Advanced Mobile Phone System: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 41:
== Perusahaan yang mengoperasikan AMPS ==
===Indonesia===
AMPS merupakan salah satu sistem jaringan seluler awal yang masuk ke Tanah Air, selain [[Nordic Mobile Telephone]] (NMT). Sistem AMPS diizinkan pemerintah lewat Kep[[Daftar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia|menparpostel]] KM 94/PB103/MPPT-84, dengan awalnya ditujukan untuk [[telepon mobil]].
* PT '''[[Elektrindo Nusantara]]''', diberi izin pada 26 November 1988 untuk membangun jaringan AMPS di Jakarta dan Bandung (dengan kapasitas 25.000 pengguna), dilanjutkan di [[Medan]] dan [[Ujungpandang]]. Operasionalnya menggunakan frekuensi 10 MHz. Layanan Elektrindo kemudian diluncurkan pada November 1991.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=CUjvAAAAMAAJ&q=elektrindo+amps+november1991&dq=elektrindo+amps+november1991&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjc3LO8s6HvAhVj7HMBHTpNCikQ6AEwAHoECAAQAg The APT Yearbook]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=oQ7pAAAAMAAJ&q=Proyek+bernilai+jutaan+dollar+ini+diawali+dengan+kontrak+persetujuan+pada+bulan+September+1990&dq=Proyek+bernilai+jutaan+dollar+ini+diawali+dengan+kontrak+persetujuan+pada+bulan+September+1990&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi48cj5r6HvAhVVb30KHVeIBeAQ6AEwAHoECAQQAg Eksekutif, Masalah 145-150]</ref>
* PT '''[[Centralindo Panca Sakti]]''', mendapat izin pada tahun 1989 untuk membangun jaringan AMPS di [[Jakarta]] dan [[Surabaya]] (bekerjasama dengan [[Industri Telekomunikasi Indonesia]]). Selanjutnya, proyek ini dilanjutkan ke [[Semarang]]-[[Yogyakarta]]-[[Solo]] dan Surabaya-[[Malang]] dengan kapasitas total 9.500 pengguna. Layanan AMPS Centralindo merupakan yang pertama di Indonesia, diluncurkan pada 2 Juli 1991.<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=0y3pAAAAMAAJ&dq=AMPS+centralindo+1992&focus=searchwithinvolume&q=AMPS Eksekutif, Masalah 159-162]</ref> Belakangan, bisnis pengoperasian jaringan AMPS perusahaan ini dialihkan ke perusahaan afiliasinya, PT Centralindo Pancasakti Cellular.<Ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=kIiRAAAAIAAJ&dq=These+services+were+previously+provided+by+the+company+centralindo&focus=searchwithinvolume&q=panca Annual Report]</ref>
Baris 51:
* Layanan PT Telekomindo Primabhakti bertransformasi menjadi '''[[Telesera]]''' (Telekomindo Selular Raya), dimiliki oleh [[Rajawali Wira Bhakti Utama]] (selanjutnya oleh Telkom).<ref name="books.google.co.id"/><ref>[https://books.google.co.id/books?id=GphABAAAQBAJ&pg=PA185&dq=telekomindo+1990&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjX7rr7lbnuAhXPb30KHSkaDu8Q6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=telekomindo%201990&f=false Towards a Knowledge-based Economy: East Asia's Changing Industrial Geography]</ref> Telesera merupakan satu-satunya operator yang beroperasi dengan sistem bagi hasil, sejak 1996 dengan wilayah layanan di [[Bali]], [[Kalimantan]] dan [[Sumatera Selatan]].<ref name="books.google.co.id">[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=vZ61AAAAIAAJ&dq=smallest+telekomindo&focus=searchwithinvolume&q=bali Yearbook of Asia-Pacific Telecommunications]</ref><ref name="Informasi, Masalah 203-208">[https://books.google.co.id/books?id=Jt7sAAAAMAAJ&q=TELESERA+AMPS&dq=TELESERA+AMPS&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi_u8i_jLnuAhXY7XMBHcVPBX4Q6AEwAXoECAkQAg Informasi, Masalah 203-208]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=-GUehQsdzw8C&pg=PA53&dq=telekomindo+pbh&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjslub3kLnuAhUpH7cAHWhHAM4Q6AEwA3oECAQQAg#v=onepage&q=telekomindo%20pbh&f=false Telecommunications in Asia: Policy, Planning and Development]</ref> Telesera merupakan operator AMPS terkecil di Indonesia, dengan pelanggannya mencapai 6.705 pada 1997 dan akhir 2001 sebesar 7.556.<ref name="books.google.co.id"/><ref name="Informasi, Masalah 203-208"/>
Operasional AMPS yang awalnya hanya untuk telepon mobil, kemudian juga diperluas ke telepon seluler. Adapun frekuensi yang digunakan ada di 835-845 dan 880-890 MHz dengan ''bandwith'' 20 MHz.<ref>[https://123dok.com/document/qok89jky-alokasi-frekuensi-kebijakan-dan-perencan.html Alokasi Frekuensi KEBIJAKAN DAN PERENCAN (1)]</ref> Walaupun ketiga operator bisa meraih lebih dari 200.000 pengguna pada puncaknya, tetapi seiring waktu sistem ini kalah pamor dari GSM sehingga penggunanya semakin menurun. Berbagai upaya pun dilakukan seperti rencana konversi jaringan ke sistem [[CDMA]], upaya konsolidasi dan kerjasama antar operator, namun banyak yang kurang berhasil. Pada akhirnya, ketiga perusahaan ini diakuisisi dan dijadikan anak usaha dari PT [[Smartfren Telecom|Mobile-8 Telecom]] pada 2003-2004.<Ref name=frenht>[https://web.archive.org/web/20100102033813if_/http://mobile-8.com/corporate/files/annualreport/Annual_Report_Mobile-8%20_2006.pdf LapTahunan Mobile-8 2006]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=rPwNWb1M64YC&pg=PA103&dq=komselindo+metrosel&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjg2_TS4rTuAhVCH7cAHaYCBaEQ6AEwBHoECAYQAg#v=onepage&q=komselindo%20metrosel&f=false Telecommunications Reform in the Asia-Pacific Region]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=NDvjAAAAMAAJ&q=BIMANTARA+METROSEL&dq=BIMANTARA+METROSEL&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjb3u_V47TuAhUQ7XMBHRCpCvMQ6AEwA3oECAEQAg Gamma, Volume 3,Masalah 6-14]</ref> Seluruh jaringan AMPS ketiga operator kemudian dikonversi menjadi [[CDMA2000]] seiring peluncuran layanan Mobile-8 Telecom bernama Fren pada 8 Desember 2003, yang berarti mengakhiri operasional jaringan ini di Indonesia. Ketiga perusahaan akhirnya dileburkan dengan induknya pada 2007, dan sebagai penerus dari tiga operator saat ini adalah Smartfren Telecom yang masih beroperasi dengan sistem [[4G]] [[LTE]].
===Negara lainnya===
|