Imam Zarkasyi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gavied (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{More citations needed|date=Juli 2024}}
{{Infobox_Person
|name = Kyai Haji Imam Zarkasyi{{PAGENAME}}
|residence =
|other_names =
|image = KH-Imam-Zarkasyi.jpg
Baris 8:
|birth_name =
|birth_date = [[21 Maret]] [[1910]]
|birth_place = [[Gontor, Mlarak, Ponorogo|Gontor]], [[Mlarak, Ponorogo|Mlarak]], [[Ponorogo]]
|death_date = [[30 April]] [[1985]]
|death_place = [[Madiun]], Indonesia
|death_cause =
|known = Trimuti Pendiri [[Pondok Modern Darussalam Gontor]] [[Ponorogo]]
|office =
|order =
|term_start =
|term_end =
|predecessor =
|successor = [[KH Shoiman Lukmanul Hakim]] <br /> [[Dr. KH Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A]] <br /> [[KH Hasan Abdullah Sahal]] <br /> [[Drs. KH Imam Badri]] <br /> [[KH Syamsul Hadi Abdan, S.Ag]] <br /> Prof. Dr. KH. [[Amal Fathullah Zarkasyi]], M.A <br /> Drs. KH. M. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed
|religion = <!-- Kosongkan bagian ini; informasi terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
|religion = Islam
|spouse =
|partner =
|children = <!-- Baris ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan dan tulis pada artikel -->11, termasuk [[Abdullah Syukri Zarkasyi]], [[Amal Fathullah Zarkasyi]] dan [[Hamid Fahmy Zarkasyi]]
|children = [[Abdullah Syukri Zarkasyi|Dr. KH Abdullah Syukri Zarkasyi, LC., M.A]] <br /> Hj. Siti Khuriyyah Subakir <br /> Hj. Dra. Siti Rosyidah <br /> Prof. Dr. KH. [[Amal Fathullah Zarkasyi]], M.A <br /> Dra. Ny. Hj. Annisah Fatimah Zarkasyi <br /> Siti Farid Ismail <br /> Dra. Maimunah Alamsyah <br /> Dr. H. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, M.A <br /> Prof. Dr. KH. [[Hamid Fahmy Zarkasyi]], M.Ed., M.Phil <br /> Drs. Nasrullah Zainul Muttaqin <br /> Ir. Muhammad Ridho, MM
|relations =
|website = {{URL|www.gontor.ac.id}}
|footnotes =
|employer =
|height =
|weight =
}}
 
[[Kiai|K.]][[Haji (gelar)|H.]] '''KH. Imam Zarkasyi''' ({{lahirmati|[[Gontor, Mlarak, Ponorogo|Gontor]]|21|3|1910|[[Madiun]]|30|4|1985}}) adalah Trimurti Pendiri [[Pondok Modern Darussalam Gontor]] [[Ponorogo]] bersama 2 orang lainnya [[KH Ahmad Sahal]] dan [[KH Zainuddin Fananie]]. Ia adalah putera ketujuh dari Kyai Santoso Anom Besari.<ref name="gontor.ac.id">{{Cite web |url=http://gontor.ac.id/pimpinan/kh-imam-zarkasyi/ |title=Salinan arsip |access-date=2011-06-30 |archive-date=2011-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110713105305/http://gontor.ac.id/pimpinan/kh-imam-zarkasyi/ |dead-url=yes }}</ref>
 
== Pendidikan dan Latar Belakang ==
'''KH. Imam Zarkasyi''' lahir di desa [[Gontor]], Jawa TimurPonorogo pada tanggal 21 Maret 1910 M. Belum genap usia dia 16 tahun, Imam Zarkasyi muda mula-mula menimba ilmu di beberapa pesantren yang ada di daerah kelahirannya, seperti Pesantren Josari, Pesantren Joresan dan Pesantren Tegalsari. Setelah menyelesaikan studi di [[Sekolah Ongkoloro]] (1925), dia melanjutkan studinya di [[Pondok Pesantren Jamsarem]] [[Solo]]. Pada waktu yang sama dia juga belajar di Sekolah [[Mamba’ul Ulum]]. Kemudian masih di kota yang sama ia melanjutkan pendidikannya di [[Sekolah Arabiyah Adabiyah]] yang dipimpin oleh [[KH. M. O. Al-Hisyami]], sampai tahun 1930. Selama belajar di sekolah-sekolah tersebut (terutama Sekolah Arabiyah Adabiyah) dia sangat tertarik dan kemudian mendalami pelajaran bahasa Arab.<ref name="gontor.ac.id"/>
 
Sewaktu belajar di [[Solo]], guru yang paling banyak mengisi dan mengarahkan Imam Zarkasyi adalah al-Hasyimi, seorang ulama, tokoh politik dan sekaligus sastrawan dari [[Tunisia]] yang diasingkan oleh Pemerintah [[Prancis]] di wilayah penjajahan [[Belanda]], dan akhirnya menetap di [[Solo]].
Baris 46 ⟶ 43:
Setelah menyerahkan jabatannya sebagai direktur Pendidikan Kweekschool kepada [[Mahmud Yunus]], Imam Zarkasyi kembali ke Gontor. Pada tahun 1936 itu juga, genap sepuluh tahun setelah dinyatakannya [[Gontor]] sebagai lembaga pendidikan dengan gaya baru, Imam Zarkasyi segera memperkenalkan program pendidikan baru yang diberi nama Kulliyatu-l Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) dan ia sendiri bertindak sebagai direkturnya.
 
