Bahasa Bali: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
M. Adiputra (bicara | kontrib) k →top |
||
(68 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{bukan|bahasa Pali}}{{kegunaan lain|Bahasa Bali (disambiguasi)}}
{{Infobox Bahasa
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|dia1=[[Bahasa Bali Dataran Rendah|Dataran Rendah]]
|
|
|iso2=ban|iso3=ban
|
▲| script = [[Alfabet Latin]], [[aksara Bali]]
{{Legend3 | #ffdecf | Bahasa Bali merupakan bahasa
▲| agency = Balai Bahasa Provinsi Bali
▲| map = File:Balinese language distribution.svg{{!}}tepi
▲| mapcaption = {{Legend3 | #fbc6ad | Bahasa Bali merupakan [[bahasa ibu|bahasa pertama]] maupun bahasa mayoritas}}
▲{{Legend3 | #ffdecf | Bahasa Bali merupakan bahasa mayoritas namun dengan persentase yang lebih sedikit }}
{{Legend3 | #ffefe8 | Bahasa Bali dituturkan dalam jumlah sedikit dan hanya berupa [[bahasa kedua]]}}
|
|
|
|
| status_konservasi = NE▼
| notice = IPA▼
| contoh_teks = <div style="line-height:2;">{{lang|ban|ᬲᬫᬶ ᬫᬦᬸᬲᬦᬾ ᬲᬦᬾ ᬜ᭄ᬭᬸᬯᬤᬶ ᬯᬦ᭄ᬢᬄ ᬫᬭ᭄ᬤᬾᬓ ᬢᬸᬃ ᬫᬤᬸᬯᬾ ᬓᬳᬸᬢ᭄ᬢᬫᬳᬦ᭄ᬮᬦ᭄ᬳᬓ᭄ᬳᬓ᭄ᬲᬦᬾ ᬧᬢᭂᬄ᭟ᬲᬫᬶ ᬓᬮᬸᬕ᭄ᬭᬵᬳᬶᬦ᭄ᬧᬧᬶᬦᭂᬄ ᬮᬦ᭄ᬳᬶᬤᭂᬧ᭄ᬢᬸᬃ ᬫᬗ᭄ᬤᬦᬾ ᬧᬟ ᬫᬲᬯᬶᬢ᭄ᬭ ᬫᭂᬮᬭᬧᬦ᭄ᬲᭂᬫᬗᬢ᭄ᬧᬓᬸᬮᬯᬭ᭄ᬕᬳᬦ᭄᭞}}</div>▼
|HAM=ya
▲|
| contoh_suara = Universal_Declaration_of_Human_Rights_-_bal_-_Article_1.wav▼
|contoh_romanisasi=
| pranala_HAM = https://www.ohchr.org/en/human-rights/universal-declaration/translations/balinese▼
|mapcode= Bali
}}
{{Contains special characters|Balinese}}
'''Bahasa Bali''' ([[Aksara Bali]]: {{script
Di Bali sendiri, bahasa Bali memiliki tingkatan penggunaannya, misalnya ada yang disebut Bali Alus, Bali Madya, dan Bali Kasar. Hal ini terjadi karena pengaruh [[bahasa Jawa]] menyebar ke Bali sejak zaman Majapahit, bahkan sampai zaman Mataram Islam, meskipun kerajaan Mataram Islam tidak pernah menaklukkan Bali. Yang halus dipergunakan untuk bertutur formal misalnya dalam pertemuan di tingkat desa adat, meminang wanita, atau antara orang berkasta rendah dengan berkasta lebih tinggi. Yang madya dipergunakan di tingkat masyarakat menengah misalnya pejabat dengan bawahannya, sedangkan yang kasar dipergunakan bertutur oleh orang kelas rendah misalnya kaum sudra atau antara bangsawan dengan abdi dalemnya.
