Radio Republik Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lintastimur24 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(88 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
|name = Lembaga Penyiaran Publik<br>Radio Republik Indonesia
|logo = [[Berkas:RRI Logo 2023.svg|200px]]
|logo_size = 150px200px
|logo_caption =
| trading_name =
Baris 47:
 
== Sejarah ==
=== Radio era Hindia Belanda dan pendudukan Jepang ===
{{utama|Sejarah Radio Republik Indonesia}}
Radio Republik Indonesia sebenarnya bukanlah stasiun radio pertama di Indonesia. Adapun stasiun radio terawal yang mulai bersiaran di daerah yang saat itu dikenal sebagai [[Hindia Belanda]] adalah ''Bataviase Radio Vereniging'' (BRV), yaitu pada tanggal 16 Juni 1925.<ref name=demo>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=vnJrEAAAQBAJ&pg=PA67&dq=Hoso+Kanri+Kyoku&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjPquan2u6HAxVHRmwGHSkYPAAQ6AF6BAgHEAI#v=onepage&q=Hoso%20Kanri%20Kyoku&f=false |title=MENUJU SISTEM PENYIARAN YANG DEMOKRATIS |access-date=2024-08-12 |archive-date=2024-08-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240812054509/https://books.google.co.id/books?id=vnJrEAAAQBAJ&pg=PA67&dq=Hoso%20Kanri%20Kyoku&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjPquan2u6HAxVHRmwGHSkYPAAQ6AF6BAgHEAI#v=onepage&q=Hoso%20Kanri%20Kyoku&f=false |dead-url=no }}</ref> Saat itu BRV memiliki dua kanal yaitu ''Stadzender'' (Programa Lokal) dan ''Archipelzender'' (Programa Nasional). BRV bersiaran dari daerah Harmoni Jakarta (Batavia) dan menggunakan [[Bahasa Belanda]] dalam mata acaranya.
Radio Republik Indonesia secara resmi didirikan pada tanggal 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio [[Jepang]] di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah [[Adang Kadarusman]], Jalan Menteng Dalam Jakarta, menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih Dokter [[Abdulrahman Saleh (pahlawan)|Abdulrahman Saleh]] sebagai pemimpin umum RRI yang pertama. Rapat tersebut juga menghasilkan suatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan ''Piagam 11 September 1945'', yang berisi 3 butir komitmen tugas dan fungsi RRI yang kemudian dikenal dengan Tri Prasetya RRI.
 
Kelahiran BRV disusul sejumlah stasiun radio lainnya di sejumlah wilayah, seperti ''[[Nederlandsch-Indische Radio Omroep Maatschappij|Nederlandsch-Indische Radio Omroep Maatschappij]]'' (NIROM, [[Jakarta]]); ''Solosche Radio Vereniging'' (SRV, [[Surakarta]]); ''Vereniging Oosterse Radio Luisteraars'' (VORO, [[Bandung]]); ''Eerste Madioense Radio Omroep'' (ERVO, [[Madiun]]); dan ''Meyers Omroep voor Allen'' (MOVA, [[Medan]]). Hampir keseluruhannya saat itu dimiliki pihak swasta, terkecuali NIROM. NIROM kemudian berkembang menjadi stasiun radio terbesar, dengan membangun jalur komunikasi lewat [[telepon]] dengan sejumlah kota, memiliki siaran sentral yang dipancarkan dari kota-kota lain seperti Semarang, Bandung, Surabaya, Surakarta dan Yogyakarta, plus memiliki mata acara yang ditujukan bagi masyarakat lokal. NIROM lahir sebagai akibat dikeluarkannya ''Radiowet'' oleh pemerintah kolonial di tahun 1934 dan mendapat pendanaan dari skema [[iuran televisi|pajak radio]] (''luisterbijdrage'').<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=BRm6EAAAQBAJ&pg=PA239&dq=Hoso+Kanri+Kyoku&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjPquan2u6HAxVHRmwGHSkYPAAQ6AF6BAgLEAI#v=onepage&q=Hoso%20Kanri%20Kyoku&f=false |title=Dasar-dasar penyiaran: sejarah Organisasi, Operasional, dan Regulasi |access-date=2024-08-12 |archive-date=2024-08-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240812054509/https://books.google.co.id/books?id=BRm6EAAAQBAJ&pg=PA239&dq=Hoso+Kanri+Kyoku&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjPquan2u6HAxVHRmwGHSkYPAAQ6AF6BAgLEAI#v=onepage&q=Hoso%20Kanri%20Kyoku&f=false |dead-url=no }}</ref>
Pada Februari 1946, RRI diposisikan berada di bawah [[Departemen Penerangan]], dan dengan segera menjadi sarana bagi pemerintah yang baru berdiri pada saat [[Revolusi Nasional Indonesia]].<ref>{{cite book |last1=Armando |first1=Ade |title=Televisi Jakarta di Atas Indonesia: Kisah Kegagalan Sistem Televisi Berjaringan di Indonesia |date=2011 |publisher=Bentang |location=Yogyakarta |page=64}}</ref>
 
Stasiun radio lain yang patut disebutkan adalah SRV, yang mulai beroperasi sejak 1 April 1933 dan merupakan siaran radio pertama milik masyarakat pribumi Hindia-Belanda. SRV lahir sebagai kerjasama bangsawan Surakarta, [[Mangkunegara VII]] dan Sarsito Mangunkusumo. Setelah SRV muncul kemudian siaran radio lain milik masyarakat pribumi seperti MARVO, VORL, CIRVO, EMRO dan Radio Semarang. Mulanya antara NIROM dan stasiun radio tersebut terjadi [[simbiosis mutualisme]], namun kemudian NIROM menjadi khawatir dengan ancaman lewat siaran radio-radio nasional. Akibat upaya NIROM memutuskan kerjasama tersebut, anggota [[Volksraad]] [[Sutardjo Kartohadikusumo]] dan Sarsito Mangunkusumo (perintis SRV) kemudian mengumpulkan pengurus stasiun radio milik pribumi pada 29 Maret 1937 di Bandung. Pertemuan ini menyepakati terbentuknya forum bernama Perikatan Perkumpulan Radio Ketimuran (PPPK) sebagai wadah kerjasama mereka. Meskipun kemudian antara PPPK dan NIROM disepakati kerjasama dimana radio-radio di bawah PPPK akan menyediakan mata acara sedangkan NIROM akan memberi bantuan teknis, upaya terus dilakukan agar anggota PPPK dapat melangsungkan siarannya secara mandiri. Program PPPK pertama yang dipancarkan lewat siaran NIROM disiarkan pada 1 November 1940.<ref name=demo/>
 
Dengan jatuhnya Hindia Belanda ke tangan [[Kekaisaran Jepang]] pada Maret 1942, Jepang membubarkan radio-radio swasta dan menerapkan siaran secara terpusat lewat pendirian {{Nihongo|Pusat Jawatan Radio|放送管理局|Hoso Kanri Kyoku}}. Cabangnya masing-masing meliputi {{Nihongo|Jawatan Radio|放送局|Hoso Kyoku}}, yang mencakup 8 kota dan ''Shodanso'' yang bertugas mengawasi penggunaan radio agar masyarakat tidak mendengarkan siaran radio luar negeri. Jepang jelas melihat pentingnya radio sebagai alat [[propaganda]], berdasar pengalaman lewat siaran Radio Tokyo (kini [[NHK]]) yang pada sekitar jam 22.00 begitu diterima oleh masyarakat Indonesia. Radio pun benar-benar dijadikan alat propaganda dengan berisi berita-berita perang maupun larangan memperdengarkan bahasa maupun lagu berbahasa asing.<ref name=demo/>
 
=== Lahirnya RRI ===
Seperti ketika Belanda menyerah di tahun 1942, radio kembali memainkan peran penting di tengah prosesi proklamasi kemerdekaan di tahun 1945. Misalnya, berita kekalahan Jepang berhasil didapat dari radio [[BBC]] pada 14 Agustus 1945 secara sembunyi-sembunyi oleh para pemuda. Proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 membuat para pemuda berkeinginan merebut sarana komunikasi yang penting ini, dengan tujuan memperluas berita proklamasi. Di Bandung, cabang Hoso Kyoku di sana direbut meskipun dengan pertumpahan darah, dengan radio penggantinya bernama Siaran Radio Republik Indonesia Bandung digunakan untuk membacakan berita proklamasi oleh tiga pemuda bernama Sakti Alamsyah, Odas Sumadilaga dan R.A. Darya. Di Surabaya, untuk mengelabui pemerintah pendudukan, siaran proklamasi dibacakan dalam [[Bahasa Madura]], sedangkan di Jakarta, [[Jusuf Ronodipuro]] muncul sebagai pahlawan dengan upayanya membacakan siaran tersebut pukul 19.00 meskipun harus disiksa tentara Jepang. Mengetahui hal tersebut, pemerintah pendudukan lalu menyegel siaran-siaran radio yang ada sejak 19 Agustus 1945. Siasat pun dilakukan tokoh-tokoh kemerdekaan untuk tetap menyiarkan berita penting ini, seperti lewat adanya siaran gelap yang berhasil digunakan Presiden [[Soekarno]] untuk berpidato pada 25 Agustus 1945.<ref name=demo/>
 
