Indosiar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alfians7232 (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(37 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{tentang|jaringan televisi swasta di Indonesia|kegunaan lain|Indosiar (disambiguasi)}}
{{Infobox television channel
| name = PT Indosiar Visual
| logo = Indosiar 2015.svg
| logosize =
| logoalt =
| logocaption = Logo saat ini sejak 1 Desember 2014
|
| image_size =
| image_alt =
| alt =
|
| type = [[Jaringan televisi]]
| country = Indonesia
| broadcast area = Nasional
|
| tv_stations =
| tv_transmitters =
| affiliates =
| headquarters = Jl. Damai No. 11, [[Daan Mogot]], [[Kebon Jeruk, Jakarta Barat]]
| slogan = ''Memang untuk Anda''
| language = Bahasa Indonesia
| picture_format =
|
| parent = [[Elang Mahkota Teknologi]]
| key_people = {{Plainlist|
* [[Imam Sudjarwo]] (Direktur Utama)
* Suryani Zaini (Komisaris Utama)
}}
| sister_channels = {{plainlist|
* [[Elshinta TV]] (2005–2013)
* [[SCTV]] (2011–sekarang)
* [[Moji]] (2011–sekarang)
<!-- Saluran saudara yang bersiaran diluar terestrial jangan dimasukkan kesini! -->
* [[Mentari TV]] (2021–sekarang)
}}
| launch_date = {{Start date|1995|01|11}}
| founder = {{Plainlist|
* [[Sudono Salim]]<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=5gntAAAAMAAJ&q=indosiar+Rustam&dq=indosiar+Rustam&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjMld-ykPnzAhXb7XMBHXf_Cj0Q6AF6BAgDEAI |title=Profil Indonesia: jurnal tahunan CIDES., Masalah 2 |access-date=2021-11-02 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713020448/https://books.google.co.id/books?id=5gntAAAAMAAJ&q=indosiar+Rustam&dq=indosiar+Rustam&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjMld-ykPnzAhXb7XMBHXf_Cj0Q6AF6BAgDEAI |dead-url=no }}</ref>
* [[Anthony Salim]]
* Eko Supardjo Rustam
}}
| former_names =
| closed_date = <!-- {{End date|YYYY|MM|DD|df=y}} -->
| replaced_by =
| terr_serv_1 = <!--supports up to _10-->
| terr_chan_1 =
| online_serv_1 = [[Vidio]]
| online_chan_1 = {{URL|https://www.vidio.com/live/205-indosiar|Tonton langsung}}
| online_serv_2 = [[IndiHome TV]]
| online_chan_2 = {{URL|http://www.indihometv.com/livetv/indosiar|Tonton langsung}}
| website = {{URL|http://www.indosiar.com}}
}}
'''Indosiar''' (secara resmi bernama '''Indosiar Visual Mandiri''', disingkat '''IVM''') adalah salah satu [[jaringan televisi]] [[swasta]] nasional di [[Indonesia]], yang beroperasi dari [[Jalan Daan Mogot (Jakarta)|Daan Mogot]], [[Jakarta Barat]] sejak tahun 1995. Awalnya didirikan dan dikuasai oleh [[Salim Group]], sejak tahun 2011, kepemilikan Indosiar berada di bawah [[Elang Mahkota Teknologi|PT Elang Mahkota Teknologi Tbk]] yang membuatnya "bersaudara" dengan [[SCTV]].
