Riau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Herryz (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Gary7660 (bicara) ke revisi terakhir oleh Herryz
Tag: Pengembalian
Herryz (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(37 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 23:
|peta = Riau in Indonesia.svg
|dasar hukum = UU RI No. 19/drt Tahun 1957
|hari jadi = 9{{start Agustusdate and age|1957|8|9}}
|ibu kota = [[Kota Pekanbaru]]
|kota besar = [[Kota Dumai]]
Baris 31:
|kelurahan = 271
|desa = 1.876
|nama gubernur = [[EdyRahman NasutionHadi]] ([[Penjabat|Pj.]])
|nama wakil gubernur = ''Lowonglowong''
|nama sekretaris daerah = SF[[S. F. Hariyanto]] Haryanto
|nama ketua DPRD = [[Yulisman]]
|luas = 89935,90
Baris 40:
|luasperairan = <!-- Tuliskan angka saja, tanpa satuan (km, dsb.) dan tanda titik sebagai pembatas ribuan. -->
|persenperairan = <!-- Tuliskan angka saja, tanpa satuan (%). -->
|penduduk = 67949446969031
|tahun populasi = 30 Juni [[20232024]]
|populasi ref = <ref name="DUKCAPIL"/><ref name="RIAU">{{cite web|url=https://riau.bps.go.id/publication/2022/02/25/85c4ce5fd9662f99e34a5071/provinsi-riau-dalam-angka-2022.html|title=Provinsi Riau Dalam Angka 2022|publisher=BPS Provinsi Riau|accessdate=26 Februari 2022|format=pdf|page=29, 30, 68, 236}}</ref>
|kepadatan = auto
Baris 47:
|87,04% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 10,8895% [[Kekristenan]]
** 9,8185% [[Protestan]]
** 1,0810% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|21,0196% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,03% [[Konghucu]] |0,01% [[Hindu]] |0,01% LainnyaKepercayaan<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[Bahasa Melayu Riau|Melayu Riau]] (dominan), [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Minangkabau|Minangkabau]], [[Rumpun bahasa Batak|Batak]], [[Bahasa Banjar|Banjar]], [[Bahasa Loncong|Loncong]], [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]], [[Bahasa Bugis|Bugis]], Lainnya
|IPM = {{increase}} 74,95 ([[2023]])<br>{{fontcolor|#00726a|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://riau.bps.go.id/indicator/26/415/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.bps.go.id|accessdate=8 Januari 2024}}</ref>
Baris 81:
}}
 
'''Riau''' ([[Jawi]]: رياو) adalah sebuah [[provinsi]] di [[Indonesia]] yang terletak di pantai timur pulau [[SumateraSumatra]] bagian tengah. Wilayah pesisirnya berbatasan dengan [[Selat Melaka|Selat Malaka]]. Hingga tahun 2004, provinsi ini juga meliputi [[Kepulauan Riau]], sekelompok besar pulau-pulau kecil (pulau-pulau utamanya antara lain [[Pulau Batam]] dan [[Pulau Bintan]]) yang terletak di sebelah Timur Sumatra dan sebelah Selatan [[Singapura]]. Kepulauan ini dimekarkan menjadi provinsi tersendiri pada Juli 2004.

[[Ibu kota]] dan [[kota]] terbesar di provinsi Riau adalah [[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]], dan kota besar lainnya setelah Pekanbaru adalah kota [[Kota Dumai|Dumai]]. Berdasarkan hasil [[Badan Pusat Statistik]] Riau tahun [[2022]], penduduk provinsi Riau berjumlah 6.493.603 jiwa, dengan kepadatan penduduk 75 jiwa/km², dan pada pertengahan [[2024]] berjumlah 6.969.031 jiwa peduduk.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=14 Oktober 2024|format=Visual}}</ref><ref name="RIAU"/>
 
