Hindia Belanda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(25 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox former country
| conventional_long_name = Hindia Belanda<ref>{{Cite web |url=http://www.delcampe.net/page/item/id,203658033,var,INDES-NEERLANDAISES-Passeport-1931-DUTCH-EAST-INDIES-Passport--Revenues,language,E.html |title=Salinan arsip |access-date=2018-01-11 |archive-date=2015-05-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150527195154/http://www.delcampe.net/page/item/id,203658033,var,INDES-NEERLANDAISES-Passeport-1931-DUTCH-EAST-INDIES-Passport--Revenues,language,E.html |dead-url=yes }}</ref>
| native_name = ''Nederlandsch-Indië''<br>''Nederlands-Indië''<br>''Dutch East Indies''<br>''Hindia-Belanda''<br>''Hindia Timur Belanda':
| common_name = Hindia Belanda
<!-- |country = Indonesia
Baris 32:
| p12 = Kesultanan Banten
| flag_p12 = Flag_of_the_Sultanate_of_Banten.svg
| p13 =
| flag_p13
| p14 = Republik Lanfang
| flag_p14 = Lanfang_Republic_Reconstructed_Flag.svg
Baris 47:
| flag_s4 = Flag of Netherlands.svg
| flag = Bendera Belanda#Hindia Belanda
| image_flag = Flag of the
| image_map = Atlas van Nederlandsch Oost-Indië.tif
| image_map_caption = Peta wilayah Hindia Belanda sekitar tahun 1898-1907
| image_coat = Royal coat of arms of the Netherlands.svg
| national_anthem = "[[Wien Neêrlands bloed]]" (1815-1932) {{center|[[File:
| capital = [[Batavia]]
| capital_exile = {{Flagicon|Australia}} [[Melbourne]]<br/>{{small|(1942–1944)}}<br/>{{Flagicon|Australia}} [[Brisbane]]<br/>{{small|(1944–1945)}}
Baris 61:
| leader1 = -
| year_leader1 = [[Republik Batavia|Kepala<br>Republik Batavia]]
| leader2 = [[:en:Augustijn Gerhard Besier|Augustijn Gerhard Besier]]
| year_leader2 = 1800 <small>(pertama)</small>
| leader3 = [[:en:Carel de Vos van Steenwijk|Carel de Vos van Steenwijk]]
| year_leader3 = 1806 <small>(terakhir)</small>
| leader4 = -
Baris 91:
| stat_pop1 = 60.727.233
| currency = [[Gulden Hindia Belanda]]
| today
| footnote_a = {{note|aaa}} [[Pendudukan Jepang di Hindia Belanda|Diduduki pasukan Jepang]] antara tahun 1942 hingga 1945, yang diikuti oleh [[Revolusi Nasional Indonesia]] hingga tahun 1949. Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. [[Nugini Belanda]] diserahkan kepada Indonesia pada tahun 1963. Tanggal resmi menurut PBB adalah 27 Desember 1949 <ref>https://www.un.org/en/decolonization/nonselfgov.shtml</ref>
}}
{{Sejarah Indonesia}}
{{Sejarah Malaysia}}
'''Hindia Belanda''' atau '''Hindia Timur Belanda''' ({{lang-nl|Nederlands(ch)-Indië}}) ({{lang-en|Dutch East Indies}}) adalah sebuah daerah [[Imperium Belanda|pendudukan Belanda]] yang wilayahnya saat ini dikenal dengan nama [[Republik Indonesia]]. Berdasarkan [[Perjanjian Inggris-Belanda 1824]], Belanda telah menyerahkan [[Melaka Belanda]] kepada Inggris, yang dulunya merupakan kegubernuran di Hindia Belanda. Hal ini telah mengkonsolidasikan pemerintahan modern ke negara bagian [[Melaka]] di [[Malaysia]]. Hindia Belanda dibentuk sebagai hasil dari penasionalan tanah-tanah koloni [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] (VOC), yang berada di bawah pemerintahan [[Republik Batavia|Belanda]] pada tahun 1800.
