Aliyah Rasyid: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
→Kehidupan awal dan pendidikan: Update link PDDIKTI Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(14 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 7:
|birth_name = Aliyah Alganis
|birth_date = {{birth date and age|1940|3|20|df=y}}
|birth_place =
|death_date =
|death_place =
|nationality =
|party =
|relations = [[Abdurrahman Baswedan]] (
|spouses = {{menikah|Rasyid Baswedan|1968|2013|end=d.}}
|children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->4, termasuk [[Anies Baswedan]]
|alma_mater = {{ubl|[[Universitas Pendidikan Indonesia]]
|occupation = Akademikus
|profession =
|known_for =
|religion =
}}
[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Hajjah|Hj.]] '''Aliyah Rasyid Baswedan''', [[Magister Pendidikan|M.Pd.]] ({{nee}}: '''Alganis''', {{lahirmati|[[Kabupaten Kuningan]], [[Jawa Barat]]|20|3|1940}}) adalah pakar manajemen pendidikan Indonesia, dosen, akademisi, dan Guru Besar Emeritus [[Universitas Negeri Yogyakarta]] (UNY) dengan pengalaman mengajar di kampus lebih dari 58 tahun. Memulai karier sebagai dosen di IKIP Bandung pada 1965, ia berhasil meraih jabatan guru besar/profesor di IKIP Yogyakarta pada 1997, profesor emeritus UNY sejak 2010 hingga 2015, dan sejak 2011 diminta mengajar sebagai dosen di [[Universitas Ahmad Dahlan]] hingga saat ini.
Aliyah aktif di berbagai kegiatan sosial, agama dan kemasyarakatan di [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] (DIY). Ketua Majelis Hikmah Pimpinan Pusat Wanita Islam periode 2021–2026<ref>{{Cite web|url=https://wanitaislam.or.id/struktur/|title=STRUKTUR KEPENGURUSAN PIMPINAN PUSAT WANITA ISLAM (2021-2026)|accessdate=21 Agu 2024}}</ref> dan mantan Ketua Umum DPW Wanita Islam DIY
== Kehidupan awal dan pendidikan ==
Aliyah Alganis dilahirkan di [[Cipicung, Cipicung, Kuningan|Desa Cipicung]],<ref>https://kbanews.com/senggang/kala-anies-bersua-dengan-teman-ibunya-di-desa-cipicung-kuningan/</ref> [[Cipicung, Kuningan|Kecamatan Cipicung]], [[Kabupaten Kuningan]], [[Jawa Barat]] pada 20 Maret 1940.<ref name=ibuanies>{{Cite web|url=https://aniesbaswedan.com/keluarga/ibu-anies/|title=Ibu Anies Baswedan|website=Kenali Anies Baswedan Presiden Indonesia 2024 | Situs Resmi|accessdate=21 Agu 2024}}</ref><ref name=aniesfb>{{Cite web|url=https://www.facebook.com/182838371753157/posts/2741383352565300/?app=fbl|title=Facebook|website=www.facebook.com|accessdate=21 Agu 2024}}</ref> Aliyah merupakan putri kandung (''binti'') dari Abdullah Al Ganis<ref name=kbaswedan>{{Cite web|url=https://www.scribd.com/doc/104315931/Daftar-Nama-Keluarga-Besar-Baswedan|title=Daftar Nama Keluarga Besar Baswedan | PDF|website=Scribd|accessdate=21 Agu 2024}}</ref> (lahir 1870-an)<ref>{{cite book|url= https://books.google.co.id/books?id=vwLjAwAAQBAJ&pg=PA48|title=Melampaui mimpi Anies Baswedan @twitterland|first=Syafiq|last=Basri|year=2014|publisher=Penerbit Mizan|place=Bandung|page=48}}</ref> dan Zaenab. Abdullah merupakan seorang pengusaha tenun yang maju di desanya dan dianggap berpikiran maju pada zamannya
Aliyah langsung memulai pendidikan di kelas 2 dan hanya menempuh pendidikan sekolah dasar selama 4 tahun karena kecerdasannya berhasil meraih nilai yang memuaskan.<ref name=bio17/> Ia mengenyam pendidikan di SD Negeri 1 Cipicung, Kuningan (1946–1952), [[SMP Negeri 1 Kuningan]] (1952–1955), dan [[SMA Negeri 1 Cirebon]] (1955–1958).{{cn}} Karena SMA tidak ada di kampungnya, Aliyah tinggal bersama keluarga pamannya di [[Kota Cirebon]] untuk melanjutkan pendidikan, walaupun itu hal yang tabu bagi gadis di masa itu.<ref name=ibuanies/><ref name=bio17/>
Setamat SMA, Aliyah melanjutkan pendidikan ke FKIP Universitas Padjadjaran Bandung yang kemudian berubah menjadi IKIP Bandung dan kini bernama [[Universitas Pendidikan Indonesia]]. Di Bandung ia tinggal bersama kakak dan adiknya yang berkuliah di [[Institut Teknologi Bandung]].<ref name=bio17/> Aliyah meraih gelar S1 [[Sarjana Pendidikan]] ([[Doktoranda|Dra.]]) dari IKIP Bandung pada 1965.<ref name=pddikti>{{Cite web|url=https://pddikti.kemdikbud.go.id/
Kemudian setelah bekerja menjadi dosen, Aliyah meraih gelar S2 Magister Pendidikan dari IKIP Jakarta pada 1984 atau kini bernama [[Universitas Negeri Jakarta]], serta S3 Doktor Ilmu Pendidikan di kampus yang sama pada 1990.<ref name=pddikti/> Disertasinya berjudul ''Faktor-Faktor Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kepuasan Kerja Guru-Guru SMA DIY''.{{cn}}
== Karier ==
