Maluku: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pieselection77 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Herryz (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 36.71.84.185 (bicara) ke revisi terakhir oleh Herryz
Tag: Pengembalian
 
(25 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 10:
|image5=Wisata-pantai-yanain-di-maluku-tengah.jpg
|image6=Tanusang_Geser.jpg
|image7=Pantai Ora 1.jpg
}}
|caption = '''Dari kiri ke kanan, atas ke bawah''': [[Kaibobo, Seram Barat, Seram Bagian Barat|Bukit Desa Kaibobo]], [[Gunung Api Banda]], [[Cakalele|Tarian Cakalele]], Pantai Natsepa, Pantai Yanain, dan Pantai Tanusang Geser, [[Pantai Ora]].
|bendera = Flag of Maluku.svg
|lambang = Coat of arms of Maluku.svg
Baris 18 ⟶ 19:
|hari jadi = 19 Agustus 1945{{efn|Provinsi dibentuk oleh [[PPKI]] saat sidang keduanya pada tanggal 19 Agustus 1945. Kini, tanggal tersebut dikenal sebagai Hari Jadi Provinsi Maluku. Provinsi ditetapkan pada 17 Juni 1958 berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 1958.<ref>{{Cite book|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|title=Pembentukan Daerah-Daerah di Indonesia Sampai Dengan Tahun 2014|last=Direktorat Penataan Daerah, Otonomi Khusus, dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|first=|date=2018|publisher=|isbn=|location=|pages=27|url-status=live|access-date=2020-02-16|archive-date=2019-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>}}
|dasar hukum = UU RI No. 20 Tahun 1958
|ibukota = [[Kota Ambon|Ambon]]
|kota besar = [[Kota Tual|Tual]]
|kabupaten = 9
|kota = 2
Baris 25 ⟶ 26:
|kelurahan = 35
|desa = 1.198 (desa dan negeri)
|nama gubernur = [[MuradSadali IsmailIe]] (Pj.)
|nama wakil gubernur = [[Barnabas Orno]]''lowong''
|nama sekretaris daerah = Sadali Ie
|nama ketua DPRD = [[Benhur George Watubun]]
|luas = 46914,03
|tinggi maks = 3027
|populasi ref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=20 Januari 2024|format=Visual}}</ref>
|penduduk = 19119431925301
|tahun populasi = 3130 DesemberJuni [[20232024]]
|peringkat populasi = 28
|demonim = {{hlist|Moluccas | Rakyat Maluku | Orang Maluku}}
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|52,6766% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 46,48% [[Kekristenan]]
** 39,6364% [[Protestan]]
** 6,8584% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,44% Kepercayaan |0,3940% [[Hindu]] |0,02% [[Agama Buddha|Buddha]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[bahasa Ambon|Melayu Ambon]] (bahasa daerah utama)
|IPM = {{increase}} 70,2094 ([[20222023]])<br>{{fontcolor|green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://wwwmaluku.bps.go.id/indicator/26/494216/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-maluku.html|title=Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi 2019-2021-2023|website=www.bps.go.id|accessdate=2119 OktoberMei 20232024}}</ref>
|zona waktu = [[Waktu Indonesia Timur|WIT]]
|utc = +09:00
Baris 71 ⟶ 72:
}}
 
