Kabupaten Jombang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k remove dauref, removed: | dauref = |
k Membalikkan revisi 26366242 oleh 114.125.85.169 (bicara) Tag: Pembatalan |
||
(40 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{for2|tumbuhan
{{redirect|Jombang}}
{{Dati2
| settlement_type = Kabupaten
▲| translit_lang1_type1 = [[Pegon]]
| nama = Kabupaten Jombang
| lambang = Seal of Jombang Regency.svg
| translit_lang1_info1 = {{resize|10pt|''Jombang''}} {{font|size=60%|([[Bahasa Jawa#Fonologi|Gêdrig]])}}<br> {{resize|11pt|جَومباڠ}} {{font|size=60%|([[Abjad Pegon|Pégon]])}}<br> {{resize|10pt|ꦗꦺꦴꦩ꧀ꦧꦁ}} {{font|size=60%|([[Aksara Jawa|Hånåcåråkå]])}}
| foto = {{multiple image|perrow = 2|total_width=300
| image1 = Candi Rimbi (2).jpg
Baris 17 ⟶ 16:
|border=infobox
}}
| caption = '''Searah jarum jam''': [[Candi Rimbi]], kenduri durian Wonosalam, [[Kedung Cinet]], [[Stasiun Jombang]], Ringin Contong, dan [[Pondok Pesantren Tebuireng]]
| peta = [[Berkas:Locator_kabupaten_jombang.png|250px]]
| koordinat = {{Coord|-7.556697|112.234570}}
| julukan = {{hlist|Beriman|Toleransi|Santri}}
| semboyan = Jombang Beriman
| slogan = ''Jombang Famous''
| provinsi = [[Jawa Timur]]
| ibukota = [[Jombang, Jombang|Jombang]]
| nama_sekretaris_daerah = Agus Purnomo
| nama_ketua_dprd = Mas'ud Zuremi
| luas = 1159,50
| penduduk =
| penduduktahun = [[
| pendudukref = <ref name="JOMBANG">{{cite web|url=https://jombangkab.bps.go.id/publication/2022/02/25/9572b77bccd58dc3a0f9c6be/kabupaten-jombang-dalam-angka-2022.html|title=Kabupaten Jombang Dalam Angka 2022|website=www.jombangkab.bps.go.id|accessdate=3 Juni 2022|pages=77|format=pdf|archive-date=2022-06-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220609191830/https://jombangkab.bps.go.id/publication/2022/02/25/9572b77bccd58dc3a0f9c6be/kabupaten-jombang-dalam-angka-2022.html|dead-url=no}}</ref>
| kepadatan =
| kecamatan = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Jombang|21]]
| kelurahan = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Jombang|4]]
| desa = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Jombang|302]]
| dasar hukum = UU No. 12/1950
| tanggal = 8 Agustus 1950
| hari jadi = {{
| kepala daerah = [[Daftar Bupati Jombang|Bupati]]
| nama kepala daerah =
| wakil kepala daerah = [[Daftar Bupati Jombang|Wakil Bupati]]
| nama wakil kepala daerah =
| sekretaris daerah =
| kodearea = +62 321
| kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|
| nomor_polisi = S ''xxxx''
| iso = ID-JI
| bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi),<br> [[Bahasa Jawa|Jawa]] (dominan)<br>- [[Bahasa Jawa Jombang|Jawa Jombangan]],<br>- [[Rumpun dialek Arekan|Jawa Arekan]],<br> [[Daftar bahasa di Indonesia|Lainnya]]
| agama = [[Islam]] 97,27%<br> [[Kristen]] 2,18%<br>- [[Protestan]] 1,64%<br>- [[Katolik]] 0,54%<br> [[Hindu]] 0,37%<br> [[Buddha]] 0,09%<br> [[Konghucu]] 0,08%<br> Lainnya 0,01%<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=3 November 2021|format=visual|archive-date=2021-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20210805043517/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref>▼
| agama = {{ublist |item_style=white-space;
|97,27% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 2,18% [[Kekristenan|Kristen]]
** 1,64% [[Protestan]]
** 0,54% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
▲|
| flora = [[Kelapa|Kelapa genjah-merah]]
| fauna = [[Gelatik jawa]]
| dau = Rp 1.141.654.964.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=13 April 2021}}</ref>
| IPM = {{increase}} 73,45 (
| web = {{url|http://www.jombangkab.go.id/}}
}}
'''Kabupaten Jombang''' ({{Lang-jv|[[Hanacaraka]]: ꦗꦺꦴꦩ꧀ꦧꦁ, [[Pegon]]: جَومباڠ}}; <small>pengucapan bahasa Jawa:</small> [[Bantuan:Pengucapan|[ˈd͡ʒombaŋ]]]) adalah sebuah [[kabupaten]] yang terletak di bagian tengah [[Jawa Timur|Provinsi
Jombang dikenal dengan sebutan "Kota Santri," karena banyaknya institusi pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayahnya.<ref>{{cite web|url=http://www.info-jombang.tripod.com/sejarah02.htm|title=Jombang Kota Santri|publisher=Info-jombang.tripod.com|date=|accessdate=2011-07-24|archive-date=2012-01-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20120121145735/http://www.info-jombang.tripod.com/sejarah02.htm|dead-url=yes}}</ref> Bahkan ada pemeo yang mengatakan Jombang adalah pusat pondok pesantren di tanah Jawa karena hampir seluruh pendiri pesantren di Jawa pasti pernah berguru di Jombang. Di antara pondok pesantren yang terkenal adalah [[Pondok Pesantren Tebuireng|Tebuireng]], Denanyar, Tambak Beras, dan [[Pondok Pesantren Darul 'Ulum (Rejoso)|Darul Ulum (Rejoso)]].
