Lepet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
→‎Lihat pula: Penambahan leupeut suuk (cara baca: lêu-pêut..su-uk)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(8 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 16:
}}
 
'''Lepet''' (''lêpêt'') adalah penganan yang dibuat dari ketan dan kelapa parut serta diberi garam, dibungkus dengan daun kelapa muda, berbentuk silinder dan direbus.<ref>lepet{{cite kemendikbud[web |url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/lepat]lepet|title=Lepet|author=<!--Not stated--> |website=kbbi.kemdikbud.go.id|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|access-date=30 Januari 2024}}</ref>
 
Lepet dibuat dengan cara mengukus beras [[ketan]] hingga setengah matang, lalu dicampur kelapa parut, [[daun pandan]], dan [[garam]]. Selanjutnya dibungkus daun janur dengan cara dililitkan dalam bentuk silinder memanjang, lalu diikat tali. Tali pengikat biasanya adalah serat janur atau serat daun kelapa, atau tali apa saja. Bungkusan-bungkusan lepet ini kemudian dikukus lebih lanjut sampai matang sempurna.
Baris 22:
Seiring berjalannya waktu, Ketan tidak lagi menjadi satu-satunya bahan dasar pembuatan lepet. Bahan baku dan cara pengolahan yang digunakan untuk pembuatan lepet telah disesuaikan, seperti berisi kacang tanah, [[kacang merah]], [[kacang tolo]]<ref>{{cite web|title=Lepet Ketan & Kacang Tolo|url=http://www.sajiansedap.com/recipe/detail/2389/lepet-ketan-kacang-tolo|publisher=Sajian Sedap|language=Indonesian|accessdate=31 July 2014|archive-date=2015-03-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20150318234226/http://www.sajiansedap.com/recipe/detail/2389/lepet-ketan-kacang-tolo|dead-url=yes}}</ref>, [[kacang koro]], atau [[jagung]]. Karena beberapa daerah khususnya di daerah [[Jawa Barat]] mengganti ketan dengan jagung dan membungkusnya dengan “ klobot ” (kulit jagung) yang kemudian disebut dengan “ leupeut”. Masyarakat Sunda biasanya mengonsumsi lepet isi kacang bersama dengan tahu Sumedang.<ref>Pusat Pengembangan Teknologi Pangan. Paket industri pangan pengolahan singkong dan jagung. Institut Pertanian Bogor, Bogor; 1989.</ref>
 
Di wilayah [[Jakarta]], dikenal dua jenis lepet —satu diisi kacang merah, dan satu lagi dimakan dengan " kinca " (saus gula merah kelapa). Selain itu, daun pandan hutan (jelutuk), digunakan sebagai pembungkus pengganti janur.<ref>Sari{{cite Y, Afriyansyahweb B, Juairiah L|url=https://journal. ubb.ac.id/index.php/ekotonia/article/view/1686|title=Pemanfaatan daunDaun sebagaiSebagai bahanBahan pembungkusPembungkus makananMakanan di Kabupaten Bangka Tengah.|author=Sari EkotoniaY, JAfriyansyah PenelitB, BiolJuairiah BotL.|website=journal.ubb.ac.id|publisher=Jurnal ZoolPenelitian danBiologi, Mikrobiol.Botani, 2019.Zoologi, [https://doi.org/10Mikrobiologi.33019/ekotonia.v4i2.1686 Department of Biology, University of Bangka Belitung.]|access-date=29 Januari 2024}}</ref>
 
Di [[Sumatera]] dan [[Semenanjung Malaya]], dikenal penganan dengan nama [[lepat]], namun resep dan cara pembuatannya berbeda. Lepat adalah ketan yang menggunakan isian campuran [[gula aren]] dan [[kelapa]] parut, dan menggunakan pembungkus [[daun pisang]], sementara lepet menggunakan daun [[janur]], ada yang tanpa isi dan ada pula yang dicampur kacang.
 