'''Maluku''' adalah sebuah [[Provinsi di Indonesia|provinsi]] di [[Indonesia]]. [[Ibu kota provinsi]] ini terletak di [[Kota Ambon]], yang juga merupakan kota terbesar di provinsi ini. Provinsi ini meliputi bagian selatan [[Kepulauan Maluku]], [[Indonesia]]. Provinsi ini berbatasan dengan [[Laut Seram]] di Utarabagian utara, [[Samudra Hindia]] dan [[Laut Arafura]] di Selatanbagian selatan, [[Pulau Papua|Papua]] di Timurbagian timur, dan [[Pulau Sulawesi]] di Baratbagian barat.{{Sfn|Kembauw|Sahusilawane|Sinay|2017|p=134}} [[Daftar ibu kota provinsi di Indonesia|Ibu kota]] dan kota terbesarnya ialah kota [[Kota Ambon|Ambon]]. Provinsi Maluku berada di urutan ke-28 provinsi menurut jumlah penduduk di Indonesia, pada akhirpertengahan tahun [[20232024]], populasi provinsi Maluku berjumlah 1.911925.943301 jiwa.<ref name="DUKCAPIL"/><ref name="MALUKU">{{cite web|url=https://maluku.bps.go.id/publication/2021/02/26/972e698a6e9a5506eabfdf7d/provinsi-maluku-dalam-angka-2021.html|title=Provinsi Maluku Dalam Angka 2021|website=www.maluku.bps.go.id|accessdate=11 April 2021|pages=5, 71|format=pdf|archive-date=2021-04-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20210411154620/https://maluku.bps.go.id/publication/2021/02/26/972e698a6e9a5506eabfdf7d/provinsi-maluku-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref><ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.kemendagri.go.id/files/2019-05/Kode%26Data%20Wilayah/81.maluku.fix.pdf|title=Kode dan Data Wilayah Provinsi Maluku|date=Juni 2023|website=Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|access-date=21 Oktober 2023|archive-date=2021-03-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20210313201421/https://www.kemendagri.go.id/files/2019-05/Kode%26Data%20Wilayah/81.maluku.fix.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
Sebelum masa penjajahan, wilayah Maluku menjadi poros perdagangan rempah dunia dengan [[cengkih]] dan [[pala]] sebagai barang dagangan utama. Hal ini membuat Maluku dijuluki sebagai "Kepulauan Rempah" hingga hari ini. Rakyat Maluku berdagang dengan para pedagang dari berbagai daerah di [[Nusantara]] maupun mancanegara seperti pedagang-pedagang [[Tionghoa]], Arab, dan Eropa. Kekayaan rempah ini pun menjadi daya tarik bangsa-bangsa Eropa yang pada akhirnya menguasai Maluku, dimulai oleh [[Imperium Portugal|Portugis]] dan terakhir [[Hindia Belanda|Belanda]].{{Sfn|Latuconsina|Leirissa|p=|Ohorella|1999|pp=8–9}}
 
Sejarah Maluku sebagai satu kesatuan dimulai dari pembentukan tiga kegubernuran oleh [[Vereenigde Oostindische Compagnie|Perusahaan Hindia Timur Belanda]] pada abad ke-18, yaitu [[Kegubernuran Ambon|Ambon]], [[Kegubernuran Kepulauan Banda|Kepulauan Banda]], dan [[Kota Ternate|Ternate]] yang disatukan oleh Hindia Belanda pada awal abad ke-19 dalam satu nama, yaitu Maluku. Setelah masa penjajahan, Maluku tetap dipertahankan seutuhnya sebagai [[Provinsi di Indonesia|provinsi]] sebelum [[Provinsi Maluku Utara]] dimekarkan menjadi provinsi sendiri pada akhir abad ke-20.{{Sfn|Thalib|2011|p=|pp=14–15}}
{{TOC limit|3}}
 
== Penamaan ==
[[Berkas:Prov. Maluku.jpg|jmpl|ki|Peta Administrasi Provinsi Maluku]]
 
'''Jazirah al-Mulk'''
Kata pertama yang dapat diidentifikasi dengan ''Maluku'' berasal dari [[Kakawin Nagarakretagama|Nagarakretagama]], sebuah [[kakawin]] berbahasa Jawa Kuno dari tahun 1365. Pupuh 14 bait 5 menyebutkan ''Maloko'', yang Pigeaud identifikasikan dengan Ternate atau Maluku.<ref>{{cite book|last=Pigeaud|first=Theodoor Gautier Thomas|year=1960c|title=Java in the 14th Century: A Study in Cultural History, Volume III: Translations|location=The Hague|publisher=Martinus Nijhoff|isbn=978-94-011-8772-5|edition=3 (revisi)|url-status=live}}</ref>{{rp|17}}<ref>{{cite book|last=Pigeaud|first=Theodoor Gautier Thomas|year=1962|title=Java in the 14th Century: A Study in Cultural History, Volume IV: Commentaries and Recapitulations|location=The Hague|publisher=Martinus Nijhoff|isbn=978-94-017-7133-7|edition=3 (revisi)|url-status=live}}</ref>{{rp|34}}
 
Istilah “Jazirah al-Mulk” oleh para saudagar Arab, mempunyai arti: negeri raja-raja. Selain itu, dikenal juga istilah “Jazirah tuil Jabal Mulku“ dengan Pulau Halmahera sebagai pulau induk di kawasan ini.<ref>{{Cite web|date=2020-08-18|title=Potret Kemerdekaan Dari Jazirah Al – Mulk ( Maluku )|url=https://visioner.id/opini/19068/potret-kemerdekaan-dari-jazirah-al-mulk-maluku.html|website=Indonesia Visioner|language=id-ID|access-date=2024-06-14}}</ref>
 
'''Moloku Kie Raha'''
 
