menjadi Menteri Keuangan. Kembalinya Sri Mulyani merupakan kejutan bagi banyak pihak dan dianggap sebagai salah satu langkah terbaik yang pernah diambil oleh Joko Widodo selama dia menjabat.<ref>{{Cite news|title = Direktur Bank Dunia Kaget Sri Mulyani Kembali ke Indonesia|newspaper=Pikiran Rakyat|location=Bandung| date = July 27, 2016| url = http://www.pikiran-rakyat.com/nasional/2016/07/27/direktur-bank-dunia-kaget-sri-mulyani-kembali-ke-indonesia-375895 }}</ref> Pada tahun pertamanya kembali menjadi menteri tersebut, ia langsung melakukan sejumlah gebrakan, antara lain memangkas Rp6,7 triliun belanja [[Kementerian]] dan [[Lembaga Negara Indonesia|Lembaga]] yang dinilainya tidak efisien, menahan Rp19,4 triliun [[Dana Alokasi Umum]] (DAU) ke 165 daerah dikarenakan posisi kas daerah yang masih tinggi, menunda pengucuran dana tunjangan profesi guru ke [[Pemerintah daerah]] dikarenakan adanya temuan kelebihan anggaran, serta melobi langsung para pengusaha besar untuk meyakinkan mereka berpartisipasi dalam program [[pengampunan pajak]] atau ''tax amnesty''.<ref name="Gebrakan SMI 2016">{{cite news| last = Sukmana | first = Yoga | date = 2016-12-15 | title = Gebrakan Sri Mulyani Sepanjang 2016 | url = https://money.kompas.com/read/2016/12/15/160739126/gebrakan.sri.mulyani.sepanjang.2016?page=all | url-status = live | work = [[Kompas.com]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240104172154/https://money.kompas.com/read/2016/12/15/160739126/gebrakan.sri.mulyani.sepanjang.2016?page=all | archive-date = 2024-01-03 | access-date = 2024-01-03}}</ref>
 
Pada 27 Juli 2016, Sri Mulyani dipulangkan oleh Presiden [[Joko Widodo]] untuk kembali menjadi Menteri Keuangan. Kembalinya Sri Mulyani merupakan kejutan bagi banyak pihak dan dianggap sebagai salah satu langkah terbaik yang pernah diambil oleh Joko Widodo selama dia menjabat.<ref>{{Cite news|title = Direktur Bank Dunia Kaget Sri Mulyani Kembali ke Indonesia|newspaper=Pikiran Rakyat|location=Bandung| date = July 27, 2016| url = http://www.pikiran-rakyat.com/nasional/2016/07/27/direktur-bank-dunia-kaget-sri-mulyani-kembali-ke-indonesia-375895 }}</ref> Pada tahun pertamanya kembali menjadi menteri tersebut, ia langsung melakukan sejumlah gebrakan, antara lain memangkas Rp6,7 triliun belanja [[Kementerian]] dan [[Lembaga Negara Indonesia|Lembaga]] yang dinilainya tidak efisien, menahan Rp19,4 triliun [[Dana Alokasi Umum]] (DAU) ke 165 daerah dikarenakan posisi kas daerah yang masih tinggi, menunda pengucuran dana tunjangan profesi guru ke [[Pemerintah daerah]] dikarenakan adanya temuan kelebihan anggaran, serta melobi langsung para pengusaha besar untuk meyakinkan mereka berpartisipasi dalam program [[pengampunan pajak]] atau ''tax amnesty''.<ref>{{cite news| last = Sukmana | first = Yoga | date = 2016-12-15 | title = Gebrakan Sri Mulyani Sepanjang 2016 | url = https://money.kompas.com/read/2016/12/15/160739126/gebrakan.sri.mulyani.sepanjang.2016?page=all | url-status = live | work = [[Kompas.com]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240104172154/https://money.kompas.com/read/2016/12/15/160739126/gebrakan.sri.mulyani.sepanjang.2016?page=all | archive-date = 2024-01-03 | access-date = 2024-01-03}}</ref>
 
Belum sampai setahun sejak ia menjabat, Sri Mulyani dinobatkan sebagai ''Menteri Keuangan Terbaik se-Asia Pasifik 2017'' oleh majalah ''Finance Asia'' yang berkedudukan di Hong Kong. Pemberian penghargaan tersebut dinilai karena keberhasilannya mengurangi target defisit fiskal dari yang dikhawatirkan menembus angka 3 persen menjadi 2,5 persen dari [[Produk domestik bruto|PDB]]. Ia juga dianggap mampu memperbaiki sistem perpajakan Indonesia lewat program pengampunan pajak (''tax amnesty'') yang mana realisasi pembayaran tebusannya jauh melebihi proyeksi [[Bank Indonesia]].<ref>[http://bisnis.liputan6.com/read/2900403/sri-mulyani-didapuk-jadi-menteri-keuangan-terbaik-se-asia Sri Mulyani Didapuk Jadi Menteri Keuangan Terbaik se-Asia]</ref> Penghargaan yang sama kembali ia peroleh pada 2018<ref>{{cite news| last = Purnomo | first = Herdaru | date = 2018-04-14 | title = Menkeu Terbaik se-Asia Pasifik 2018 : Sri Mulyani Indrawati | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20180414174306-4-11033/menkeu-terbaik-se-asia-pasifik-2018-sri-mulyani-indrawati | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240104161617/https://www.cnbcindonesia.com/news/20180414174306-4-11033/menkeu-terbaik-se-asia-pasifik-2018-sri-mulyani-indrawati | archive-date = 2024-01-04 | access-date = 2024-01-04}}</ref> dan 2019,<ref>{{cite news| last = Pramesti | first = Iswari Anggit | date = 2019-04-04 | title = Selamat! Sri Mulyani Jadi Menkeu Terbaik (Lagi) se-Asia | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20190404113236-4-64580/selamat-sri-mulyani-jadi-menkeu-terbaik--lagi--se-asia | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240104162249/https://www.cnbcindonesia.com/news/20190404113236-4-64580/selamat-sri-mulyani-jadi-menkeu-terbaik--lagi--se-asia | archive-date = 2024-01-04 | access-date = 2024-01-04}}</ref> menjadikannya penyandang penghargaan tersebut selama tiga tahun berturut-turut.
Baris 391 ⟶ 365:
Pada periode keduanya bersama Joko Widodo, Sri Mulyani dihadapkan dengan sejumlah tantangan. Selain Pandemi Covid-19 pada 2020, Sri Mulyani juga dihadapkan dengan tergerusnya kepercayaan publik kepada kementerian yang ia pimpin karena dua peristiwa pada 2023: [[Penganiayaan David Ozora Latumahina]] oleh anak dari pejabat [[Direktorat Jenderal Pajak]] (DJP) Kementerian Keuangan yang berujung pada terungkapnya gaya hidup mewah pegawai Kemenkeu di media sosial<ref>{{cite news| last = Asih | first = Restu Wahyuning | date = 2023-03-09 | title = Jabatan Dicopot, Ini Daftar Pegawai Kemenkeu yang Kena Imbas "Pamer Harta" | url = https://kabar24.bisnis.com/read/20230309/15/1635570/jabatan-dicopot-ini-daftar-pegawai-kemenkeu-yang-kena-imbas-pamer-harta | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102155454/https://kabar24.bisnis.com/read/20230309/15/1635570/jabatan-dicopot-ini-daftar-pegawai-kemenkeu-yang-kena-imbas-pamer-harta | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref><ref>{{cite news| last = Nugroho | first = Rosseno Aji | date = 2023-12-28 | title = Heboh Rafael Alun, Eko, Andhi Dkk: Korban Petaka Flexing! | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20231227181245-4-500705/heboh-rafael-alun-eko-andhi-dkk-korban-petaka-flexing | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102155757/https://www.cnbcindonesia.com/news/20231227181245-4-500705/heboh-rafael-alun-eko-andhi-dkk-korban-petaka-flexing | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref> serta pengungkapan [[Mahfud MD]] atas adanya dugaan transaksi mencurigakan sebesar Rp349 triliun di Kementerian Keuangan.<ref>{{cite news| date = 2023-03-29 | title = Wajib Baca! Kronologi Kasus Transaksi Gelap Rp349 T Kemenkeu | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20230329062940-4-425301/wajib-baca-kronologi-kasus-transaksi-gelap-rp349-t-kemenkeu | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102154224/https://www.cnbcindonesia.com/news/20230329062940-4-425301/wajib-baca-kronologi-kasus-transaksi-gelap-rp349-t-kemenkeu | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref>
 
