Perjalanan Muhammad ke Ta'if: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan pranala ke halaman disambiguasi
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Desember 2022}}
{{Naratif}}
 
{{Hiperbolis}}
{{Refimprove}}
{{Muhammad}}
Perjalanan [[nabi Islam]], [[Muhammad]] ke [[Ta'if]] dilakukan untuk mengembangkan dakwah Islam yang terhambat di kota [[Mekkah]]. Perjalanan itu dilakukan setelah kedua pendukung utamanya meninggal.
Baris 22 ⟶ 24:
Ketika Muhammad. menerima kurma tersebut dan hendak memakannya, ia mengucapkan "Bismillahirrahmanirrahim". Adas kemudian berkata, “Ucapan seperti ini tidak dikenal di tempat ini.” Kemudian percakapan itu berlanjut:<blockquote>Karena penasaran maka Muhammad. bertanya kepadanya, “Dari negeri manakah kamu? Dan apakah agamamu?” yang dijawab oleh Adas dengan, “Saya nasrani dari Niniveh.”
 
Muhammad bersabda, “Dari negerinya orang saleh, Yunus bin Matta.” “Apa yang kamu ketahui tentang Yunus?” tanya Adas. “Dia itu saudaraku, seorang nabi, dan aku juga nabi.” jawab Muhammad.</blockquote>Adas segera memeluk Muhammad. serta menciumi kepala, tangan dan kaki beliau. Ketika Adas kembali kepada tuannya, mereka memarahinya karena perlakuannya tersebut. Tetapi Adas membantah dengan mengatakan bahwa Muhammad telah memberitahukan sesuatu kepadanya yang tidak diketahui oleh manusia kecuali seorang nabi. Adas kemudian kembali menemui Muhammad, yang kemudian membacakan Al Qur’an yang berisi kisah Nabi Yunus [[Amerika Serikat|AS]]. kepadanya. Setelah mendengarnya, Addas kemudian masuk Islam.<ref name=":1" />
 
== Kembali ke Mekkah ==
Setelah selesai beristirahat di kebun kurma milik Utbah dan Syaibah bin Rabi’ah maka Nabi Muhammad SAW. dan Zaid bin Haritsah kembali melakukan perjalanan untuk pulang ke kota Mekah. Di tengah perjalanan, tiba-tiba Malaikat Jibril dan Malaikat Penjaga Gunung datang menjumpai mereka dan berkata "''Ya Rasulullah! Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar mendengar perkataan kaummu kepadamu dan penolakan mereka ke padamu; dan Dia telah mengutus sekarang ini malaikat penjaga gunung kepadamu, supaya engkau perintah kepadanya menurut apa yang kau kehendaki terhadap mereka (kaum Bani Tsaqif) itu".'' Kemudian Malaikat Penjaga Gunung menambahkan "''Ya Rasulullah ! Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan kaummu kepadamu, dan aku inilah Malaikat penjaga gunung. Sesungguhnya Tuhanmu telah mengutusku untuk datang kepadamu, supaya engkau perintahkan kepadaku tentang urusanmu, apa yang kau kehendaki? Jika engkau mau supaya aku menghimpitkan kedua gunung yang besar ini kepada mereka, tentu kukerjakan''"''.''
 
Ketika itu Nabi Muhammad SAW. menjawab "''Tidak!'' ''Bahkan saya mengharap, mudah-mudahan Allah mengeluarkan dari keturunan mereka itu orang yang menyembah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun''”''.''<ref name=":1" />
 
Sebelum tiba di kota Mekah, Nabi Muhammad SAW. mengirimkan Zaid bin Haritsah kepada Muth’im bin ‘Adiy untuk meminta perlindungan. Muth’im bin ‘Adiy kemudian mengirimkan anak-anaknya untuk menjemput Nabi Muhammad SAW. dan membawanya ke kota Mekah. Jasa Muth’im bin ‘Adiy ini sangat diingat oleh Nabi Muhammad SAW. hingga pada perang Badar, ia bersabda "Seandainya al-Muth’im bin Adiy masih hidup, lalu dia mengajakku berbicara tentang para korban yang mati ini, maka tentu aku serahkan mereka kepadanya." (HR Imam al-Bukhari. Lihat Fathul-Bâri 12/226-227, no. 3139) <ref>{{Cite web|url=https://almanhaj.or.id/2218-berdakwah-ke-thaif.html|title=Berdakwah Ke Thaif – Almanhaj – Media Salafiyyah Ahlus Sunnah|language=en-US|access-date=2019-03-21}}</ref>
 
== Referensi ==