Nama Maluku bisa berasal dari konsep "Maluku Kie Raha". “Raha” berarti empat, sedangkan “kie” berarti gunung yang mengacu pada empat pulau bergunung yaitu Ternate, Tidore, Bacan, and Jailolo (Halmahera). Walaupun bisa juga mengacu pada daerah lain. Masing-masing memiliki pemimpin yang disebut Kolano yang kemudian bergelar Sultan. Ada berbagai macam ide untuk asal kata Maluku. “Moloku” berarti menggenggam, yang memiliki asal kata "Loku" yaitu unit dalam perdagangan. Menggunakan makna ini "Moloku Kie Raha" bisa berarti "persatuan empat kerajaan" Tetapi kata "Loku" merupakan kata serapan dari bahasa melayu. Asal kata lain berupa “Maloko” merupakan gabungan kata “Ma” yaitu penunjang dan “Loko” yang kemudian berubah menjadi "Luku" yang berarti tempat atau dunia, jika digabungkan berarti "Maloko Kie Raha" artinya “Dunia berdirinya empat gunung”.<ref>{{cite book|last1=Amal|first1=Muhammad Adnan|date=2016|title=Kepulauan Rempah-Rempah: Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950|location=Jakarta|publisher=Gramedia|isbn=978-6024241667|url-status=live}}</ref>{{rp|3}}
Baris 89 ⟶ 93:
 
=== Prasejarah ===
 
[[Berkas:Prov. Maluku.jpg|jmpl|ki|Peta Administrasi Provinsi Maluku]]
Kepulauan Maluku mulai terbentuk antara 150 hingga satu juta tahun yang lalu, antara zaman [[Mesozoikum|Kehidupan Tengah]] dan [[Pleistosen|zaman Es]]. Kepulauan Maluku tergabung dalam rangkaian [[Paparan Sahul|Dangkalan Sahul]] yang terhubung dengan [[Australia (benua)|Australia]].{{Sfn|Suwondo|1977|p=|pp=5–6}} Kepulauan Maluku pertama kali diduduki sekitar 30.000 tahun yang lalu oleh bangsa [[Austronesia]]-[[Melanesia]] yang terdiri dari [[Orang Negrito|Negrito]] dan Wedda, kemudian dilanjutkan oleh kedatangan bangsa [[Melayu Proto|Melayu Tua]], [[Melayu Deutero|Melayu Muda]], kemudian [[Ras Mongoloid|Mongoloid]], mengingat letak Maluku sebagai daerah lintas perpindahan penduduk Asia Tenggara ke Melanesia dan [[Mikronesia]].{{Sfn|Amal|2016|p=1}}{{Sfn|Suwondo|1977|p=7}} Meskipun demikian, Austronesia-Melanesia dan kebudayaannya tetap menjadi yang terbesar di Maluku.{{Sfn|Amal|2016|p=2}} [[Pulau Seram]] sebagai ''nusa ina'' (pulau ibu) memegang kunci sebagai pusat penyebaran penduduk ke seluruh penjuru Kepulauan Maluku.{{Sfn|Suwondo|1977|p=7}}
 
Baris 143 ⟶ 149:
Maluku ditetapkan sebagai salah satu [[Provinsi di Indonesia|provinsi]] yang merupakan daerah swatantra tingkat I melalui [[Undang-undang (Indonesia)|Undang-Undang]] Nomor 20 Tahun 1958 tertanggal 17 Juni 1958 yang juga dapat disebut sebagai Undang-Undang Pembentukan Maluku. Undang-undang tersebut merupakan penetapan dari Undang-Undang Darurat Nomor 22 Tahun 1957 yang memiliki tujuan yang sama. Pada undang-undang tersebut, Pemerintah Provinsi Maluku ditetapkan berkedudukan di [[Kota Ambon|Ambon]].<ref>{{Cite book|url=http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/1300.pdf|title=Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 22 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Maluku (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 79) Sebagai Undang-Undang|last=|first=|date=17 Juli 1958|publisher=Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|isbn=|location=|pages=|url-status=live|access-date=2020-04-09|archive-date=2020-12-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20201205194156/http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/1300.pdf|dead-url=no}}</ref>
 