=== Pengelolaan Anggarananggaran ===
Di era Sri Mulyani, untuk pertama kalinya dalam sejarah penyampaian pertanggung jawabanpertanggungjawaban pelaksanaan [[Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia|Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara]] (APBN) oleh [[Pemerintah]] (di mulai sejak 2004), [[Pemerintah Pusat]] memperoleh opini [[Opini Badan Pemeriksa Keuangan|Wajar Tanpa Pengecualian]] (WTP) atas [[Laporan Keuangan Pemerintah Pusat]] (LKPP) Tahun Anggaran 2016 dari hasil audit [[Badan Pemeriksa Keuangan]] (BPK).<ref>{{cite news| last = Cahyani | first = Dewi Rina | date = 2017-05-19 | title = BPK Beri Opini LKPP 2016 Wajar Tanpa Pengecualian | url = https://bisnis.tempo.co/read/876783/bpk-beri-opini-lkpp-2016-wajar-tanpa-pengecualian | url-status = live | work = [[Tempo (majalah)|Tempo]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109092655/https://bisnis.tempo.co/read/876783/bpk-beri-opini-lkpp-2016-wajar-tanpa-pengecualian | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref><ref>{{cite web| date = 2017-05-26 | title = LKPP Raih Opini WTP untuk Pertama Kalinya dalam Sejarah | url = https://djpb.kemenkeu.go.id/portal/id/berita/berita/nasional/2634-lkpp-raih-opini-wtp-untuk-pertama-kalinya-dalam-sejarah.html | url-status = live | work = [[Direktorat Jenderal Perbendaharaan]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109093158/https://djpb.kemenkeu.go.id/portal/id/berita/berita/nasional/2634-lkpp-raih-opini-wtp-untuk-pertama-kalinya-dalam-sejarah.html | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref> Pencapaian ini berhasil ia pertahankan pada tahun-tahun selanjutnya kepemimpinannya, yaitu 2017,<ref>{{cite web| date = 2018-05-31 | title = BPK Beri Opini Wajar Tanpa Pengecualian atas LKPP 2017 | url = https://www.bpk.go.id/news/bpk-beri-opini-wajar-tanpa-pengecualian-atas-lkpp-2017 | url-status = live | work = [[Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|BPK RI]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109102051/https://www.bpk.go.id/news/bpk-beri-opini-wajar-tanpa-pengecualian-atas-lkpp-2017 | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref> 2018,<ref>{{cite web| date = 2019-05-29 | title = BPK Kembali Memberikan Opini WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2018 | url = https://www.bpk.go.id/news/bpk-kembali-memberikan-opini-wtp-atas-laporan-keuangan-pemerintah-pusat-tahun-2018 | url-status = live | work = [[Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|BPK RI]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109102416/https://www.bpk.go.id/news/bpk-kembali-memberikan-opini-wtp-atas-laporan-keuangan-pemerintah-pusat-tahun-2018 | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref> 2019,<ref>{{cite web| date = 2020-07-14 | title = BPK Beri Opini Wajar Tanpa Pengecualian untuk LKPP Tahun 2019 | url = https://www.bpk.go.id/news/bpk-beri-opini-wajar-tanpa-pengecualian-untuk-lkpp-tahun-2019 | url-status = live | work = [[Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|BPK RI]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109101736/https://www.bpk.go.id/news/bpk-beri-opini-wajar-tanpa-pengecualian-untuk-lkpp-tahun-2019 | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref> 2020,<ref>{{cite web| date = 2021-06-22 | title = BPK Berikan Opini WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2020 | url = https://www.bpk.go.id/news/bpk-berikan-opini-wtp-atas-laporan-keuangan-pemerintah-pusat-tahun-2020 | url-status = live | work = [[Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|BPK RI]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109101307/https://www.bpk.go.id/news/bpk-berikan-opini-wtp-atas-laporan-keuangan-pemerintah-pusat-tahun-2020 | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref> 2021,<ref>{{cite web| date = 2022-06-14 | title = Penuhi Standar Akuntansi Pemerintahan, BPK Berikan Opini WTP atas LKPP Tahun 2021 | url = https://www.bpk.go.id/news/penuhi-standar-akuntansi-pemerintahan-bpk-berikan-opini-wtp-atas-lkpp-tahun-2021 | url-status = live | work = [[Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|BPK RI]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109100939/https://www.bpk.go.id/news/penuhi-standar-akuntansi-pemerintahan-bpk-berikan-opini-wtp-atas-lkpp-tahun-2021 | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref> dan 2022.<ref>{{cite web| date = 2023-06-20 | title = BPK Berikan Opini WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2022 | url = https://www.bpk.go.id/news/bpk-berikan-opini-wtp-atas-laporan-keuangan-pemerintah-pusat-tahun-2022 | url-status = live | work = [[Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|BPK RI]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109100314/https://www.bpk.go.id/news/bpk-berikan-opini-wtp-atas-laporan-keuangan-pemerintah-pusat-tahun-2022 | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref>
 