== Sejarah ==
===Kemunculan===
Ide dari [[
Namun, kemudian Salim memutuskan untuk mengubah rencananya dengan membangun suatu televisi swasta nasional. Dalam lobi yang dilakukan oleh [[Anthony Salim]] dengan Presiden [[Soeharto]] di Eropa, Anthony mengusulkan pembentukan televisi yang mengurusi masalah-masalah ekonomi, khususnya ekonomi pedesaan. Sementara itu, dari pihak lain yaitu Eko Supardjo Rustam (anak mantan [[Gubernur Jawa Tengah]] [[Soepardjo Rustam]]) dan [[Mendagri]] muncul ide untuk membangun televisi yang berada di Jawa Tengah, untuk menyiarkan siaran berbasis budaya [[Jawa]]. Presiden Soeharto kemudian memutuskan untuk menggabungkan ide mereka dalam bentuk satu perusahaan, yaitu PT Indosiar Visual Mandiri, yang bertujuan untuk menyiarkan acara berbasis ekonomi pedesaan dan kebudayaan. Secara resmi, PT Indosiar Visual Mandiri didirikan pada 19 Juli 1991, dan mendapat izin siarannya pada 18 Juni 1992.<ref name="indo">{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=_IGWDwAAQBAJ&pg=PA32&dq=PT+Cakrawala+Bumi+Sriwijaya+Televisi&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjNztzrqrHuAhXXQ30KHSanBvkQ6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=PT%20Cakrawala%20Bumi%20Sriwijaya%20Televisi&f=false |title=Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi: Edisi 2 |access-date=2021-01-23 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713020447/https://books.google.co.id/books?id=_IGWDwAAQBAJ&pg=PA32&dq=PT+Cakrawala+Bumi+Sriwijaya+Televisi&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjNztzrqrHuAhXXQ30KHSanBvkQ6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=PT%20Cakrawala%20Bumi%20Sriwijaya%20Televisi&f=false |dead-url=no }}</ref><ref name="Lapkeu062004">{{Cite web |url=http://www.indosiar.com/investor/pdf/report_june_2004.pdf |title=Laporan Keuangan Indosiar Juni 2004 |access-date=2005-03-16 |archive-date=2005-03-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20050316030810/http://www.indosiar.com/investor/pdf/report_june_2004.pdf |dead-url=no }}</ref>
Baris 139 ⟶ 67:
Sayangnya, kebijakan mendatangkan 150 TKA ini langsung menimbulkan kontroversi karena dianggap bisa berbahaya bagi kebudayaan nasional (misalnya karena isu mereka akan memproduksi 800 serial tiruan asing) dan dianggap melanggar peraturan pemerintah. Mengetahui hal itu, sebulan sebelum bersiaran (18 Desember 1994), manajemen Indosiar memutuskan untuk mengurangi karyawan TVB hanya menjadi 30 orang saja. Mereka kemudian terus dikurangi dengan meningkatkan pelatihan pada karyawan Indosiar yang sudah ada sehingga pada akhirnya pada 1996, hampir tidak ada lagi TKA dari TVB di sana<ref name=ishadisk/> (ada yang berpendapat, polemik ini tidak lebih merupakan bentuk ketidaksukaan atas seorang pengusaha nonpribumi besar yang dapat masuk ke industri penyiaran).<ref name="indo2">{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=l8uGAwAAQBAJ&pg=PA141&dq=Indosiar+Visual+Mandiri+TVB&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiy1Kvyq7HuAhVTg-YKHWKJDr0Q6AEwAnoECAYQAg |title=Imagi-Nations and Borderless Television: Media, Culture and Politics Across Asia |access-date=2021-01-23 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713020457/https://books.google.co.id/books?id=l8uGAwAAQBAJ&pg=PA141&dq=Indosiar+Visual+Mandiri+TVB&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiy1Kvyq7HuAhVTg-YKHWKJDr0Q6AEwAnoECAYQAg |dead-url=no }}</ref> Hasil kerjasama dengan TVB nampak dalam bentuk [[logo]] Indosiar yang mirip dengan perusahaan penyiaran Hong Kong tersebut dan berbagai program drama Asia yang akan ditayangkan di awal siarannya. Dalam hal pendanaan, pembentukan Indosiar memakan investasi sebanyak Rp 200 miliar.<ref name="indo5">{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=JELjAAAAMAAJ&q=indosiar+200+miliar&dq=indosiar+200+miliar&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjZ_L62w8vuAhWQ7HMBHbctAC4Q6AEwBHoECAAQAg |title=Gamma, Volume 4,Masalah 1-9 |access-date=2021-02-02 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713020448/https://books.google.co.id/books?id=JELjAAAAMAAJ&q=indosiar+200+miliar&dq=indosiar+200+miliar&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjZ_L62w8vuAhWQ7HMBHbctAC4Q6AEwBHoECAAQAg |dead-url=no }}</ref>
===Peluncuran dan perkembangan awal===
Terlepas dari hal tersebut, Indosiar tetap melanjutkan rencana beroperasinya dengan melakukan siaran percobaan (disebut "siaran pra-perdana") mulai tanggal [[18 Desember]] [[1994]] (diundur dari rencana awal pada Juli dan Agustus 1994) pada pukul 19.00 hingga 21.30 WIB (atau 22.00 WIB/22.30 WIB jika ada