==Sejarah==
Lepet telah menjadi makanan populer sejak abad ke-8 pada masa kerajaan [[Hindu]]-[[Buddha]]. Kemudian, pada abad ke-15 hingga ke-16, tepatnya di [[Kabupaten Demak]], [[Jawa Tengah]], masyarakat Jawa, yang dipengaruhi oleh pendekatan persuasif [[Sunan Kalijaga]], salah satu “ walisongo ”, menyimbolkan lepet bersama dengan ketupat atau “ kupat " dalam [[bahasa Jawa]].<ref>Sulistiyono{{cite ST,web Rochwulaningsih Y|url=https://www. sciencedirect.com/science/article/pii/S2212682113000309?via%3Dihub|title=Contest for hegemony: The dynamics of inland and maritime cultures relations in the history of Java island., Indonesia|author=Sulistiyono JST, Mar IslRochwulaningsih CultY. 2013|website=sciencedirect.com|publisher=Sciencedirect|access-date=30 [https://doi.org/10.1016/j.imic.2013.10.002]Januari 2024}}</ref><ref>Slamet.{{cite Pengaruh sunan Kalijaga kepada masyarakat Demak-Jawa.web Stud Enografi Hist. 2020[|url=https://e-journal.ivet.ac.id/index.php/historica/article/view/1401|title=Pengaruh Ajaran Sunan Kalijaga kepada Masyarakat Demak-Jawa: Sebuah Studi Etnografi|author=Muqotimah, Nurul; Soelistijanto, R.]; Slamet, Slamet.|website=journal.ivet.ac.id|publisher=Online Journal System Historica|access-date=30 Januari 2024}}</ref>
 
Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id. Lepet adalah makanan yang disajikan saat [[Lebaran]]. Kata lepet berasal dari kata ‘silêp’ yang berarti ‘kubur atau simpan’ dan ‘rapêt’ yang berarti ‘rapat’. Peribahasa yang terkenal tentang lepet adalah 'mangga dipun silêp ingkang rapêt' yang berarti ‘mari kita kubur yang rapat'.<ref>Subiyatoro.{{cite Riyoyoweb Kupat: Tradisi Sebagai Perekat Silaturahmi. 2018. [|url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbyogyakarta/riyoyo-kupat-tradisi-sebagai-perekat-silaturahmi/|title=Riyoyo Kupat: Tradisi Sebagai Perekat Silaturahmi. Diakses2008.|author=Subiyatoro|website=kebudayaan.kemdikbud.go.id|publisher=Kebudayaan Kemdikbud|access-date=15 DesDesember 2022.]}}</ref>
 
Bentuk lepet sangat unik karena menyerupai mayat. Lepet juga diberi tali tiga melingkar seperti pembungkus jenazah. Inilah yang mempertegas bentuknya yang menyerupai mayat. Secara filosofis, ditali tiga seperti mayat ini berarti kesalahan seyogyanya tidak menjadi dendam sampai mati.<ref>Mengenal{{cite Filosofiweb Lepet[|url=https://web.archive.org/web/20230301124752/https://www.liputan6.com/islami/read/4956256/filosofi-lepet-yang-penuh-makna-tersirat-sajian-khas-lebaran-mirip-ketupat]|title=Filosofi Lepet yang Penuh Makna Tersirat Sajian Khas Lebaran Mirip Ketupat|author=|website=liputan⁶.com|publisher=|access-date=30 Januari 2024}}</ref><ref>{{cite web |url=https://journalofethnicfoods.biomedcentral.com/articles/10.1186/s42779-023-00197-0|title="Lepet": Indonesian traditional food for Eid Al-Fitr celebrations[https://|author=Ata Aditya Wardana, R. Haryo Bimo Setiarto, Laras Putri Wigati|website=journalofethnicfoods.biomedcentral.com/articles/10.1186/s42779|publisher=Journal of Ethnik Food|access-023-00197-0]date=30 Januari 2024}}</ref>
 
==Tradisi==
Di daerah [[Banyuwangi]], [[Jawa Timur]], lepet secara tradisional disajikan pada acara " selapan ", yang dirayakan 35 hari setelah bayi lahir dan sering kali bertepatan dengan upacara pemberian nama. Lepet dipandang sebagai simbol harapan bagi keselamatan bayi baru lahir.<ref>Kusumaningtyas{{cite A, Wibisono B,web Kusnadi K. Penggunaan istilah makanan dan jajanan tradisional pada masyarakat di Kabupaten Banyuwangi sebuah kajian etnolinguistik. Publikasi Budaya. 2013. [|url=https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/60786/Arum%20Kusumaningtyas.pdf?sequence=1&isAllowed=y.]|title=Penggunaan Istilah Makanan dan Jajanan Tradisional pada Masyarakat di Kabupaten Banyuwangi Sebuah Kajian Etnolinguistik|author=Kusumaningtyas A, Wibisono B, Kusnadi K.|website=repository.unej.ac.id|publisher=Publikasi Budaya. 2013}}</ref>
 