Pada tahun 2021, untuk pertama kalinya sejak 2008,<ref>{{cite news| last = Sembiring | first = Lidya Julita | date = 2021-01-28 | title = Ya Tuhan! 12 Tahun RI Tak Pernah Capai Target Pajak | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20210128154652-4-219466/ya-tuhan-12-tahun-ri-tak-pernah-capai-target-pajak | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102112656/https://www.cnbcindonesia.com/news/20210128154652-4-219466/ya-tuhan-12-tahun-ri-tak-pernah-capai-target-pajak | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref> penerimaan [[pajak]] melampaui target yang ditetapkan. Hal ini berlangsung selama tiga tahun berturut-turut, yaitu 2021,<ref>{{cite news| last = Primadhyta | first = Safyra | date = 2021-12-27 | title = Lampaui Target, Sri Mulyani Raup Setoran Pajak Rp1.231 T | url = https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211227175012-532-739264/lampaui-target-sri-mulyani-raup-setoran-pajak-rp1231-t | url-status = live | work = [[CNN Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102114144/https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211227175012-532-739264/lampaui-target-sri-mulyani-raup-setoran-pajak-rp1231-t | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref> 2022,<ref>{{cite news| last = Sopiah | first = Anisa | date = 2022-12-20 | title = Sri Mulyani Happy, Setoran Pajak Lampaui Target | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20221220154211-4-398554/sri-mulyani-happy-setoran-pajak-lampaui-target | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102113114/https://www.cnbcindonesia.com/news/20221220154211-4-398554/sri-mulyani-happy-setoran-pajak-lampaui-target | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref> dan 2023.<ref>{{cite news| last = Rachman | first = Arrijal | date = 2024-01-02 | title = Sri Mulyani Tebar Senyum, Setoran Pajak Cetak Hattrick | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20240102152531-4-502094/sri-mulyani-tebar-senyum-setoran-pajak-cetak-hattrick | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102113714/https://www.cnbcindonesia.com/news/20240102152531-4-502094/sri-mulyani-tebar-senyum-setoran-pajak-cetak-hattrick | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref> Meski demikian, selama kepemimpinannya tersebut, Sri Mulyani belum mampu menaikkan [[Rasio pajak]] kembali ke level 11% layaknya sebelum 2015. Rasio pajak justru sempat turun ke level terendah yaitu 8,33% pada 2020, di tengah Pandemi Covid-19. Per 2023, rasio pajak 10,39% pada tahun 2022 merupakan tingkatan rasio tertinggi yang berhasil ia peroleh sejak menduduki posisi menteri di kabinet Joko Widodo.<ref>{{cite news| last = Kamalina | first = Annasa Rizki | editor-last = Fitriani | editor-first = Feni Freycinetia | date = 2023-12-25 | title = Perbandingan Capaian Rasio Pajak Era SBY Vs Jokowi, Makin Turun! | url = https://ekonomi.bisnis.com/read/20231225/259/1727028/perbandingan-capaian-rasio-pajak-era-sby-vs-jokowi-makin-turun | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102131959/https://ekonomi.bisnis.com/read/20231225/259/1727028/perbandingan-capaian-rasio-pajak-era-sby-vs-jokowi-makin-turun | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref><ref>{{cite news| last = Rachman | first = Arrijal | date = 2024-01-02 | title = Rasio Pajak RI Bertahan Double Digit di 2023, 10,21% dari PDB | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20240102150643-4-502087/rasio-pajak-ri-bertahan-double-digit-di-2023-1021-dari-pdb | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102131610/https://www.cnbcindonesia.com/news/20240102150643-4-502087/rasio-pajak-ri-bertahan-double-digit-di-2023-1021-dari-pdb | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref>
Baris 400 ⟶ 374:
Walau Sri Mulyani berhasil menjaga rasio [[utang pemerintah|utang pemerintah pusat]] tetap di bawah ambang batas yang diperkenankan UU Nomor 17 Tahun 2003, yaitu maksimal 60% dari PDB,{{efn|name=Batas Rasio UU Keuangan Negara}} selama kepemimpinannya, total utang Pemerintah terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, melanjutkan tren sejak 2014. Utang pemerintah yang semula Rp3.165,13 triliun pada 2015 (tahun sebelum ia mulai menjabat sebagai menteri) menjadi sebesar Rp8.041 triliun per November 2023. Bila dirasiokan terhadap PDB, rasio utang 26,84% pada 2016 mengalami kenaikan tertinggi pada 2020, dari 29,80% pada 2019 menjadi 38,68%, dan mencapai puncak pada 2021, yaitu sebesar 41%. Setelah 2021, terjadi penurunan rasio utang pada 2022 dan 2023 (38,11%), walau tetap lebih tinggi dari rasio pra 2020.<ref>{{cite news| last = Idris | first = Muhammad | date = 2023-12-30 | title = Perjalanan Utang Pemerintah selama 2014-2023 hingga Tembus Rp 8.000 T | url = https://money.kompas.com/read/2023/12/30/064034126/perjalanan-utang-pemerintah-selama-2014-2023-hingga-tembus-rp-8000-t | url-status = live | work = [[Kompas.com]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240103103747/https://money.kompas.com/read/2023/12/30/064034126/perjalanan-utang-pemerintah-selama-2014-2023-hingga-tembus-rp-8000-t | archive-date = 2024-01-03 | access-date = 2024-01-03}}</ref>
 
=== [[Pengampunan pajak|Program Pengampunan Pajak]] dan Program Pengungkapan Sukarela ===
=== [[Reformasi perpajakan|Reformasi Perpajakan]] ===
Selama periode kepemimpinan Sri Mulyani, terdapat dua program yang diterapkan untuk meningkatkan pengungkapan harta [[Wajib Pajak]], yaitu [[Pengampunan pajak|Program Pengampunan Pajak]] dan Program Pengungkapan Sukarela (PPS).
 
Pada 2016-2017, berlangsung Program Pengampunan Pajak atau yang umum disebut ''Tax Amnesty''. ''Tax Amnesty'' merupakan program penghapusan pajak yang seharusnya terutang tanpa pengenaan sanksi administrasi maupun pidana perpajakan yang dilakukan melalui pengungkapan harta dan pembayaran uang tebusan.{{efn|pasal 1 angka 1 UU No. 11 Tahun 2016}} Program ini sejatinya disusun pada era kepemimpinan menteri keuangan sebelumnya, [[Bambang Brodjonegoro]], namun kemudian pelaksanaannya diwariskan ke Sri Mulyani karena terjadinya [[perombakan kabinet]] yang menyebabkan pergantian posisi Menteri Keuangan.<ref>{{cite news| last = Primadhyta | first = Safyra | date = 2016-07-27 | title = Bambang Brodjonegoro 'Serahkan' Tax Amnesty ke Sri Mulyani | url = https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160727195411-78-147497/bambang-brodjonegoro-serahkan-tax-amnesty-ke-sri-mulyani | url-status = live | work = [[CNN Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240111165616/https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160727195411-78-147497/bambang-brodjonegoro-serahkan-tax-amnesty-ke-sri-mulyani | archive-date = 2024-01-11 | access-date = 2024-01-11}}</ref> Sasaran ''Tax Amnesty'' adalah harta yang belum dilaporkan hingga Desember 2015. Program pengampunan pajak ini berlangsung selama tiga periode: 28 Juni 2016-30 September 2016, 1 Oktober 2016-31 Desember 2016, serta 1 Januari 2017-31 Maret 2017.<ref name="Tentang Tax Amnesty">{{cite news| last = Adinda Putri | first = Cantika | date = 2021-03-02 | title = Tax Amnesty, Program yang Kembali Ramai Diperbincangkan | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20210302135432-4-227214/tax-amnesty-program-yang-kembali-ramai-diperbincangkan | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102134952/https://www.cnbcindonesia.com/news/20210302135432-4-227214/tax-amnesty-program-yang-kembali-ramai-diperbincangkan | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref> Tarif tebusan tiap periodenya sendiri ditetapkan berbeda. Untuk repatriasi atau deklarasi dalam negeri, tarif periode 1 sebesar 2%, periode 2 sebesar 3%, dan periode 3 5%. Sementara untuk repatriasi/deklarasi luar negeri, tarif periode 1,2, dan 3 berturut-turut adalah 4%, 6%, dan 10%.<ref name="beda tax amnesty dan PPS">{{cite news| last = Anggela | first = Ni Luh | editor-last = Fitriani | editor-first = Feni Freycinetia | date = 2022-03-22 | title =Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Tax Amnesty dan PPS | url = https://ekonomi.bisnis.com/read/20220322/259/1513866/serupa-tapi-tak-sama-ini-beda-tax-amnesty-dan-pps | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240112042504/https://ekonomi.bisnis.com/read/20220322/259/1513866/serupa-tapi-tak-sama-ini-beda-tax-amnesty-dan-pps | archive-date = 2024-01-12 | access-date = 2024-01-12}}</ref>
 