Para pejuang radio menyadari betapa pentingnya sarana radio tersebut dalam mengantisipasi kemungkinan terburuk, yaitu datangnya tentara Inggris dan Belanda kembali ke Indonesia. Seiring waktu, pemerintah pendudukan Jepang dan tentaranya tidak lagi berminat mempertahankan radio-radio tersebut. Para pemuda mulai merencanakan merebut dan mengoperasikan stasiun radio yang ada, berkat usulan Ronodipuro kepada [[Abdulrahman Saleh (pahlawan)|Abdulrahman Saleh]]. Pada 10 September 1945, pimpinan-pimpinan radio daerah dari Surakarta, Yogyakarta, Bandung, Semarang dan [[Purwokerto]] mengadakan pertemuan yang menyepakati rencana memaksa tentara Jepang segera menyerahkan stasiun Hoso Kyoku kepada para pejuang. Mereka juga berniat memberitahukan hal ini kepada pemerintah, lewat rapat pada 11 September pukul 17.00 di daerah Pejambon Jakarta atas usulan salah satu tokoh radio, [[Oetojo Ramelan]]. Namun, respon [[Menteri Sekretaris Negara]] [[A.G. Pringgodigdo]] justru menolak usulan perebutan radio-radio Jepang tersebut demi membuat siaran radio persatuan karena khawatir akan berkonflik dengan Sekutu.<ref name=demo/>
 
Para perintis RRI kemudian jalan terus dengan rencana mereka karena melihat peluang konflik yang akan muncul. Di dini hari (24.00) pada 11 September, dalam sebuah rapat yang dihadiri 17 orang bertajuk "Perjuangan Kita" di rumah [[Adang Kadarusman]], Menteng Dalam Jakarta, RRI resmi didirikan dengan Abdulrahman Saleh ditunjuk sebagai pimpinannya yang pertama. Rapat tersebut juga menghasilkan suatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan ''Piagam 11 September 1945'', yang berisi 3 butir komitmen tugas dan fungsi RRI yang kemudian dikenal dengan Tri Prasetya RRI. Rencana pengambilalihan stasiun radio tersebut kemudian berjalan dengan baik, kecuali di Surabaya dimana baru berhasil dilakukan per 29 September 1945, dan di Surakarta, penyerahan berlangsung pada 1 Oktober 1945. Dengan munculnya [[Revolusi Nasional Indonesia]] RRI dengan cepat mendapat penerimaan masyarakat luas. RRI kemudian juga mulai mengemban tugas penting yaitu untuk membawakan kondisi Indonesia ke seluruh dunia yang saat itu didominasi siaran dari pihak Belanda.
 
Pada 12-13 Januari 1946 diadakan pertemuan di Surakarta untuk membahas perkembangan radio di Indonesia pada kondisi perang yang terus berkecamuk. Dalam rapat ini diambil beberapa kesimpulan seperti RRI Jakarta diserahkan kepada [[Departemen Penerangan]]; Bandung dan [[Purwokerto]] sempat digabungkan ke dalam PTT (kini [[Pos Indonesia]]); [[Semarang]] berada di bawah pendanaan [[Gubernur Jawa Tengah]] [[Wongsonegoro]]; Surakarta mendapat pendanaan pemerintah daerah; Yogyakarta dan Surabaya didanai pajak radio lokal; dan Malang didanai oleh PTT. Rapat itu juga sempat merundingkan topik mengenai RRI sebagai organ pemerintah atau lembaga yang otonom, dimana pemerintah sempat mengusulkan agar RRI dipecah menjadi badan teknik dan siaran serta pimpinannya ditunjuk oleh pemerintah. Usulan pemecahan RRI ditolak, sedangkan rencana menjadikan RRI sebagai jawatan pemerintah kemudian diterima setelah melalui perundingan yang alot. Akhirnya, pada 1 April 1946, pemerintah meresmikan RRI dengan status barunya sebagai lembaga pemerintah yang kemudian ada di bawah kendali Departemen Penerangan.<ref name=demo/> Sejak itulah, RRI menjadi suara resmi pemerintah yang baru berdiri saat itu.<ref>{{cite book |last1=Armando |first1=Ade |title=Televisi Jakarta di Atas Indonesia: Kisah Kegagalan Sistem Televisi Berjaringan di Indonesia |date=2011 |publisher=Bentang |location=Yogyakarta |page=64}}</ref>
 
RRI kemudian memperluas jaringannya lewat penggabungan sejumlah radio lokal "Badan Siaran Radio" yang terbentuk pada 1946-1947 oleh masyarakat, di sejumlah kota seperti Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Magelang, Cilacap, Madiun, Kediri dan Jember. Meskipun demikian, instabilitas akibat konflik juga sempat membuat operasional sejumlah RRI daerah terganggu dan berpindah-pindah, seperti di Surabaya yang sempat terpecah menjadi 3 di [[Mojokerto]], [[Bondowoso]], dan [[Madiun]], maupun Semarang yang dipecah di tiga lokasi yaitu [[Pekalongan]], [[Pati]] dan [[Salatiga]]. Totalnya pada tahun 1948 RRI sudah memiliki 32 stasiun yang berlokasi di 29 tempat.<ref name=demo/> Pada saat bersamaan, siaran radio lain non-RRI yang kemudian muncul juga berperan dalam membantu perang seperti Radio Perjuangan di [[Kota Serang]], Radio Gelora Pemuda di [[Madiun]], Radio Internasional di [[Kediri]] dan Radio Pemberontakan di Surakarta.<ref name=demo/>
 
=== RRI pasca 1949===
Dengan berdirinya [[Republik Indonesia Serikat]] pada tahun 1949, dibentuk lembaga gabungan antara RRI dan stasiun radio ROIO (''Radio Omroep in Overgangstijd'', sebuah radio bentukan Belanda) bernama Radio Republik Indonesia Serikat (RRIS). Pada periode ini diberlakukan penyatuan ''call sign'' dan sentralisasi siaran RRI daerah dengan RRI pusat yang saat itu ada di wilayah Yogyakarta. RRIS kemudian kembali RRI setelah RIS bubar di tahun 1950. Perkembangan RRI kemudian sangat dipengaruhi perkembangan politik; di era [[Demokrasi Liberal]], ketua RRI banyak diganti menurut preferensi politik partai yang penguasa, sedangkan di era [[Demokrasi Terpimpin]], siaran RRI kembali menjadi alat propaganda dengan didominasi pidato-pidato yang panjang.<ref name=demo/>
 
Stasiun pusat RRI di Jakarta menjadi salah satu objek vital yang direbut oleh [[Gerakan 30 September]] pada 1 Oktober 1965. Pada pagi harinya, RRI mengabarkan mengenai Gerakan 30 September yang ditujukan kepada para perwira tinggi anggota “Dewan Jenderal” yang akan mengadakan kudeta terhadap pemerintah, serta mengumumkan terbentuknya “Dewan Revolusi” yang dipimpin oleh Letkol. Untung Sutopo.
 
Pada masa [[Orde Baru]], stasiun-stasiun radio swasta mulai berjamuran dan secara langsung mengakhiri monopoli RRI pada siaran radio. Walau demikian, siaran berita RRI menjadi program yang wajib direlai oleh stasiun-stasiun tersebut. Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran menetapkan RRI sebagai satu dari empat "Lembaga Penyiaran Pemerintah", status yang disandang hingga awal dekade 2000-an.<ref>{{cite web |url=https://ngada.org/uu24-1997bt.htm |title=Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Penyiaran |website=tana ngada - database peraturan |accessdate=15 Mei 2021 |archive-date=2021-07-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210726155035/https://ngada.org/uu24-1997bt.htm |dead-url=yes }}</ref> Sepanjang era berkuasa Orde Baru, RRI mengalami pembenahan dalam bidang infrastruktur, dengan kemudian memiliki 45 jaringan yang bersiaran total 73 jam (1979). Sejak tahun 1983 RRI telah bersiaran 24 jam nonstop dengan titik berat pada program penerangan, khususnya siaran pedesaan, pembangunan dan luar negeri.<ref name=demo/>
 
Likuidasi [[Departemen Penerangan]] oleh pemerintahan Presiden [[Abdurahman Wahid]] pada tahun 2000 dijadikan momentum dari sebuah proses perubahan dari media pemerintah ke arah media publik dengan didasari [[Peraturan Pemerintah]] (PP) Nomor 37 Tahun 2000 yang ditandatangani Presiden tanggal 7 Juni 2000. Pembenahan organisasi dan manajemen dilakukan seiring dengan upaya penyamaan visi (''shared vision'') di kalangan pegawai RRI yang berjumlah sekitar 8.500 orang yang semula berorientasi pemerintah yang melaksanakan tugas-tugas yang cenderung birokratis. Dengan PP tersebut, RRI kemudian berstatus sebagai [[Badan Usaha Milik Negara]] (BUMN) berbentuk [[Perusahaan Jawatan]] (Perjan) yang tidak mencari untung. Perjan dapat dikatakan sebagai status transisi dari "Lembaga Penyiaran Pemerintah" menuju "Lembaga Penyiaran Publik" pada masa reformasi.
Baris 60 ⟶ 78:
Butir Tri Prasetya yang ketiga merefleksikan komitmen RRI untuk bersikap netral dan tidak memihak kepada salah satu aliran/keyakinan [[partai]] atau golongan. Hal ini memberikan dorongan serta semangat kepada penyiar RRI pada era Reformasi untuk menjadikan RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan mandiri serta senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat.
 