Riau saat ini merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia, dan sumber dayanya didominasi oleh sumber alam, terutama [[minyak bumi]], [[gas alam]], [[karet]], [[kelapa sawit]] dan perkebunan serat. Tetapi, penebangan hutan yang merajalela telah mengurangi luas hutan secara signifikan, dari 78% pada 1982 menjadi hanya 33% pada 2005.<ref>{{Cite web |url=http://www.wwf.or.id/attachments/pdf/EleventhHourRiau'sForests.pdf |title=WWF: The Eleventh Hour for Riau's Forests |access-date=2013-10-17 |archive-date=2007-06-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070614232555/http://www.wwf.or.id/attachments/pdf/EleventhHourRiau%27sForests.pdf |dead-url=yes }}</ref> Rata-rata 160.000 hektare hutan habis ditebang setiap tahun, meninggalkan 22%, atau 2,45 juta hektare pada tahun 2009.<ref>Rizal Harahap (16 Mei 2009) [https://web.archive.org/web/20131019104527/http://www.thejakartapost.com/news/2009/05/16/logging-moratorium-a-must039-save-riau-forests.html "Logging moratorium `a must' to save Riau forests"]. ''[[The Jakarta Post]]'', diakses 17 Oktober 2013.</ref> [[Deforestasi]] dengan tujuan pembukaan kebun-kebun kelapa sawit dan produksi kertas telah menyebabkan [[kabut asap]] yang sangat mengganggu di provinsi ini selama bertahun-tahun, dan menjalar ke negara-negara tetangga seperti [[Malaysia]] dan [[Singapura]].
Baris 103 ⟶ 105:
Pada awal abad ke-16, [[Tome Pires]], seorang penjelajah [[Portugal]], mencatat dalam bukunya, [[Suma Oriental]] bahwa kota-kota di pesisir timur Sumatra antara suatu daerah yang disebutnya ''Arcat'' (sekitar [[Aru]] dan [[Rokan]]) hingga [[Jambi]] adalah pelabuhan dagang yang dikuasai oleh raja-raja dari [[Minangkabau]].<ref name=Andaya>{{Cite book|last=Andaya|first=Leonard Y.|title=Leaves of the Same Tree: Trade and Ethnicity in the Straits of Melaka|publisher=University of Hawaii press|URL=http://books.google.co.id/books/about/Leaves_of_the_Same_Tree.html?id=w7AqZR1ZUZgC&redir_esc=y|year=2008|location=New York|isbn=978-082-4-83189-9|page=200|access-date=2013-10-18|archive-date=2023-01-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20230124082753/https://books.google.co.id/books/about/Leaves_of_the_Same_Tree.html?id=w7AqZR1ZUZgC&redir_esc=y&hl=id|dead-url=no}}</ref> Di wilayah tersebut, para [[pedagang Minangkabau]] mendirikan kampung-kampung perdagangan di sepanjang [[Sungai Siak]], [[Sungai Kampar|Kampar]], [[Sungai Rokan|Rokan]], dan [[Sungai Indragiri|Indragiri]]. Satu dari sekian banyak kampung yang terkenal adalah [[Senapelan, Pekanbaru|Senapelan]] yang kemudian berkembang menjadi [[Pekanbaru]], yang kini menjadi ibu kota provinsi.
 
Sejarah Riau pada masa pra-kolonial didominasi beberapa kerajaan otonom yang menguasai berbagai wilayah di Riau. Kerajaan yang terawal, [[Kerajaan Keritang]], diduga telah muncul pada abad keenam, dengan wilayah kekuasaan diperkirakan terletak di [[Keritang, Indragiri Hilir]]. Kerajaan ini pernah menjadi wilayah taklukan [[Majapahit]], namun seiring masukkan ajaran Islam, kerajaan tersebut dikuasai pula oleh [[Kesultanan Melaka]]. Selain kerajaan ini, terdapat pula [[Kerajaan Kemuning]], [[Kerajaan Batin Enam Suku]], dan [[Kerajaan Indragiri]], semuanya diduga berpusat di [[Indragiri Hilir]].<ref name="PemkabInhil">[https://web.archive.org/web/20150924035140/http://www.inhilkab.go.id/index.php/Profil/sejarah-singkat-indragiri-hilir.html "Sejarah Singkat Indragiri Hilir"]. Situs resmi pemerintah [[kabupaten Indragiri Hilir]], diakses 17 Oktober 2013.</ref> hingga kedatangan kolonial, terdapat beberapa kerajaan dan kesultanan di Riau. Kerajaan [[Kerajaan Tambusai|Tambusai]], Rambah, Kepenuhan, [[Kerajaan Rokan IV Koto|Rokan IV Koto]] dan Kunto Darussalam menguasai kawasan hulu sungai [[Sungai Rokan|Rokan]] dan anak sungainya yang sekarang menjadi kabupaten [[Kabupaten Rokan Hulu|Rokan Hulu]].
 
Kerajaan [[Kerajaan Kampar Kiri|Kampar Kiri]] dan Singingi menguasai kawasan sehilir sungai [[Sungai Kampar Kiri|Kampar Kiri]] dan Singingi yang sekarang menjadi sebagian wilayah kabupaten [[Kabupaten Kampar|Kampar]] dan sebagian wilayah kabupaten [[Kabupaten Kuantan Singingi|Kuantan Singingi]]. Kerajaan [[Kerajaan Kuantan|Kuantan]] menguasai kawasan sehilir sungai [[Batang Kuantan|Kuantan]] yang sekarang menjadi sebagian wilayah kabupaten [[Kabupaten Kuantan Singingi|Kuantan Singingi]]. Kesultanan [[Kesultanan Siak Sri Inderapura|Siak Sri Inderapura]] menguasai kawasan yang sekarang menjadi kabupaten [[Kabupaten Rokan Hilir|Rokan Hilir]], [[Kabupaten Bengkalis|Bengkalis]], kota [[Kota Dumai|Dumai]], [[Kabupaten Siak|Siak]], [[Kabupaten Kepulauan Meranti|Kepulauan Meranti]], sebagian kota [[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]], kawasan sehilir sungai Tapung Kiri dan kanan serta [[Siak Hulu, Kampar|Taratak Buluh]] dan sekitarnya yang sekarang masuk kabupaten [[Kabupaten Kampar|Kampar]].
 
