Kholil al-Bangkalani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Qom2024 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ustad abu naum (bicara | kontrib)
 
(12 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{copyvio}}
{{tone}}{{bersayap}}
{{hatnote|"Syekh Kholil" beralih ke halaman ini. Artikel ini membahas mengenai biografi [[Ulama]] besar [[Mazhab Syafi'i]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Untuk [[Ulama]] besar berkebangsaan [[Irak]], lihat [[Al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi|Imam Kholil]].}}
{{Infobox Ulama Muslim
|notability = Syaikhona Kholil al-Bangkalani الشيخونة خليل البنكلاني
<!-- ----------- -->
|image =Syaikhona Kholil.jpg
Baris 88 ⟶ 90:
| accessdate = 2017-05-11}}</ref> .
 
== Biografi ==
[[File:Syaikhana Khalil dari Belanda2.jpg|thumb|Foto Syaikhana Khalil di musium Denhaq Belanda2]]
 
Syekh Kholil al-Bangkalani berasal dari keluarga ulama. Ayahnya, [https://www.tangteks.xyz/2021/07/makam-kiai-abdul-latif-abah-syaikhona.html KH Abdul Lathif], mempunyai pertalian darah dengan [[Sunan Gunung Jati]]. Buyut beliau Syarifah Khodijah putri [https://www.laduni.id/post/read/74138/ziarah-makam-kh-asror-bin-abdullah-dan-wisata-religi-kolla-al-asror.html#google_vignette Sayyid Asror Karomah] bin Sayyid Abdullah bin Sayyid Ali Akbar bin [[Sayyid Sulaiman]] Kanigoro [[Mojoagung, Jombang|Mojoagung]]. sedangkan ayah Kiai Abdul Latif Adalah Kiai Hamim bin Muharram bin Abdul Karim<ref>Silsilah yang masyhur dan sempat di posting keturunan beliau RKH. Ismail Amin Kholil dalam akun Instagramnya @ismaelalkholilie adalah, Kholil bin Abdul Lathif bin Hamim bin Muharram bin Abdul Karim. Dimana KH. Kholil sendiri menulis nasabnya demikian.
Baris 114:
 
=== Nasab Syaikhona Kholil Jalur Sunan Kudus/jalur ayah===
[[File:Masjid Saykhana Khalil yang terdapat Makam Syaikhana Khalil di Kiri Depan Masjid.jpg|thumb|Masjid Saikhana yang di depannya makam Syaikhana Khalil]]
1. Syaikhona Kholil Bangkalan.
2. Kyai abdul lathif. Dimakamkan di Bangkalan.
Baris 156 ⟶ 155:
 
===Isri-istri Syaikhona ===
[[File:Makam Saykhana Kholil Bangkalan.jpg|thumb|Makam Saykhana Kholil Bangkalan]]
Ada sembilan wanita yang tercatat sebagai istri Syekh Kholil, beberapa diantara mereka beliau nikahi setelah beberapa istri sebelumnya meninggal dunia. Hal itu sangatlan wajar, karena Syekh Kholil itu berumur panjang, bahkan ada yang mengatakan bahwa beliau berumur lebih dari seratus tahun, maka beliaupun beberapa kali kedahuluan meninggal oleh istri dan beberapa kali menikah lagi. Itulah sebabnya Syekh Kholil memiliki istri yang banyak. Mereka adalah:
1. Nyai Raden Ayu Assek binti Ludrapati.
Baris 174 ⟶ 172:
Syekh Kholil dididik dengan sangat ketat oleh ayahnya. Mbah Kholil kecil memiliki keistimewaan yang haus akan ilmu, terutama ilmu Fikih dan nahwu. Bahkan ia sudah hafal dengan baik 1002 bait nadzam [[Alfiyah|Alfiyah Ibnu Malik]] sejak usia muda.<ref name=":3">{{Cite web|last=Putra|first=Sudiarto|title=Syaikhona Kholil, Pendidikan dan Cerita Tentang Karamahnya|url=https://news.detik.com/berita/d-4806579/syaikhona-kholil-pendidikan-dan-cerita-tentang-karamahnya|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2023-07-25}}</ref>
 