Pada tahun 2016, RRI meluncurkan siaran [[radio digital]] untuk wilayah Jakarta, yang merupakan siaran sejenis yang pertama di Indonesia. Siaran tersebut, dengan sistem [[Digital Audio Broadcasting|Digital Audio Broadcasting+]] (DAB+), menawarkan empat kanal radio.<ref>{{cite news |last=Simatupang |first=Gopis |date=2016 |title=RRI Luncurkan Radio Visual |url=https://wartakota.tribunnews.com/2016/03/28/rri-luncurkan-radio-visual |newspaper=[[Warta Kota]] |publisher=[[KG Media]] |via=[[Tribun Network]] |location=[[Jakarta]] |accessdate=13 Oktober 2021 |archive-date=2023-02-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230219122028/https://wartakota.tribunnews.com/2016/03/28/rri-luncurkan-radio-visual |dead-url=no }}</ref><ref>{{cite news |last=Yuniarto |first=Topan |date=2021 |title=Hari Radio Nasional: Masa Depan Industri Penyiaran Radio |url=https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/hari-radio-nasional-masa-depan-industri-penyiaran-radio |newspaper=[[Kompas (surat kabar)|Kompas]] |location=[[Jakarta]] |publisher=[[KG Media]] |url-access=subscription |accessdate=13 Oktober 2021 |archive-date=2023-04-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230407085442/https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/hari-radio-nasional-masa-depan-industri-penyiaran-radio |dead-url=no }}</ref>
 
== Struktur ==
Baris 101 ⟶ 119:
Dewan Pengawas yang merupakan wujud representasi dan supervisi publik memilih Dewan Direksi yang berjumlah 6 orang yang bertugas melaksanakan kebijakan penyiaran dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan penyiaran.
 
Adapun Dewan Direksi LPP RRI untuk Periode 2021-2026 disusun sebagai berikut <ref>{{Cite press release|author=Hasanudin|date=2021-12-10|title=JAJARAN DEWAN DIREKSI LPP RRI PERIODE 2021-2026|url=https://ppid.rri.co.id/berita/informasi-lpu/105/jajaran-direksi-lpp-rri-periode-2021-2026|publisher=LPP Radio Republik Indonesia|location=Jakarta|access-date=2022-08-22|archive-date=2023-05-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20230530110710/https://ppid.rri.co.id/berita/informasi-lpu/105/jajaran-direksi-lpp-rri-periode-2021-2026|dead-url=yes}}</ref>:
 
{| class="wikitable"
Baris 130 ⟶ 148:
 
=== Pendanaan ===
Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002, sumber pendanaan RRI dapat berasal dari iuran penyiaran, APBN, sumbangan masyarakat, siaran iklan, dan usaha lain yang sah yang terkait dengan penyelenggaraan penyiaran. Usaha lain tersebut, yang saat ini digabungkan dalam [[Penerimaan Negara Bukan Pajak]] (PNBP) seperti diatur dalam PP Nomor 68 Tahun 2020, meliputi jasa digitalisasi penyiaran (iklan di situs web), jasa sertifikasi wartawan radio, jasa penggunaan sarana dan prasarana (sewa tempat di pemancar dan lahan aset), jasa produksi acara, dan royalti produksi acara.<ref>{{cite web |title=Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2020 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia |url=https://peraturan.go.id/common/dokumen/ln/2020/pp68-2020bt.pdf |access-date=3 November 2021|publisher=[[Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia]]|location=[[Jakarta]]|via=Peraturan.go.id|archive-date=2023-04-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230405151146/https://peraturan.go.id/common/dokumen/ln/2020/pp68-2020bt.pdf|dead-url=yes}}</ref> Meskipun demikian, iuran penyiaran dan sumbangan masyarakat belum diatur secara spesifik.
 
Di tahun 2020, menurut Lampiran Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur Anggaran Kementerian dan Lembaga Pemerintah, semula anggaran LPP Radio Republik Indonesia sebesar 1,313 triliun rupiah. Namun, karena ada penyesuaian anggaran akibat pandemi Covid-19, maka anggaran diubah menjadi 1,075 triliun rupiah <ref name=":0">{{Cite news|last=Yuniarto|first=Topan|date=2020-09-16|title=Radio Republik Indonesia|url=https://www.kompas.id/baca/lembaga/2020/09/16/radio-republik-indonesia|newspaper=[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]|publisher=[[KG Media]]|location=[[Jakarta]]|url-access=subscription|access-date=2022-08-22|archive-date=2023-04-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230406231419/https://www.kompas.id/baca/lembaga/2020/09/16/radio-republik-indonesia|dead-url=no}}</ref>
 
== Layanan ==
Baris 143 ⟶ 161:
| caption1 = Kantor RRI Stasiun Padang di [[Kota Padang|Padang]], [[Sumatera Barat]].
| image2 = RRI Stasiun Makassar (2023).jpg
| caption2 = Kantor [[RRI Makassar|RRI Stasiun Makassar]] di [[Kota Makassar|Makassar]], [[Sulawesi Selatan]] dengan logo baru.
| image3 = Parabola RRI.png
| caption3 = Tulisan "RRI" pada bekas parabola RRI Dili, sekarang digunakan oleh [[RTTL]] untuk bersiaran. RRI pernah menjalankan stasiun di [[Timor Timur]] (kini [[Timor Leste]]) saat masih menjadi salah satu provinsi Indonesia.
| image4 = RRI Pro 5 2023.svg
| caption4 = Logo RRI Pro 5 (sejak 11 September 2023).
}}
 
Dewasa ini, RRI mempunyai kurang lebih 90 stasiun penyiaran dan stasiun penyiaran khusus yang ditujukan ke [[luar negeri]]. RRI menyelenggarakan nanti siaran dalam maksimal 5 programa pada frekuensi [[AM]] dan [[FM]], dengan ketersediaan masing-masing programa bervariasi di setiap daerah.<ref>{{Cite news|last=Yuniarto|first=Topan|date=2018-09-13|title=Geliat RRI Merawat Pendengar Setia|url=https://www.kompas.id/baca/riset/2018/09/13/geliat-rri-merawat-pendengar-setia|newspaper=[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]|publisher=[[KG Media]]|location=[[Jakarta]]|url-access=subscription|access-date=2022-08-22|archive-date=2023-04-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230406073235/https://www.kompas.id/baca/riset/2018/09/13/geliat-rri-merawat-pendengar-setia|dead-url=no}}</ref>
 
* [[RRI Programa 1|Pro 1]]: stasiun daerah yang melayani pendengar umum, berisikan berita, [[gelar wicara]], informasi, dan hiburan.
* [[RRI Programa 1|Pro 1]]: stasiun daerah yang melayani pendengar [[dewasa|dewasa tua]] dan [[Masa tua|lansia]] tentang seputar [[berita]], [[gelar wicara]] dan [[informasi]] baik di [[Indonesia|dalam negeri]] maupun dari [[luar negeri]] termasuk berita olahraga, [[:en:oldies|oldies]], [[:en:classic country|classic country]], [[:en:easy listening|easy listening]], [[suara Nashville|nashville sound]] dan [[bluegrass]]. Genre ini dikenal sebagai RRI "zaman dulu" dengan beragam acara tumpah ruah dalam satu kanal yang melayani masyarakat luas pendengar yang berusia 40 - 80 tahun.
* [[RRI Programa 2|Pro 2]]: stasiun daerah yang melayani pendengar [[remaja]] dan [[remaja|anak muda]] di [[kota|perkotaan]], khususnya yang berusia 12 - 25 tahun. Konten siaran radio ini lebih banyak mengenai musik terkini dan gaya penyiar yang menyapa pendengardengan khaspenekanan radio-radiopada swastakonten lainnyahiburan.
* [[RRI Programa 3|Pro 3]]: siaranstasiun nasional dariyang [[Jakarta]]dipancarluaskan yangsecara relai oleh stasiun-stasiun daerah sepanjang hari selama 24 jam, menyajikan [[berita]], [[gelar wicara]], dan [[informasi]] baik didari [[Indonesia|dalam negeri]] maupun dari [[luar negeri]] yang dipancarluaskan secara relai dengan jangkauan [[nasional]] sepanjang hari selama 24 jam nonstop. Selain reportase dari para petugas liputan RRI, keterlibatan warga dalam meyampaikan informasi dan pandangan mata langsung dari warga di lokasi kejadian juga dilakukan.
* [[RRI Programa 4|Pro 4]]: stasiun daerah yang menyajikan konten [[lagu daerah|musik daerah]], [[budaya Indonesia|budaya daerah]], serta hal-hal yang mengandung unsur keindonesiaan termasuk [[Dangdut|musik dangdut]], pendidikan dan hiburan di daerahnya.
* '''Pro 5''': stasiun daerah yang fokus menyiarkan lagu-lagu baik mancanegara maupun persada selama 24 jam nonstop.
 
Di [[gelombang pendek]], [[Voice of Indonesia]] mengudara sebagai siaran [[luar negeri]] dengan konten yang berisi informasiberita, pendidikan, musikinformasi, dan hiburan.
 
Pada [[radio digital]] di Indonesia, di samping 4 programa utama dan Voice of Indonesia, RRI juga menyiarkan 3 saluran radio khusus digital, yakni '''Classic Channel''' ([[musik klasik]]), '''Jazz Channel''' ([[Musik jaz|jaz]]), dan '''Keroncong Channel''' ([[keroncong]]). Ketiganya mengudara dalam format Digital Audio Broadcast (DAB) pada frekuensi 229.072 (12D).{{butuh rujukan}}
 
Pada saat [[Timor Timur|Provinsi Timor Timur]] (kini [[Timor Leste]]) masih berintegrasi dengan Indonesia, RRI mempunyai stasiun lokal bernama RRI Dili yang berpusat di kota [[Dili]]. Stasiun tersebut hanya mulai beroperasi sejak 16 Agustus 1976<ref name="korpri">{{cite book |date=1996 |title=Duapuluh Tahun Timor Timur Membangun |url=https://books.google.co.id/books?id=s9PsAAAAMAAJ&printsec=frontcover&hl=id |location=Dili |publisher=[[Korps Pegawai Republik Indonesia|KORPRI]] Propinsi Timor Timur |page=199 |access-date=2024-03-09 |archive-date=2023-09-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230928142329/https://books.google.co.id/books?id=s9PsAAAAMAAJ&printsec=frontcover&hl=id |dead-url=no }}</ref> hingga ditutup pada 23 September 1999, setelah provinsi tersebut lepas dari Indonesia. Sebagai gantinya, stasiun penyiaran nasional Timor Leste [[Radio-Televisão Timor Leste|RTTL]] saat ini beroperasi.
 