Siaran Indosiar awalnya hanya berlangsung dari jam 16.00 WIB (kemudian 15.30 WIB) hingga 24.00 WIB, tetapi sejak 16 Juni 1997<ref>{{Cite web |url=https://www.instagram.com/p/CdnQkm4LFDM/?igshid=YmMyMTA2M2Y= |title=Selamat dan sukses.. |access-date=2022-05-16 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713030517/https://www.instagram.com/p/CdnQkm4LFDM/?igshid=YmMyMTA2M2Y= |dead-url=no }}</ref> siarannya mulai dilakukan sejak pagi (kecuali untuk akhir pekan, yang sejak awal bersiaran sudah dimulai dari jam 06.00 WIB). Di awal siarannya, Indosiar langsung menggebrak dengan berbagai program hiburan, terutama drama-drama Hong Kong, seperti misalnya serial ''[[Return of The Condor Heroes]]'' (yang dibintangi oleh [[Andy Lau]]) dan ''[[To Liong To]]'' (yang dibintangi oleh [[Tony Leung]]) yang keduanya cukup populer di kalangan penonton. Demi memuaskan keinginan pentonton akan banyaknya program asing ini, Indosiar bahkan langsung meluncurkan teknologi baru yaitu [[NICAM]] yang menghasilkan suara jernih.<ref name="indo3">{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=docLAQAAMAAJ&pg=PA1073&dq=Indosiar+Visual+Mandiri+TVB&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiy1Kvyq7HuAhVTg-YKHWKJDr0Q6AEwAXoECAEQAg#v=onepage&q=Indosiar%20Visual%20Mandiri%20TVB&f=false |title=Seabad pers kebangsaan, 1907-2007 |access-date=2021-01-23 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713020947/https://books.google.co.id/books?id=docLAQAAMAAJ&pg=PA1073&dq=Indosiar+Visual+Mandiri+TVB&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiy1Kvyq7HuAhVTg-YKHWKJDr0Q6AEwAXoECAEQAg#v=onepage&q=Indosiar%20Visual%20Mandiri%20TVB&f=false |dead-url=no }}</ref> Tak hanya itu, Indosiar saat itu juga sudah dilengkapi dengan teknologi termutakhir seperti ''digital master control'', ''digital tape'', bahkan sudah disiapkan untuk bersiaran digital dan [[HDTV]], jauh sebelum dimulainya geliat [[televisi digital di Indonesia]].<ref>[http://web.archive.org/web/19970605185820fw_/http://www.indosiar.com/teknis.htm Infomasi teknis]</ref><ref>[http://web.archive.org/web/19970605185843fw_/http://www.indosiar.com/fast.htm Fasilitas]</ref>
Baris 147 ⟶ 75:
Selain itu, Indosiar banyak menekankan kebudayaan. Salah satu program kebudayaan yang selalu ditayangkan adalah acara pertunjukan [[wayang]] pada malam minggu, dan komedi ''[[Srimulat]]'' yang dikemas dengan gaya modern. Penayangan acara ini tidak lain merupakan perwujudan dari keinginan awal Presiden saat Indosiar didirikan pada 1992, yaitu menyiarkan acara yang kental dengan kebudayaan (dalam hal ini kebudayaan Jawa). Secara umum, Indosiar pada saat itu menargetkan pasar keluarga, dan sudah mencanangkan diri untuk menyiarkan banyak program/film lokal dari awal, ditambah juga acara ''in-house'' (bahkan sudah menyiapkan ''internal production house''). Namun, pada awalnya acaranya masih 70% impor-30% lokal.<ref name="tanpa siaran siang"/><ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p21.html |title=Persaingan televisi: Makin ketat, makin asing |access-date=2021-02-27 |archive-date=2021-11-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211118043621/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p21.html |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p129.html |title=Program acara untuk seluruh keluarga |access-date=2021-02-27 |archive-date=2021-02-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210215010427/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p129.html |dead-url=no }}</ref>
Seiring perkembangan waktu dan program, Indosiar juga
===Kemunduran dan akuisisi Emtek===
Baris 159 ⟶ 87:
Kondisi ini tetap berlangsung hingga ketika pada 3 Maret 2011 PT Prima Visualindo sepakat menjual 27,24% sahamnya ke PT [[Elang Mahkota Teknologi]] (Emtek) yang dikendalikan keluarga [[Eddy Kusnadi Sariaatmadja|Sariaatmadja]].<ref>{{Cite web |url=https://investasi.kontan.co.id/news/emtk-bakal-jadi-pengendali-indosiar-1 |title=EMTK bakal jadi pengendali Indosiar! |access-date=2021-01-23 |archive-date=2021-01-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210131000500/https://investasi.kontan.co.id/news/emtk-bakal-jadi-pengendali-indosiar-1 |dead-url=no }}</ref> Transaksinya dilakukan dengan keluarga Sariaatmadja menjual PT [[PP London Sumatra Indonesia|London Sumatra Indonesia]] miliknya yang merupakan salah satu perusahaan perkebunan [[sawit]] terbesar di Indonesia (yang diinginkan Grup Salim untuk memperkuat bisnis agribisnis dan barang konsumernya) sedangkan Salim menjual Indosiar pada Emtek.