Yesuit: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k →Yesuit di Indonesia: Penambahan pranala Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source |
||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 23:
Sesuai dengan tradisi Katolik Roma, mereka mengajarkan penggunaan upacara dan dekorasi di dalam ritual dan [[Devosi Katolik]].<ref name="Boehlke"/> Karena itu, banyak Yesuit perdana yang menonjol dalam seni visual dan pertunjukan maupun dalam [[musik]].<ref name="Boehlke"/>
Kaum Yesuit berhasil mendapatkan pengaruh yang menonjol pada [[Periode Modern Awal]] karena para imam Yesuit sering bertindak sebagai "[[konfesor]]" raja-raja pada masa itu.<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/>
== Pengembangan ==
Baris 54:
== Yesuit di Indonesia ==
Karya Yesuit di [[Indonesia]] diawali dengan karya [[Santo]] [[Fransiskus Xaverius]] dan beberapa imam lainnya di [[Maluku]] sejak pertengahan [[abad ke-16]].<ref name="Budi"/> Tetapi karena perseteruan [[Portugal]] dan [[Spanyol]], karya Yesuit ditarik pada pertengahan [[abad ke-17]].<ref name="Budi"/>
Pada [[1859]] van den Elzen, SJ dan J.B. Palinckx, SJ tiba di Indonesia, dan memulai kembali karya Yesuit di Indonesia.<ref name="Budi"/> Pada [[1893]] W.J. Staal, SJ ditugaskan sebagai [[Vikaris Apostolik]] yang berkedudukan di Batavia.<ref name="Budi"/>
Baris 63:
* [[Keuskupan Agung Jakarta]]
* [[Keuskupan Agung Semarang]]
* [[Keuskupan Agung Medan]]
* [[Keuskupan Bogor]]
Baris 88 ⟶ 87:
* [[Petrus Willekens]], Vikaris Apostolik Indonesia pertama
* [[Albertus Soegijapranata]], Uskup pribumi Indonesia pertama dan [[pahlawan nasional Indonesia]]
* [[Julius Darmaatmadja]], [[kardinal]] [[Indonesia]], Uskup Agung (Emeritus) Jakarta
* [[Nicolaus Driyarkara]], tokoh pendidikan Indonesia dan guru besar [[filsafat]]
* [[Josephus Ignatius Gerardus Maria Drost]], tokoh pendidikan Indonesia
|