Sri Mulyani sendiri aktif mengampanyekan program ini. Ia bahkan turun langsung melobi para pengusaha besar untuk meyakinkan mereka berpartisipasi dalam program tersebut.<ref name="Gebrakan SMI 2016" /> Alhasil, pada akhir program, total sebanyak 972.503 [[Wajib pajak]] mengikuti program tersebut, dengan jumlah deklarasi harta senilai Rp4.881 triliun. Jumlah deklarasi ini meliputi Rp3.697,94 triliun deklarasi dalam negeri, Rp1.036,37 triliun deklarasi luar negeri, serta Rp146,69 triliun uang tebusan.<ref name="Tentang Tax Amnesty" />
=== Reformasi perpajakan ===
Pada 20 Desember 2016, hampir 5 bulan sejak pelantikannya sebagai Menteri Keuangan [[Kabinet Kerja]], Sri Mulyani mengumumkan peluncuran Tim Reformasi Perpajakan{{efn|Dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No.885/KMK.03/2016}} serta Tim Penguatan Kepabeanan dan Cukai.{{efn|Dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No.909/KMK.04/2016}}. Pembentukan kedua tim ini, menurut pemaparannya, bertujuan untuk mempersiapkan dan mendukung penguatan serta pelaksanaan [[reformasi perpajakan]] (baik [[pajak]] maupun bea cukai) , yang mana meliputi aspek [[organisasi]], [[Sumber Daya Manusia]] (SDM), [[infrastruktur]], [[Anggaran|penganggaran]], [[Peraturan perundang-undangan Indonesia|peraturan perundang-undangan]], [[Pangkalan data|basis data]], [[proses bisnis]], dan [[teknologi informasi]]. Atas masing-masing tim kemudian ia bagi menjadi empat tim: Tim Pengarah, Tim Advisor, Tim Observer, dan Tim Pelaksana; dengan Tim Pengarah diisi antara lain oleh dirinya, [[Daftar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia|Menteri Koordinator Bidang Perekonomian]], serta Wakil Ketua [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|KPK]].<ref>{{cite news| date = 2016-12-20 | title = Menkeu Bentuk Tim Reformasi Perpajakan dan Tim Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai | url = https://setkab.go.id/menkeu-bentuk-tim-reformasi-perpajakan-dan-tim-penguatan-reformasi-kepabeanan-dan-cukai/ | url-status = live | work = [[Sekretariat Kabinet Republik Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240111053238/https://setkab.go.id/menkeu-bentuk-tim-reformasi-perpajakan-dan-tim-penguatan-reformasi-kepabeanan-dan-cukai/ | archive-date = 2024-01-11 | access-date = 2024-01-11}}</ref><ref>{{cite news| date = 2016-12-20 | title = Sri Mulyani Umumkan Tim Reformasi Pajak dan Bea Cukai | url = https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3375809/sri-mulyani-umumkan-tim-reformasi-pajak-dan-bea-cukai | url-status = live | work = [[Detik.com]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240111053855/https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3375809/sri-mulyani-umumkan-tim-reformasi-pajak-dan-bea-cukai | archive-date = 2024-01-11 | access-date = 2024-01-11}}</ref><ref>{{cite news| last = Wicaksono | first = Kurniawan A. | editor-last = Maskur | editor-first = Fatkhul | date = 2016-12-20 | title = Berikut Nama-Nama Anggota Tim Reformasi Perpajakan | url = https://ekonomi.bisnis.com/read/20161220/10/613596/berikut-nama-nama-anggota-tim-reformasi-perpajakan | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240111054348/https://ekonomi.bisnis.com/read/20161220/10/613596/berikut-nama-nama-anggota-tim-reformasi-perpajakan | archive-date = 2024-01-11 | access-date = 2024-01-11}}</ref>
 
Sri Mulyani sendiri, pada rapat kerja bersama [[Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi XI DPR]], mennyebutmenyebut bahwa Indonesia telah melakukan reformasi perpajakan dalam 4 periode, dengan periode keempat dimulai sejak tahun 2016.<ref>{{cite news| last = Santoso | first = Yusuf Imam | editor-last = Winarto | editor-first = Yudho | date = 2021-09-13 | title = Sri Mulyani: Indonesia telah lakukan reformasi perpajakan dalam 4 periode | url = https://nasional.kontan.co.id/news/sri-mulyani-indonesia-telah-lakukan-reformasi-perpajakan-dalam-4-periode | url-status = live | work = [[Kontan]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240111055504/https://nasional.kontan.co.id/news/sri-mulyani-indonesia-telah-lakukan-reformasi-perpajakan-dalam-4-periode | archive-date = 2024-01-11 | access-date = 2024-01-11}}</ref>
 
Selama dua periode kepemimpinannya di masa kepresidenan Joko Widodo, Sri Mulyani terlibat dalam sejumlah perubahan dan kebijakan penting di bidang perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Perubahan dan kebijakan ini antara lain sebagai berikut:
* Eksekusi program [[Pengampunan pajak]], atau yang dikenal dengan sebutan ''Tax Amnesty'', yang perumusan dan pelaksanaan awalnya telah dilakukan sejak kepemimpinan menteri sebelumnya, [[Bambang Brodjonegoro]], dengan landasan pelaksanaan yaitu UU Nomor 11 Tahun 2016. Pengampunan pajak tersebut melalui tiga periode: 28 Juni 2016-30 September 2016, 1 Oktober 2016-31 Desember 2016, serta 1 Januari 2017-31 Maret 2017. Total sebanyak 972.503 [[Wajib pajak]] mengikuti program tersebut, dengan jumlah deklarasi harta sebesar Rp4.881 triliun.<ref>{{cite news| last = Adinda Putri | first = Cantika | date = 2021-03-02 | title = Tax Amnesty, Program yang Kembali Ramai Diperbincangkan | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20210302135432-4-227214/tax-amnesty-program-yang-kembali-ramai-diperbincangkan | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240102134952/https://www.cnbcindonesia.com/news/20210302135432-4-227214/tax-amnesty-program-yang-kembali-ramai-diperbincangkan | archive-date = 2024-01-02 | access-date = 2024-01-02}}</ref>
* Pengaturan ulang atas [[Penerimaan Negara Bukan Pajak]] (PNBP) bersama [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR]] yang kemudian menghasilkan UU Nomor 9 Tahun 2018. UU tersebut memberi Kementerian Keuangan wewenang untuk mengorganisasi melalui [[Peraturan Pemerintah (Indonesia)|Peraturan Pemerintah]] (PP) dan [[Peraturan Menteri (Indonesia)|Peraturan Menteri]] Keuangan (PMK) ragam PNBP yang dipungut oleh berbagai Kementerian dan Lembaga serta membantu memangkas jumlah PNBP dari yang semula berjumlah 70.000.<ref>{{cite news| last = Azka | first = Rinaldi Mohammad | editor-last = Saeno | date = 2018-07-27 | title = Menkeu Sri Mulyani: Dengan UU PNBP Pemerintah Bisa Pangkas 70.000 Tarif K/L | url = https://ekonomi.bisnis.com/read/20180727/9/821461/menkeu-sri-mulyani-dengan-uu-pnbp-pemerintah-bisa-pangkas-70.000-tarif-kl | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240103040827/https://ekonomi.bisnis.com/read/20180727/9/821461/menkeu-sri-mulyani-dengan-uu-pnbp-pemerintah-bisa-pangkas-70.000-tarif-kl | archive-date = 2024-01-03 | access-date = 2024-01-03}}</ref>
* Penurunan tarif final [[Pajak penghasilan|Pajak Penghasilan (PPh)]] bagi [[Usaha mikro kecil menengah|UMKM]], dari semula 1% menjadi 0,5%. Hal ini berlandaskan PP Nomor 23 tahun 2018.
Baris 421 ⟶ 400:
* Simplifikasi perhitungan pemotongan PPh atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan (PPh 21) dengan memperkenalkan konsep tarif efektif bulanan dan tarif efektif harian. Hal ini dimuat dalam PP Nomor 58 Tahun 2023 dan PMK Nomor 168 Tahun 2023.
 