<ref name="indo7">{{Cite web |url=https://bisnis.tempo.co/read/333647/akuisisi-indosiar-rampung-akhir-juni |title=Akuisisi Indosiar Rampung Akhir Juni |access-date=2021-01-23 |archive-date=2021-01-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210128135253/https://bisnis.tempo.co/read/333647/akuisisi-indosiar-rampung-akhir-juni |dead-url=no }}</ref> Isu penjualan ini sesungguhnya sudah muncul sejak 2007, ketika Salim berhasil menuntaskan pembelian saham London Sumatra Indonesia, tetapi tampaknya transaksi "tukar guling" ini diundur beberapa waktu.<ref>{{Cite web |url=https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-785091/saham-indosiar-aktif-lagi |title=Saham Indosiar Aktif Lagi |access-date=2021-01-23 |archive-date=2021-01-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210129232647/https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-785091/saham-indosiar-aktif-lagi |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-843952/akuisisi-lonsum-oleh-indofood-berjalan-mulus |title=Akuisisi Lonsum oleh Indofood Berjalan Mulus |access-date=2021-02-22 |archive-date=2022-03-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220319061239/https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-843952/akuisisi-lonsum-oleh-indofood-berjalan-mulus |dead-url=no }}</ref> Walaupun sempat mendapat penolakan dari sejumlah pimpinan Indosiar dan adanya tuduhan monopoli oleh [[KPPU]], tetapi Emtek tetap berhasil mengendalikan Indosiar (terhitung sejak 13 Mei 2011)<ref>{{Cite web |url=http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTSTOCK/From_EREP/201105/DE5ADFBA-D122-41FD-B461-42D065AE6A83.PDF |title=Pemberitahuan Pengambilalihan PT Indosiar Karya Media Tbk oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk |access-date=2011-05-18 |archive-date=2013-12-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131217224144/http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTSTOCK/From_EREP/201105/DE5ADFBA-D122-41FD-B461-42D065AE6A83.PDF |dead-url=yes }}</ref> dan bahkan berhasil meningkatkan kepemilikannya di Indosiar sebesar 84,77% setelah ''[[tender offer]]'' yang diadakan pada 13 Juli 2011.<ref>{{Cite web |url=https://finansial.bisnis.com/read/20120131/90/61865/modal-kerja-pemilik-sctv-raih-utang-rp2-5-triliun-dari-bca |title=MODAL KERJA: Pemilik SCTV raih utang Rp2,5 triliun dari BCA |access-date=2021-01-23 |archive-date=2021-01-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210130081357/https://finansial.bisnis.com/read/20120131/90/61865/modal-kerja-pemilik-sctv-raih-utang-rp2-5-triliun-dari-bca |dead-url=no }}</ref> Pada akhirnya, induk Indosiar, IDKM melakukan penggabungan usaha dengan anak perusahaan Emtek lain yang bergerak di bidang media, [[Surya Citra Media]] (SCM) pada 1 Mei 2013 sehingga kini Indosiar berada di bawah satu induk dengan SCTV sampai saat ini.<ref name="indo4">{{Cite web |url=http://www.beritasatu.com/pasar-modal/106117-indosiar-dan-sctv-resmi-merger.html |title="Indosiar" dan "SCTV" Resmi Merger |access-date=2013-07-17 |archive-date=2013-07-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130726213247/http://www.beritasatu.com/pasar-modal/106117-indosiar-dan-sctv-resmi-merger.html |dead-url=no }}</ref> Walaupun demikian, sesungguhnya Salim masih memiliki kepemilikan minoritas tidak langsung di Indosiar (dan juga SCTV), lewat induk utamanya Emtek. Tercatat, saham Salim di Emtek saat ini mencapai 15% (9% oleh Anthony Salim dan 6,21% oleh PT Prima Visualindo).<ref>{{Cite web |url=https://www.emtek.co.id/shareholder |title=SHAREHOLDER INFORMATION |access-date=2021-11-15 |archive-date=2021-11-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211115171349/https://www.emtek.co.id/shareholder |dead-url=no }}</ref>
Dalam perkembangan kepemilikan Indosiar, beberapa rumor juga sempat muncul, misalnya pada 2001 [[Bhakti Investama]] (yang dimiliki oleh [[Hary Tanoesoedibjo]]) berusaha mengikuti tender untuk membeli 49% saham PT Holdiko di Indosiar, namun gagal karena rumor bahwa Bhakti ada di bawah kendali Grup Salim. Pada periode yang sama, PT Prosperindo (milik [[Surya Paloh]]), [[Jamsostek]] (bersama PT Gani Asset Management), dan 4 perusahaan lain juga mengikuti tender yang diadakan BPPN tersebut, tetapi semuanya juga gagal mendapatkan saham Indosiar.