Selama abad ke-19, daerah jajahan dan pengaruh Belanda diperluas, mencapai batas wilayah kekuasaan terbesar mereka pada awal abad ke-20. Hindia Belanda adalah salah satu jajahan Eropa yang paling berharga di bawah kekuasaan [[Imperium Belanda|Kerajaan Belanda]],<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=LnevC1FYdnEC&pg=PA201 |title=Empires and Colonies|publisher=}}</ref> dan menyumbang pada keunggulan Belanda di dunia dalam perdagangan rempah-rempah dan [[tanaman dagang|hasil bumi]] pada abad ke-19 sampai awal abad ke-20.<ref>Booth, Anne, et al. ''Indonesian Economic History in the Dutch Colonial Era'' (1990), Ch 8</ref> Tatanan masyarakat kolonial didasarkan pada struktur rasial dan sosial yang kaku dengan para elite Belanda yang tinggal terpisah tetapi tetap berhubungan dengan penduduk pribumi yang dijajah mereka.<ref>R.B. Cribb and A. Kahin, hlm. 118</ref> Istilah "''Indonesia''" mulai digunakan untuk tempat geografis setelah tahun 1880. Pada awal abad 20, para cendekiawan lokal mulai mengembangkan gagasan [[Indonesia]] sebagai negara dan bangsa, dan menetapkan panggung untuk gerakan kemerdekaan.<ref>Robert Elson, ''The idea of Indonesia: A history'' (2008) hlmn 1-12</ref>
Baris 158:
Belanda, Inggris dan Amerika Serikat mencoba mempertahankan koloni ini dari pasukan Jepang ketika mereka bergerak ke selatan pada akhir 1941 untuk mencari minyak yang dikuasai Belanda.<ref>Jack Ford, "The Forlorn Ally—The Netherlands East Indies in 1942," ''War & Society'' (1993) 11#1 hlmn: 105-127.</ref><ref>Herman Theodore Bussemaker, "Paradise in Peril: The Netherlands, Great Britain and the Defence of the Netherlands East Indies, 1940–41," ''Journal of Southeast Asian Studies'' (2000) 31#1 hlmn: 115-136.</ref> Pada tanggal 10 Januari 1942, selama [[Kampanye Hindia Belanda]], pasukan Jepang menyerbu Hindia Belanda sebagai bagian dari [[Perang Pasifik]].<ref>Morison (1948), hlm. 191</ref> Perkebunan karet dan ladang minyak Hindia Belanda dianggap penting untuk kepentingan perang Jepang. Pasukan sekutu dengan cepat ditundukkan oleh Jepang dan pada tanggal 8 Maret 1942, [[KNIL|Tentara Kerajaan Hindia Belanda]] (KNIL) menyerah di Jawa.<ref>Ricklefs (1991), hlm. 195</ref><ref>L., Klemen, 1999–2000, ''The Netherlands East Indies 1941–42'', "[http://www.dutcheastindies.webs.com/index.html Forgotten Campaign: The Dutch East Indies Campaign 1941–1942] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20110726053035/http://www.dutcheastindies.webs.com/index.html |date=26 July 2011 }}".</ref>
Dipicu oleh propaganda perang Jepang ''Cahaya Asia''<ref>Shigeru Satō: War, nationalism, and peasants: Java under the Japanese occupation, 1942–1945 (1997), hlm. 43</ref> dan [[Kebangkitan Nasional Indonesia]], sebagian besar penduduk pribumi Hindia Belanda pertama-tama menyambut Jepang sebagai pahlawan pembebasan mereka dari pemerintah kolonial Belanda, tetapi sentimen ini dengan cepat berubah karena pendudukan Jepang ternyata jauh lebih opresif dan menghancurkan daripada pemerintah kolonial Belanda.<ref>[[Pendudukan Jepang di Indonesia]]</ref><ref>{{cite web|url = http://www.britannica.com/eb/article-22819/Indonesia|title = Indonesia :: Japanese occupation| accessdate = 21 Januari 2007| author = Encyclopædia Britannica Online| authorlink = Encyclopædia Britannica| year = 2007| quote = Though initially welcomed as liberators, the Japanese gradually established themselves as harsh overlords. Their policies fluctuated according to the exigencies of the war, but in general their primary object was to make the Indies serve Japanese war needs.}}</ref> [[Pendudukan Jepang di Indonesia|Pendudukan Jepang]] selama Perang Dunia II mengakibatkan jatuhnya negara kolonial di Indonesia,<ref>{{cite journal |title=Dutch Attitudes towards Colonial Empires, Indigenous Cultures, and Slaves |journal=Eighteenth-Century Studies |volume=31 |issue=3 |author=Gert Oostindie and Bert Paasman |pages=349–355 |year=1998 |url=http://muse.jhu.edu/journals/eighteenth-century_studies/v031/31.3oostindie.html |doi=10.1353/ecs.1998.0021 |ref=harv|issn = 0013-2586 }}; {{cite book |last=Ricklefs |first=M.C. |title =History of Modern Indonesia Since c.1300, second edition |publisher=MacMillan |year=1993 |location=London |pages= |url= |doi= |isbn=0-333-57689-6}}</ref> karena Jepang menyingkirkan sebanyak mungkin struktur pemerintah Belanda, dan menggantinya dengan rezim mereka sendiri.<ref name="VICKERSp85">Vickers (2005), hlm. 85</ref> Meskipun posisi teratas di pemerintahan dipegang oleh Jepang, pengasingan semua warga Belanda menandakan bahwa banyak posisi kepemimpinan dan administrasi yang diduduki oleh orang Indonesia. Berbeda dengan penindasan Belanda terhadap nasionalisme Indonesia, Jepang mengizinkan para pemimpin pribumi untuk menjalin hubungan di antara massa, dan mereka melatih dan mempersenjatai generasi yang lebih muda.<ref>Ricklefs (1991), hlm. 199</ref>
Menurut laporan PBB, empat juta orang meninggal di Indonesia sebagai akibat dari pendudukan Jepang.<ref>Cited in: Dower, John W. ''War Without Mercy: Race and Power in the Pacific War'' (1986; Pantheon; {{ISBN|0-394-75172-8}})</ref> Setelah Jepang menyerah pada bulan Agustus 1945, pemimpin nasionalis [[Soekarno]] dan [[Mohammad Hatta]] menyatakan kemerdekaan Indonesia. [[Revolusi Nasional Indonesia|Perang empat setengah tahun]] menyusul peristiwa ini ketika Belanda mencoba membangun kembali koloni mereka; Meskipun pasukan Belanda menduduki kembali sebagian besar wilayah Indonesia, perang gerilya terjadi, dan mayoritas orang Indonesia—serta opini internasional, lebih menyukai kemerdekaan Indonesia. Pada bulan Desember 1949, Belanda secara resmi mengakui kedaulatan Indonesia dengan pengecualian wilayah [[Nugini Belanda]] ([[Nugini Barat]]). Pemerintahan Soekarno mengklaim kendali Indonesia atas wilayah itu, dan dengan tekanan dari Amerika Serikat, Belanda menyetujui [[Perjanjian New York]] yang hasilnya meminta Belanda untuk menyerahkan wilayah tersebut kepada pemerintahan Indonesia pada bulan Mei 1963.