Setelah dididik, orang tua Mbah Kholil kecil kemudian mengirimnya ke berbagai pesantren untuk menimba ilmu. Mengawali pengembaraannya, Mbah Kholil muda belajar kepada [https://langitan.net/biografi-pengasuh-pp-langitan/kh-m-nur/ Kiai Muhammad Nur] di [[Pondok Pesantren Langitan]], [[Tuban]], [[Jawa Timur]]. Dari Langitan ia pindah ke [https://radarbromo.jawapos.com/features/1001632050/ponpes-cangaan-di-bangil-banyak-melahirkan-ulama-dan-tokoh-agama Pondok Pesantren Cangaan], [[Bangil, Pasuruan]]. Kemudian ke [[https://opencorpdata.com/place/ChIJkQi-UkDJ1y0RJfeUNMS0WlM Pondok Pesantren Keboncandi.]]. Selama belajar di Pondok Pesantren ini beliau belajar pula kepada Kiai Nur Hasan yang menetap di [[Pondok Pesantren Sidogiri]], 7 kilometer dari Keboncandi. Di setiap perjalanannya dari Keboncandi ke Sidogiri, ia tak pernah lupa membaca Surat [[Yasin]].<ref name=":3" />
 
Sewaktu menjadi santri, Mbah Kholil telah menghafal beberapa matan, seperti Matan [[Alfiyah|Alfiyah Ibnu Malik]]. Di samping itu ia juga merupakan seorang Hafidz [[Al-Quran]] dan mampu membaca Al-Qur’an dalam [[Qira'at al-Qur'an|Qira'at Sab'ah]].<ref>{{Cite web|date=2021-09-28|title=Syaikhona Kholil (1): Pendidikan itu Bermula|url=https://alif.id/read/kholili-kholil/syaikhona-kholil-1-pendidikan-itu-bermula-b240084p/|website=Alif.ID|language=id|access-date=2023-07-25}}</ref>
Baris 181 ⟶ 179:
 
== Karya-karyanya ==
[[File:Kitab Karya Syaikhona.jpg|thumb|Kitab Karya Syaikhona]]
[[File:Ijazah Saykhana Khslil untuk menjadi kaya.jpg|thumb|Ijazah Saykhana Khslil untuk menjadi kaya]]
'''Al-Matnus Syarif '''
Sesuai namanya, kitab ''Al-Matnus Syarif al-Mulaqqab bi Fat-hil Latif'' ini merupakan kitab matan (inti) yang berbicara mengenai fundamen dasar hukum [[Islam]] (ilmu fiqih). Yang menarik dari kitab setebal 52 halaman ini, adalah bukan hanya karena kemasyhuran penulisnya, melainkan kitab ini telah menampilkan ''landscape'' keilmuan yang selama ini terkesan rumit, menjadi demikian lugas dan mudah dipahami.<ref>{{Cite web|title=Al-Matnus Syarif, Kitab Fiqih Dasar Karya Syaikhona Kholil Bangkalan|url=https://nu.or.id/pustaka/al-matnus-syarif-kitab-fiqih-dasar-karya-syaikhona-kholil-bangkalan-s64S8|website=NU Online|language=id-id|access-date=2023-07-26}}</ref>
Baris 244 ⟶ 240:
# [[Bisri Syansuri|K.H. Bisri Syamsuri]] - pengasuh Pondok Pesantren Denanyar, [[Jombang]]
# [[Abdul Karim|K.H. Manaf Abdul Karim]] - pendiri [[Pondok Pesantren Lirboyo]], [[Kediri]]
# [[KH. Moh. Ma'roef|K.H. Moh. Ma'roef Kedunglo]] - pendiri [[Pondok Pesantren Kedunglo]], [[Kediri]]
# K.H. Ma'sum - [[Lasem, Rembang]]
# K.H. Munawir - pendiri [[Krapyak|Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak]], [[Yogyakarta]]
Baris 381 ⟶ 378:
=== Ditangkap lalu dibebaskan oleh Belanda ===
Syekh Kholil pernah ditahan oleh penjajah [[Belanda]] karena dituduh melindungi beberapa orang yang terlibat perlawanan terhadap kolonial di pondok pesantrennya. Ketika Belanda mengetahuinya, Syekh Kholil ditangkap dengan harapan para pejuang menyerahkan diri. Namun, ditangkapnya Syekh Kholil, malah membuat pihak Belanda pusing dan kewalahan; karena terjadi hal-hal yang tidak bisa mereka mengerti. Seperti tidak bisa dikuncinya pintu penjara, sehingga mereka harus berjaga penuh supaya para tahanan tidak melarikan diri. Di hari-hari selanjutnya, ribuan orang datang ingin menjenguk dan memberi makanan kepada Syekh Kholil, bahkan banyak yang meminta ikut ditahan bersamanya. Kejadian tersebut menjadikan pihak Belanda dan sekutunya merelakan Syekh Kholil untuk dibebaskan.<ref name=":3" />
 
== Rujukan ==
* Risalatun Nahdliyyah Fil Masailil 'Ashriyyah
 
== Pranala luar ==
Baris 390 ⟶ 384:
 
== Referensi ==
=== Catatan Kaki ===
{{reflist|30em}}
 
[[Kategori:Cendekiawan Muslim| ]]