Harry Potter: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Perubahan referensi (doi:10.1093/deafed/eni041) |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 94:
Dalam buku kelima, ''[[Harry Potter dan Orde Phoenix]]'', Harry kembali berhadapan dengan Voldemort yang baru bangkit. Dalam menanggapi kemunculan Voldemort, Dumbledore kembali mengaktifkan [[Orde Phoenix]], yaitu perkumpulan rahasia yang bergiat dari rumah keluarga [[Sirius Black]] yang bertujuan untuk menghadapi pelahap maut Voldemort dan melindungi siapapun yang menjadi target Voldemort, terutama Harry. Meskipun Harry dan Dumbledore telah menjelaskan tentang kembalinya Voldemort, [[Kementerian Sihir]] dan kebanyakan masyarakat sihir lainnya menolak mempercayai bahwa Voldemort telah kembali.<ref name="hp-phoenix-plot">{{cite news|url=http://www.nytimes.com/2003/07/13/books/review/rowling-phoenix.html?pagewanted=all|title='Harry Potter and the Order of the Phoenix'|date=13 Juli 2003|newspaper=The New York Times|accessdate=28 September 2008|first=John|last=Leonard|archive-date=2013-05-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20130515124350/http://www.nytimes.com/2003/07/13/books/review/rowling-phoenix.html?pagewanted=all|dead-url=no}}</ref> Dalam upaya untuk melawan dan mendiskreditkan Dumbledore, Kementerian menunjuk [[Dolores Umbridge]] sebagai Inkuisitor Agung Hogwarts. Umbridge lalu mengubah Hogwarts menjadi rezim diktator dan melarang siswa mempelajari cara-cara untuk mempertahankan diri dalam melawan sihir hitam.<ref name="hp-phoenix-plot" />
Harry kemudian membentuk "[[Laskar Dumbledore]]", sebuah kelompok belajar rahasia di mana Harry bertugas untuk mengajari teman-temannya keterampilan sihir Pertahanan terhadap Ilmu Hitam tingkat tinggi yang telah ia pelajari. Harry mengetahui bahwa ada [[ramalan]] penting mengenai dirinya dan Voldemort, dan ramalan inilah yang telah memicu Voldemort untuk membunuh orang tua Harry.<ref name="Ivory Tower 1">{{cite book|last=A Whited|first=Lana|title=The Ivory Tower and Harry Potter: Perspectives on a Literary Phenomenon|url=https://archive.org/details/ivorytowerharryp0000lana|publisher=University of Missouri Press|year=2004|isbn=978-0-8262-1549-9|page=[https://archive.org/details/ivorytowerharryp0000lana/page/371 371]}}</ref> Harry juga mengetahui bahwa ia dan Voldemort memiliki koneksi yang tidak diinginkan, dan menyakitkan setiap kali koneksi itu muncul, yang membuat Harry bisa menyaksikan tindakan Voldemort secara telepati. Dalam klimaks novel ini, Harry dan teman-temannya bertempur secara langsung menghadapi [[Pelahap Maut]]. Meskipun kedatangan tepat waktu para anggota Orde Phoenix menyelamatkan nyawa Harry dan teman-temannya, Sirius Black terbunuh dalam pertarungan ini.<ref name="hp-phoenix-plot" />
Dalam buku keenam, ''[[Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran]]'', Voldemort mulai melancarkan perang terbuka. Di Hogwarts, Harry dan teman-temannya yang beranjak remaja secara relatif terlindungi dari bahaya. Mereka terlibat dalam berbagai permasalahan remaja, dan Harry akhirnya mulai berkencan dengan [[Ginny Weasley]]. Di awal-awal cerita, Harry menemukan buku ramuan tua yang penuh dengan coretan dan instruksi-instruksi tidak resmi dari sang pemilik buku yang misterius; si "Pangeran Berdarah Campuran". Buku ini dengan cepat menjadi sumber kesuksesan Harry dalam kelas ramuan, namun karena berbagai mantra ilegal yang tertulis di dalamnya, buku ini juga menjadi sumber kekhawatiran, terutama dari Hermione. Pada tahun ini, Harry juga mengikuti pelajaran privat dengan Dumbledore, yang menunjukkan pada Harry berbagai kenangan tentang kehidupan awal Voldemort. Selama pelajaran privatnya, terungkap bahwa untuk mempertahankan hidupnya, Voldemort telah membagi jiwanya menjadi potongan-potongan, menciptakan serangkaian [[horcrux]], benda dengan kekuatan jahat yang tersembunyi di berbagai lokasi, dan salah satunya adalah buku harian yang dihancurkan Harry dalam buku kedua.<ref name="harry-potter-prince">{{cite news|url=http://www.nytimes.com/2005/07/16/books/16choc.html?pagewanted=all|title=Harry Potter Works His Magic Again in a Far Darker Tale|last=Kakutani|first=Michiko|date=16 Juli 2005|newspaper=The New York Times|accessdate=28 September 2008|archive-date=2012-08-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20120819000457/http://www.nytimes.com/2005/07/16/books/16choc.html?pagewanted=all|dead-url=no}}</ref> Musuh Harry yang arogan, [[Draco Malfoy]], berusaha untuk membunuh Dumbledore di sepanjang novel. Upaya Malfoy ini memuncak dengan terbunuhnya Dumbledore oleh Profesor Snape; si "Pangeran Berdarah Campuran" yang sebenarnya.