<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA30&dq=indosiar+bhakti&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwizytToxLHuAhVYeX0KHV0cBnkQ6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=indosiar%20bhakti&f=false |title=Ekonomi Politik Media Penyiaran |access-date=2021-01-23 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713021014/https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA30&dq=indosiar+bhakti&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwizytToxLHuAhVYeX0KHV0cBnkQ6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=indosiar%20bhakti&f=false |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=Yz7jAAAAMAAJ&dq=tdm+indosiar&focus=searchwithinvolume&q=tujuh+penawar |title=Gamma, Volume 3,Masalah 42-50 |access-date=2021-11-15 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713020947/https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=Yz7jAAAAMAAJ&dq=tdm+indosiar&focus=searchwithinvolume&q=tujuh+penawar |dead-url=no }}</ref> Ada juga kabar bahwa 40% saham Indosiar akan dibeli oleh PT Timsco (milik [[Timmy Habibie]]) pada akhir 1998<ref>{{Cite web |url=http://edition.cnn.com/ASIANOW/asiaweek/98/1204/newsmap/indonesi.html |title=Week of December 4, 1998 |access-date=2022-08-19 |archive-date=2022-08-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220819033448/http://edition.cnn.com/ASIANOW/asiaweek/98/1204/newsmap/indonesi.html |dead-url=no }}</ref> maupun rencana akuisisi di tahun 2000 oleh perusahaan [[penyiaran]] [[Filipina]] [[ABS-CBN]].<ref>{{Cite web |url=https://jawawa.id/newsitem/tv-industry-seeks-foreign-boost-1447893297JP/TV |title=industry seeks foreign boost |access-date=2021-02-21 |archive-date=2022-03-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220319074627/https://jawawa.id/newsitem/tv-industry-seeks-foreign-boost-1447893297JP/TV |dead-url=no }}</ref> Pada April 2010, [[Chairul Tanjung]] yang sudah memiliki [[Trans TV]] dan [[Trans7]] juga dirumorkan akan mengakuisisi stasiun televisi ini, yang sempat mengakibatkan kenaikan sahamnya.<ref>{{Cite web |url=https://republika.co.id/berita/113111/diisukan-bakal-dibeli-trans-tv-saham-indosiar-naik-tak-wajar |title=Diisukan Bakal Dibeli Trans TV, Saham Indosiar Naik tak Wajar |access-date=2021-01-23 |archive-date=2022-03-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220308073723/https://republika.co.id/berita/113111/diisukan-bakal-dibeli-trans-tv-saham-indosiar-naik-tak-wajar |dead-url=no }}</ref> Isu penjualan ke Trans TV ini sesungguhnya sudah ada sejak Agustus 2006, dan manajemen pada saat itu mengatakan bahwa mereka siap berunding soal harganya.<ref>{{Cite web |url=https://koran.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/86693/indosiar-siap-dipinang |title=Indosiar Siap Dipinang |access-date=2021-02-22 |archive-date=2021-02-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210206084259/https://koran.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/86693/indosiar-siap-dipinang |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?hl=id&id=LPbsAAAAMAAJ&dq=Suatu+hari+di+bulan+Agustus+2006+%2C+stasiun+TV+Indosiar+yang+berlokasi+di+Jl+.+Daan+Mogot+%2C+Jakarta+Barat+%2C+kedatangan+tamu+istimewa+%3A+Liem+Sioe+Liong+.&focus=searchwithinvolume&q=Indosiar |title=Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 18,Masalah 21-26 |access-date=2021-02-22 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713020947/https://books.google.co.id/books?hl=id&id=LPbsAAAAMAAJ&dq=Suatu+hari+di+bulan+Agustus+2006+%2C+stasiun+TV+Indosiar+yang+berlokasi+di+Jl+.+Daan+Mogot+%2C+Jakarta+Barat+%2C+kedatangan+tamu+istimewa+%3A+Liem+Sioe+Liong+.&focus=searchwithinvolume&q=Indosiar |dead-url=no }}</ref> Ada juga rumor pada 2010-2011, yang sempat mengatakan bahwa [[Erick Thohir]], pemilik [[Mahaka Media]];<ref>{{Cite web |url=https://investasi.kontan.co.id/news/mahaka-berminat-akuisisi-indosiar-1 |title=Mahaka Berminat Akuisisi Indosiar |access-date=2021-02-22 |archive-date=2022-03-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220319061221/https://investasi.kontan.co.id/news/mahaka-berminat-akuisisi-indosiar-1 |dead-url=no }}</ref> sebuah perusahaan televisi [[Singapura]];<ref>{{Cite web |url=https://www.jpnn.com/news/indosiar-sctv-siap-merger?page=2 |title=Indosiar-SCTV Siap Merger |access-date=2021-11-15 |archive-date=2021-11-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211115172819/https://www.jpnn.com/news/indosiar-sctv-siap-merger?page=2 |dead-url=no }}</ref> dan salah satu perusahaan afiliasi
== Identitas ==
Baris 171 ⟶ 99:
|image2 = INDOSIAR 1995.png
|caption2 = Versi lain dari logo pertama Indosiar dengan efek dimensi tabung, digunakan dari tanggal 11 Januari 1995 hingga 28 Februari 2007, dan pada 18 Maret 2012, logo ini kembali dipakai hingga 30 September 2012
|image3 = INDOSIAR 2000.
