Yang di-Pertuan Agong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menghapus Ibrahim_Ismail_of_Johor_(cropped).JPG karena telah dihapus dari Commons oleh Yann; alasan: per c:COM:SPEEDY.
Akuindo (bicara | kontrib)
 
(19 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox official post
|post = Jawatan ''Yang di-Pertuan Agong'' <br> <small>(Bahasa Melayu)</small>
''Raja Malaysia'' <br><small>(Bahasa Indonesia)</small>
|body = Malaysia
''His Majesty the King of Malaysia'' <br> <small>(Bahasa Inggris)</small>
|flag = Flag of the Supreme Head of Malaysia.svg
|body = Malaysia
|flag = Flag of the Supreme Head of Malaysia.svg
|flagsize = 120px
|flagcaption = Bendera Panji Yang di-Pertuan Agong
|insignia = Arms of the Yang di-Pertuan Agong of Malaysia.svg
|insigniasize = 110px
Baris 17 ⟶ 19:
|coatofarms_article = Lambang Malaysia
|image =
|incumbent = [[Ibrahim Ismail dari Johor|Sultan Ibrahim ibni Almarhum Sultan Iskandar]]
|incumbentsince = 31 Januari 2024
|other =
|style = [[Majesty|Baginda]] (''Melayu'': ''KDYMMKebawah Duli Yang Maha Mulia Seri Paduka Baginda Tuanku Agong'')
|his/her = His Majesty of Yang di-Pertuan Agong
|constituting_instrument = [[Konstitusi Malaysia|Perlembagaan Persekutuan Diraja Malaysia, Pasal 32]]
Baris 33 ⟶ 35:
|deputy = [[Nazrin Shah dari Perak|Sultan Nazrin Muizzuddin Shah Ibni Al-Marhum Sultan Azlan Muhibbuddin Shah Al-Maghfurlah]]
|salary = RM 1.054.560 per tahun<br>(Akta Daftar Sipil 1982)<ref>{{cite web |title=Act 269 - Civil List Act 1982 |url=http://www.agc.gov.my/agcportal/uploads/files/Publications/LOM/EN/Act%20269%20-%20Civil%20List%20Act%201982.pdf |website=Attoney-General Chamber |publisher=AGC Malaysia |accessdate=23 January 2019}}</ref>
|unofficial_names = Raja Malaysia,<br /> Sultan Malaysia,<br /> Ketua Negara Malaysia
|website = {{URL|http://www.istananegara.gov.my/}}
}}
[[Berkas:Thrones of the Yang di-Pertuan Agong and the Raja Permaisuri Agong (replicas).JPG|jmpl|300px|Replika singgasana Yang di-Pertuan Agong dan Raja Permaisuri Agong yang terletak di Museum Sejarah Nasional Kuala Lumpur]]
'''''Kebawah Duli Yang Maha Mulia Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong Malaysia''''' disingkat (YDPA Malaysia) adalah [[gelar|gelaran pendek resmi]] bagi seorang [[Monarki|Raja]] di [[Malaysia]]. Posisi ini akan digilirkan setiap lima tahun antara sembilan [[Monarki Malaysia|Raja-raja Tanah Melayu]].
 
Malaysia telah melakukan sistem pemilihan raja mereka sejak kemerdekaannya dari [[Inggris]] pada [[1957|1957.]] Dalam tatanan unik, seorang raja akan dipilih secara bergilir di antara para Raja atau Sultan dari sembilan negara bagian di Malaysia yang saat ini masih dipimpin Raja/Sultan. Serta terdapat empat negara bagian lain bukan monarki dan tak dipimpin oleh penguasa Raja/Sultan. Malaysia merupakan salah satu dan satu-satunya negara [[Monarki Islam|monarki islam]] modern yang menganut dan mengekalkan sistem [https://brainly.co.id/tugas/8006341 kekuasaan monarki bergiliran.]
 