Pada 1965, Aliyah memulai karier sebagai dosen di IKIP Bandung.<ref name=bio17/> Setelah menikah dengan Rasyid Baswedan pada 1968, ia tetap mengajar di sana. Barulah pada 1970, ia dimutasi menjadi dosen di IKIP Yogyakarta atau kini bernama [[Universitas Negeri Yogyakarta]] (UNY). Pada 22 Maret 1997, ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Madya dalam Pendidikan Manajemen pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IKIP Yogyakarta.<ref name=
Biodata singkat Aliyah Alganis tercatat dalam buku ''Directory of Selected Scholars and Researchers in Southeast Asia'' yang ditulis Amnuay Tapingkae pada 1974.<ref>{{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=mB4gAQAAMAAJ&q=aliyah+alganis+1940&dq=aliyah+alganis+1940&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwiQq5iy6deDAxWb4zgGHX1eDeUQ6AF6BAgFEAM#aliyah%20alganis%201940|title=Directory of Selected Scholars and Researchers in Southeast Asia|first=Amnuay|last=Tapingkae|year=1974|publisher=Regional Institute of Higher Education and Development}}</ref>
Pada 1997 hingga 1999, Aliyah tercatat sebagai Kepala Wahana Studi Pengembangan Kreativitas IKIP Yogyakarta.<ref>https://hukum.uny.ac.id/page/getcontent/q/nama%2520kepala%2520dan%2520sekretaris%2520pusat%2520studi%2520pusat%2520penelitian%2520wahana.pdf</ref> Pada 2011, ia menjabat sebagai Ketua Entrepreneurship Education Center Universitas Negeri Yogyakarta (EEC UNY).<ref>https://feb.uny.ac.id/id/content/fe-uny-akan-jalin-kerjasama-dengan-bank-btn</ref>
== Kehidupan pribadi ==
Aliyah menikah dengan [[Rasyid Baswedan]] (1934–2013) di Kuningan pada 24 Maret 1968.<ref name=kbaswedan/> Rasyid merupakan putra dari pahlawan nasional Indonesia [[Abdurrahman Baswedan]], dan juga bekerja sebagai akademisi di Fakultas Ekonomi [[Universitas Islam Indonesia]]. Dari pernikahan itu, pasangan Rasyid–Aliyah memiliki empat orang anak bernama [[Anies Baswedan|Anies]], Haifa, Ridwan, dan Abdillah.<ref>{{Cite web|url=https://aniesbaswedan.com/keluarga/ayah-anies/|title=Ayah Anies Baswedan|website=Kenali Anies Baswedan Presiden Indonesia 2024 | Situs Resmi|accessdate=21 Agu 2024}}</ref> Anies (lahir 1969) merupakan akademisi [[Universitas Paramadina]] yang pernah menjabat [[Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia]] 2014–2016 dan [[Gubernur DKI Jakarta]] 2017–2022. Haifa meninggal dunia pada 29 Desember 1978 di [[Bandar Udara Halim Perdanakusuma]] saat Anies duduk di kelas 3 SD dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Kayu Putih Jatinegara, Jakarta, tetapi tidak diketahui sekarang keberadaan makamnya.<ref name=bio17/><ref>{{Cite web|url=https://nasional.kompas.com/read/2023/07/30/05500041/ketika-anies-cerita-bangkit-dari-trauma-kehilangan-adik-kandungnya-saat|title=Ketika Anies Cerita Bangkit dari Trauma Kehilangan Adik Kandungnya Saat Kecil|accessdate=21 Agu 2024}}</ref> Ridwan (lahir 1973) merupakan direktur perusahaan teknologi dan meninggal dunia pada 27 Mei 2017 di [[Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo]], Jakarta.<ref>{{Cite web|url=https://www.facebook.com/182838371753157/posts/1311712515532398/?app=fbl|title=Facebook|website=www.facebook.com|accessdate=21 Agu 2024}}</ref> Abdillah (lahir 1980) merupakan seorang pebisnis yang pernah menjabat sebagai ''Chief Finance Officer'' di Quvat Management, Pte. Ltd., perusahaan investasi yang berbasis di [[Singapura]].<ref>{{Cite web|url=https://www.bloomberg.com/profile/person/19520368|title=Abdillah Baswedan, Quvat Management Pte Ltd: Profile and Biography|website=Bloomberg.com|accessdate=21 Agu 2024}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.linkedin.com/in/abdillah-baswedan-764b4150?utm_source=share&utm_campaign=share_via&utm_content=profile&utm_medium=android_app|title=Abdillah Baswedan - Quvat Management Pte Ltd | LinkedIn|accessdate=21 Agu 2024}}</ref>
Hingga kini Aliyah masih terus aktif dalam berbagai kegiatan walaupun harus menggunakan kursi roda. Aliyah mengalami pengapuran pada lutut, hingga pada awal tahun 2015 mengharuskan dioperasi hingga tulang di kedua kakinya harus diganti titanium. Sejak itu ia tidak bisa menaiki tangga atau berjalan jauh dan harus menggunakan kursi roda. Ia hingga kini tetap mengajar dan membimbing disertasi.<ref name=ibuanies/>
Baris 52 ⟶ 55:
{{Anies Baswedan}}
[[Kategori:Tokoh dari Kuningan]]▼
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh Sunda]]▼
[[Kategori:Alumni IKIP Bandung]]
[[Kategori:Alumni Universitas Negeri Jakarta]]
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh Yogyakarta]]
▲[[Kategori:Tokoh dari Kuningan]]
|