Bahasa Sunda Bogor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Super Hylos (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Saya asli Suku Sunda Bogor hanya ingin menambahkan bahasa Sunda Bogor yang khas yaitu "gamas" berarti "labu siam" (bahasa Sunda standar: lejet atau waluh sieum); untuk memberitahu bahwa Sunda Bogor memiliki penyebutan labu siam beda dari dialek Sunda lainya
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(16 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 36:
|ancestor2=[[Bahasa Proto-Melayu-Polinesia|Proto-Melayu-Polinesia]]
|ancestor3=[[Bahasa Sunda Kuno|Sunda Kuno]]
|ancestor4=[[Bahasa Sunda Klasik|Sunda Klasik]]
|ancestor5=[[Bahasa Sunda pada masa Kolonial Belanda|Sunda Modern Awal]]
|glotto=bogo1241
|nativename=''Basa Sunda Bogor''<br/>{{Sund|ᮘᮞ ᮞᮥᮔ᮪ᮓ ᮘᮧᮌᮧᮁ}}
Baris 53 ⟶ 55:
|sk=NE
}}
'''Bahasa Sunda Bogor''' ('''BSDB'''){{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=18|1984}}{{sfnp|Hammarström|Forkel|Haspelmath|2019}} adalah sebuah dialek dari [[bahasa Sunda]] yang dituturkan di sebagian besar wilayah [[Kabupaten Bogor]] dan [[Kota Bogor]]. Dialek ini memiliki memiliki beberapa perbedaan dengan bahasa Sunda standar/[[Bahasa Sunda Priangan|dialek Priangan]] dan lebih berhubungan dekat dengan [[bahasa Sunda Banten]],{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=14|1984}}''{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=271|1984}}'' tetapi penutur dialek ini masih mengenal [[Tatakrama bahasa Sunda|''tatakrama basa'']] (sistem tuturan honorifik pada bahasa Sunda) seperti yang digunakan pada dialek Priangan, meskipunkhususnya penggunaannyadi tidakwilayah terlaluselatan, ketattenggara, dan timur penggunaan dialek ini.
 
Ciri-ciri khusus bahasa Sunda yang digunakan di wilayah kabupaten Bogor diduga dapat terjadi dalam berbagai tataran kebahasaan; misalnya, dalam bidang [[fonologi]], [[morfologi]], [[Leksikologi|leksis]], [[sintaksis]], [[semantik]], dan beberapa ciri prosodi seperti ''pitch'', ''stress'', dinamik, tempo, jeda, [[intonasi]], dan kontur. Keseluruhannya dipergunakan dalam pengucapan bahasa Sunda sehari-hari.{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=13-14|1984}}
Baris 65 ⟶ 67:
Seperti halnya di beberapa [[daerah]] lainnya. Telah lama dikenal di [[Jawa Barat]] [[sastra]] daerah yang diungkapkan dalam [[bahasa daerah]], dalam hal ini [[bahasa Sunda]]. Sastra yang diungkapkan dalam bahasa Sunda ini dikenal dengan sebutan [[sastra Sunda]]. Pada masa-masa yang lebih awal sastra Sunda [[Bahasa lisan|lisan]] lebih dahulu berkembang di [[Suku Sunda|masyarakat Sunda]], termasuk di daerah [[kabupaten Bogor]] dan [[kota Bogor]]. Pada masa-masa itu [[puisi]] yang berupa [[mantra]] dan ''sindir'' '[[Pantun Sunda|pantun]]'. Demikian juga bentuk prosa seperti dongeng dan ''[[Pantun Sunda|carita pantun]]'' sudah menjadi khazanah [[tradisi]] masyarakat Sunda. Setelah [[masyarakat]] mengenal [[Menulis|tulisan]], baik tulisan atau [[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda]], [[Abjad Arab|Arab]], maupun [[Alfabet Latin|Latin]]. Sastra tulis mulai pula dikenal dan digemari masyarakat. Tradisi sastra tulis Sunda berlaku dan tetap digemari masyarakat hingga kini.{{Sfnp|Sutawijaya|Samsuri|Jupena Wahyu|1985|pp=8}}
 
== KekhasanDistribusi dan kekhasan ==
{{Lihat juga|Bahasa di Kabupaten Bogor|Kota Bogor#Bahasa}}
[[File:Peta Bahasa di Bogor Raya (Kabupaten & Kota).png|ka|jmpl|225px|Peta bahasa dan dialek di wilayah Bogor Raya.]]
Secara geografis, wilayah pemakaian bahasa Sunda dialek Bogor meliputi hampir seluruh wilayah [[Kabupaten Bogor]] terutama di wilayah tengah, timur, dan selatan, dan seluruh kecamatan di [[Kota Bogor]],{{Sfnp|Sutawijaya|Samsuri|Jupena Wahyu|1985|pp=6}} kecuali beberapa kecamatan seperti [[Sukamakmur, Bogor|Sukamakmur]], [[Tanjungsari, Bogor|Tanjungsari]], [[Cariu, Bogor|Cariu]], [[Cisarua, Bogor|Cisarua]], [[Megamendung, Bogor|Megamendung]], [[Caringin, Bogor|Caringin]], [[Cigombong, Bogor|Cigombong]], dan [[Ciawi, Bogor|Ciawi]] yang menggunakan [[Bahasa Sunda Priangan|dialek Priangan]], kemudian [[Gunung Sindur, Bogor|Gunungsindur]], [[Rumpin, Bogor|Rumpin]] bagian utara, dan wilayah eks-[[Kewedanaan Jasinga]] Raya([[Jasinga, Bogor|Jasinga]], [[Parungpanjang, Bogor|Parungpanjang]], [[Tenjo, Bogor|Tenjo]], [[Cigudeg, Bogor|Cigudeg]], dan [[Sukajaya, Bogor|Sukajaya]]) yang menggunakan [[Bahasa Sunda Banten|dialek Banten]], serta [[Cibinong, Bogor|Cibinong]] bagian utara, sebagian[[Bojonggede, Bogor|Bojonggede]], [[CileungsiTajurhalang, Bogor|CileungsiTajurhalang]], [[Parung, Bogor|Parung]], [[Kemang, Bogor|Kemang]] bagian utara, dan sebagian [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]] yang menggunakan [[bahasa Melayu Betawi]].{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=13|1984}} Dialek Bogor memiliki beberapa leksikon-leksikon atau unsur-unsur leksikal yang khas dipergunakan di wilayah kabupaten Bogor, di antaranya yaitu:{{Sfnp|Wahya|2012|pp=3-4}}{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=254|1984}}
 