Selanjutnya pada tahun 1943 dia diminta untuk menjadi kepala Kantor Agama [[KaresidenanKeresidenan Madiun]]. Pada masa pendudukan Jepang, dia pernah aktif membina dan menjadi dosen di barisan Hizbullah di [[Cibarusa]], Jawa Barat. Setelah Indonesia merdeka, Imam Zarkasyi juga aktif dalam membina Departemen Agama R.I. khususnya Direktorat Pendidikan Agama yang pada waktu itu menterinya adalah [[Rasjidi|Prof. Dr. H.M. Rasyidi]]. Tenaga dan pikirannya juga banyak dibutuhkan di [[Departemen Pendidikan dan Kebudayaan]] ketika [[Ki Hajar Dewantara]] menjabat sebagai menterinya.
Jabatan-jabatan penting lainnya yang diduduki Imam Zarkasyi di tengah kesibukannya sebagai pendidik di Lembaga Pendidikan [[Gontor]] adalah sebagai Kepala Seksi Pendidikan [[Kementerian Agama]] dari anggota Komite Penelitian Pendidikan pada tahun 1946. Selanjutnya selama 8 tahun (1948-1955) ia dipercaya sebagai Ketua Pengurus Besar [[Persatuan Guru Islam Indonesia]] (PGII) yang sekretarisnya waktu itu dipegang oleh KH. E.Z. Muttaqin. dan selanjutnya dia menjadi penasehat tetapnya.
 
Baris 52 ⟶ 49:
Dalam percaturan internasional, Imam Zarkasyi pernah menjadi anggota delegasi Indonesia dalam peninjauan ke negara-negara [[Uni Soviet]], pada tahun 1962. Sepuluh tahun kemudian, ia juga mewakili Indonesia dalam Mu’tamar Majma’ Al-Bunuth al-Islamiyah (Mu’tamar Akademisi Islam se-Dunia), ke-7 yang berlangsung di [[Kairo]]. Di samping itu, ia juga menjadi Dewan Pertimbangan [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI) pusat.
 
Pada tanggal 30 April 1985 pukul 21.00 WIB dia meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedono [[Madiun]].dia meninggalkan seorang istri dan 11 orang putra-putri.
 
Selain dikenal sebagai aktivis dalam bidang pendidikan, sosial dan politik kenegaraan, Imam Zarkasyi juga ternyata seorang ulama yang produktif dalam bidang tulis-menulis. Dalam kaitan ini, dia banyak sekali meninggalkan karya ilmiah yang hingga saat ini masih dapat dinikmati. Ini sesuai dengan niatan dia pada awal dibukanya KMI tahun 1936, dia berkata: “Seandainya saya tidak berhasil mengajar dengan cara ini, saya akan mengajar dengan pena.”<ref name="gontor.ac.id"/>
Baris 58 ⟶ 55:
== Karya Tulis ==
Di antara karya tulis Imam Zarkasyi adalah [[Senjata Penganjur dan Pemimpin Islam]], [[Pedoman Pendidikan Modern]], [[Kursus Agama Islam]]. Ketiga buku tersebut ditulis bersama [[KH Zainuddin Fannanie]]. Selanjutnya ia menulis Ushuluddin (pelajaran Aqo’id atau Keimanan), Pelajaran Fiqih I dan II, Pelajaran Tajwid, Bimbingan Keimanan, Qowaidul imla’, Pelajaran Bahasa Arab I dan II berikut kamusnya, Tamrinat I, II dan III, beserta kamusnya dan buku-buku pelajaran lainnya.
Selain itu Imam Zarkasyi juga menulis beberapa petunjuk teknik bagi para santri dan guru di Pondok Darussalam Gontor dalam berbagai masalah yang berkaitan dengan pendidikan di pesantren tersebut, termasuk metode mengajar beberapa mata pelajaran. Buku-buku karangan dia hingga kini masih dipakai di KMI [[Pondok Modern Darussalam Gontor]] dan pondok-pondok pesantren alumni Gontor serta beberapa sekolah agama.<ref>http://www.facebook.com/pages/KH-Imam-Zarkasyi/290536611544?sk=info/</ref>{{cn}}
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
 
* {{id}} {{resmi|http://www.gontor.ac.id/}}
* {{id}} [http://www.gontor.ac.id/k-h-ahmad-sahal Biografi Singkat Trimurti KH Ahmad Sahal]
* {{id}} [http://www.gontor.ac.id/k-h-zainuddin-fanani Biografi Singkat Trimurti KH Zainudin Fananie]
* {{id}} [http://www.gontor.ac.id/k-h-imam-zarkasyi Biografi Singkat Trimurti KH Imam Zarkasyi]
 
{{Kategori:Pimpinan Pesantren Indonesia}}
 
{{DEFAULTSORT:Zarkasyi, Imam}}
[[Kategori:Tokoh dari PonorogoKecamatan Mlarak]]
[[Kategori:Tokoh Ponorogo]]
[[Kategori:Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor]]
[[Kategori:Pimpinan pesantren Indonesia]]