|caption3 = Versi lain dengan model ikan terbang bersirip pelangi, digunakan dari tanggal 11 Januari 2000 hingga 28 Februari 2007
|image4 = INDOSIAR 2007.
|caption4 = Logo kedua Indosiar dengan efek ikan terbang bersirip merah, digunakan dari tanggal 1 Maret 2007 hingga 18 Maret 2012
|image5 = INDOSIAR 2012.png
|caption5 = Versi lain dari logo pertama Indosiar dengan efek mengkilap, digunakan dari tanggal 1 Oktober 2012 hingga 30 November 2014
}}
Logo Indosiar pada awalnya menggunakan logo yang mirip dengan [[Television Broadcasts Limited]], [[Hong Kong]] yang diadopsi sebagai bagian dari hasil kerjasama antara Indosiar dan TVB di awal pendiriannya. Logo tersebut digunakan dengan [[lisensi]] dari anak perusahaan TVB di [[Belanda]], Condor Entertainment BV lewat perjanjian sejak 1 Januari 1995. Kesepakatan keduanya ini berlangsung hingga 28 Februari 2027, dengan biaya senilai US$ 675.000.<ref>{{Cite web |url=http://www.emtek.co.id/files/uploads/report/file/2016/May/25/57449dfdaf3d8/emtek-laporan-tahunan-2012-penyajian-kembali-7.pdf |title=Laporan Tahunan EMTEK 2012 |access-date=2021-02-03 |archive-date=2020-09-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200921130756/http://www.emtek.co.id/files/uploads/report/file/2016/May/25/57449dfdaf3d8/emtek-laporan-tahunan-2012-penyajian-kembali-7.pdf |dead-url=no }}</ref> Terdapat beberapa modifikasi yang dilakukan Indosiar atas logo TVB, seperti warnanya dibalik (TVB menggunakan warna biru muda di logonya, sedangkan Indosiar menggunakan warna biru tua), ditambah tulisan "INDOSIAR" (dengan ''[[font]]'' [[:en:ITC Avant Garde|Avant Garde]] yang dimodifikasi) dan tiga cincin gaya huruf "O" warna merah pada tengah warna hijau (simbolisasi kepemilikan oleh Grup Salim).
Awalnya, logo tersebut digunakan sejak Indosiar bersiaran di tahun 1995 hingga 2007. Namun, karena menimbulkan kontroversi setelah dianggap merusak layar TV [[Tabung sinar katode|tabung]] akibat selalu berbekas di pojok kiri atas, logo ini kemudian diganti menjadi "ikan terbang", meskipun logo aslinya masih dipertahankan sebagai logo perusahaan. Lima tahun kemudian, logo Indosiar yang lama kembali digunakan di layar kaca dengan sejumlah perubahan minor, seperti efek mengkilap (serta efek "berlian" mulai 1 Oktober 2012) dan tiga lingkaran diganti huruf "O" warna merah. Modifikasi kembali dilakukan menjadi bentuk logo yang digunakan saat ini pada tanggal 1 Desember 2014, berupa perubahan gaya huruf (untuk pertama kalinya setelah 20 tahun) dari Avant Garde Bold ke Nexa Bold dan ''shade'' warna.