Sejak tahun 1999, gelaran kehormatan yang lengkap dari ''Penguasa Tertinggi Malaysia'' ini adalah, ''Kebawah Duli Yang Maha Mulia Seri Paduka Baginda Sultan dan Yang di Pertuan Agong Malaysia''. Gelar ini juga ditambah dengan [[gelar kehormatan]] [[Duli Yang Maha Mulia]] (DYMM). Sementara itu, istriisteri atau pasangan sah dari Yang di Pertuan Agong Malaysia disebut sebagai [[Raja Permaisuri Agong|Raja Permaisuri Agong Malaysia]]. Tempat tinggal resmi Yang di Pertuan Agong adalah di [[Istana Negara, Jalan Duta|Istana Negara]], yang berlokasi di sebuah bukit dan terletak di Jalan Tunku Abdul Halim, tepat di [[ibukota]] [[Malaysia]], [[Kuala Lumpur]]. Sementara itu, Yang di Pertuan Agong juga memiliki istana dan tempat persinggahan lainnya di daerah [[Putrajaya]], yang dinamakan [[Istana Melawati]]. Istana ini dijuluki sebagai ''Istana Hinggap'', karena istana ini hanya dipakai saat Yang di Pertuan Agong menghadiri [[Majelis Raja-Raja]] untuk memilih Raja Malaysia berikutnya.
 
== Sistem pemilihan ==
Baris 63 ⟶ 65:
Setelah itu, Raja muda, dalam hal ini negara bagian [[Melaka]], [[Pulau Penang]], [[Sabah]] dan [[Serawak]] ikut menghitung hasil pemilihan bersama pemegang lambang kekuasaan. Adapun jumlah suara haruslah lima suara untuk menentukan Yang di Pertuan Agong baru. Setelah itu, Raja yang berkuasa menawarkan posisi Yang di Pertuan Agong kepada Raja yang terpilih dalam Sidang Pemilihan. Apabila Raja yang terpilih menolak tawaran Raja yang berkuasa untuk menjadi Yang di Pertuan Agong, maka pemilihan harus diulang kembali, dengan pilihan Raja Senior tingkatan dua dari daftar kerajaan senior.
 
Proses pemilihan akan benar -benar berakhir apabila sang Raja menerima tawaran kekuasaan Yang di Pertuan Agong dari Raja yang sedang berkuasa. Majelis Raja-Raja kemudian mengesahkan Raja yang terpilih sebagai Yang di Pertuan Agong untuk Malaysia yang akan berkuasa selama 5 tahun. Kertas suara akan dihancurkan setelah Raja yang terpilih datang sebagai hasil dari pemilihan.
 
=== Daftar Kerajaan Senior ===
Baris 93 ⟶ 95:
Pemilihan perdana menteri terus dilakukan setiap tahunnya. Bila Perdana Menteri melakukan pembekuan parlemen, maka Yang di-Pertuan Agong dapat menolaknya, karena termasuk dalam kekuasaan mutlak Yang di-Pertuan Agong
 
=== Pemilihan dan Penunjukan ===
Yang di-Pertuan Agong dengan kekuasaannya berhak memilih pemimpin atau seorang ''Yang di-Pertua Negeri'' untuk sebuah negeri federal di Malaysia. Hal ini diatur kemudian dalam Konstitusi Malaysia.
 
=== Dewan Menteri (Kabinet) ===
Baris 102 ⟶ 104:
* Pembentukan komisi pemilihan di bawah pengawasan Majelis Raja-Raja
 
=== HakimKontrol atas Kehakiman ===
* Hakim Agung Malaysia (''Hakim Mahkamah Persekutuan)'' diawasi oleh Perdana Menteri dan Majelis Raja-Raja
* Hakim Agung Malaya (''Hakim Besar Mahkamah Tinggi Malaya'') diawasi oleh Perdana Menteri dan Majelis Raja-Raja
* Hakim Agung Sarawak dan Sabah (''Hakim Besar Mahkamah Tinggi Sarawak dan SerawakSabah'') diawasi oleh Perdana Menteri dan Majelis Raja-Raja
 
=== Senator ===
Baris 123 ⟶ 125:
== Lihat pula ==
* [[Yang di-Pertuan Muda]]
* [[Yang di-Pertuan Besar]] - gelar pemimpin Negeri Sembilan dan Johor.
* [[Yang di-Pertua Negeri]] - gelar pemimpin Negeri Melaka, Sabah, Sarawak dan Pulau Pinang.
* [[Yang di-Pertuan Negara]] - gelar zaman dulu yang digunakan di Singapura. Sekarang masih digunakan di Brunei.