==== Variasi ====
{{Multiple image
Pada [[radio digital]] di Indonesia, di samping 4 programa utama dan Voice of Indonesia, RRI juga menyiarkan 3 radio khusus digital ('''Classic Channel''', '''Jazz Channel''', dan '''Keroncong Channel''') dalam format Digital Audio Broadcast (DAB) pada frekuensi 229.072 (12D).{{butuh rujukan}}
| align = right
| direction = vertical
| width = 100
| image1 = RRI IKN logo.svg
| caption1 = Logo RRI IKN di [[Nusantara (ibu kota terencana)|Ibu Kota Nusantara]] (dipakai dari 17 Januari 2024 hingga bulan Juli 2024).
| image2 = RRI EWS logo.svg
| caption2 = Logo RRI Early Warning System (RRI EWS).
}}
 
Di [[Kota Surabaya|Surabaya]] dan [[Kota Makassar|Makassar]], selain ada 3 programa daerah dan Pro 3, RRI juga mengudarakan '''[[RRI Programa 5]]''' (atau RRI Pro 5) yang fokus menyiarkan lagu-lagu selama 24 jam nonstop. Stasiun ini masing-masing mengudara di frekuensi 91.7 FM (Surabaya) dan 90.9 FM (Makassar).
 
Di [[Nusantara (ibu kota terencana)|Ibu Kota Nusantara]], RRI meluncurkan stasiun RRI IKN yang secara resmi mengudara sejak 17 Januari 2024, melalui frekuensi 98.3 FM.<ref name="rriiknsiapmengudara">{{Cite web|author=Alfreds Tuter|editor=Cecep Jaiddin|date=16 Januari 2024|title=Siaran Perdana RRI IKN Mengudara Rabu 17 Januari|url=https://www.rri.co.id/nasional/518693/siaran-perdana-rri-ikn-mengudara-rabu-17-januari|website=RRI|language=id|access-date=18 Januari 2024}}</ref>
Di [[Kota Surabaya|Surabaya]] dan [[Kota Makassar|Makassar]] selain ada 3 programa daerah dan Pro 3, RRI juga mengudarakan '''Pro 5''' yang fokus menyiarkan lagu-lagu selama 24 [[jam]] per 7 [[hari]] nonstop. Pro 5 Surabaya juga mengudara secara ''streaming'' di aplikasi RRI Digital.
{{Clear}}
 
==== Daftar stasiun ====
Semua stasiun yang ada pada daftar merupakan saluran lokal, kecuali  Pro  3  RRI.
 