Baris 195:
Sejak zaman VOC, otoritas tertinggi Belanda di Hindia Belanda berada di "Kantor Gubernur Jenderal". Selama era Hindia Belanda, Gubernur Jenderal berperan sebagai presiden eksekutif utama dari pemerintah kolonial dan menjabat sebagai [[panglima tertinggi]] tentara kolonial (KNIL). Hingga tahun 1903, semua pejabat dan organisasi pemerintah adalah agen resmi Gubernur Jenderal dan sepenuhnya bergantung pada administrasi pusat dari "Kantor Gubernur Jenderal" untuk anggaran mereka.<ref>R.B. Cribb and A. Kahin, p. 108</ref> Hingga tahun 1815, Gubernur Jenderal memiliki hak mutlak untuk melarang, menyensor atau membatasi publikasi apa pun di wilayah koloni. Kekuasaan Gubernur Jenderal yang terlalu besar memungkinkannya untuk mengasingkan siapa pun yang dianggap sebagai pihak subversif dan berbahaya bagi perdamaian dan ketertiban, tanpa melibatkan Pengadilan Hukum.<ref>R.B. Cribb and A. Kahin, p. 140</ref>
[[Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Het_huis_van_de_resident_in_Surabaya_TMnr_3728-839.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Het_huis_van_de_resident_in_Surabaya_TMnr_3728-839.jpg|kiri|jmpl|Rumah Residen (administrator kolonial) di Surabaya]]
Hingga tahun 1848, gubernur jenderal diangkat langsung oleh raja Belanda, dan
Gubernur jenderal memimpin hirarki pejabat Belanda;
Dewan Rakyat yang disebut ''[[Volksraad]]'' untuk Hindia Belanda dimulai pada tahun 1918. Volksraad terbatas pada peran
Sistem hukum dibagi oleh tiga kelompok etnis utama yang diklasifikasikan di bawah pemerintahan kolonial Belanda.
[[File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_'Het_Hooggerechtshof_en_het_Paleis_van_Daendels_het_'Grote_Huis'_aan_het_Waterlooplein_te_Batavia'_TMnr_10015231.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_'Het_Hooggerechtshof_en_het_Paleis_van_Daendels_het_'Grote_Huis'_aan_het_Waterlooplein_te_Batavia'_TMnr_10015231.jpg|ka|jmpl|Gedung Mahkamah Agung, Batavia]]
Pemerintah Belanda mengadaptasi kitab undang-undang Belanda di daerah jajahannya. {{Citation |last=Tabalujan |first=Benny S. |title=Features – The Indonesian Legal System: An Overview |date=2002-12-02 |url=https://www.llrx.com/2002/12/features-the-indonesian-legal-system-an-overview/ |publisher=LLRX |access-date=17 January 2023 |archive-date=17 January 2023 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230117145438/https://www.llrx.com/2002/12/features-the-indonesian-legal-system-an-overview/ |url-status=live}}</ref>
Pada tahun 1920 Belanda telah mendirikan 350 penjara di seluruh koloni. Penjara Meester Cornelis di Batavia memenjarakan narapidana yang paling bandel. Di penjara Sawahlunto di Sumatra para tahanan harus melakukan kerja kasar di tambang batu bara. Penjara terpisah dibangun untuk remaja (Jawa Barat) dan untuk wanita. Di Lapas Wanita Bulu Semarang, para napi mendapat kesempatan belajar profesi selama di tahanan, seperti menjahit, menenun, dan membatik. Pelatihan ini dijunjung tinggi dan membantu mensosialisasikan kembali perempuan setelah mereka berada di luar lembaga pemasyarakatan.[70][73] Menanggapi pemberontakan komunis tahun 1926, kamp penjara Boven-Digoel didirikan di New Guinea. Sejak tahun 1927, para tahanan politik, termasuk penduduk asli Indonesia yang mendukung kemerdekaan Indonesia, 'diasingkan' ke pulau-pulau terluar.[74]▼
▲Pada tahun 1920 Belanda telah mendirikan 350 penjara di seluruh koloni.