Dari tahun 1996-2012, Indosiar juga menggunakan logo ikan terbang yang cukup ikonik dan mirip dengan ikan [[torani]]. Logo tersebut awalnya hanya digunakan dalam ''station identification'', dan aslinya hanya berwarna besi metalik. Pada awal 2000-an, diperkenalkan logo baru dengan sayap berwarna [[pelangi]], dan pada 2007, di layar kaca mulai digunakan logo ikan terbang bersayap/ber[[sirip]] merah. Logo ini merupakan perwujudan dari misi Indosiar, yaitu Futuristik, Inovatif, ''Satisfactory'' (memuaskan) dan ''Humanity'' (Kemanusiaan), atau disingkat ''FISH'' (Ikan). Penjabaran dari misi tersebut, yaitu:
Baris 190 ⟶ 118:
===Slogan===
*Memang Untuk Anda/Memang Untuk Anda!
*Kita Bersama (2006 dan 2007 khusus HUT)
*Luar Biasa (2018-sekarang khusus HUT)
:Keterangan:
:{{notelist}}
== Acara ==
Baris 214 ⟶ 142:
''Keterangan: stasiun yang dicetak miring berarti masih berupa stasiun relai dan belum memiliki siaran lokalnya sendiri''.
{| class="wikitable sortable" style="text-align: center;"
!Nama Perusahaan
!Nama Stasiun
Baris 528 ⟶ 456:
|SCTV Mataram / SCTV Lombok Tengah
|-
|PT Indosiar Gorontalo Televisi
|[[Indosiar Gorontalo]]
|[[Kota Gorontalo|Gorontalo]]
|31 UHF
|[[Trans TV]] Gorontalo, Boliyohuto, Kwandang dan Tilamuta
|-
|PT Indosiar Palu Televisi
|''Indosiar Palu''
|''[[Kota Palu|Palu]]''
Baris 534 ⟶ 468:
|SCTV Palu
|-
|PT Indosiar Mamuju Televisi
|''Indosiar Mamuju''
|''[[Mamuju]]''
|37 UHF
|[[RCTI]] Mamuju
|-
|PT Indosiar Ternate Televisi
|''Indosiar Ternate''
|''[[Kota Ternate|Ternate]]''
|40 UHF
|Trans TV Ternate dan Trans TV Jailolo
|-
|PT Indosiar Palangkaraya Televisi
|''Indosiar Palangkaraya''
|''[[Kota Palangka Raya|Palangkaraya]]''
Baris 551 ⟶ 497:
|34 UHF
|SCTV Manokwari
|}
Baris 582 ⟶ 510:
| 1
| [[Eko Soepardjo Rustam]]
| 18 Desember 1992
| 10 Januari 1995
|-
| 2
| [[Anky Handoko]]
| 11 Januari 1995
| 31 Mei 2011
|-
| 3
| [[Lie Halim]]
| 1 Juni 2011
| 17 Maret 2012
|-
| 4
| [[E. Loe Soei Kim]]
| 18 Maret 2012
| 4 Mei 2014
|-
| 5
| [[Imam Sudjarwo|Drs. Imam Sudjarwo, MP]]
| 5 Mei 2014
| sekarang
|}
Baris 643 ⟶ 571:
| 2
| [[Jusuf Hamka|Mohammad Jusuf Hamka]]
| rowspan="2" | Komisaris
|-
| 3
| [[Susanto Suwarto]]
|}
== Kontroversi ==
=== Kualitas tayangan ===
Banyak mengandalkan [[film televisi]] (FTV) sejak 2000-an justru membuat Indosiar sering dipergunjingkan masyarakat, mengingat kualitas FTV tersebut (yang dibuat dengan cara ''stripping'') kebanyakan berkualitas rendah. Saat masih bekerjasama dengan [[rumah produksi]] Genta Buana Paramita, sindiran dan guyonan yang sering dikeluarkan publik adalah sinetron atau FTV kolosal (yang mengambil cerita dari [[cerita rakyat]] tradisional Indonesia), percintaan atau misteri yang umumnya "dibumbui" oleh [[animasi]] berkualitas rendah, seperti dalam penggambaran makhluk mitologis (salah satu yang terkenal adalah [[naga]], sampai-sampai melekatkan istilah "naga Indosiar" di masyarakat) dan kekuatan gaib/sihir.<ref>