=== [[Pandemi Covid-19 di Indonesia|Pandemi Covid-19]] ===
Selang beberapa bulan setelah pelantikannya kembali sebagai Menteri Keuangan di [[Kabinet Indonesia Maju|periode kedua]] Presiden [[Joko Widodo]], Indonesia dihadapkan dengan krisis sosial, kesehatan, dan perekonomian dikarenakan terjadinya [[Pandemi]] global akibat [[virus]] [[Covid-19]]. Sebagai respon awal, pada Februari 2020, Sri Mulyani mengeluarkan paket kebijakan [[Stimulus (ekonomi)|stimulus]] pertama sebesar Rp10,3 triliun, dengan fokus perumahan, bantuan langsung, serta sektor pariwisata (termasuk penerbangan, hotel, dan restoran).<ref>{{cite news| last = M | first = Richard | editor-last = Pernando | editor-first = Anggara | date = 2020-02-26 | title = Sri Mulyani Tebar Rp10 Triliun Tangkal Corona, Perbankan Harapkan Sektor Riil Tumbuh | url = https://finansial.bisnis.com/read/20200226/90/1206134/sri-mulyani-tebar-rp10-triliun-tangkal-corona-perbankan-harapkan-sektor-riil-tumbuh | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240105064911/https://finansial.bisnis.com/read/20200226/90/1206134/sri-mulyani-tebar-rp10-triliun-tangkal-corona-perbankan-harapkan-sektor-riil-tumbuh | archive-date = 2024-01-05 | access-date = 2024-01-05}}</ref> Stimulus ini kemudian berlanjut dengan paket kebijakan stimulus kedua pada Maret 2020 sebesar Rp22,9 triliun,<ref>{{cite news| last = Putra | first = Dwi Aditya | date = 2020-03-26 | title = Pemerintah Kucurkan Rp 158,2 Triliun untuk Stimulus Ekonomi I dan II | url = https://www.liputan6.com/bisnis/read/4211608/pemerintah-kucurkan-rp-1582-triliun-untuk-stimulus-ekonomi-i-dan-ii | url-status = live | work = [[Liputan 6]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240105073100/https://www.liputan6.com/bisnis/read/4211608/pemerintah-kucurkan-rp-1582-triliun-untuk-stimulus-ekonomi-i-dan-ii | archive-date = 2024-01-05 | access-date = 2024-01-05}}</ref> yang di dalamnya meliputi relaksasi [[Pajak penghasilan|PPh]] 21 bagi seluruh pekerja industri manufaktur dengan tingkat penghasilan tertentu, relaksasi PPh 22 dan PPh 25 impor bagi 19 sektor industri manufaktur, serta sejumlah relaksasi restitusi [[Pajak Pertambahan Nilai|PPN]].<ref>{{cite news| last = Pratama | first = Arie | date = 2020-03-16 | title = Jurus Stimulus Fiskal Sri Mulyani di Tengah Corona | url = https://www.cnbcindonesia.com/news/20200316185129-16-145316/jurus-stimulus-fiskal-sri-mulyani-di-tengah-corona | url-status = live | work = [[CNBC Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240105074200/https://www.cnbcindonesia.com/news/20200316185129-16-145316/jurus-stimulus-fiskal-sri-mulyani-di-tengah-corona | archive-date = 2024-01-05 | access-date = 2024-01-05}}</ref> Stimulus kedua juga mencakup penyederhanaan serta pengurangan jumlah larangan dan pembatasan (lartas) untuk aktivitas ekspor dan impor, khususnya bahan baku.<ref>{{cite news| last = Fitriani | first = Feni Freycinetia | editor-last = Pernando | editor-first = Anggara | date = 2020-03-13 | title = Stimulus Corona Jilid II: Sri Mulyani Hapus Health Certificate dari Syarat Ekspor | url = https://ekonomi.bisnis.com/read/20200313/9/1212954/stimulus-corona-jilid-ii-sri-mulyani-hapus-health-certificate-dari-syarat-ekspor | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240105071153/https://ekonomi.bisnis.com/read/20200313/9/1212954/stimulus-corona-jilid-ii-sri-mulyani-hapus-health-certificate-dari-syarat-ekspor | archive-date = 2024-01-05 | access-date = 2024-01-05}}</ref>
 
Baris 433 ⟶ 412:
 