Kesultanan [[Kesultanan Pelalawan|Pelalawan]] menguasai kawasan yang sekarang menjadi kabupaten [[Kabupaten Pelalawan|Pelalawan]]. Dan kesultanan [[Kerajaan Indragiri|Indragiri]] menguasai kawasan yang sekarang menjadi kabupaten [[Kabupaten Indragiri Hulu|Indragiri Hulu]] dan [[Kabupaten Indragiri Hilir|Indragiri Hilir]], sedangkan sebagian kawasan pesisir Indragiri dulunya menjadi wilayah kesultanan [[Kesultanan Lingga|Lingga–Riau]] yang berpusat di [[Daik, Lingga, Lingga|Daik Lingga]]. Kawasan sehilir sungai [[Sungai Kampar Kanan|Kampar Kanan]] dipimpin oleh Datuk-datuk adat mereka sendiri.
Baris 173 ⟶ 175:
Sejak berdirinya Provinsi Riau pada tahun 1958, provinsi ini telah dipimpin oleh tiga belas orang gubernur dan tujuh orang pejabat atau pelaksana tugas gubernur. Gubernur Riau petahana adalah [[Syamsuar]], yang dilantik pada 20 Februari 2019 oleh Presiden [[Joko Widodo]] setelah memenangkan [[pemilihan umum Gubernur Riau 2018|pemilihan gubernur tahun 2018]].<ref name="Lantik-Syamsuar">{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/1177597/jokowi-lantik-gubernur-riau-syamsuar-dan-wakilnya-edy-nasution|title=Jokowi Lantik Gubernur Riau Syamsuar dan wakilnya, Edy Nasution|last=Sani|first=Ahmad Faiz Ibnu|date=20 Februari 2019|work=[[Tempo.co]]|access-date=5 Juli 2020|editor-last=Widiastuti|editor-first=Rina|language=id|archive-date=2020-07-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20200706165400/https://nasional.tempo.co/read/1177597/jokowi-lantik-gubernur-riau-syamsuar-dan-wakilnya-edy-nasution|dead-url=no}}</ref>
 
Dalam menjalankan tugasnya, Gubernur Riau dibantu oleh seorang Wakil Gubernur. Wakil Gubernur petahana adalah [[Edy Nasution]], yang dilantik pada 20 Februari 2019 bersama Gubernur Syamsuar.<ref name="Lantik-Syamsuar" /> Kemudian, pada 27 November 2023, presiden [[Joko Widodo]] melantik [[Edy Nasution]] sebagai gubernur Riau, karena Syamsuar selaku gubernur Riau mengundurkan diri, ia mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif dalam pemilu 2024.<ref name="GUB">{{cite web|url=https://setkab.go.id/presiden-jokowi-lantik-edy-natar-nasution-sebagai-gubernur-riau/|title=Presiden Jokowi Lantik Edy Natar Nasution Sebagai Gubernur Riau|website=setkab.go.id|accessdate=3 April 2024}}</ref> Selanjutnya, [[S. F. Hariyanto]] dilantik menjadi penjabat gubernur Riau pada 29 Februari 2024. Pada tanggal 15 Agustus 2024, Menteri Dalam Negeri [[Tito Karnavian]] resmi melantik Sekretaris Jenderal DPD RI [[Rahman Hadi]] sebagai Pj Gubernur Riau menggantikan [[S. F. Hariyanto]] yang akan maju sebagai kandidat calon kepala daerah tahun 2024.
 
{| class="wikitable" style="background:#ffffef; float:center; text-align:center"
!{{Abbr|No.|Number}}
Baris 184 ⟶ 187:
|-
!13
!
! [[Berkas:Pakgub.jpg|123x123px]]
![[EdyRahman NasutionHadi]]
!15 Agustus 2024
!27 November 2023
!''Petahana''
!''Lowong''
!<ref name="GUB"/>
!<ref>{{Cite web |url=https://nasional.tempo.co/read/1177597/jokowi-lantik-gubernur-riau-syamsuar-dan-wakilnya-edy-nasution |title=Salinan arsip |access-date=2020-07-05 |archive-date=2020-07-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200706165400/https://nasional.tempo.co/read/1177597/jokowi-lantik-gubernur-riau-syamsuar-dan-wakilnya-edy-nasution |dead-url=no }}</ref>
|}
 
Baris 317 ⟶ 320:
[[Berkas:Bakar tongkang prosesi.jpg|jmpl|ka|250px|[[Ritual Bakar Tongkang]] di [[Bagansiapiapi (kota)|Bagansiapiapi]].]]
 