* "''sangeuk''" berarti "malas" (bahasa Sunda standar: ''horéam'');
Baris 95 ⟶ 98:
* "''cérécét''" berarti "saputangan" (bahasa Sunda standar: ''carécét'');
* "''réhé''" berarti "sepi" (bahasa Sunda standar: ''tiiseun''/''sepi'');
* "''endekendék/endeuk''" berarti "akan" (bahasa Sunda standar: ''arék'');
* "''haju''" berarti "lalu"/"terus" (bahasa Sunda standar: ''laju'');
* "''kos''" berarti "seperti" (bahasa Sunda standar: ''kawas''); misalnya "''éta sapatu téh kos nu aing boga''" yang berarti "itu sepatu seperti kepunyaanku".
* "gamas" berarti "labu siam" (bahasa Sunda standar: lejet atau waluh sieum);
 
Bahasa Sunda yang digunakan di bagian utara Kabupaten Bogor, terutama yang dituturkan di perbatasan dengan Bekasi dan Depok sangat dipengaruhi oleh [[bahasa Melayu Betawi]]. Hal ini dapat dilihat dari kosakata serapan yang digunakan, serta aksennya yang terdengar lebih keras dan cepat.<ref>{{cite web|url=https://mojok.com/terminal/dilema-orang-bogor-terlalu-betawi-untuk-disebut-sunda/|title=Dilema Orang Bogor: Terlalu Betawi untuk Disebut Sunda|website=mojok.co|language=id|access-date=17 Oktober 2024|date=27 Juni 2024|first=Tito S.|last=Kamil}}</ref>
 
== Fonologi ==
Baris 103 ⟶ 109:
 
=== Vokal ===
|+1.Bahasa FonemSunda Bogor memiliki 6 fonem vokal dalam kotak fonem bahasanya, yakni sebagai berikut:{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=248|1984}}
{| class="wikitable" style="margin:1em auto; text-align: center;"
|+1. Fonem vokal{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=248|1984}}
!
![[vokal depan|Depan]]
![[vokal madya|Madya]]
!Tengah
![[vokal belakang|Belakang]]
|-
![[konsonan tertutup|Tertutup]]
!Tinggi
|{{IPA link|i}}
|
|{{IPA link|o}}<br>&nbsp;{{IPA link|ɤ}}
|-
![[Vokal tengah|Tengah]]
!Sedang
|
|{{IPA link|ə}}
|
|-
![[vokal setengah terbuka|½&nbsp;Terbuka]]
!Agak Rendah
|
|
|{{IPA link|ɔ}}
|-
![[vokal terbuka|Terbuka]]
!Rendah
|
|{{IPA link|ä|a}}
Baris 132 ⟶ 138:
 
=== Konsonan ===
|+2.Berikut Fonemmerupakan tabel konsonan bahasa Sunda Bogor.{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=248|1984}}
{| class="wikitable" style="margin:1em auto; text-align: center;"
 
|+2. Fonem konsonan{{Sfnp|Suriamiharja|Hidayat|Mulyana|Sjarif|pp=248|1984}}
! colspan="2" rowspan="2" |Cara Ucapan
! colspan="5" |Dasar Ucapan
|-
![[Konsonan bibir|BibirDwibibir]]
![[konsonan rongga-gigi|Rongga-<br>gigi]]
![[Apikal|Ujung Lidah]]
![[konsonan langit-langit|Langit-<br>Langit]]
![[Laminal|Daun Lidah]]
![[Konsonan velar|Punggung LidahLangbel.]]
![[Konsonan glotalcelah-suara|Anak TekakCelah-<br>suara]]
|-
! rowspan="2" |[[Plosifkonsonan letup|LetusLetup]]
!<small>[[Suara (fonetik)|nirsuara]]</small>
|{{IPA link|p}}
Baris 158 ⟶ 165:
|
|-
! rowspan="2" |[[Konsonan gesekgeser|Geser]]
!<small>[[Suara (fonetik)|nirsuara]]</small>
|
Baris 173 ⟶ 180:
|
|-
! colspan="2" |[[Konsonan nasalsengau|NasalSengau]]
|{{IPA link|m}}
|{{IPA link|n}}
Baris 180 ⟶ 187:
|
|-
! colspan="2" |[[Konsonan lateralsisi|SampinganSisian]]
|
|{{IPA link|l}}
Baris 705 ⟶ 712:
* [[Bahasa Sunda Priangan]]
* [[Bahasa Sunda Cirebon]]
* [[Bahasa Sunda Cianjur]]
* [[Bahasa Sunda di Kota Dеpok]]
* [[Bahasa Sunda JasingaTangerang]]
* [[Bahasa Sunda Karawang]]
* [[Bahasa Sunda Bekasi]]
* [[Dialek bahasa Sunda]]