=== Pembagian administratif ===
{{main|Pembagian administratif Hindia Belanda}}
Hindia Belanda dibagi menjadi tiga
{| class="wikitable mw-collapsible"
|+
Baris 217 ⟶ 221:
!Level 4
|-
| rowspan="18" |Provincie West
| rowspan="3" |Residentie Bantam (Serang)
|Regentschap Serang
Baris 230 ⟶ 234:
| rowspan="3" |Residentie Batavia (Batavia)
|Regentschap Batavia
|1) Batavia 2) Weltevreden 3) Tangerang 4) Tjoeroeg 5) Balaradja 6)
|-
|Regentschap Meester Cornelis
Baris 236 ⟶ 240:
|-
|Regentschap Krawang
|1) Poerwakarta 2) Krawang 3) Tjikampek 4) Rengasdengklok 5) Soebang 6)
|-
| rowspan="3" |Residentie Buitenzorg (Buitenzorg)
|Regentschap Buitenzorg
|1) Buitenzorg 2) Tjiawi 3) Leuwiliang 4) Djasinga 5)
|-
|Regentschap Soekaboemi
Baris 256 ⟶ 260:
|-
|Regentschap Garoet
|1) Garoet 2) Bajongbong 3) Tjibatoe 4) Trongong 5)
|-
|Regentschap Tasikmalaja
Baris 277 ⟶ 281:
|1) Madjalengka 2) Talaga 3) Randjagaloeh 4) Djatiwangi
|-
| rowspan="22" |Provincie Midden
| rowspan="4" |Residentie Pekalongan (Pekalongan)
|Regentschap Pekalongan
Baris 309 ⟶ 313:
|-
|Regentschap Rembang
|1) Waroe 2) Soelang 3) Binangoen 4) Kragan 5)
|-
|Regentschap Pati
|1) Pati 2)
|-
|Regentschap Blora
Baris 352 ⟶ 356:
| rowspan="4" |Residentie Soerabaja (Soerabaja)
|Regentschap Soerabaja
|1)
|-
|Regentschap Sidoardjo
Baris 400 ⟶ 404:
|-
|Regentschap Toeloengagoeng
|1)
|-
| rowspan="4" |Residentie Malang (Malang)
Baris 425 ⟶ 429:
|1) Djember 2) Kalisat 3) Majang 4) Rambipoedji 5) Tanggoel 6) Poeger 7) Woeloehan
|-
|Regentschap
|1)
|-
| rowspan="3" |Residentie Madoera (Pamekasan)
|Regentschap Pamekasan
|1) Pamekasan 2) Bender 3) Pagantenan 4) Waroe 5)
|-
|Regentschap Bangkalan
Baris 441 ⟶ 445:
| rowspan="5" |Afdeeling Jogjakarta (Jogjakarta)
|Regentschap Jogjakarta
|1)
|-
|Regentschap Bantoel
Baris 449 ⟶ 453:
|1) Wonosari 2) Plajen 3) Semanoe
|-
|Regentschap
|1) Pakoealam
|▼
|-
|Regentschap Adikarto
Baris 464 ⟶ 468:
|-
|Regentschap Kota Mangkoenegaran
|1) Kota Mangkoenegaran 2) Karanganjar 3)
|-
|Regentschap Wonogiri
Baris 482 ⟶ 486:
|-
|Afdeeling Noordkust van Atjeh
|1) Sigli 2) Meureudoe 3) Lammeulo 4) Bireuen 5)
|-
|Afdeeling Oostkust van Atjeh met Alaslanden, Gajo Loeos en Serbodjadi
|1) Idi Rajeuk 2) Langsa 3)
|-
|Afdeeling Westkust van Atjeh
Baris 501 ⟶ 505:
|-
|Afdeeling Simaloengoen en Karolanden
|1) Simaloengoen 2)
|-
| rowspan="4" |Residentie Tapanoeli (Sibolga)
Baris 508 ⟶ 512:
|-
|Afdeeling Nias
|1) Nias en omliggende
|-
|Afdeeling Padangsidimpoean
Baris 518 ⟶ 522:
| rowspan="5" |Residentie Sumatra's Westkust (Padang)
|Afdeeling Zuid Benedenlanden
|1) Padang 2) Kerintji-Indrapoera 3) Painan 4)
|-
|Afdeeling Tanahdatar
Baris 526 ⟶ 530:
|1) Oud Agam 2) Manindjau 3) Loeboeksikaping 4) Ophir
|-
|Afdeeling
|1) Pajakoemboeh 2) Soeliki 3) Bangkinang
|-
Baris 534 ⟶ 538:
| rowspan="3" |Residentie Riouw (Tandjoengpinang)
|Afdeeling Tandjoengpinang
|1) Tandjoengpinang en Bintan 2) Karimoen 3) Lingga 4) Poelaoetoedjoeh
|-
|Afdeeling Indragiri
Baris 548 ⟶ 552:
|Residentie Benkoelen (Bengkoelen)
|Afdeeling Benkoelen
|1) Benkoelen-Seloema 2) Redjang
|-
| rowspan="3" |Residentie Palembang (Palembang)
Baris 562 ⟶ 566:
|Residentie Lampongsche Districten (Teloekbetoeng)
|Afdeeling Teloekbetoeng
|1) Teloekbetoeng 2) Kaliandak 3) Kota Agoeng 4) Kotaboemi 5) Soekadana 6) Menggala 7) Mesoedji-Kajoeagoeng
|-
|Residentie Bangka en Billiton (Pangkalpinang)
Baris 571 ⟶ 575:
| rowspan="5" |Residentie Zuider en Oosterafdeeling van Borneo (Bandjermasin)
|Afdeeling Bandjermasin
|1) Bandjermasin-Marabahan 2) Martapoera 3) Pelaihari 4) Poelaoe Laoet 5) Satoei-Tanah Boemboe
|-
|Afdeeling Hoeloesoengai
|1) Kandangan 2) Barabai 3) Amoentai 4) Tandjoeng 5) Rantau 6) Balangan 7) Tabalong
|-
|Afdeeling Kapuas-Barito
|1) Beneden Dajak 2) Boven Dajak 3) Sampit 4)
|-
|Afdeeling Samarinda
|1) Oost-Koetai 2) Balikpapan 3) West-Koetai 4)
|-
|Afdeeling Boeloengan en Beraoe
|1) Tarakan 2) Tidoengsche
|-
| rowspan="4" |Residentie Westerafdeeling van Borneo (Pontianak)
Baris 598 ⟶ 602:
|1) Boven en Beneden Matan 2) Soekadana
|-
| rowspan="
| rowspan="7" |Residentie Celebes en Onderhoorigheden (Makassar)
|Afdeeling Makassar
|1) Makassar 2) Maros 3) Pangkadjene 4)
|-
|Afdeeling Bonthain
|1) Bonthain 2) Boeloekoemba 3) Sindjai 4) Saleijer-eilanden
|-
|[[Afdeeling Bone]]
Baris 616 ⟶ 620:
|-
|Afdeeling Loewoe
|1) Palopo 2) Makale-Rantepao 3) Masamba 4)
|-
|Afdeeling Boetoeng en Laiwoei
|1) Boetoeng 2) Moena 3) Kendari 4) Toekangbesi-eilanden
|-
| rowspan="
|[[Afdeeling Manado]]
|1)
|-
|Afdeeling Sangihe en
|1) Sangihe-eilanden
▲|-
|Afdeeling Bolaangmongondow
|1) Bolaang 2) Pasi 3) Lolayan 4) Dumoga 5) Koetaboenan
|-
|[[Afdeeling Gorontalo]]
|1) Gorontalo 2) Boeol 3) Kwandang 4) Boalemo
|-
|Afdeeling Donggala
|1) Donggala 2) Paloe 3) Parigi 4) Toli
|-
|[[Afdeeling Poso]]
|1) Poso 2) Kolonodale 3) Banggai en Peleng 4) Todjo en Oena-Oena
|-
| rowspan="5" |Residentie Molukken (Amboina)
|Afdeeling Amboina
|1) Amboina 2) Boeroe 3) Saparoea 4) Banda-eilanden 5) West-Ceram 6) Amahai 7) Wahai 8) Kairatoe 9) Oost-Ceram, Ceram Laoet en Goram
|-
|Afdeeling Ternate
|1) Ternate 2) Makian en Kajoa 4) Batjan 3) Djailolo 4) Weda 5) Tobelo 6) Soela-eilanden
|-
|Afdeeling Toeal
|1) Kei-eilanden 2) Aroe-eilanden 3) Tanimbar-
|-
|Afdeeling Noord
|1) Manokwari 2) Sorong 3) Radja Ampat 4) Seroei 4) Sarmi 5) Hollandia
|-
|Afdeeling West
|1) Fak-Fak 2) Inanwatan 3) Kaimana 4) Mimika
|-
| rowspan="3" |Residentie Timor en Onderhoorigheden (Koepang)
|Afdeeling Timor en Eilanden
|1) Koepang 2) Zuid Midden
|-
|Afdeeling Flores
|1) Ende 2) Oost
|-
|Afdeeling Soembawa en Soemba
|1) Bima 2) Soembawa 3) Oost
|-
| rowspan="3" |Residentie Bali en Lombok (Singaradja)
Baris 667 ⟶ 674:
|1) Boeleleng 2) Djembrana
|-
|Afdeeling Zuid
|1) Badoeng 2) Tabanan 3) Gianjar 4) Kloengkoeng 5) Karangasem
|-
|Afdeeling Lombok
|1) West
|}
Pada
{| class="wikitable mw-collapsible"
|+
Baris 698 ⟶ 705:
==Ekonomi==
{{main|Ekonomi Hindia Belanda}}
{{See also|Sistem Budidaya|Zaman Liberal (Hindia Belanda)}}
Sejarah ekonomi koloni berkaitan erat dengan kesehatan ekonomi Belanda.<ref>Dick, et al. (2002)</ref> Meskipun keuntungan yang meningkat dari sistem pajak tanah Belanda, keuangan Belanda sangat terpengaruh oleh biaya [[Perang Diponegoro|Perang Jawa]] dan [[Perang Padri]], serta [[Perang Belanda-belgia|kekalahan Belanda atas Belgia pada tahun 1830]] yang membawa Belanda ke jurang kebangkrutan. Pada tahun 1830, seorang gubernur jenderal baru, [[Johannes van den Bosch]], ditunjuk untuk membuat Hindia membayar melalui eksploitasi Belanda atas sumber dayanya. Dengan dominasi politik Belanda di seluruh Jawa untuk pertama kalinya pada tahun 1830,<ref>Ricklefs (1991), p 119</ref> mereka memperkenalkan kebijakan pertanian tanam paksa yang dikendalikan pemerintah. Kebijakan itu disebut ''cultuurstelsel'' (sistem tanam) dalam bahasa Belanda atau "tanam paksa" dalam bahasa Indonesia. Para petani diwajibkan untuk menyerahkan, sebagai bentuk pajak, hasil panen tertentu dalam jumlah tetap, seperti gula atau kopi.