Dilihat dari komposisi, penduduk, provinsi Riau yang penuh kemajemukan denganmeiliki latar belakang sosial budaya, bahasa, dan agama yang berbeda, pada dasarnya merupakan aset bagi daerah Riau sendiri. Agama-agama yang dianut penduduk provinsi ini sangat beragam, di antaranya [[Islam]], [[Protestanisme|Kristen Protestan]], [[Agama Buddha|Buddha]], [[Gereja Katolik Roma|Kristen Katolik]], [[Konfusianisme|Konghucu]], dan [[Agama Hindu|Hindu]].<ref name="AGAMA2018">{{cite web|url=https://www.riau.go.id/home/content/67/sosial-budaya|title=Sosial Budaya, Demografi, Provinsi Riau 2018|website=www.riau.go.id|accessdate=5 Februari 2020|archive-date=2019-12-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20191203083102/https://www.riau.go.id/home/content/67/sosial-budaya|dead-url=no}}</ref>
 
Berdasarkan data [[Kementerian Dalam Negeri]] pertengahan tahun [[20232024]], mayoritas warga Riau menganut agama [[Islam]]. Penganut agama [[Islam|Islam Sunni]] sebanyak 87,04% yang umumnya dianut orang [[Suku Melayu-Indonesia|Melayu]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Banjar|Banjar]], [[Suku Bugis|Bugis]], [[Suku Sunda|Sunda]], dan sebagian Batak, umumnya [[Suku Mandailing|Mandailing]] &dan sebagian [[Suku Batak Angkola|Angkola]]. Kemudian, [[Kekristenan]] dianut oleh 10,8895% dengan rincian [[Protestanisme]] sebanyak 9,8185% dan [[Gereja Katolik Roma|Katolik Roma]] sebanyak 1,0810% yang kebanyakan berasal dari etnis Batak (Khususnya [[Suku Batak Toba|Toba]], [[Suku Simalungun|Simalungun]], serta [[Suku Pakpak|Pakpak]]), [[Suku Nias|Nias]], [[Suku Karo|Karo]], dan sebagian dianut etnis Jawa, Tionghoa, serta penduduk dari Indonesia Timur (suku asal NTT, Minahasa, dan Ambon). Penganut [[Agama Buddha|Buddhisme]] sebanyak 21,0196% dan [[Konfusianisme|Konfusianisme/Konghucu]] sebanyak 0,03% yang berasal dari etnis Tionghoa serta sebagian Jawa dan suku lainnya juga menganut Buddha. Sekitar 0,01% menganut [[Agama Hindu|Hindu]] yang dianut oleh masyarakat suku Bali serta sebagian masyarakat keturunan [[Orang India Indonesia|India-Indonesia]] (Hindi & Tamil), dan agama tradisional sebanyak 0,01% yang umumnya dianut oleh beberapa masyarakat terasing di Riau, sisanya sebagian besar sudah menganut agama Islam tetapi ada pula yang menganut agama Buddha hingga Kristen.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=22 Agustus 2023|format=Visual|archive-date=2021-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20210805043517/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref>
 
Berbagai sarana dan prasarana peribadatan bagi masyarakat Riau sudah terdapat di provinsi ini, seperti masjid & musala (Islam), gereja Protestan dan gereja Katolik (Kristen), vihara/wihara Buddha, serta kuil atau pura Hindu. Jumlah rumah ibadah ibadah di Riau hingga tahun [[2021]], yakni masjid sebanyak 6.318 bangunan, kemudian musala sebanyak 6.544 bangunan, gereja Protestan sebanyak 1.895 bangunan, gereja Katolik sebanyak 244 bangunan, vihara/wihara sebanyak 94 bangunan, beberapa kelenteng, dan pura atau kuil sebanyak 8 bangunan.<ref name="RIAU"/>
Baris 507 ⟶ 510:
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
 
{{Sister project links|Riau}}
{{Wikiportal|Indonesia}}
* {{id}} [http://www.riau.go.id Situs resmi provinsi Riau]
* {{id}} [http://indonesia.travel/id/discover-indonesia/region-detail/21/riau Situs Resmi Kementrian Pariwisata]
 
* {{id}} [http://www.riaucitizen.com/ Portal Berita Riau]
* {{id}} [https://buliran.com/9777/profil-provinsi-riau.html Situs Berita Nasional]
* {{id}} [https://riautalk.com/ Situs Berita Riau]
{{BI}}
{{Riau}}