{| class="wikitable sortable mw-collapsible mw-collapsed" style="font-size: 7570%; "
! colspan="1719" |Daftar stasiun RRI di kota besar
|-
! colspan="3" rowspan="2" |Lokasi
! colspan="1416" |Frekuensi/Penyediaan
|-
! colspan="3" |[[RRI Programa 1|Pro 1]]<br>[[Berkas:RRI Pro 1 Network 2023 (Alt).svg|30x30px]]
! colspan="3" |[[RRI Programa 2|Pro 2]]<br>[[Berkas:RRI Pro 2 Network 2023 (Alt).svg|30x30px]]
! colspan="3" |[[RRI Programa 3|Pro 3]]<br>[[Berkas:RRI Pro 3 2023 (Alt).svg|30x30px]]
! colspan="3" |[[RRI Programa 4|Pro 4]]<br>[[Berkas:RRI Pro 4 Network 2023 (Alt).svg|30x30px]]
! colspan="2" |[[RRI Programa 5|Pro 5]]<br>[[Berkas:RRI Pro 5 (2023) Alt.svg|30x30px]]
! rowspan="2" |Stasiun RRI Lainnya
! rowspan="2" |Radio Digital (KHz/[[Digital Audio Broadcasting|DAB]])
Baris 194 ⟶ 225:
!RRI Digital
!AM (KHz)
!FM (MHz)
!RRI Digital
!FM (MHz)
!RRI Digital
Baris 208 ⟶ 241:
| -
| -
| rowspan="117118" |{{Centang|15}}
| -
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
|-
| [[KotaRRI Banda Aceh|Banda Aceh]]
| -|| 97.7
|{{Centang|15}}
Baris 223 ⟶ 258:
| 1251|| 88.6
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 238 ⟶ 275:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 253 ⟶ 292:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 268 ⟶ 309:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 283 ⟶ 326:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 298 ⟶ 343:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 313 ⟶ 360:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 325 ⟶ 374:
| -|| 91.7
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 340 ⟶ 391:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
|-
| rowspan="2" |{{Flag|Jambi}}
| [[KotaRRI Jambi|Jambi]]
| -|| 88.5
|{{Centang|15}}
Baris 352 ⟶ 405:
| -|| 99.2
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 367 ⟶ 422:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 383 ⟶ 440:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
|-
|[[RRI Sungailiat, Sungai Liat, Bangka|Sungailiat]]
|1413
|96.4
Baris 398 ⟶ 457:
|103.9
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 410 ⟶ 471:
| -||-
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 425 ⟶ 488:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 440 ⟶ 505:
| rowspan="3" |101.3
| rowspan="3" |{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| rowspan="3" | -
| rowspan="3" | -
|-
|98.3
| -
|{{Silang|15}}
|-
|103.5
| -
|{{Silang|15}}
|-
| rowspan="2" |{{Flag|Lampung}}
| [[Kota Bandar Lampung|Bandar Lampung]]
| -1035|| 90.9
|{{Centang|15}}
| -|| 92.5
Baris 456 ⟶ 527:
| -|| 88.5
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 471 ⟶ 544:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 487 ⟶ 562:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 502 ⟶ 579:
|95.9
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 518 ⟶ 597:
|88.9
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 533 ⟶ 614:
|92.4
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 549 ⟶ 632:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 564 ⟶ 649:
|88.4
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
|Melayu Dangdut Channel Palembang (89.2 FM)
| -
Baris 580 ⟶ 667:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
|-
|[[KotaRRI Medan|Medan]]
| -
|94.3
Baris 595 ⟶ 684:
|88.4
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 610 ⟶ 701:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 625 ⟶ 718:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 640 ⟶ 735:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 645 ⟶ 742:
| rowspan="25" |[[Jawa]]
|{{Flag|Banten}}
|[[Kota Serang|Serang]] ([[RRI Banten]])
| -
|94.9
Baris 657 ⟶ 754:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
|-
|'''{{Flag|DKI Jakarta}}'''
| '''[[Daerah Khusus IbukotaRRI Jakarta|Jakarta]]'''
|'''-'''|| '''91.2'''
|{{Centang|15}}
Baris 669 ⟶ 768:
|'''-'''|| '''92.8'''
|{{Centang|15}}
| -
|'''Pro 5 Jakarta, Classic, Jazz, Keroncong, dan [[Voice of Indonesia]] (DAB)'''
|{{Silang|15}}
|'''Pro 5 Jakarta (DAB), [[Voice of Indonesia]] (DAB dan RRI Digital), Kanal Kenangan (DAB dan RRI Digital), Jazz Channel (DAB dan RRI Digital), Kanal Musik Keroncong (DAB), Suara Dangdut (RRI Digital) serta EWS (RRI Digital).'''
|'''229.072 (12D)'''
|-
| rowspan="3" |{{Flag|Jawa Barat}}
| [[KotaRRI Bandung|Bandung]]
| -|| 97.6
|{{Centang|15}}
Baris 681 ⟶ 782:
|540|| -
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 692 ⟶ 795:
| -||-
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 700 ⟶ 805:
| -|| 97.5
|{{Centang|15}}
|999 -|| 90.9
| -||-
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 719 ⟶ 826:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
|-
| rowspan="3" |[[PurwokertoRRI (kota)Purwokerto|Purwokerto]]
| rowspan="3" | 756
|89.2
Baris 734 ⟶ 843:
| rowspan="3" |98.6
| rowspan="3" | {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| rowspan="3" | -
| rowspan="3" | -
|-
|93.1
| -
|{{Silang|15}}
|-
|107.3
| -
|{{Silang|15}}
|-
|[[KotaRRI Semarang|Semarang]]
|801 -
|89.0
|{{Centang|15}}
Baris 750 ⟶ 865:
|999
|92.2
| -801
|88.2
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
|-
|[[KotaRRI Surakarta|Surakarta]]
| -
|101.0
Baris 768 ⟶ 885:
|95.2
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 773 ⟶ 892:
| rowspan="13" |{{Flag|Jawa Timur}}
|[[Kabupaten Jember|Jember]]
| -963
|95.4
|{{Centang|15}}
Baris 784 ⟶ 903:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 799 ⟶ 920:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 814 ⟶ 937:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 828 ⟶ 953:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 839 ⟶ 966:
| 999|| 105.3
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 854 ⟶ 983:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 869 ⟶ 1.000:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 884 ⟶ 1.017:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 898 ⟶ 1.033:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 913 ⟶ 1.050:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 928 ⟶ 1.067:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 940 ⟶ 1.081:
| -
|107.5
| 585-
|96.8
|{{Centang|15}}
|91.7 FM
|Pro 5 Surabaya (91.7 FM dan RRI Digital)
|{{Centang|15}}
| -
| -
|-
Baris 958 ⟶ 1.101:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
|-
|{{Flag|Daerah Istimewa Yogyakarta}}
|[[KotaRRI Yogyakarta|Yogyakarta]]
| -
|91.1
Baris 974 ⟶ 1.119:
|106.6
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 987 ⟶ 1.134:
| rowspan="2" | -|| rowspan="2" | 106.4
| rowspan="2" |{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| rowspan="2" | -
| rowspan="2" | -
|-
|99.5
| -
|{{Silang|15}}
|-
| rowspan="2" |[[Singaraja]]
| rowspan="2" | -1080
|97.9
| rowspan="2" |{{Centang|15}}
Baris 1.003 ⟶ 1.154:
| rowspan="2" | -
| rowspan="2" | {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| rowspan="2" | -
| rowspan="2" | -
|-
|101.2
| -
|{{Silang|15}}
|-
| rowspan="3" |{{Flag|Nusa Tenggara Barat}}
Baris 1.021 ⟶ 1.176:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.036 ⟶ 1.193:
| rowspan="2" |103.4
| rowspan="2" |{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| rowspan="2" | -
| rowspan="2" | -
|-
|92.7
| -
|{{Silang|15}}
|-
| rowspan="8" |{{Flag|Nusa Tenggara Timur}}
Baris 1.054 ⟶ 1.215:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.069 ⟶ 1.232:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.084 ⟶ 1.249:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.099 ⟶ 1.266:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
|-
| [[Kota Kupang|Kupang]]
| 1107-|| 94.4
|{{Centang|15}}
| -|| 90.9
Baris 1.110 ⟶ 1.279:
| -|| 104.3
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.125 ⟶ 1.296:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.140 ⟶ 1.313:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.155 ⟶ 1.330:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
|-
| rowspan="1617" |[[Kalimantan (wilayah Indonesia)|Kalimantan]]
| rowspan="5" |{{Flag|Kalimantan Barat}}
|[[Entikong, Sanggau|Entikong]]
Baris 1.172 ⟶ 1.349:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.187 ⟶ 1.366:
|94.3
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.202 ⟶ 1.383:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.217 ⟶ 1.400:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.232 ⟶ 1.417:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
|-
| rowspan="2" |{{Flag|Kalimantan Selatan}}
| rowspan="2" |[[KotaRRI Banjarmasin|Banjarmasin]]
| rowspan="2" | - || rowspan="2" | 97.6
| rowspan="2" |{{Centang|15}}
Baris 1.244 ⟶ 1.431:
| rowspan="2" | - || 87.7
| rowspan="2" |{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| rowspan="2" | -
| rowspan="2" | -
|-
|99.6
| -
|{{Silang|15}}
|-
|{{Flag|Kalimantan Tengah}}
Baris 1.262 ⟶ 1.453:
|95.1
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
|-
| rowspan="54" |{{Flag|Kalimantan Timur}}
| rowspan="2" | [[Kota Balikpapan|Balikpapan]]
| rowspan="2" | -|| rowspan="2" | 87.5
Baris 1.274 ⟶ 1.467:
| rowspan="2" | -|| 106.1
| rowspan="2" | {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| rowspan="2" | -
| rowspan="2" | -
|-
|108.0
| -
|{{Silang|15}}
|-
| [[KotaRRI Samarinda|Samarinda]]
| -|| 97.6
|{{Centang|15}}
Baris 1.287 ⟶ 1.484:
| -|| 98.4
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.303 ⟶ 1.502:
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
|-
|[[Nusantara (kota terencana)|Nusantara(IKN)]]
| -
|98.3
|{{Centang|15}}
| -
| -
| {{Silang|15}}
| -
| -
| -
| -
| {{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.333 ⟶ 1.519:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.348 ⟶ 1.536:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
|-
|[[KotaRRI Tarakan|Tarakan]]
|1350
|97.9
Baris 1.363 ⟶ 1.553:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
|-
|[[Tanjung Selor, Bulungan|Tanjung Selor]]
| -
|99.9 (dari Tarakan)
| -
Baris 1.378 ⟶ 1.570:
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
|-
|{{Flag|Nusantara}}
|[[Nusantara (kota terencana)|Nusantara]] (RRI IKN)<ref name="rriiknsiapmengudara" />
| -
|98.3<ref name="rriiknsiapmengudara" />
|{{Centang|15}}
| -
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
| -
| -
|{{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.395 ⟶ 1.606:
|95.1
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.411 ⟶ 1.624:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.427 ⟶ 1.642:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
|-
| [[KotaRRI Makassar|Makassar]]
| -|| 94.4
|{{Centang|15}}
Baris 1.438 ⟶ 1.655:
| -|| 92.5
|{{Centang|15}}
|Pro 5 Makassar (90.9 FM)
|{{Centang|15}}
| -
| -
|-
Baris 1.454 ⟶ 1.673:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.469 ⟶ 1.690:
|97.5
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.484 ⟶ 1.707:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.490 ⟶ 1.715:
|[[Kota Baubau|Baubau]]
| -
|9997.48
|{{Centang|15}}
| -
Baris 1.500 ⟶ 1.725:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.512 ⟶ 1.739:
| 954|| 103.4
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.521 ⟶ 1.750:
| 97.7
|{{Centang|15}}|| -
| 104.4|| 1188
| 88.6
|{{Centang|15}}
| -
| -
|{{Silang|15}}
| -
|-
Baris 1.539 ⟶ 1.770:
| rowspan="2" | -
| rowspan="2" | {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| rowspan="2" | -
| rowspan="2" | -
|-
|105.4
| -
|{{Silang|15}}
|-
| rowspan="175" |[[Kepulauan Maluku|Maluku]] dan [[Papua (wilayah Indonesia)|Papua]]
| rowspan="4" |{{Flag|Maluku}}
| [[Kota Ambon|Ambon]]
| -|| 105.1
|{{Centang|15}}
| -|| 98.4
|{{Centang|15}}
| -|| 101.9
| -|| 90.1
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.569 ⟶ 1.806:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.584 ⟶ 1.823:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.599 ⟶ 1.840:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.615 ⟶ 1.858:
|95.1
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
|-
| rowspan="12" |[[Papua (wilayah Indonesia)|Papua]]
| rowspan="3" |{{Flag|Papua}}
|[[Pulau Biak|Biak]]
Baris 1.631 ⟶ 1.877:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.642 ⟶ 1.890:
| -|| 89.3
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
|-
|[[Serui Kota, Yapen Selatan, Kepulauan Yapen|Serui]]
| -1026
|96.4
|{{Centang|15}}
Baris 1.657 ⟶ 1.907:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.662 ⟶ 1.914:
| rowspan="3" |{{Flag|Papua Barat}}
|[[Kabupaten Fakfak|Fakfak]]
|774 -
|94.9
|{{Centang|15}}
Baris 1.673 ⟶ 1.925:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.688 ⟶ 1.942:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.703 ⟶ 1.959:
|96.7
|{{Centang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.708 ⟶ 1.966:
|{{Flag|Papua Barat Daya}}
|[[Kota Sorong|Sorong]]
|909 -
|102.6
|{{Centang|15}}
Baris 1.719 ⟶ 1.977:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.735 ⟶ 1.995:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.751 ⟶ 2.013:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.766 ⟶ 2.030:
| -
| {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| -
| -
Baris 1.782 ⟶ 2.048:
| rowspan="2" | -
| rowspan="2" | {{Silang|15}}
| -
|{{Silang|15}}
| rowspan="2" | -
| rowspan="2" | -
|-
|97.6
| -
|{{Silang|15}}
|}
Pada saat [[Timor Timur|Provinsi Timor Timur]] (kini [[Timor Leste]]) masih berintegrasi dengan Indonesia, RRI mempunyai stasiun lokalnya bernama RRI Dili yang berpusat di kota [[Dili]] dengan frekuensi siaran FM 88.2 Mhz. Stasiun tersebut hanya mulai beroperasi padasejak tahun16 Agustus 1976 hingga ditutup pada tahun23 September 1999 (23 tahun, 38 hari), setelah provinsi tersebut lepas dari Indonesia. Stasiun penyiaran nasional Timor Leste [[Radio-Televisão Timor Leste|RTTL]] saat ini beroperasi.
 
=== Televisi ===
{{see also| RRI NET}}
Selain radio, RRI juga menjalankan sejumlah "saluran televisi" yang difungsikan sebagai radio visual. Di antara saluran tersebut ialah RRI NET yang bersiaran melalui televisi satelit dan daring, serta versi visual dari [[Voice of Indonesia]] yang disiarkan secara daring.
Selain radio, RRI juga menjalankan sejumlah "saluran televisi" yang difungsikan sebagai radio visual. Di antara saluran tersebut ialah [[RRI NET]] yang bersiaran melalui televisi satelit dan daring, serta versi visual dari [[Voice of Indonesia]] yang disiarkan secara daring.
 