Baris 119:
== Struktur dan genre ==
Novel-novel ''Harry Potter'' tergolong ke dalam genre sastra fantasi. Tetapi, dalam banyak hal novel-novel ini juga bisa dikategorikan [[bildungsroman]], atau cerita [[beranjak dewasa]],<ref>{{cite news|url=http://findarticles.com/p/articles/mi_m0OON/is_1_24/ai_107896944/|title=Wizards and wainscots: generic structures and genre themes in the Harry Potter series|last=Anne Le Lievre|first=Kerrie|year=2003|publisher=CNET Networks|accessdate=1 September 2008|deadurl=unfit|archive-date=2010-05-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20100529012532/http://findarticles.com/p/articles/mi_m0OON/is_1_24/ai_107896944/}}</ref> serta mengandung unsur-unsur seperti [[misteri]], petualangan, [[cerita seru]], dan [[roman]]. ''Harry Potter'' dianggap sebagai bagian dari kisah-kisah mengenai sekolah asrama anak di Inggris, sama seperti Stalky & Co. karya [[Rudyard Kipling]], ''[[Malory Towers]]'' karya [[Enid Blyton]], seri ''St. Clare'' dan ''Naughtiest Girl'', serta ''Billy Bunter'' karya Frank Richards. Novel-novel ''Harry Potter'' berlatar tempat di [[Hogwarts]], sebuah sekolah asrama fiksi untuk para penyihir di [[Inggris]], dengan kurikulumnya yang mengajarkan tentang pendidikan [[sihir]].<ref name="Harry Potter Boarding">{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/education/563232.stm|title=Harry Potter makes boarding fashionable|publisher=BBC|accessdate=1 September 2008|date=13 Desember 1999|archive-date=2008-12-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20081228112231/http://news.bbc.co.uk/1/hi/education/563232.stm|dead-url=no}}</ref> Secara tidak langsung, ''Harry Potter'' dipengaruhi oleh ''[[Tom Brown's School Days]]'' karya [[Thomas Hughes]] dan novel-novel [[era Victoria]] dan [[Era Edward|Edward]] lainnya yang menceritakan tentang kehidupan di sekolah negeri Britania.<ref>{{cite book|last= Ellen Jones|first = Leslie|title = JRR Tolkien: A Biography|publisher=Greenwood Press|year= 2003|accessdate=9 September 2005|isbn=978-0-313-32340-9|page=16}}</ref><ref>{{cite book|last= A Whited|first = Lana|title=The Ivory Tower and Harry Potter: Perspectives on a Literary Phenomenon|url= https://archive.org/details/ivorytowerharryp0000lana|publisher=University of Missouri Press|year=2004|isbn=978-0-8262-1549-9|page=[https://archive.org/details/ivorytowerharryp0000lana/page/28 28]}}</ref> Menurut [[Stephen King]], ''Harry Potter'' adalah "cerita misteri yang cerdik",<ref name="Wild About Harry">{{cite news|url = http://www.nytimes.com/books/00/07/23/reviews/000723.23kinglt.html|newspaper = The New York Times|title = Wild About Harry|date = 23 Juli 2000|first = Stephen|last = King|authorlink = Stephen King|accessdate = 9 Agustus 2010|quote = ...the Harry Potter books are, at heart, satisfyingly shrewd mystery tales.|archive-date = 2009-04-17|archive-url = https://web.archive.org/web/20090417021723/http://www.nytimes.com/books/00/07/23/reviews/000723.23kinglt.html|dead-url = no}}</ref> dan masing-masing novel dikembangkan dengan pendekatan [[misteri]] petualangan bergaya [[Sherlock Holmes]]. Cerita dikisahkan dari sudut pandang orang ketiga tunggal, kecuali dalam beberapa bab (misalnya dalam bab pertama ''[[Harry Potter dan Batu Bertuah]]'', ''[[Harry Potter dan Piala Api|Piala Api]]'', dan dua bab pertama ''[[Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran|Pangeran Berdarah Campuran]]'').