Di daerah [[Bangka]], [[Kepulauan Bangka Belitung]], lepet tidak hanya dihidangkan pada saat [[Lebaran]] namun juga pada saat Idul Adha (di bulan Islam Dzulhijjah ) dan “ Sedekah Ruwah ” (upacara menyambut bulan puasa)<ref>Soepono S, Hartini S, Lindyastuti E, Gurning E, Wigati DM, Maryeti, dkk. Ensiklopedi makanan tradisional Indonesia (Sumatera). Jakarta: Kemdikbud; 2004.</ref>
 
Di daerah [[Pemalang]], [[Jawa Tengah]], lepet digunakan dalam upacara " Baritan ", sebuah tradisi yang dikenal sebagai " Sedekah Laut " (hadiah ke laut) di kalangan nelayan tradisional. Nelayan mengakui kesalahan mereka, seperti membuang sampah sembarangan dan mencemari lingkungan, yang dapat berdampak negatif terhadap hasil tangkapan mereka. Sebagai bentuk permintaan maaf dan permohonan izin, mereka berharap bisa terhindar dari bencana di laut. Permintaan maaf dan izin seperti itu dipandang sebagai etika yang baik dan sopan dalam beraktivitas.<ref>Falah F. Makna simbolik sesaji tradisi Baritan di Asemdoyong Pemalang Jawa Tengah. Endogami J Ilm KajiKajian AntropolAntropologi. 2020. [https://doi.org/10.14710/endogami.4.1.109-117 .]</ref>
 
Di daerah [[Jepara]], [[Jawa Tengah]], lepet digunakan dalam upacara "Lomban", sebuah tradisi yang dikenal sebagai "Sedekah Laut" (hadiah ke laut) di kalangan nelayan tradisional.<ref>Alamsyah. Budaya syawalan atau lomban di Jepara: Studi komparasi akhir abad ke-19 dan tahun 2013. Humanika. 2013. [https://doi.org/10.14710/humanika.18.2 .]</ref>
 
Di daerah [[Kudus]], [[Jawa Tengah]], lepet disajikan sebagai pelengkap acara “ Sewu Kupat ” (1000 kupat ), yaitu tradisi masyarakat sekitar [[Gunung Muria]] yang melambangkan luapan kegembiraan mereka dalam merayakan [[Lebaran]].<ref>Munawaroh L, Ghofur A. Fiqh Responsif: Memotret tradisi sewu kupat Muria di Kudus. 2022. [https://doi.org/10.22373/jms.v24i2.12301]</ref>
 
== Lihat pula ==
Baris 50:
* [[Lemper]]
* [[Burasa]]
* [[Leupeut suuk]]
 
== Referensi ==
Baris 55 ⟶ 56:
 
== Pranala luar ==
*[https://www.dutaislam.com/2016/07/filosofi-ketupat-dan-lepet-warisan-walisanga.html Filosofi Ketupat dan Lepet Warisan Walisanga]
*[https://m.industry.co.id/read/85678/resep-lepet-makanan-lebaran-khas-masyarakat-jawa-tengah Resep Lepet Makanan Lebaran Khas Masyarakat Jawa]
*[https://www.sonora.id/read/422692052/lepet-kudapan-lebaran-sarat-makna-yang-sudah-ada-sejak-zaman-sunan-kalijaga Lepet Kudapan Lebaran Sarat Makna yang Sudah ada sejak Zaman Sunan Kalijaga]
*[https://kumparan.com/kumparanfood/5-makanan-tradisional-yang-ada-di-upacara-adat-jawa-1536559789627640884 5 Makanan Tradisional Yang Ada di Upacara Adat Jawa]
*[https://amp.kompas.com/regional/read/2016/07/07/09533361/idul-fitri-tak-lengkap-tanpa-lepet Idul Fitri tak Lengkap Tanpa Lepat]
*[https://inibaru.id/kulinary/membuka-filosofi-lepet-menu-wajib-lebaran-ketupat Membuka Filosofi Lepet Menu Wajib Lebaran]
* [http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=749&lang=id Resep ''Leupeut'' Sunda] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140808040806/http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=749&lang=id |date=2014-08-08 }}
 
Baris 61 ⟶ 68:
[[Kategori:Hidangan Indonesia]]
[[Kategori:Hidangan dari beras]]
[[Kategori:Hidangan Jawa]]