Provinsi Maluku dipimpin oleh seorang [[Daftar Gubernur Maluku|gubernur]] sebagai kepala daerah beserta [[Daftar Wakil Gubernur Maluku|wakilnya]] yang dipilih langsung oleh rakyat dan bertanggung jawab kepada [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Maluku]] (DPRD Provinsi Maluku) yang memiliki [[Daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Maluku 2019–2024|45 anggota]].<ref>{{Cite web|url=http://kpu-malukuprov.go.id/penyerahan-dokumen-pengusulan-pelantikan-45-calon-terpilih-anggota-dprd-provinsi-maluku-pemilu-2019/|title=Penyerahan Dokumen Pengusulan Pelantikan 45 Calon Terpilih Anggota DPRD Provinsi Maluku Pemilu 2019|last=|first=|date=20 Agustus 2019|website=Komisi Pemilihan Umum Provinsi Maluku|access-date=27 Februari 2020|archive-date=2020-02-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20200218093720/http://kpu-malukuprov.go.id/penyerahan-dokumen-pengusulan-pelantikan-45-calon-terpilih-anggota-dprd-provinsi-maluku-pemilu-2019/|dead-url=yes}}</ref> Gubernur Maluku dijuluki sebagai ''Upu Latu Siwalima''.<ref>{{cite news |author=Jossy Linansera |date=15 Mei 2019 |title=Gubernur Maluku Dikukuhkan Sebagai Upu Latu |url=https://www.tribun-maluku.com/gubernur-maluku-dikukuhkan-sebagai-upu-latu/05/15/ |work=Tribun Maluku |location=Ambon |access-date=21 April 2024}}</ref> Siwalima sendiri merupakan gelar atau nama adat yang diberikan masyarakat kepada Provinsi Maluku. Gubernur dan wakilnya memiliki masa jabatan lima tahun dan dapat diperbarui sekali. Anggota DPRD pun dipilih langsung oleh rakyat dengan masa bakti lima tahun. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, gubernur dibantu oleh perangkat daerah: sekretariat daerah, sekretariat DPRD, inspektorat, 23 dinas daerah, dan 11 badan.<ref>{{Cite book|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38685/uu-no-23-tahun-2014|title=Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah|last=|first=|date=2 Oktober 2014|publisher=Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|isbn=|location=|pages=115|url-status=live|access-date=2020-04-09|archive-date=2020-06-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20200610235710/https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38685/uu-no-23-tahun-2014|dead-url=no}}</ref>
 
=== Pembagian administratif ===
{{Utama|Daftar kabupaten dan kota di Maluku}}
 
Provinsi Maluku terbagi menjadi 9 kabupaten dan 2 kota. Di bawahnya, terdapat 118 kecamatan yang terdiri dari 35 kelurahan dan 1.198 desa dan [[negeri (Maluku)|negeri]]. Di antara seluruh kabupaten dan kota, ibu kota provinsi, Ambon merupakan yang terbesar menurut jumlah penduduk dan [[Kabupaten Maluku Tengah|Maluku Tengah]] merupakan yang terbesar menurut luas wilayah.<ref name=":0" /> Sepanjang sejarah Maluku, terdapat beberapa usaha mengubah nama kabupaten. Hingga kini, yang baru terwujud ialah pengubahan nama Maluku Tenggara Barat menjadi Kepulauan Tanimbar.<ref>{{Cite book|url=https://kemendagri.go.id/documents/2019/02/fe408ee7e204f6ba6c2c923436748850.pdf|title=Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang Perubahan Nama Kabupaten Maluku Tenggara Barat Menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar di Provinsi Maluku|last=|first=|date=23 Januari 2019|publisher=|isbn=|location=|pages=|url-status=live|access-date=2020-04-09|archive-date=2021-01-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20210114090511/https://kemendagri.go.id/documents/2019/02/fe408ee7e204f6ba6c2c923436748850.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
Berikut daftar '''[[kabupaten]] dan/atau [[kota]] di [[Maluku|Provinsi Maluku]]'''
Baris 238 ⟶ 244:
 
{{Bar box|bars=
{{bar percent|[[Islam]]|green|52.6766}}
{{bar percent|[[Protestan]]|dodgerblue|39.6364}}
{{bar percent|[[Katolik]]|purple|6.8584}}
{{bar percent|Kepercayaan|black|0.44}}
{{bar percent|[[Hindu]]|orange|0.3940}}
{{bar percent|[[Buddha]]|yellow|0.02}}
|float=right|left1=Agama|right1=%|title=Agama di Maluku pada 2023<ref name="DUKCAPIL"/>{{Sfn|BPS Provinsi Maluku|2020|p=|pp=248–249}}|titlebar=#ddd}}
Baris 304 ⟶ 310:
* [[Daftar tokoh Maluku]]
*[[Daftar Fam Orang Maluku|Daftar fam orang Maluku]]
*[[Museum Maluku]]
*[[Masakan Maluku]]
*[[Orang Maluku]]