<ref name="Taylor 2003, p. 240">Taylor (2003), p. 240</ref> Sebagian besar Jawa menjadi perkebunan Belanda dan pendapatan terus meningkat selama abad ke-19 yang diinvestasikan kembali ke Belanda untuk menyelamatkan negara dari kebangkrutan.<ref name="LP_23-25"/><ref name="Taylor 2003, p. 240"/> Antara tahun 1830 dan 1870, 840 juta gulden (setara €8 miliar pada tahun 2018<ref>{{Cite web |url=http://www.iisg.nl/hpw/calculate2-nl.php |title=Waarde van de gulden / euro |website=www.iisg.nl |access-date=8 May 2020 |archive-date=7 May 2020 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200507213957/http://www.iisg.nl/hpw/calculate2-nl.php |url-status=live}}</ref>) diambil dari Hindia Timur, rata-rata menghasilkan sepertiga dari anggaran tahunan pemerintah Belanda.<ref>{{Cite web |url=https://www.kivi.nl/afdelingen/telecommunicatie/nieuws/artikel/promotie-huib-ekkelenkamp-op-9-april-2019-tu-delft |title=Promotie Huib Ekkelenkamp op 9 april 2019 TU Delft |website=KIVI |access-date=8 May 2020 |archive-date=8 March 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210308170608/https://www.kivi.nl/afdelingen/telecommunicatie/nieuws/artikel/promotie-huib-ekkelenkamp-op-9-april-2019-tu-delft |url-status=live}}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.thejakartaglobe.com/opinion/indonesias-infrastructure-problems-a-legacy-from-dutch-colonialism/437111 |title=Indonesia's Infrastructure Problems: A Legacy From Dutch Colonialism |work=The Jakarta Globe |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20121124023601/http://www.thejakartaglobe.com/opinion/indonesias-infrastructure-problems-a-legacy-from-dutch-colonialism/437111 |archive-date=24 November 2012 |df=dmy-all}}</ref> Akan tetapi, Sistem Tanam Paksa membawa banyak kesulitan ekonomi bagi para petani Jawa, yang menderita kelaparan dan wabah penyakit pada tahun 1840-an.<ref name="LP_23-25"/>
Baris 710 ⟶ 718:
== Angkatan bersenjata ==
{{main article|Tentara Kerajaan Hindia Belanda|Angkatan Udara Tentara Kerajaan Hindia Belanda|Angkatan Laut Gubernemen}}
[[Berkas:
[[Tentara Kerajaan Hindia Belanda]] (KNIL) dan [[Angkatan Udara Tentara Kerajaan Hindia Belanda]] (ML-KNIL) didirikan pada tahun 1830 dan 1915 secara berturut-turut. Pasukan Angkatan Laut dari [[Angkatan Laut Kerajaan Belanda]] bermarkas di [[Kota Surabaya|Surabaya]], tetapi tidak pernah menjadi bagian dari KNIL. KNIL adalah cabang terpisah dari [[Tentara Kerajaan Belanda]], dipimpin oleh Gubernur Jenderal dan didanai oleh anggaran kolonial. KNIL tidak diizinkan merekrut orang Belanda yang sedang wajib militer dan memiliki sifat "[[Sukarelawan asing|Legiun Asing]]" dan memiliki kebiasaan merekrut bukan hanya orang Belanda, tetapi juga dari banyak negara Eropa lainnya (terutama tentara bayaran Jerman, Belgia, dan Swiss).<ref>Blakely, Allison (2001). Blacks in the Dutch World: The Evolution of Racial Imagery in a Modern Society. Indiana University Press. hlm. 15 {{ISBN|0-253-31191-8}}</ref> Sementara sebagian besar perwira adalah orang Eropa, mayoritas prajurit adalah orang Indonesia asli, dan kontingen terbesar adalah [[orang Jawa]] dan [[orang Sunda|Sunda]].<ref>Cribb, R.B. (2004) 'Historical dictionary of Indonesia'. Scarecrow Press, Lanham, USA.