Tokoh terkenal Indonesia yang dilahirkan di Kabupaten Jombang adalah [[Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia ke-4]], [[Abdurrahman Wahid|K.H. Abdurrahman Wahid]]; Ketua Umum PKI pertama, [[Semaun]]; pahlawan nasional [[Hasyim Asy'ari|K.H. Hasyim Asy'ari]] dan [[Wahid Hasyim|K.H. Wahid Hasyim]]; tokoh intelektual Islam, [[Nurcholis Madjid]]; dan budayawan, [[Emha Ainun Najib]].
== Etimologi ==
Salah satu etimologi yang beredar di masyarakat Jombang adalah, bahwa Jombang berasal dari lakuran kata [[bahasa Jawa|berbahasa Jawa]] yaitu ''ijo''
Namun, apakah nama "Jombang" ini memang benar-benar akronim dari ''ijo'' dan ''abang'' masih membutuhkan kajian yang lebih komprehensif sebab sumber-sumber yang menjadi rujukan sering kali hanya dari sumber lisan.
== Geografi ==
Baris 95 ⟶ 109:
Tahun 929, Raja [[Mpu Sindok]] memindahkan pusat Kerajaan [[Mataram Kuno|Mataram]] dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, diduga karena letusan [[Gunung Merapi]] atau serangan [[Kerajaan Sriwijaya]]. Beberapa literatur menyebutkan pusat kerajaan yang baru ini terletak di [[Watugaluh, Diwek, Jombang|Watugaluh]]. Suksesor Mpu Sindok adalah Sri Isyana Tunggawijaya (947-985) dan Dharmawangsa (985-1006). Tahun [[1006]], sekutu Sriwijaya menghancurkan ibu kota kerajaan Mataram, dan menewaskan [[Dharmawangsa|Raja Dharmawangsa]]. [[Airlangga]], putra mahkota yang ketika itu masih muda, berhasil meloloskan diri dari serbuan Sriwijaya, dan menghimpun kekuatan untuk mendirikan kembali kerajaan yang telah runtuh. Bukti petilasan sejarah Airlangga sewaktu menghimpun kekuatan kini dapat dijumpai di [[Sendang Made]], Kecamatan [[Kudu, Jombang|Kudu]]. Tahun 1019, [[Airlangga]] mendirikan Kerajaan [[Kahuripan]], yang kelak wilayahnya meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali, serta mengadakan perdamaian dengan Sriwijaya.
Pada masa [[Majapahit|Kerajaan Majapahit]], wilayah Kabupaten Jombang masa kini merupakan gerbang Majapahit. Gapura barat adalah Desa [[Tunggorono, Jombang, Jombang|Tunggorono]], Kecamatan Jombang,
Menyusul runtuhnya Majapahit, agama [[Islam]] mulai berkembang. Jombang kemudian menjadi bagian dari Kerajaan Mataram Islam. Pasca perjanjian Giyanti wilayah Jombang menjadi bagian dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Mancanegara Surakarta/Brang Wetan Surakarta). Seiring dengan melemahnya pengaruh Mataram dan kemudian kedua pecahannya,
Jombang juga menjadi bagian dari wilayah gerakan revolusi kemerdekaan Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Abdurrahman|first=Syarif|date=2021-08-18|title=Pertempuran Jumat Legi di Kota Jombang|url=https://www.tebuireng.co/pertempuran-jumat-legi-di-kota-jombang/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2023-02-02|archive-date=2022-01-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220125051633/https://www.tebuireng.co/pertempuran-jumat-legi-di-kota-jombang/|dead-url=no}}</ref> Etnis [[Tionghoa]] juga berkembang dengan adanya tiga kelenteng di wilayah Jombang, yang sampai sekarang masih berfungsi. Etnis [[Arab]] juga cukup signifikan berkembang. Hingga kini pun masih ditemukan sejumlah kawasan yang mayoritasnya adalah etnis Tionghoa dan Arab, terutama di kawasan perkotaan.
