Kesultanan Peureulak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Perkembangan dan pergolakan: #1Lib1Ref #1Lib1RefID |
→Daftar Sultan Perlak: silsilah Kerajaan Lamuri, bukan Perlak. Permintaan Ketua Mapesa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(13 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 45:
== Hikayat Aceh ==
Naskah Hikayat Aceh mengungkapkan bahwa penyebaran Islam di bagian utara Sumatra dilakukan oleh seorang ulama Arab yang bernama [[
Buku ''[[Zhu Fan Zhi|Zhufan Zhi]]'' (諸蕃志), yang ditulis [[Zhao Rugua]] tahun 1225, mengutip catatan seorang ahli geografi, Chou Ku-fei, tahun 1178 bahwa ada negeri orang Islam yang jaraknya hanya lima hari pelayaran dari Jawa.<ref>F. Hirth dan W. W. Rockhill, h. 76.</ref> Mungkin negeri yang dimaksudkan adalah Peureulak, sebab Zhufan Zhi menyatakan pelayaran dari Jawa ke Brunei memakan waktu 15 hari. Eksistensi negeri Peureulak ini diperkuat oleh musafir Venesia yang termasyhur, Marco Polo, satu abad kemudian. Ketika Marco Polo pulang dari Tiongkok melalui laut pada tahun 1291, dia singgah di negeri Ferlec yang sudah memeluk agama Islam.<ref>Sir Henry Yule, The Book of Marco Polo, II, London, 1903, h. 284.</ref>
== Perkembangan dan pergolakan ==
[[Sultan]] pertama Perlak adalah Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah bin Ali Al-Muktabar bin Muhammad
Pada masa pemerintahan sultan ketiga, Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Shah, islam mulai luas dikenal ke Perlak. Setelah wafatnya sultan pada tahun 363 H ([[913]] M), terjadi [[perang saudara]] antara kaum muslimin korban adu domba sehingga selama dua tahun berikutnya tak ada sultan.
Baris 73:
== Penyatuan dengan Samudera Pasai ==
Pada tahun 1225 M, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah II Johan Berdaulat selaku Sultan ke-17 Perlak mulai memerintah hingga tahun 1263 M.<ref>{{Cite book|last=Adan|first=Hasanuddin Yusuf|date=2013|url=https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/28825/1/Buku%20Islam%20dan%20Sistem%20pemerintahan.pdf|title=Islam dan Sistem Pemerintahan di Aceh Masa Kerajaan Aceh Darussalam|location=Banda Aceh|publisher=Lembaga Naskah Aceh dan Arraniry Press|isbn=978-602-7837-64-5|pages=124|url-status=live}}</ref> Selama masa kekuasaannya, ia menjalankan [[politik]] persahabatan dengan menikahkan dua orang putrinya dengan penguasa negeri tetangga Peureulak:
Baris 79 ⟶ 78:
* Putri Ganggang, dikawinkan dengan Raja [[Kerajaan Samudera Pasai]], Al Malik Al-Saleh.
Sultan terakhir Perlak adalah sultan ke-18, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat (memerintah [[1267]] – [[1292]]).{{Cn}} Setelah ia meninggal, terjadi penyatuan Kesultanan Perlak
== Daftar Sultan Perlak ==
Baris 85 ⟶ 84:
Sultan-sultan Perlak dapat dikelompokkan menjadi dua [[dinasti]]: dinasti Syed Maulana Abdul Azis Shah dan dinasti Johan Berdaulat. Berikut daftar sultan yang pernah memerintah Perlak.<ref>{{Cite web|url=https://wawasansejarah.com/kesultanan-perlak-840-1292-m/|title=Kesultanan Perlak (840-1292 M)|last=Fathoni|first=Rifai Shodiq|date=2016-12-28|website=Wawasan Sejarah|language=en-GB|access-date=2020-06-12}}</ref>
# Sultan Marhum ‘Alauudin Sayyid Maulana ‘Abdul ‘Aziz Syah Zhillullah fil ‘Alam pada tahun
# Sultan ‘Alauddin Sayyid Maulana ‘Abdurrahim Syah Zhillullah fil ‘Alam
# Sultan Marhum ‘Alauddin Sayyid Maulana ‘Abbas Syah Zhillullah fil
# Sultan Marhum ‘Alauddin Sayyid ‘Ali Mughayat Syah Zhillullah fil
# Sultan Marhum ‘Alauddin ‘Abdul Qadir Syah Johan Berdaulat Zhillullah fil ‘Alam
# Sultan Marhum ‘Alauddin Muhammad Amin Syah Zhillullah fil ‘Alam
# Marhum ‘Alauddin ‘Abdul Malik Syah Zhillullah fil ‘Alam
# Sultan Marhum ‘Alauddin Sayyid Mahmud Syah Zhilullah fil ‘Alam
== Referensi ==
|