Di tengah-tengah cerita di masing-masing novel, Harry menemui berbagai masalah dan melanggar berbagai peraturan sekolah saat berupaya untuk memecahkan permasalahan tersebut. Jika ada siswa yang tertangkap melanggar peraturan sekolah, maka mereka akan dihukum oleh profesor Hogwarts. Penggunaan hukuman ini sering ditemui dalam novel-novel dengan [[genre|subgenre]] sekolah berasrama.<ref name="Harry Potter Boarding" /> Namun, cerita di masing-masing novel selalu mencapai klimaksnya pada waktu [[musim panas]], mendekati atau setelah diselenggarakannya ujian akhir, dan Harry harus berhadapan dengan [[Voldemort]] atau salah satu [[Pelahap Maut]]nya, dengan taruhan hidup dan mati. Seiring dengan perkembangan seri, satu atau lebih karakter tewas dalam empat novel terakhir.<ref name="Harry Potter Last Adventure" /><ref>{{cite news|url=http://www.cbc.ca/arts/story/2006/06/26/rowling-potter-deaths.html|archiveurl=https://web.archive.org/web/20060630023326/http://www.cbc.ca/arts/story/2006/06/26/rowling-potter-deaths.html|archivedate=2006-06-30|title=Two characters to die in last 'Harry Potter' book: J.K. Rowling|publisher=CBC|accessdate=1 September 2008|date=26 Juni 2006|dead-url=no}}</ref> Sebagai dampaknya, Harry mulai mempelajari pelajaran-pelajaran penting melalui eksposisi dan berdiskusi dengan [[kepala sekolah]] sekaligus mentornya, [[Albus Dumbledore]].
Baris 128:
Menurut Rowling, tema utama dalam seri ''Harry Potter'' adalah [[kematian]]: "Buku saya sebagian besar tentang kematian. Dibuka dengan kematian orang tua Harry. Ada obsesi Voldemort untuk menaklukkan kematian dan menemukan [[keabadian]] dengan harga apapun, tujuan setiap orang yang memiliki kemampuan sihir. Saya jadi mengerti kenapa Voldemort ingin mengalahkan kematian. Kita semua takut pada hal itu."<ref name="Geordie Greig"/>
Para [[akademisi]] dan jurnalis telah mengembangkan penafsiran lain yang terkait dengan tema dalam novel, beberapa di antaranya lebih kompleks daripada yang lain, dan beberapa yang lainnya juga menyatakan terdapat tema politik. Tema-tema seperti [[Normal (perilaku)|normalitas]], penindasan, kelangsungan hidup, dan pemaksaan kehendak dianggap sebagai tema lazim yang terdapat di seluruh seri.<ref name="Greenwald2005">{{cite journal|last=Greenwald|first=Janey|title=Understanding Harry Potter: Parallels to the Deaf World|journal=The Journal of Deaf Studies and Deaf Education|volume=10|issue=4|pages=442–450|year=2005|doi=10.1093/deafed/eni041|pmid=16000691|month=Fall|last2=Greenwald|first2=J|url=http://jdsde.oxfordjournals.org/cgi/pmidlookup?view=long&pmid=16000691|format=Free full text|access-date=2013-01-24|archive-date=2012-09-16|archive-url=https://archive.today/20120916/http://jdsde.oxfordjournals.org/cgi/pmidlookup?view=long&pmid=16000691|dead-url=no| issn = 1081-4159}}</ref> Selain itu, tema tentang perjalanan menuju masa remaja dan penderitaan juga terdapat dalam novel.