Tahun [[1811]], didirikan [[Kabupaten Mojokerto]], yang wilayahnya meliputi Kabupaten Jombang masa kini. Jombang merupakan salah satu [[
[[Alfred Russel Wallace]] (1823-1913), naturalis asal Inggris yang memformulasikan Teori Evolusi, dan terkenal akan [[Garis Wallace]], pernah mengunjungi dan bermalam di Jombang ketika mengeksplorasi keanekaragaman hayati Indonesia.
Baris 180 ⟶ 194:
Penduduk Jombang pada umumnya adalah etnis [[Orang Jawa|Jawa]]. Namun, terdapat minoritas etnis [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] dan [[Arab-Indonesia|Arab]] yang cukup signifikan. Etnis Tionghoa, dan Arab umumnya tinggal di kawasan perkotaan, dan bergerak di sektor perdagangan dan jasa.
[[Bahasa Jawa]] merupakan bahasa daerah yang digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Jawa yang dituturkan banyak memiliki pengaruh [[Dialek Surabaya]] yang terkenal egaliter, dan blak-blakan. Kabupaten Jombang juga merupakan daerah perbatasan dua dialek Bahasa Jawa, antara Dialek Surabaya dan Dialek Mataraman
=== Agama ===
Baris 249 ⟶ 263:
** Jalur tengah ([[Jakarta]]–[[Purwokerto]]–[[Surabaya]]):
*** {{KA|Bangunkarta}}: Jombang–{{sta|Pasar Senen}}
*** {{KA|Logawa}}: {{sta|Purwokerto}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}–{{sta|Jember}}▼
*** {{KA|Ranggajati}}: {{sta|Cirebon}}–Surabaya Gubeng–Jember▼
*** {{KA|Gaya Baru Malam Selatan}} dan {{KA|Jayakarta}}: Pasar Senen–{{sta|Surabaya Gubeng}}
*** {{KA|Argo Semeru}} dan {{KA|Bima}}: {{sta|Gambir}}–Surabaya Gubeng
** Jalur selatan ([[Bandung]]–[[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]–Surabaya):
*** {{KA|Sancaka}}: {{sta|Yogyakarta}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}
*** {{KA|Sri Tanjung}}: {{sta|Lempuyangan}}–{{sta|Surabaya Kota}}–{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}▼
*** {{KA|Pasundan}}: {{sta|Kiaracondong}}–Surabaya Gubeng
*** {{KA|Argo Wilis}}, {{KA|Turangga}}, dan {{KA|Mutiara Selatan}}: {{Sta|Bandung}}–Surabaya Gubeng
▲*** {{KA|Sri Tanjung}}: {{sta|Lempuyangan}}–{{sta|Surabaya Kota}}–{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
▲*** {{KA|Logawa}}: {{sta|Purwokerto}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}–{{sta|Jember}}
*** {{KA|Wijayakusuma}}: {{sta|Cilacap}}–Surabaya Gubeng–Ketapang
▲*** {{KA|Ranggajati}}: {{sta|Cirebon}}–Surabaya Gubeng–Jember
* '''Kereta api lokal'''
** {{rint|surabaya|
=== Angkutan lokal ===
Untuk transportasi intra wilayah kabupaten, terdapat Angkutan Pedesaan dengan 24 trayek, yang menjangkau ke semua kecamatan. Ini masih ditambah lagi dengan adanya trayek angkutan antarkota yang menghubungkan kota Jombang dengan wilayah kabupaten di sekitarnya, yakni jurusan [[Pare, Kediri|Pare]], [[Kandangan, Kediri|Kandangan]], [[Babat, Lamongan|Babat]], [[Kertosono, Nganjuk|Kertosono]], [[Kabupaten Malang|Malang]] serta [[Kota Mojokerto|Mojokerto]].
==
* Institut Agama Islam Bani Fattah (IAIBAFA) Tambakberas
Baris 275 ⟶ 288:
* Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bahrul Ulum (STIKES BU) Jombang
* Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada (STIKES Husada) Jombang
*Setandip Rejoagung Ngoro Jombang
*Universitas Hasyim Asy'ari (UNHASY) Tebuireng Jombang
== Pariwisata ==
Baris 287 ⟶ 301:
'''Pertama. makam KH Abdul Wahab Chasbullah'''
Makam
Makam Kiai Wahab terus mengalami renovasi demi kenyaman pengunjung. Pemerintah Kabupaten Jombang juga punya perhatian khusus ke sosok Kiai Wahab. Makam ini memiliki parkir yang dan tempat istirahat. Makam KH Abdul Wahab Chasbullah buka selama 24 jam dan terbuka untuk umum. Di masa pandemi Covid-19 ini juga masih buka, hari jumat dan di akhir pekan makam Kiai Wahab selalu dipadati peziarah.
|