{{ISBN|0 8108 4935 6}}, hlm. 221 [https://books.google.com/books?id=SawyrExg75cC&dq=number+of+javanese+in+KNIL&source=gbs_navlinks_s]; [Catatan: Statistik KNIL pada tahun 1939 menunjukkan setidaknya 13,500 orang Jawa dan Sunda yang bergabung dengan mereka, dibandingkan dengan 4,000 prajurit dari Ambon]. Sumber: [http://www.defensie.nl/nimh/geschiedenis/tijdbalk/1814-1914_nederlands-indi/ Netherlands Ministry of Defense] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111001011455/http://www.defensie.nl/nimh/geschiedenis/tijdbalk/1814-1914_nederlands-indi/|date=2011-10-01}}.</ref>
[[File:Lombok_1894_J._Hoynck_van_Papendrecht_1858_1933.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Lombok_1894_J._Hoynck_van_Papendrecht_1858_1933.jpg|kiri|jmpl|Dutch intervention in Lombok and Karangasem, 1894.]]
Baris 735 ⟶ 743:
===Seni Visual===
[[File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Olieverfschildering_voorstellend_de_grote_postweg_bij_Buitenzorg_TMnr_1012-1.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Olieverfschildering_voorstellend_de_grote_postweg_bij_Buitenzorg_TMnr_1012-1.jpg|ka|jmpl|Penggambaran romantis ''[[Jalan Raya Pos|De Grote Postweg]]'' dekat Buitenzorg]]
Keindahan alam Hindia Timur telah mengilhami karya-karya seniman dan pelukis yang sebagian besar mengabadikan pemandangan romantis Hindia kolonial. Istilah ''[[Mooi Indie|Mooi Indië]]'' (Bahasa Belanda untuk "Hindia Indah") awalnya diciptakan sebagai judul dari 11 reproduksi lukisan cat air [[Du Chattel]] yang menggambarkan pemandangan Hindia Timur yang diterbitkan di [[Amsterdam]] pada tahun 1930. Istilah ini menjadi terkenal pada tahun 1939 setelah [[Sindoedarsono Soedjojono|S. Sudjojono]] menggunakan itu untuk mengolok-olok para pelukis yang hanya melukiskan semua hal indah tentang Hindia.<ref>{{cite web |title=Mooi Indie, Aliran |url=http://www.jakarta.go.id/jakv1/encyclopedia/detail/1931 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20111101020752/http://www.jakarta.go.id/jakv1/encyclopedia/detail/1931 |archive-date=1 November 2011 |access-date=27 September 2011 |website=Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Pemprov DKI Jakarta |language=nl |df=dmy-all}}</ref> ''Mooi Indië'' kemudian diidentifikasi sebagai genre lukisan yang terjadi pada masa kolonial Hindia Timur yang menangkap penggambaran romantisme Hindia Belanda sebagai tema utama; sebagian besar pemandangan alam pegunungan, gunung berapi, sawah, lembah sungai, desa, dengan pemandangan abdi dalem, bangsawan, dan terkadang wanita pribumi bertelanjang dada. Beberapa pelukis ''Mooi Indië'' terkemuka adalah seniman Eropa: F. J. du Chattel, [[Manus Bauer]], [[Nieuwkamp]],
===Teater dan film===
{{See also|Daftar film Hindia Belanda|Daftar produser film Hindia Belanda|Daftar sutradara film Hindia Belanda}}
[[File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Bioscoop_Mimosa_in_Batoe_TMnr_60052449.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Bioscoop_Mimosa_in_Batoe_TMnr_60052449.jpg|jmpl|Bioskop
Sebanyak 112 film fiksi diketahui telah diproduksi di Hindia Belanda antara tahun 1926 dan pembubaran koloni pada tahun 1949. Film paling awal, yang diimpor dari luar negeri, ditayangkan pada akhir tahun 1900, Umumnya film-film yang diproduksi di Hindia Belanda mengangkat kisah-kisah tradisional atau diadaptasi dari karya-karya yang sudah ada.