=== Internasional ===
Sepanjang rentang 2017-2024, Sri Mulyani tiap tahunnya rutin melakukan penambahan [[investasi]] Pemerintah pada ragam lembaga keuangan internasional yang diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK);{{efn|PMK ini berturut-turut adalah PMK No. 150/PMK.010/2017 untuk tahun anggaran 2017, PMK No. 59/PMK.010/2018 untuk tahun anggaran 2018, PMK No. 50/PMK.010/2019 untuk tahun anggaran 2019, PMK No. 196/PMK.010/2020 untuk tahun anggaran 2020, PMK No. 176/PMK.010/2021 untuk tahun anggaran 2021, PMK No. 183/PMK.010/2022 untuk tahun anggaran 2022, PMK No. 56 Tahun 2023 untuk tahun anggaran 2023, serta PMK No. 161 Tahun 2023 untuk tahun anggaran 2024}} baik dengan tujuan untuk mempertahankan maupun untuk meningkatkan persentase investasi Pemerintah pada [[Organisasi internasional|Badan]] tersebut. Badan penerima investasi selama periode tersebut meliputi [[Asosiasi Pembangunan Internasional|International Development Association]] (IDA), [[Bank Pembangunan Islam|Islamic Development Bank]] (IsDB), [[Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian|International Fund for Agricultural Development]] (IFAD), [[Bank Investasi Infrastruktur Asia|Asian Infrastructure Investment Bank]] (AIIB), Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF), [[Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan|International Bank for Reconstruction and Development]] (IBRD), [[International Finance Corporation]] (IFC), Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD), serta Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit (ICIEC). Pada Mei 2023, ia mengumumkan bahwa Pemerintah berencana meningkatkan porsi modal yang ditempatkan Indonesia di IsDB sehingga Indonesia yang semula merupakan pemegang saham terbesar ke-12 Badan tersebut, naik tingkat menjadi terbesar ke-3, setelah [[Arab Saudi]] dan [[Libya]].<ref>{{cite news| last = Kamalina | first = Annasa Rizki | editor-last = Rini | editor-first = Annisa Sulistyo | date = 2023-05-14 | title = Porsi Saham Indonesia di Islamic Development Bank Bakal Naik jadi Terbesar Ketiga | url = https://ekonomi.bisnis.com/read/20230514/9/1655745/porsi-saham-indonesia-di-islamic-development-bank-bakal-naik-jadi-terbesar-ketiga | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109144525/https://ekonomi.bisnis.com/read/20230514/9/1655745/porsi-saham-indonesia-di-islamic-development-bank-bakal-naik-jadi-terbesar-ketiga | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref> Hal ini kemudian disetujui secara aklamasi oleh Dewan Gubernur IsDB.<ref>{{cite news| last = Masitoh | first = Siti | editor-last = Laoli | editor-first = Noverius | date = 2023-05-14 | title = Sri Mulyani Beberkan Manfaat Indonesia Jadi Pemilik Saham Terbesar ke-3 di IsDB | url = https://nasional.kontan.co.id/news/sri-mulyani-beberkan-manfaat-indonesia-jadi-pemilik-saham-terbesar-ke-3-di-isdb | url-status = live | work = [[Kontan]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109152848/https://nasional.kontan.co.id/news/sri-mulyani-beberkan-manfaat-indonesia-jadi-pemilik-saham-terbesar-ke-3-di-isdb | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref>
 
Pada Mei 2023, ia mengumumkan bahwa Pemerintah berencana meningkatkan porsi modal yang ditempatkan Indonesia di IsDB sehingga Indonesia yang semula merupakan pemegang saham terbesar ke-12 Badan tersebut, naik tingkat menjadi terbesar ke-3, setelah [[Arab Saudi]] dan [[Libya]].<ref>{{cite news| last = Kamalina | first = Annasa Rizki | editor-last = Rini | editor-first = Annisa Sulistyo | date = 2023-05-14 | title = Porsi Saham Indonesia di Islamic Development Bank Bakal Naik jadi Terbesar Ketiga | url = https://ekonomi.bisnis.com/read/20230514/9/1655745/porsi-saham-indonesia-di-islamic-development-bank-bakal-naik-jadi-terbesar-ketiga | url-status = live | work = [[Bisnis Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109144525/https://ekonomi.bisnis.com/read/20230514/9/1655745/porsi-saham-indonesia-di-islamic-development-bank-bakal-naik-jadi-terbesar-ketiga | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref> Hal ini kemudian disetujui secara aklamasi oleh Dewan Gubernur IsDB.<ref>{{cite news| last = Masitoh | first = Siti | editor-last = Laoli | editor-first = Noverius | date = 2023-05-14 | title = Sri Mulyani Beberkan Manfaat Indonesia Jadi Pemilik Saham Terbesar ke-3 di IsDB | url = https://nasional.kontan.co.id/news/sri-mulyani-beberkan-manfaat-indonesia-jadi-pemilik-saham-terbesar-ke-3-di-isdb | url-status = live | work = [[Kontan]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240109152848/https://nasional.kontan.co.id/news/sri-mulyani-beberkan-manfaat-indonesia-jadi-pemilik-saham-terbesar-ke-3-di-isdb | archive-date = 2024-01-09 | access-date = 2024-01-09}}</ref>
== Skandal Bank Century ==
(paragraf ini mungkin bias, tendensius utk membersihkan nama2 tertentu dg secara halus mengkambinghitamkan Sri Mulyani) Sebelum pengunduran dirinya sebagai menteri pada tahun 2010, anggota DPR mencurigai Sri Mulyani terlibat tindak pidana penalangan dana Bank Century pada 2008. Dana talangan Century yang awalnya sebesar 1,6 triliun rupiah menjadi 6,7 triliun rupiah.<ref>{{Cite news|last=Administrator|date=2014-05-12|title=Penunggang Gelap di Balik Century|url=https://majalah.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/145372/penunggang-gelap-di-balik-century|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=16 Oktober 2020}}</ref> Mantan wakil presiden [[Jusuf Kalla]] mengkritik kebijakan-kebijakan Sri Mulyani, termasuk penalangan dana tersebut.<ref>{{Cite news|date=2010-05-21|title=Kalla: Dulu Saya yang Usulkan Sri Mulyani Jadi Menkeu|url=https://nasional.tempo.co/read/249562/kalla-dulu-saya-yang-usulkan-sri-mulyani-jadi-menkeu|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=16 Oktober 2020}}</ref> https://nasional.kompas.com/read/2015/08/19/14095681/Misbakhun.Sebut.SBY.sebagai.Dalang.Kasus.Bail.Out.Century
</ref>
 
== Pendidikan ==
* SMP Negeri 2 Bandar Lampung ([[1975]]–[[1978]])<ref>{{Cite web|last=VIVA|first=PT VIVA MEDIA BARU-|date=2016-10-06|title=Profil Sri Mulyani Indrawati - VIVA|url=http://www.viva.co.id/siapa/read/14-sri-mulyani|website=www.viva.co.id|language=id|access-date=2023-04-16}}</ref>
* [[SMA Negeri 3 Semarang]] ([[1978]]–[[1981]])
* [[Sarjana Ekonomi]] di [[Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia]], [[Jakarta]], [[Indonesia]]. ([[1981]]–[[1986]])
* Master of Science of Policy Economics di [[Universitas Illinois Urbana-Champaign|University of lllinois Urbana Champaign]], US.A. ([[1988]]–[[1990]])
* Ph.D. of Economics di University of lllinois Urbana-Champaign, U.S.A. ([[1990]]–[[1992]])
 
== Spesialisasi penelitian ==
* Ekonomi Moneter dan Perbankan
* Ekonomi Tenaga Kerja
 