==== RRI NET ====
{{Infobox television channel
| name = RRI NET
| logofile = Berkas:RRI NET 2023.svg
| logosize = 200px
| logocaption =
| logoalt =
| logo2 =
| launch = {{End date|2018|09|10|df=y}}
| closed date = <!-- {{End date|YYYY|MM|DD|df=y}} -->
| picture format =
| share =
| share as of =
| share source =
| network =
| owner = LPP Radio Republik Indonesia
| slogan = ''Tonton Apa yang Anda Dengar''
| chief executive =
| country = [[Indonesia]]
| language =
| broadcast area =
| affiliates =
| headquarters = Jalan Medan Merdeka Barat Nomor. 4-5, Gambir, Gambir, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110
| former names =
| replaced names =
| replaced by names =
| timeshift names =
| website = [https://www.rri.co.id/stream/video RRI NET di situs web RRI]<br>[https://www.instagram.com/rrinet_official Akun Instagram resmi]<br>[https://www.youtube.com/channel/UCyUr8PM0PFwYQAy5yUPH36Q Kanal YouTube resmi]
| terr serv 1 =
| terr chan 1 =
| sat_serv_1 = [[Telkom-4]] (siaran gratis)
| sat_chan_1 = 3720/H/32727
| sat_serv_2 = [[ABS 2A]] [[SMV FreeSat TV]] (siaran gratis)
| sat_chan_2 = 12290/V/44000
| cable serv 1 =
| cable chan 1 =
| sat radio serv 1 =
| sat radio chan 1 =
| iptv serv 1 =
| iptv chan 1 =
| online serv 1 = Situs web RRI
| online chan 1 = {{URL|https://www.rri.co.id/stream/video|Tonton langsung}}
| online serv 2 = [[IndiHome TV]]
| online chan 2 = {{URL|https://www.indihometv.com/livetv/rrinet|Tonton langsung}}
}}
 
'''RRI NET''' adalah saluran radio visual milik RRI yang menyiarkan program-program RRI secara langsung dan [[siaran gratis|gratis]]. RRI NET disiarkan melalui satelit AsiaSat 9 dan [[Telkom-4]] serta layanan ''streaming''.
 
RRI NET diketahui telah bersiaran sejak Desember 2015.<ref>{{cite web |year=2015 |title=RRI NET LIVE STREAMING |url=https://www.youtube.com/watch?v=Jqvo54NxrS0 |website=[[YouTube]]|publisher=LPP Radio Republik Indonesia|location=Jakarta|access-date=2 January 2021}}</ref> Walau demikian, saluran ini baru diluncurkan secara resmi pada waktu [[siang]] di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], tanggal [[10 September]] 2018, dalam rangka hari ulang tahun RRI ke-73.<ref name=":2">{{cite news |last1=Wissangeni, Satrio Pangarso |year=2018 |title=Gaet Millenial, RRI Luncurkan Siaran Radio Visual RRInet |url=https://www.kompas.id/baca/ilmu-pengetahuan-teknologi/2018/09/10/gaet-milenial-rri-luncurkan-siaran-radio-visual-rrinet |newspaper=Kompas|location=Jakarta|publisher=KG Media|url-access=subscription |access-date=22 Agustus 2022}}</ref>
 
Sebagai radio visual, RRI NET hakikatnya merupakan siaran radio yang divisualkan dan tidak direncanakan menayangkan acara-acara layaknya televisi konvensional; hal yang menurut Direktur Utama LPP RRI saat itu, Mohammad Rohanudin merupakan hal yang "menarik, unik, dan sesuatu yang baru di [[Indonesia]]".<ref name=":2" />
 
=== Daring ===
[[Berkas:RRI Digital logo.svg|jmpl|kanan|150px|Logo RRI Digital sejak 11 September 2023]]
[[Berkas:RRI News logo.svg|jmpl|kanan|150px|Logo RRI News sejak 2024]]
RRI menjalankan portal berita pada situs web resminya (''rri.co.id''), yang sudah ada setidaknya sejak tahun 2008.<ref>{{cite web |title=Website :: Radio Republik Indonesia |url=http://rri.co.id |access-date=14 September 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080624082637/http://rri.co.id/ |archive-date=24 Juni 2008}}</ref> RRI juga pernah menjalankan ''BeYoung.id'', sebuah portal berisi koleksi [[Indie|lagu indie]] dari para musisi di seluruh [[Indonesia]].
 
Selain itu, RRI – bersama [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|Antara]] dan TVRI – juga mengelola Redaksi Nasional, sebuah portal berita bersama yang digunakan sebagai pusat berita tentang agenda-agenda nasional tertentu, seperti [[Pekan Olahraga Nasional]] dan [[Konferensi Tingkat Tinggi G20 Bali 2022|Konferensi Tingkat Tinggi G20]] tahun 2022 lalu.<ref>{{cite web |last1=Kristianti |first1=Livia |year=2022 |title=Redaksi Nasional siapkan kanal khusus berita Presidensi G20 Indonesia |url=https://www.antaranews.com/berita/2723617/redaksi-nasional-siapkan-kanal-khusus-berita-presidensi-g20-indonesia |website=Antaranews.com |date= 24 Februari 2022 |access-date=1 September 2023 |archive-date=2023-10-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231008034808/https://www.antaranews.com/berita/2723617/redaksi-nasional-siapkan-kanal-khusus-berita-presidensi-g20-indonesia |dead-url=no }}</ref>
 
RRI juga mengoperasikan '''RRI Digital''' (sebelumnya bernama RRI Play dan RRI PlayGo), aplikasi seluler yang menawarkan layanan-layanan RRI dalam satu aplikasi; di antaranya ''streaming'' seluruh stasiun RRI, portal berita, dan lainnya. Hingga 2023, terdapat sejumlah saluran radio daring yang hanya terdapat di aplikasi ini, yakni RRI Jazz Channel, '''RRI EWS - Kanal Informasi Kebencanaan''' (informasi bencana),<ref>{{cite web |title=RRI EWS - Kanal Informasi Kebencanaan |url=https://digital.rri.co.id/sharing/radio/015181 |website=RRI Digital |access-date=9 Maret 2024 |archive-date=2024-03-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240309132649/https://digital.rri.co.id/sharing/radio/015181 |dead-url=no }}</ref> dan '''RRI Kanal Kenangan''' (musik lawas).<ref>{{cite web |title=RRI Kanal Kenangan |url=https://digital.rri.co.id/sharing/radio/015213 |website=RRI Digital |access-date=9 Maret 2024 |archive-date=2024-03-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240309132648/https://digital.rri.co.id/sharing/radio/015213 |dead-url=no }}</ref> Sebelumnya aplikasi ini pernah menawarkan layanan RRI 30" ([[jurnalisme warga]]) dan BeYoung.
[[Berkas:RRI Digital logo.svg|jmpl|kiri|150px|Logo RRI Digital sejak 11 September 2023]]
 
RRI juga mengoperasikan RRI Digital (sebelumnya bernama RRI Play dan RRI PlayGo), aplikasi seluler yang menawarkan layanan-layanan RRI dalam satu aplikasi; di antaranya ''streaming'' seluruh stasiun RRI, portal berita, dan lainnya. Sebelumnya aplikasi ini menawarkan RRI 30" ([[jurnalisme warga]]) dan BeYoung.
Dalam rangka memperkuat RRI sebagai media multiplatform, LPP RRI meluncurkan lima pilar dalam bisnisnya, yaitu Radio, RRI Digital, RRI News, Media Sosial, dan Komunitas.<ref>{{cite web |title=RRI Kanal Kenangan |url=https://www.kominfo.go.id/index.php/content/detail/57846/siaran-pers-no-451hmkominfo072024-tentang-wamenkominfo-dukung-transformasi-layanan-lpp-rri-lewat-aplikasi-digital/0/siaran_pers#:~:text=Wamen%20Nezar%20Patria%20mengapresiasi%20upaya,%2C%20media%20sosial%20%2C%20dan%20komunitas.|publisher=Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|access-date=8 September 2024 |date=26 Juli 2024}}</ref> Hal ini dibuktikan dengan diluncurkannya aplikasi '''RRI News''', dimana fitur dalam aplikasi ini meliputi pembaruan berita real-time dan pemberitahuan berita terkini, laporan eksklusif dan analisis mendalam, konten multimedia berkualitas tinggi termasuk video, foto, dan infografis.<ref>{{cite web |title=Aplikasi RRI News Menghadirkan Liputan Berita Terlengkap dan Terkini Seluruh Indonesia|url=https://www.rri.co.id/iptek/856260/aplikasi-rri-news-menghadirkan-liputan-berita-terlengkap-dan-terkini-seluruh-indonesia|website=LPP Radio Republik Indonesia|access-date=8 September 2024 |date=26 Juli 2024}}</ref>
 
== Kritik dan kontroversi ==
=== Masalah struktural ===
{{lihat|Lembaga Penyiaran Publik#Kritik dan kontroversi}}
'' State Media Monitor'', situs web dari lembaga riset asal Eropa ''Media and Journalism Research Center'' yang menilai media-media terafiliasi negara, pada tahun 2023 menempatkan RRI sebagai [[Media negara|''State-Controlled'' (media yang dikendalikan negara)]]. Menurut lembaga tersebut, meskipun pemerintah mengadopsi ketentuan hukum yang diklaim akan mengarah pada transformasi RRI menjadi lembaga penyiaran publik modern dengan jaminan independensi editorial, RRI "tetap bertindak sebagai media negara, mendukung tindakan dan kebijakan pemerintah dalam liputannya". Selain itu, lembaga itu menilai "belum ada" undang-undang, badan, atau mekanisme yang secara independen memvalidasi independensi kebijakan editorial RRI.<ref>{{cite web |last=Media and Journalism Research Center |date=9 Oktober 2023 |title=Radio of the Republic of Indonesia (RRI) |url=https://statemediamonitor.com/2023/10/radio-of-the-republic-of-indonesia-rri/ |website=State Media Monitor |access-date=28 April 2024 |archive-date=2024-04-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240428125303/https://statemediamonitor.com/2023/10/radio-of-the-republic-of-indonesia-rri/ |dead-url=no }}</ref>
 
=== Konflik tanah kompleks pemancar RRI Cimanggis ===
Baris 1.862 ⟶ 2.085:
Namun pada praktiknya, ketika pemindahan atau pembangunan tersebut belum dilakukan, justru proses pembangunan UIII di Cimanggis telah dimulai; yang mengakibatkan kerusakan terhadap ''fider line'' pemancar gelombang pendek RRI yang berlangsung sejak akhir tahun lalu. Tanggal 20 Desember 2018, Direktur Utama RRI 2016-2021, Muhammad Rohanudin telah mengirimkan surat kepada Menteri Agama, [[Lukman Hakim Saifuddin]] terkait hal ini yang tidak sesuai dengan janji dan komitmen yang telah disepakati dalam pasal 3 dan pasal 6 BAST.
 
