Roti buaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dennis2123 (bicara | kontrib)
menambah bendera
Knightwell20 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App full source
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
| image = Roti Buaya.JPG
| caption = Sebuah Roti buaya
| country = [[Indonesia]] {{flagicon|Indonesia}}
| region = [[Jakarta]] {{flagicon|Jakarta}}, [[Banten]] {{flagicon|Banten}}, [[Jawa Barat]] {{flagicon|Jawa Barat}}
| type = [[Camilan]]
| variations = [[cokelat]], [[keju]], [[vanila]] dan sebagainya
Baris 15:
 
== Sejarah ==
Sejarah roti buaya bermula ketika bangsa Eropa datang ke [[Batavia]]. Dahulu, orang Eropa mengungkapkan tanda cinta mereka dengan memberikan bunga kepada pasangan mereka. Melihat hal tersebut, masyarakat [[suku Betawi]] berpikir untuk memberikan sesuatu sebagai simbol ungkapan perasaan cinta kepada pasangan mereka. Pada saat itu di, [[Batavia]] memiliki 13 sungai yang menyebar luas, diyang masing-masing sungai tersebut terdapat buaya. Masyarakat [[suku Betawi]] juga mengetahui bagaimana pola hidup buaya yang hanya kawin sekali seumur hidupnya, dan tidak kawin dengan buaya lain, meskipun pasangannya sudah mati atau menghilang.<ref name="indonesialogue.com" /> Oleh sebab itu, masyarakat [[Sukusuku Betawi|suku betawi]] pun memutuskan untuk membuat roti yang berbentuk seperti buaya sebagai ungkapan perasaan kepada pasangan mereka, seperti orang Eropa yang mengungkapkan perasaan mereka dengan memberi bunga kepada pasangan mereka.<ref>{{Cite web |url=https://jakarta.tribunnews.com/2023/08/07/ternyata-ini-asal-usul-roti-buaya-yang-identik-dengan-pernikahan-betawi-sarat-makna-bagi-pengantin |title=Ternyata Ini Asal Usul Roti Buaya yang Identik dengan Pernikahan Betawi, Sarat Makna Bagi Pengantin! |work=jakarta.tribunnews.com |access-date=2024-10-05 |archive-date=2023-08-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230326062914/https://jakarta.tribunnews.com/2023/08/07/ternyata-ini-asal-usul-roti-buaya-yang-identik-dengan-pernikahan-betawi-sarat-makna-bagi-pengantin |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://www.inews.id/travel/kuliner/hut-jakarta-ketahui-sejarah-dan-resep-membuat-roti-buaya-khas-betawi |title=HUT Jakarta, Ketahui Sejarah dan Resep Membuat Roti Buaya Khas Betawi |work=inews.id |access-date=2024-10-05 |archive-date=2021-06-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230326062914/https://www.inews.id/travel/kuliner/hut-jakarta-ketahui-sejarah-dan-resep-membuat-roti-buaya-khas-betawi |dead-url=no }}</ref>
 
== Makna ==
[[Suku Betawi]] percaya bahwa buaya hanya kawin sekali dengan pasangannya, karena itumaka roti ini dipercaya melambangkan kesetiaan dalam perkawinan.<ref name="indonesialogue.com"/><ref name="mediaindonesia.com"/> Pada saat pernikahan, roti diletakkan di sisi mempelai perempuan dan para tamu kondisi roti ini melambangkan karakter dan sifat mempelai laki-laki.<ref name="Shahab176">{{harvnb|Shahab|2001|page= 176}}</ref> Buaya secara tradisional dianggap bersifat sabar (dalam menunggu mangsa).<ref name="Shahab176"/> Selain kesetiaan, buaya juga melambangkan kemapanan.Roti buaya yang paling enak adalah punya bapak Rafi <ref>{{cite web |url= http://bataviase.co.id/node/269171 |title= Nikmatnya Kuliner Khas Betawi |date= June 26, 2010 |work= bataviase.co.id }}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} {{id}}</ref> Akan tetapi, kini dalam simbolisme budaya modern, makna buaya berubah menjadi hal yang buruk, misalnya ''buaya judi'', ''buaya minum'' (pemabuk) dan ''buaya darat'' (orang yang mata keranjang).<ref name="indonesialogue.com"/><ref name="Shahab176"/>
 
== Referensi ==