== Pengalaman kerja ==
* Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI), Juni 1998–Sekarang
* Narasumber Sub Tim Perubahan UU Perbankan, Tim Reformasi Hukum – Departemen Kehakiman RI, Agustus 1998 s.d. Maret 1999.
* Tim Penyelenggara Konsultan Ahli Badan Pembinaan Hukum Nasional Tahun 1999–2000, Kelompok Kerja Bidang Hukum Bisnis, Menteri Kehakiman Republik Indonesia, 15 Mei 1999–Sekarang
* Anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan Bidang Keuangan dan Moneter, Departemen Keuangan RI, Juni 1998–sekarang.
* Dewan Juri Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI-TVRI XXXI, Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Kebudayaan dan Kemanusiaan, terhitung 1 April 1999–Sekarang
* Redaktur Ahli Majalah bulanan Manajemen Usahawan Indonesia, Agustus 1998–Sekarang
* Ketua I Bidang Kebijakan Ekonomi Dalam dan Luar Negeri serta Kebijaksanaan Pembangunan, PP Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), 1996–2000
* Kepala Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik-UI, 1996–Maret 1999
* Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM FEUI, Mei 1995–Juni 1998
* Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan LPEM FEUI, 1993–Mei 1995
* Research Associate, LPEM FEUI, 1992–Sekarang
* Pengajar Program S-1 & Program Ekstensi FEUI, S-2, S-3, Magister Manajemen Universitas Indonesia, 1986–Sekarang
* Anggota Kelompok Kerja – GATS Departemen Keuangan, RI 1995
* Anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk Menteri Negara Kependudukan – BKKBN, 1995
* Anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk, Asisten IV Menteri Negara Kependudukan, BKKBN, Mei–Desember 1995
* Staf Ahli Bidang Analisis Kebijaksanaan OTO-BAPPENAS, 1994–1995
* Asisten Profesor, University of lllinois at Urbana, Champaign, USA, 1990–1992
* Asisten Pengajar Fakultas Ekonomi – Universitas Indonesia, 1985–1986
 
== Kegiatan penelitian ==
* Research Demand for Housing, World Bank Project, 1986
* Kompetisi Perbankan di Jakarta/Indonesia, BNI 1946, 1987
* Study on Effects on Long-term Overseas Training on Indonesia Participant Trainees. OTO Bappenas – LPEM FEUI, 1998
* Penyusunan Study Dampak Ekonomi Sosial Kehutanan Indonesia . Departemen Kehutanan – LPEM FEUI, 1992
* Survei Pemasaran Pelumas Otomotif Indonesia. Pertamina – LPEM FEUI, 1993
* The Prospect of Automotive Market and Factors Affecting Consumer Behavior on Purchasing Car. PT Toyota Astra – LPEM FEUI, 1994
* Inflasi di Indonesia: Fenomena Sisi Penawaran atau Permintaan atau keduanya. Kantor Menko Ekuwasbang – Bulog – LPEM FEUI, 1994
* Restrukturisasi Anggaran Daerah. Departemen Dalam Negeri – LPEM FEUI, 1995
* The Evaluation of Degree and non degree training – OTO Bappenas, 1995
* Fiscal Reform in Indonesia: History and Perspective, 1995
* Potensi Tabungan Pelajar DKI Jakarta. Bank Indonesia – LPEM FEUI, 1995
* Studi Rencana Kerja untuk Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional, Departemen Pariwisata, Pos & Telekomunikasi – LPEM FEUI, 1996
* Interregional Input-Output (JICA Stage III), 1996
* Studi Kesiapan Industri Dalam Negeri Memasuki Era Perdagangan Bebas, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, LPEM FEUI, 1997
* Penyusunan Rancangan Repelita VII. Departemen Perindustrian dan Perdagangan, 1997
* Indonesia Economic Outlook 1998/1999. Indonesia Forum 1998
* Country Economic Review for Indonesia. Asian Development Bank, 1999
 
== PublikasiKehidupan pribadi ==
{{Quote box|Jangan pernah lelah mencintai negeri ini.|Mulyani|source=Seminar Kebijakan Publik dan Etika Publik, 18 Mei 2010<ref>{{Cite web|url=https://www.kompasiana.com/frans/sri-mulyani-indrawati-saya-menang_54ffcc56a33311644c511381|title=Sri Mulyani Indrawati: “Saya Menang” oleh Nufransa Wira Sakti - Kompasiana.com|last=Kompasiana.com|website=www.kompasiana.com|language=id|access-date=2017-11-26}}</ref>|width=30%|salign=right}}
* Teori Moneter, Lembaga Penerbitan UI, 1986
Sri Mulyani menikah dengan Tony Sumartono yang juga seorang ekonom dan kemudian mempunyai tiga anak.<ref>{{Cite news|date=October 22, 2009|title=Sri Mulyani Ekonom Pasar Yang Kian Mapan|url=http://beritasore.com/2009/10/22/sri-mulyani-ekonom-pasar-yang-kian-mapan/|dead-url=yes|newspaper=Berita Sore|archive-url=https://web.archive.org/web/20110812112216/http://beritasore.com/2009/10/22/sri-mulyani-ekonom-pasar-yang-kian-mapan/|archive-date=2011-08-12|access-date=2016-10-23}}</ref><ref>{{Cite news|date=December 15, 2009|title=Keluarga Menkeu Sri Mulyani di Tengah Terpaan Kasus Century|url=http://www.jawapos.com/halaman/index.php?act=detail&nid=105637|dead-url=yes|newspaper=Jawa Pos|location=Surabaya|archive-url=https://web.archive.org/web/20160304030813/http://www.jawapos.com/halaman/index.php?act=detail&nid=105637|archive-date=2016-03-04|access-date=2016-10-23}}</ref> Ia tidak pernah mempunyai hubungan dengan partai politik mana pun.<ref name="sidney" />
* Measuring the Labour Supply effect of Income Taxation Using a Life Cycle Labour Supply Model: A Case of Indonesia (Disertasi), 1992
* A Dynamic Labour Supply Model for Developing Country: Consequences for Tax Policy (co author: Jane Leuthold) BEBR – University of lllinois Urbana-Champaign, U.S.A., 1992
* " Ekonom dan Masalah Lingkungan ", Kompas, 4 Desember 1992
* " Prospek dan Masalah Ekspor Indonesia", Suara Pembaharuan, April 1993
* The Cohort Approach of a life Cycle Labour Supply, EKI, Desember 1993
* " Tantangan Ekspor non Migas Indonesia ", DPE 1994
* "Perkembangan Ekonomi Sumber Daya Manusia – Proceding " Seminar LP3Y – Jogya, Dalam Sumber Daya Manusia dalam Pembangunan, 1995
* "Dilema Hutang Luar Negeri dan PMA", [[Warta Ekonomi]] 26, 1995
* "Prospek Ekonomi", Gramedia, 1995
* Tantangan Transpormasi Sumber Daya Manusia Indonesia Menghadapi Era Globalisasi" (co dengan Dr. Ninasapti Triaswati) dalam: Alumni FEUI dan Tantangan Masa Depan, Gramedia, 1995.
* "Liberalisasi dan Pemeratan dalam Liberalisasi Ekonomi, Pemerataan dan Kemiskinan, Tiara Wacana, 1995
* Tinjauan Triwulan Perekonomian (Sri Mulyani dan Thia Jasmania), Ekonomi Keuangan Indonesia, Januari–April 1995
* Performace of Indonesia State owned Enterprises, Seminar World Bank, April 1995
* "Ability to Pay minimum wage and Workers Condition in Indonesia", Seminar World Bank Seminar, April 1995.
* Workers in an integrating World, Discuss Panel World Development Report, 1995
* Mungkinkah Ekonomi Rakyat ? Diskusi Series Bali – Post – Ekonomi Rakyat, 25 November 1995
* "Tumbuh Tinggi dengan Uang Ketat", [[Warta Ekonomi]], 5 Februari 1996
* Inpres 2/1996 dan Pembangunan Industri Nasional, Dialog Pembangunan CIDES, 28 Maret 1996 "Kijang Tetap Jadi Pilihan", Jawa Pos, 29 Maret 1996
* "Sumber – sumber institusional dalam mewujudkan Demokrasi Ekonomi", Seminar Persadi, 18 Januari 1996
* "Indonesia: Sustaining Manufactured Export Growth", Seminar Bappenas – ADB, 11 April 1996
* Consistent Macroeconomic Development and its Limitation (Sri Mulyani dan Ari Kuncoro), Indonesia Economy Toward The Twenty First Century – IDE 1996
* "Menggantung Harapan pada Tax Holiday", Majalah SWA, 16 Agustus 1996
* "Globalisasi dan Kemandirian Ekonomi", Simposium Nasional Cendikiawan Indonesia Ke-III, Jakarta 28 Agustus 1996
* "Kesiapan Jawa Timur dalam mendukung pembangunan Industri Nasional", Seminar Kajian Industri: Tantangan Internasional dan Respon Industri di Jawa Timur Refreksi dan Prospektif, 2 November 1996
* "Strategi Pembangunan Pasar Dalam Negeri dan Luar Negeri – Usaha Kecil Menengah dan Koperasi" Seminar Yayasan Dana Bakti Astra, Jakarta 12 Maret 1997
* "Kebijakan Harga dan Ketahanan Pangan Nasional", memperingati HUT Bulog, April 1997
* "Pemerintah Versus Pasar", memperingati 70 Tahun, Prof. Widjojo Nitrisastro, Mei 1997
* "Liberalisasi Challenges", Seminar ASEAN/ISI-Keijai Koho Center, Tokyo, 8 Juli 1997
* "Isu Mobnas Dalam Dinamika Kebijakan Industri Nasional: Sebuah Tinjauan Ekonomi Politik", 21 Visi, 1997
* "Tantangan Transformasi Ekonomi Indonesia Menuju Millenium Baru: Mempertahankan Pertumbuhan Dan Meletakkan Fundamental Yang Kokoh", Disampaikan Dalam Orasi Ilmiah Pada Acara Wisuda Lulusan STAN Dan PRODIP Keuangan, Plenary Hall – Jakarta Hilton Convention Center, 2 September 1997.
* "Implikasi Bagi Dunia Bisnis Dari Gejolak Mata Uang", Diskusi BBD, 10 September 1997
* "Economic Profile and Performance of ASEAN Countries" Konfrensi Federation of ASEAN Economic Association, Denpasar – Bali, 24–25 Oktober 1997
* "Indonesia Economic Outlook 1998 (Challenger & Oportunities)" One Day seminar Radison Hotel, 27 November 1997
* "Analisis Krisis Nilai Tukar dan Prospek Perekonomian Indonesia ke Depan", Seminar KBRI Singapura, 4 Desember 1997
* "Small Industry Profiles and Policies", Two Day Seminar USAID-LPEM, Aryaduta Hotel, 17–18 Desember 1997
* "Kesehatan Bank dan Lingkungan Makro Ekonomi", Dialog Bank Umum Nasional, 16 Januari 1998
* "Evaluasi Ekonomi 1997 dan Tantangan Ekonomi 1998", Seminar LIPI, 20 Januari 1998
* "Revisi RAPBN", Gatra, 24 Januari 1998
* "Krisis Ekonomi Indonesia dan Langkah Reformasi", Orasi Ilmiah Universitas Indonesia, Balairung UI, 7 February 1998.
* "APBN 1998/1999 dimasa Resesi dan Dimensi Revisi RAPBN 1998/1999", Diskusi HUT FKP DPR RI, 12 Februari 1998
* Forget CBS, Get Serious About Reform, Indonesia Business, April 1998
 