RRI telah menempati tanah di Cimanggis sejak 1958. Sejak 2002 hingga 2012, berturut-turut RRI mengalami gugatan perdata dari pihak luar terkait tanah tersebut. Namun demikian, putusan pengadilan berkali-kali memenangkan RRI. Hingga putusan Nomor 99/Pdt/2012/PT. Bandung diterima oleh LPP RRI, pihak penggugat tidak mengajukan upaya hukum lain.<ref>{{Cite news|last=Kurniawan|first=Aloysius Budi|date=2019-01-12|title=Pemancar Dirobohkan, Karyawan RRI Serukan Hastag #SaveRRI|url=https://www.kompas.id/baca/utama/2019/01/12/pemancar-dirobohkan-karyawan-rri-serukan-hastag-saverri|work=Kompas.id|access-date=2022-08-22|archive-date=2023-04-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230406073235/https://www.kompas.id/baca/utama/2019/01/12/pemancar-dirobohkan-karyawan-rri-serukan-hastag-saverri|dead-url=no}}</ref>
 
=== Kasus direktur utama 2021, tudingan bias ===
Pada awal 2021, Direktur Utama RRI 2016-2021 Muhammad Rohanudin mendaftarkan diri menjadi Dewan Pengawas RRI 2021-2026 dan dinyatakan lolos seleksi awal.<ref name=":1">{{cite web |year=2021 |title=Kominfo Umumkan 15 Nama Calon Dewas RRI 2021-2026 |url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210219120433-25-608312/kominfo-umumkan-15-nama-calon-dewas-rri-2021-2026 |website=CNN Indonesia |access-date=20 Agustus 2021 |archive-date=2023-04-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230406171659/https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210219120433-25-608312/kominfo-umumkan-15-nama-calon-dewas-rri-2021-2026 |dead-url=no }}</ref> Rohanudin dituding oleh sebagian pihak yang mengatasnamakan karyawan RRI memiliki "rekam jejak yang buruk" selama menjabat, seperti dugaan nepotisme, mismanajemen, dan penyalahgunaan wewenang.<ref name="suarakarya">{{cite web |last=Parjiyono |first=Yon |year=2021 |title=Lakukan Pelanggaran Berat, Dewas Berhentikan Dirut RRI M Rohanudin |url=https://www.suarakarya.id/detail/132596/Lakukan-Pelanggaran-Berat-Dewas-Berhentikan-Dirut-RRI-M-Rohanudin |website=Suara Karya |access-date=7 Agustus 2021 |archive-date=2021-08-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210807101620/https://www.suarakarya.id/detail/132596/Lakukan-Pelanggaran-Berat-Dewas-Berhentikan-Dirut-RRI-M-Rohanudin |dead-url=yes }}</ref> Hal itu seirama dengan pernyataan Irawan Ronodipoero, anak pendiri RRI Joesoef Ronodipoero, yang mengatakan telah terjadi "disharmoni" di tubuh RRI akibat kepemimpinannya.<ref>{{cite web |last=Hadi |first=Abdul |year=2021 |title=Anak Pendiri RRI: Dirut Tak Boleh Gunakan Kekuasaan untuk Kepentingan Pribadi |url=https://www.antvklik.com/headline/anak-pendiri-rri-dirut-tak-boleh-gunakan-kekuasaan-untuk-kepentingan-pribadi |website=ANTVklik.com |access-date=7 Agustus 2021 |archive-date=2021-08-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210807101625/https://www.antvklik.com/headline/anak-pendiri-rri-dirut-tak-boleh-gunakan-kekuasaan-untuk-kepentingan-pribadi |dead-url=no }}</ref>
 
Tudingan ini diperkuat oleh hasil penelitian Sapta Pratala pada bulan yang sama yang menemukan bahwa portal berita ''rri.co.id'' memberi porsi berita dengan subjek anggota DPR yang sangat besar untuk [[Fraksi Partai Keadilan Sejahtera]] (PKS) dibandingkan fraksi-fraksi lain. Selain itu, riset Sapta Pratala menilai ''rri.co.id'' melakukan bias dengan lebih banyak mengabarkan komentar yang menolak pembubaran [[Front Pembela Islam]] (FPI) setelah pemerintah membubarkan organisasi tersebut pada 30 Desember 2020.<ref name="dewas">{{cite web |last=Koriun |first=Hary B |year=2021 |title=RRI Dinilai Tak Independen, Partai Anak Muda Ini Minta DPR Bertindak |url=https://riaupos.jawapos.com/nasional/14/05/2021/250636/rri-dinilai-tak-independen-partai-anak-muda-ini-minta-dpr-bertindak.html |website=Riau Pos |access-date=7 Agustus 2021 |archive-date=2023-04-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230407024505/https://riaupos.jawapos.com/nasional/14/05/2021/250636/rri-dinilai-tak-independen-partai-anak-muda-ini-minta-dpr-bertindak.html |dead-url=no }}</ref> Sapta Pratala hanya dideskripsikan di media berita sebagai "pengamat media penyiaran publik", namun belum ada keterangan lebih lanjut tentang identitasnya.
 
Pada 13 Mei, Wakil Sekretaris Jenderal DPP [[Partai Solidaritas Indonesia]] (PSI) Satia Chandra Wiguna sempat meminta [[Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi I DPR]] memecat Rohanudin karena dianggap "bertolak belakang dengan posisi ideal RRI sebagai lembaga pemberitaan yang netral" dan "membela kaum intoleran",<ref name="dewas" /> meskipun menurut UU Nomor 32 Tahun 2002 DPR tidak berhak memberhentikan Dewan Direksi RRI. Namun, Dewan Pengawas RRI telah memberhentikan Rohanudin lebih dahulu pada 8 Mei.<ref name="suarakarya" />
 
Tudingan-tudingan yang muncul dan langkah Dewan Pengawas mendapat kritik oleh pakar komunikasi politik [[Universitas Esa Unggul]], Jamiluddin Ritonga. Menurutnya, tudingan tersebut tidak boleh serta merta dijadikan dasar untuk menghakimi RRI, oleh karena statusnya sebagai media publik. RRI, menurut Ritonga, harus "mengayomi semua elemen masyarakat" dan "tidak boleh seperti pada zaman Orde Baru, yang jelas-jelas menjadi corong pemerintah".<ref>{{cite web |last=Jannah |first=Annisa Nur |year=2021 |title=RRI Jadi Corong PKS dan Pembela FPI? Pengamat pun Buka Suara |url=https://www.genpi.co/polhukam/104703/rri-jadi-corong-pks-dan-pembela-fpi-pengamat-pun-buka-suara |website=GenPI.co |access-date=7 Agustus 2021 |archive-date=2023-04-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230406171659/https://www.genpi.co/polhukam/104703/rri-jadi-corong-pks-dan-pembela-fpi-pengamat-pun-buka-suara |dead-url=no }}</ref><ref>{{cite web |last=Dzulfiqar |first=Muhammad |year=2021 |title=RRI Dinilai jadi Corong PKS dan FPI, Pakar: RRI Tidak Boleh Sebatas Corong Pemerintah |url=https://www.goriau.com/berita/baca/rri-dinilai-jadi-corong-pks-dan-fpi-pakar-rri-tidak-boleh-sebatas-corong-pemerintah.html |website=GoRiau.com |access-date=7 Agustus 2021 |archive-date=2022-10-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221004054825/https://www.goriau.com/berita/baca/rri-dinilai-jadi-corong-pks-dan-fpi-pakar-rri-tidak-boleh-sebatas-corong-pemerintah.html |dead-url=no }}</ref>
 
Pada tanggal [[20 Mei]] [[2021]], Komisi I DPR menetapkan Rohanudin sebagai salah satu anggota Dewan Pengawas RRI 2021-2026 dari unsur RRI.<ref>{{cite web |year=2021 |title=Komisi I Tetapkan 5 Dewas RRI Periode 2021-2026 |url=https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/32984/t/Komisi+I+Tetapkan+5+Dewas+RRI+Periode+2021-2026 |website=Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia |access-date=20 Agustus 2021 |archive-date=2022-12-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221204095808/https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/32984/t/Komisi+I+Tetapkan+5+Dewas+RRI+Periode+2021-2026 |dead-url=yes }}</ref>
 
== Identitas ==
Hingga tahun 2023, RRI setidaknya sudah empat kali mengganti logo. Logo awal RRI terdiri dari tiga elemen, yakni siluet [[Candi Borobudur]], peta Indonesia, serta visual menara pemancar beserta gelombang radio yang dipancarkan. Logo ini digunakan hingga tahun 20011998.<ref>{{cncite web|url=https://ppid.rri.go.id/dokumen/data/282837#:~:text=laporan_tahunan_lpp_rri_tahun_2023_cvt_rev_1.pdf|title=Laporan Keuangan LPP RRI tahun 2023|publisher=LPP Radio Republik Indonesia|date=29 Juli 2024|access-date=1 Agustus 2024|archive-date=2024-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20240731230654/https://ppid.rri.go.id/dokumen/data/282837#:~:text=laporan_tahunan_lpp_rri_tahun_2023_cvt_rev_1.pdf|dead-url=no}}</ref>
 