Di era Emtek, Indosiar pun berpindah ke rumah produksi lain, yaitu Mega Kreasi Films (MKF). Sayangnya, Indosiar tetap tidak meraih sentimen positif dari FTV di bawah MKF. FTV mereka (dalam nama seperti ''Pintu Berkah'', ''Suara Hati Istri'', ''Azab'', ''Sinema Pintu Taubat'', dan ''Kisah Nyata'') tetap dianggap sebelah mata oleh sejumlah kalangan. Cerita yang monoton (dengan mengeksploitasi moralitas di masyarakat) dan tidak realistis menjadi alasannya. Dalam ''Azab'', misalnya muncul teguran dari [[Komisi Penyiaran Indonesia]] pada 2018 tentang FTV-FTV "religi" tersebut yang menilai adegan yang ditayangkan terlalu kasar. Belum lagi judul yang tidak masuk akal, contohnya "''Jenazah Pengemis Gadungan Liang Lahatnya Dipenuhi Beling dan Tertutup oleh Sampah''" dan "''Pasangan Pengoplos BBM Mati Terbakar Bensin, Jenazahnya tertimpa Tiang Listrik''". Di sisi lain, ''Azab'' banyak diminati masyarakat kelas bawah, mengingat ceritanya yang sederhana dan tidak memacu semangat berpikir kritis.<ref>
Tidak realistisnya FTV-FTV MKF di Indosiar juga menimpa cerita yang mengusung tema keluarga. Pada umumnya FTV tersebut dibungkus dalam judul panjang yang berbeda-beda, namun alur ceritanya tetap sama: bercerita tentang istri (atau perempuan) yang tabah dan religius dalam menghadapi cobaan, terutama kekejaman suami.<ref>
Dua tahun kemudian, dalam ''Pintu Berkah'', diangkat kisah tentang apapun yang seakan-akan bisa dijajakan secara kaki lima/asongan, seperti tukang bengkel keliling, [[semangka]] goreng,<ref name="Parodi Jasa Keliling">
=== Aktor di bawah umur ===
Pada Juni 2021, dalam ''Suara Hati Istri'', sempat digambarkan adanya pria beristri tiga, dimana salah satunya (dengan nama Zahra) diperankan aktor 15 tahun bernama Lea Forneaux. Diketahuinya hal tersebut membuat Indosiar dan MKF dikritik banyak pihak, baik publik maupun lembaga resmi seperti KPI dan [[Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia|Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak]]. Merespon hal tersebut, Indosiar pun mengganti pemeran tokoh Zahra dan menghentikan sementara penayangan serial tersebut.<ref>
=== Penayangan sepak bola ===
Tidak hanya dalam FTV, acara utama lain Indosiar sejak di bawah kepemilikan Emtek berupa penayangan sepak bola pun tidak lepas dari polemik. Terjadinya [[Tragedi Stadion Kanjuruhan]] pada 1 Oktober 2022 yang memakan korban lebih dari 100 orang banyak dikaitkan dengan upaya Indosiar meraih keuntungan dengan memaksakan penayangan [[Liga 1 (Indonesia)|Liga 1]] di malam hari. Hal tersebut dibantah Direktur Pemograman Indosiar, [[Harsiwi Achmad]]. Menurutnya, kewenangan penentuan jadwal ada pada pihak penyelenggara pertandingan (PT Liga Indonesia Baru) dan Indosiar hanya melaksanakan penayangan sesuai kontrak yang ada.<Ref>
{{Cite web |url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20221013165045-142-860211/3-bantahan-indosiar-terkait-tragedi-kanjuruhan |title=3 Bantahan Indosiar terkait Tragedi Kanjuruhan </ref> Namun, laporan [[Komnas HAM]] justru membuktikan sebaliknya, bahwa ada tekanan Indosiar agar pihak LIB memindahkan jadwal pertandingan saat itu ke jam ''prime time'' demi mempertahankan sponsor yang ada, meskipun sudah direkomendasikan oleh pihak kepolisian agar dimajukan ke sore hari.<ref> Sindiran juga muncul ketika Timnas Indonesia ikut dilibatkan Indosiar dalam konser bernuansa dangdutnya, seperti pada 17 Agustus 2022 dalam rangka merayakan kemenangan Timnas U-16 dalam Piala AFF U-16 di tahun itu. Banyak warganet menilai acara tersebut tidak bermanfaat dan berlebihan, dan membuat pemain muda Indonesia terbuai dengan kemenangan mereka.<Ref>
{{Cite web |url=https://sport.tempo.co/read/1624448/viral-timnas-u-16-indonesia-tampil-di-panggung-konser-dangdut-simak-4-fakta-menarik-ini |title=Viral Timnas U-16 Indonesia Tampil di Panggung Konser Dangdut, Simak 4 Fakta Menarik Ini </ref> == Lihat pula ==
|