<ref name="Duffy2002">{{cite journal|last=Duffy|first=Edward|title=Sentences in Harry Potter, Students in Future Writing Classes|journal=Rhetoric Review|volume=21|issue=2|year=2002|page=177|doi=10.1207/S15327981RR2102_03}}</ref> Rowling sendiri menyatakan bahwa bukunya terdiri dari "argumen berkepanjangan untuk toleransi, permohonan berkepanjangan untuk mengakhiri kefanatikan", dan juga untuk menyampaikan pesan mengenai "permasalahan kebijaksanaan dan tidak mengasumsikan bahwa pemaksaan dan tekanan akan memberitahumu seluruh kebenaran".<ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/entertainment/7053982.stm|title=JK Rowling outs Dumbledore as gay|accessdate=21 Oktober 2007|date=21 Oktober 2007|publisher=BBC News|archive-date=2007-10-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20071022052510/http://news.bbc.co.uk/1/hi/entertainment/7053982.stm|dead-url=no}}</ref>
Tema lainnya yang bisa ditemukan dalam novel adalah kekuasaan/penyalahgunaan kekuasaan, cinta, prasangka, dan pilihan bebas. Tema-tema ini, menurut Rowling, "sangat mengakar kuat di seluruh plot cerita", penulis lebih suka membiarkan tema "tumbuh secara alami", daripada berusaha untuk menyampaikan ide-ide tersebut kepada para pembaca.<ref name="Mzimba, Lizo, moderator. Interview with [[Steve Kloves]] and J.K. Rowling">{{cite news|url=http://www.quick-quote-quill.org/articles/2003/0302-newsround-mzimba.htm|publisher=Quick Quotes Quill|title=Interview with Steve Kloves and J.K. Rowling|moderator=Lizo Mzimba|date=28 Juli 2008|archiveurl=https://web.archive.org/web/20040104114558/http://www.quick-quote-quill.org/articles/2003/0302-newsround-mzimba.htmaccess|archivedate=2004-01-04|access-date=2013-01-24|dead-url=no}}</ref> Tema lainnya yang selalu ada dalam cerita adalah masa remaja. Menurut Rowling, penggunaan tema ini bertujuan untuk menggambarkan perkembangan seksualitas karakternya dan tidak membiarkan Harry "terjebak dalam situasi pra-remaja permanen".<ref name="Favourite chapter">{{cite news|url=http://www.quick-quote-quill.org/articles/1999/0299-guardian-carey.htm|publisher=Quick-Quote-Quill|title=About the Books: transcript of J.K. Rowling's live interview on Scholastic.com|date=16 Februari 1999|archiveurl=https://web.archive.org/web/20040110094409/http://www.quick-quote-quill.org/articles/1999/0299-guardian-carey.htm|archivedate=2004-01-10|accessdate=28 Juli 2008|dead-url=no}}</ref> Rowling menyatakan bahwa menurutnya, signifikansi tema moral dalam cerita tampak "jelas menyilaukan". Kunci cerita menurut Rowling adalah pilihan antara apa yang benar dan apa yang mudah, "karena hal itu adalah bagaimana tirani dimulai, dengan orang-orang [[apatis]] yang mengambil rute mudah dan tiba-tiba menemukan dirinya dalam kesulitan besar."<ref>{{cite web|url=http://www.accio-quote.org/articles/2000/1000-vancouversun-wyman.htm|first=Wyman|last=Max|title="You can lead a fool to a book but you cannot make them think": Author has frank words for the religious right|publisher=The Vancouver Sun (British Columbia)|date=26 Oktober 2000|accessdate=28 Juli 2008|archive-date=2007-09-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20070930184844/http://www.accio-quote.org/articles/2000/1000-vancouversun-wyman.htm|dead-url=no}}</ref>
|