Logo ketiga RRI yang diluncurkan pasca statusnya berubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik (LPP) pada tahun 2005 memiliki makna antara lain sebagai berikut:<ref>{{cite web|url=https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/553/jbptunikompp-gdl-aliaifadal-27642-1-unikom_a-i.pdf|title=LLaporan Praktek Kerja lapangan Pada Seksi Pemberitaan Di Radio Republik Indonesia (RRI) Purwokerto|publisher=UNIKOM|date=14 Maret 2012|access-date=8 September 2024}}</ref>
* '''Bentuk persegi panjang tanpa sudut dan tanpa garis tepi''': Bentuk ini menggambarkan kekokohan dan solidaritas. Sudut yang membulat (tidak runcing) melambangkan fleksibilitas RRI. Tidak adanya garis tepi atau bingkai menunjukkan indepedensi RRI, serta keterbukaan RRI untuk dapat bekerjasama dengan berbagai pihak.
* '''Tulisan (font type) “RRI”''': Huruf tulisan yang dirancang khusus menunjukkan RRI yang kokoh, tegas, dinamis dan selalu bergerak maju.
* '''Gambar pancaran radio''': Sebuah image yang menggambarkan kuatnya pancaran siaran radio RRI yang makin meluas. Tiga lapis pancaran yang terlihat pada logo juga melambangkan Tri Prasetya RRI.
*'''Warna Biru, Biru langit dan putih untuk mempertahankan tradisi''', yang mana komponennya terdiri dari:
**Warna biru yang dipilih sebagai warna korporat RRI.
**Warna Biru dan biru langit yang melambangkan universalitas RRI, sifat mengayomi, teduh dan dapat dipercaya, dan
**Warna putih pada tulisan RRI yang melambangkan kejujuran, kebenaran, keberimbangan dan akurasi.
 
Perubahan terakhir dilakukan pada 11 September 2023, bertepatan dengan hari ulang tahun RRI ke-78.<ref>{{cite web |last1=Hasanudin |title=RRI Luncurkan Logo Baru Di Usia Ke 78 |url=https://ppid.rri.co.id/berita/informasi-lpu/310/rri-luncurkan-logo-baru-di-usia-ke-78 |website=PPID LPP RRI |date=11 September 2023 |access-date=14 September 2023 }}{{Pranala mati|date=September 2024 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Berbeda dengan pergantian logo sebelumnya, pergantian logo keempat ini dilakukan dengan bantuan sebuah [[agensi penjenamaan]], DMID Group dan dibuat dalam dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.<ref>{{Cite web |url=https://www.instagram.com/p/CxC4dfJSRYI/|title=A New Face of RRI|access-date=2023-11-26 |archive-date=2021-09-11 |website=DMID Group}}</ref> Menurut Direktur Layanan dan Pengembangan Usaha LPP RRI, Yonas Markus, bulatan pada huruf "r" yang berbentuk seperempat lingkaran dan lingkaran memberikan makna bahwa RRI "melayani publik", dan ragam bentuk elemen adalah gambaran keragaman masyarakat yang dilayani RRI. Saat dihubungkan dengan simbol-simbol digital, maka RRI, "satu nol satu nol", adalah simbol multiplatform atau digitalisasi.<ref>{{Cite web |url=https://www.rri.co.id/nasional/359105/memaknai-logo-baru-rri |title=Salinan arsip |access-date=2023-09-18 |archive-date=2023-09-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230919085053/https://www.rri.co.id/nasional/359105/memaknai-logo-baru-rri |dead-url=no }}</ref> Selain itu, sebagai bagian dari ''rebranding'', RRI mengadopsi Albert Sans beserta turunannya sebagai ''font'' resmi utama dengan Manrope beserta turunannya sebagai ''font'' sekundernya.
 
Pada 11 Juli 2024 (dua bulan sebelum HUT RRI ke-79), dalam rangka penyeragaman branding Programa RRI, RRI merombak logo kelima programa yang ada di berbagai stasiun RRI pusat dan daerah.<ref>{{Cite web |url=https://ppid.rri.go.id/download/dokumen/2024_dir_lpu_783_nd_desain_logo_0001.pdf/272435|title=NOTA DINAS Nomor : ND-783/DIr.LPU/RRI/VII.HK.02.07/07/2024 Tentang Desain Logo 11 Juli 2024 |website=PPID Radio Republik Indonesia|access-date=8 September 2024 |date=11 Juli 2024}}</ref> Perubahan terbesar terjadi pada implementasi adanya angka dalam bentuk persegi pada kelima programa serta perubahan warna logo RRI Programa 2 yang sebelumnya berwarna ungu, berubah menjadi warna biru kehijauan.<ref>{{cite web|title=pro 2.png|url=https://ppid.rri.go.id/download/dokumen/pro_2.png/276134|website=PPID Radio Republik Indonesia|access-date=12 September 2024 |date=18 Juli 2024}}</ref>
Perubahan terakhir dilakukan pada 11 September 2023, bertepatan dengan hari ulang tahun RRI ke-78.<ref>{{cite web |last1=Hasanudin |title=RRI Luncurkan Logo Baru Di Usia Ke 78 |url=https://ppid.rri.co.id/berita/informasi-lpu/310/rri-luncurkan-logo-baru-di-usia-ke-78 |website=PPID LPP RRI |date=11 September 2023 |access-date=14 September 2023}}</ref> Berbeda dengan pergantian logo sebelumnya, pergantian logo keempat ini dilakukan dengan bantuan sebuah [[agensi penjenamaan]], DMID Group dan dibuat dalam dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.<ref>{{Cite web |url=https://www.instagram.com/p/CxC4dfJSRYI/|title=A New Face of RRI|access-date=2023-11-26 |archive-date=2021-09-11 |website=DMID Group}}</ref> Menurut Direktur Layanan dan Pengembangan Usaha LPP RRI, Yonas Markus, bulatan pada huruf "r" yang berbentuk seperempat lingkaran dan lingkaran memberikan makna bahwa RRI "melayani publik", dan ragam bentuk elemen adalah gambaran keragaman masyarakat yang dilayani RRI. Saat dihubungkan dengan simbol-simbol digital, maka RRI, "satu nol satu nol", adalah simbol multiplatform atau digitalisasi.<ref>https://www.rri.co.id/nasional/359105/memaknai-logo-baru-rri</ref>
Berbeda dengan logo, RRI telah mengusung slogan "Sekali di Udara, Tetap di Udara" sejak awal pendiriannya dan bertahan hingga saat ini. Pada tahun 2023 RRI meluncurkan slogan "Kita Indonesia Sesungguhnya" dalam rangka peluncuran logo baru,<ref>{{Cite web |url=https://www.rri.co.id/madiun/vlog/4281/branding-logo-baru-rri-kita-indonesia-sesungguhnya?utm_source=news_video_widget&utm_medium=internal_link&utm_campaign=general_campaign |title=Salinan arsip |access-date=2023-10-15 |archive-date=2023-11-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231110034224/https://www.rri.co.id/madiun/vlog/4281/branding-logo-baru-rri-kita-indonesia-sesungguhnya?utm_source=news_video_widget&utm_medium=internal_link&utm_campaign=general_campaign |dead-url=no }}</ref> namun tidak digunakan sebagai slogan utama.
 
=== Logo ===
<gallery>
Berkas:RRI 1945.png|Logo pertama RRI (''tidak diketahui''–1998){{better source}}
Berkas:Logo lama RRI.svg|Logo kedua RRI (1998–2005)
Berkas:RRI Logo 2007-2023.svg|Logo ketiga RRI (2005–2023)
Berkas:Logo RRI NET.png|Logo lama RRI NET (2018–2023)
Berkas:RRI secondary logo.png|Logo sekunder lama RRI (2018–2023)
 
</gallery>
 
Baris 1.912 ⟶ 2.145:
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Kepustakaan ==
*40 Tahun Indonesia Merdeka (11 September 1945 sampai dengan 11 September 1985)D irektorat Jenderal Radio Televisi dan Film Departemen Penerangan Republik Indonesia;
*Radio Siaran (Teori dan Praktik)Onong Uchyana Effendy, MA. Bandung. Tahun 1978;
*Sedjarah Radio Republik Indonesia , Kementerian Penerangan RI. Tahun 1953.
*Siliwangi Dari Masa ke Masa , TNI AD, Pusjarah TNI, 1979.
*Buletin Suara Purnakarya RRI Bandung,
*Baskara "Kiprah Seorang Penyiar"
*Mohammad Sani "Sosok Dalam Kenangan"
*Loetan Soetan Toenaro "Pancaran Perjuangan Radio".
*Perjuangan RRI SURABAYA.
*Radio Rimba Raya ,Abu TM Raiyan.
*Profil Angkasawan RRI 1945-1995.
*Sejarah Pos Telekomunikasi di Indonesia.
 
== Pranala luar ==
* {{official|https://rri.co.id}} ({{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210508092110/https://rri.co.id/ |date=2021-05-08 }})
* [https://www.rri.co.id/stream/radio Audio ''live streaming'' pada situs web resmi RRI]
* [https://playdigital.rri.co.id/ Situs web RRI Digital]
* [https://puslitbangdiklat.rri.co.id Puslitbangdiklat RRI]
* [https://www.redaksinasional.id Redaksi Nasional – portal berita bersama LKBN Antara, RRI, dan TVRI]