Drama teater karya penulis drama seperti [[Victor Ido]] (1869–1948) dipentaskan di [[Schouwburg Weltevreden]], sekarang dikenal sebagai [[Gedung Kesenian Jakarta]].
===Sains===
[[File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Het_Zo÷logisch_Museum_en_laboratorium_van_'s_Lands_Plantentuin_te_Buitenzorg_West-Java_TMnr_10010799.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Het_Zo%C3%B7logisch_Museum_en_laboratorium_van_'s_Lands_Plantentuin_te_Buitenzorg_West-Java_TMnr_10010799.jpg|ka|jmpl|Museum dan lab di [[Kebun Raya Bogor|Buitenzorg Plantentuin]]]]
Kekayaan alam dan budaya Hindia Belanda menarik para intelektual, ilmuwan, dan peneliti Eropa. Fosi Manusia Jawa ditemukan oleh [[Eugène Dubois|Eugene Dubois]] pada tahun 1891. Komodo pertama kali dideskripsikan oleh [[Pieter Antonie Ouwens|Peter Ouwens]] pada tahun 1912, setelah kecelakaan pesawat pada tahun 1911 dan rumor tentang dinosaurus yang hidup di Pulau Komodo pada tahun 1910. Vitamin B1 dan hubungannya dengan penyakit beri-beri ditemukan
Dengan meningkatnya minat dalam penelitian ilmiah, pemerintah Hindia Belanda mendirikan
===Masakan===
{{See also|Masakan Indonesia}}[[File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_De_familie_C.H._Japing_met_tante_Jet_en_oom_Jan_Breeman_aan_de_rijsttafel_Bandoeng_TMnr_10030167.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_De_familie_C.H._Japing_met_tante_Jet_en_oom_Jan_Breeman_aan_de_rijsttafel_Bandoeng_TMnr_10030167.jpg|ka|jmpl|Keluarga Belanda menikmati makan malam besar ''[[Rijsttafel]]'', 1936]]
Keluarga kolonial Belanda melalui pembantu rumah tangga dan juru masak mereka mengenal masakan Indonesia, Melalui kolonialisme, Belanda memperkenalkan hidangan Eropa seperti roti, keju, steak panggang, dan pancake. ===Arsitektur===
{{Main|arsitektur kolonial Indonesia}}{{See also|Daftar bangunan dan struktur kolonial di Jakarta}}
[[File:ITB_1.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:ITB_1.jpg|jmpl|Ceremonial Hall, Institut Teknologi Bandung, Bandung, dirancang oleh arsitek Henri Maclaine-Pont]]
Sejak akhir abad ke-19, kemajuan teknologi, komunikasi, dan transportasi yang signifikan membawa kekayaan baru ke Jawa.
Kurangnya pembangunan selama Depresi
===Mode===
[[File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Vorstelijk_echtpaar_Kangdjeng_Pangeran_Angabei_Sakalijan_met_echtgenote._TMnr_60002322.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Vorstelijk_echtpaar_Kangdjeng_Pangeran_Angabei_Sakalijan_met_echtgenote._TMnr_60002322.jpg|jmpl|Para bangsawan Jawa mengadopsi dan memadukan beberapa aspek mode Eropa, seperti pasangan ini pada tahun 1890.]]
Di wilayah jajahan Hindia Belanda, fashion memainkan peran penting dalam menentukan status dan kelas sosial seseorang. [[File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Studioportret_van_een_Europees_echtpaar_gekleed_in_saroeng_kabaja_en_ochtendbroek_TMnr_60048827.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Studioportret_van_een_Europees_echtpaar_gekleed_in_saroeng_kabaja_en_ochtendbroek_TMnr_60048827.jpg|kiri|jmpl|Pasangan kolonial Belanda pada awal abad ke-20 mengenakan busana batik dan kebaya asli]]
Pengaruh mode antara kolonial dan pribumi adalah fenomena timbal balik. Kemudian dalam sejarah Hindia Belanda, ketika gelombang baru orang Eropa dibawa ke koloni, banyak yang mengadopsi gaya Indonesia, bahkan banyak yang memakai [[kebaya]] tradisional Jawa di rumah.
== Olahraga ==
Baris 846 ⟶ 862:
[[Kategori:Kolonisasi Eropa di Asia]]
[[Kategori:
[[Kategori:Hindia Belanda| ]]
[[Kategori:Bekas koloni di Asia]]
[[Kategori:Bekas koloni di Oseania]]
[[Kategori:Bekas negara dalam sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Bekas negara dalam sejarah Malaysia]]
[[Kategori:Bekas negara di Asia Tenggara]]
[[Kategori:Maritime Southeast Asia]]
Baris 856 ⟶ 873:
[[Kategori:Indonesia abad ke-19]]
[[Kategori:Indonesia abad ke-20]]
[[Kategori:Malaysia abad ke-19]]]
[[Kategori:Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1800]]
[[Kategori:Negara dan wilayah yang dibubarkan tahun 1949]]
|