Baris 51 ⟶ 49:
Bahasa Bali termasuk dalam cabang {{PRBahasa|Melayu-Polinesia}} dari rumpun bahasa {{PRBahasa|Austronesia}}. Dalam rumpun Melayu-Polinesia, bahasa Bali berada di subcabang {{PRBahasa|Bali-Sasak-Sumbawa}}.<ref>{{cite book |last=Adelaar |first=K. Alexander |year=2005 |chapter=The Austronesian languages of Asia and Madagascar: a historical perspective |editor1=Adelaar, K. Alexander |editor2=Himmelmann, Nikolaus |title=The Austronesian languages of Asia and Madagascar |location=London |publisher=Routledge |pages=1–42}}</ref> Terdapat tiga dialek utama dari bahasa Bali, yakni bahasa Bali yang dituturkan di pegunungan dan dataran tinggi, bahasa Bali dataran rendah, dan penuturan di [[Nusa Penida]].<ref name=":0" />
== Demografi ==
Menurut sensus tahun
Pada 2011, diperkirakan hanya terdapat tidak lebih dari 1 juta orang yang menuturkan bahasa Bali. Hal ini dikarenakan masyarakat pada wilayah perkotaan hanya mengajarkan bahasa {{PBahasa|Indonesia}}, atau bahkan bahasa {{PBahasa|Inggris}} pada anak-anak mereka, serta penggunaan bahasa Bali dalam media massal terlah menghilang. Bentuk tertulis daribahasa Bali semakin asing bagi penutur bahasa itu sendiri dan sebagian besar masyarakat Bali menggunakan bahasa Bali hanya sebagai alat komunikasi lisan, seringkali mencampurkannya dengan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Namun di daerah transmigrasi di luar Pulau Bali, bahasa Bali banyak digunakan dan diyakini berperan penting dalam kelangsungan bahasa tersebut.<ref>{{Cite news|author=Ni Komang Erviani|date=30 Maret 2012|title=Balinese Language 'Will Never Die'|language=en|work=The Jakarta Post|url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/03/30/balinese-language-will-never-die.html}}</ref>
Baris 161 ⟶ 159:
|dua||dua||rwa||ro, loro
|-
|jalan||jalan
|-
|dengar||dingěh||rĕngö||rungu
Baris 179 ⟶ 177:
|hidup||idup||hurip||urip
|-
|air, ayer||yèh,
|-
|buah||buah, woh||wwah||woh
Baris 222 ⟶ 220:
|hidup||idup||hidup
|-
|
|}
Baris 274 ⟶ 272:
Bahasa Bali memiliki variasi sejarah (waktu) dan variasi geografis (ruang). Dari berbagai prasasti yang dikeluarkan pada masa sebelum pemerintahan Raja Anak Wungsu (abad ke-10) diketahui ada varian bahasa Bali yang biasa disebut sebagai [[bahasa Bali Kuno]]. Kajian mengenai bahasa Bali Kuno pertama kali dilakukan oleh [[Roelof Goris]] pada tahun 1950-an dan kemudian dilanjutkan pada tahun 1970-an. Kamus Bahasa Bali Kuno - bahasa Indonesia telah dirilis oleh Kemendikbud pada tahun 1975.<ref>{{Cite book|last=Granoka et al.|first=I.W.O|date=1975|title=Kamus Bali Kuno - Indonesia|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa|url-status=live}}</ref>
Suatu dialek yang masih digunakan saat ini adalah bahasa [[suku Bali Aga]], dituturkan di beberapa desa di sekitar [[Danau Batur]] dan di wilayah lainnya.
Selain itu, bahasa masyarakat Bali umum (nonvariasi) adalah "bahasa Bali Kapara" atau Bali Lumbrah yang dipakai oleh mayoritas orang Bali sekarang.
==Sistem penulisan==
Bahasa Bali memiliki dua [[sistem penulisan]], yakni [[aksara Bali]] dan [[alfabet Latin]].
|