== KuotasiKasus ==
Sebelum pengunduran dirinya sebagai menteri pada tahun 2010, anggota DPR mencurigai Sri Mulyani terlibat tindak pidana [[Aliran dana Lembaga Penjamin Simpanan pada Bank Century|penalangan dana Bank Century]] pada 2008. Dana talangan Century yang awalnya sebesar 1,6 triliun rupiah menjadi 6,7 triliun rupiah.<ref>{{Cite news|last=Administrator|date=2014-05-12|title=Penunggang Gelap di Balik Century|url=https://majalah.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/145372/penunggang-gelap-di-balik-century|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=16 Oktober 2020}}</ref> Mantan wakil presiden [[Jusuf Kalla]] mengkritik kebijakan-kebijakan Sri Mulyani, termasuk penalangan dana tersebut.<ref>{{Cite news|date=2010-05-21|title=Kalla: Dulu Saya yang Usulkan Sri Mulyani Jadi Menkeu|url=https://nasional.tempo.co/read/249562/kalla-dulu-saya-yang-usulkan-sri-mulyani-jadi-menkeu|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=16 Oktober 2020}}</ref><ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2015-08-19|title=Misbakhun Sebut SBY sebagai Dalang Kasus "Bail Out" Century|url=https://nasional.kompas.com/read/xml/2015/08/19/14095681/Misbakhun.Sebut.SBY.sebagai.Dalang.Kasus.Bail.Out.Century|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-03-01}}</ref>
* "Jangan pernah lelah mencintai negeri ini."—Seminar Kebijakan Publik dan Etika Publik (18/05/2010) <ref>{{Cite web|url=https://www.kompasiana.com/frans/sri-mulyani-indrawati-saya-menang_54ffcc56a33311644c511381|title=Sri Mulyani Indrawati: “Saya Menang” oleh Nufransa Wira Sakti - Kompasiana.com|last=Kompasiana.com|website=www.kompasiana.com|language=id|access-date=2017-11-26}}</ref>
 
== Catatan ==
Baris 544 ⟶ 431:
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Sri Mulyani Indrawati}}
* {{id}} [http://kolom.pacific.net.id/ind/biografi/sri_mulyani_indrawati.html Profil singkat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080531115822/http://kolom.pacific.net.id/ind/biografi/sri_mulyani_indrawati.html |date=2008-05-31 }}
* [https://srimulyani.id/biodata/ Biodata] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171123231351/http://srimulyani.id/biodata/ |date=2017-11-23 }}
{{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080531115822/http://kolom.pacific.net.id/ind/biografi/sri_mulyani_indrawati.html |date=2008-05-31 }}
{{S-start}}
{{s-off}}
Baris 558 ⟶ 444:
 
{{End}}
{{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171123231351/http://srimulyani.id/biodata/ |date=2017-11-23 }}
{{Menteri Keuangan Indonesia}}
{{Kabinet Indonesia Maju}}
{{Kabinet Kerja}}
{{Kabinet Indonesia Bersatu II}}
{{Kabinet Indonesia Bersatu}}{{Authority control}}{{DEFAULTSORT:Indrawati, Sri Mulyani}}
 
{{DEFAULTSORT:Indrawati, Sri Mulyani}}
[[Kategori:Ekonom Indonesia]]
[[Kategori:Akademikus Indonesia]]
Baris 576 ⟶ 459:
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh ekonomi Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Kebumen]]<!--dilarang memakai kategori "Tokoh dari Kebumen"-->
[[Kategori:Tokoh dari Bandar Lampung]]
[[Kategori:Tokoh dari KebumenKecamatan Kutowinangun]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Koordinator Indonesia]]