Petrikor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aleirezkiette (bicara | kontrib)
k Aleirezkiette memindahkan halaman Petrikor ke Angu
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[File:Water and soil splashed by the impact of a single raindrop.jpg|thumb|Tanah dan air terciprat oleh tetesan air hujan]]
[[Berkas:Deszcz, wrzesień 2008.jpg|jmpl|250px|Turunnya hujan]]
 
'''Petrikor'''<ref>{{cite web|title=Hasil Pencarian - KBBI Daring|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/petrikor|website=KBBI Daring|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia|access-date=1 Oktober 2021}}</ref>, '''angu'''<ref>{{cite web|title=Hasil Pencarian - KBBI Daring|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/angu|website=KBBI Daring|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia|access-date=1 Oktober 2021}}</ref>, atau '''ampo'''<ref>{{cite web|title=Hasil Pencarian - KBBI Daring|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/ampo|website=KBBI Daring|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia|access-date=1 Oktober 2021}}</ref> ({{lang-en|petrichor}}) adalah [[penciuman|aroma]] alami yang dihasilkan saat [[hujan]] jatuh di tanah kering. Kata ini berasal dari [[bahasa Yunani]], ''petra'' yang berarti batu, dan ''[[ichor]]'', cairan yang mengalir di pembuluh para dewa dalam [[mitologi Yunani]].
 
Istilah ini dicetuskan tahun 1964 oleh dua peneliti [[CSIRO]], Isabel Joy Bear ([[Australia]]) dan Roderick G. Thomas ([[Britania]]), untuk artikel dalam jurnal ''[[Nature (jurnal)|Nature]]''.<ref name="Bear1964">
Baris 22:
|isbn=9780452288614
|page=399
|url=http://books.google.com/books?id=SBlK4QrLmiIC&pg=PT399 }}</ref> Dalam artikelnya, mereka menjelaskan bahwa bau tersebut berasal dari minyak yang dikeluarkan oleh [[tumbuhan]] tertentu saat cuaca kering, kemudian minyak tersebut [[penyerapan (kimia)|diserap]] oleh [[tanah]] dan [[batu (geologi)Batu|batuan]] yang terbentuk dari [[tanah liat]]. Ketika hujan turun, minyak tersebut dilepaskan ke udara bersama senyawa lain bernama [[geosmin]], produk sampingan metabolisme [[aktinobakteri]], yang dikeluarkan oleh tanah basah dan menghasilkan bau yang unik. [[Ozon]] bisa juga tercium jika ada petir.<ref name="SA71812">{{cite news
|url=http://books.google.com/books?id=SBlK4QrLmiIC&pg=PT399 }}</ref>
Dalam artikelnya, mereka menjelaskan bahwa bau tersebut berasal dari minyak yang dikeluarkan oleh [[tumbuhan]] tertentu saat cuaca kering, kemudian minyak tersebut [[penyerapan (kimia)|diserap]] oleh [[tanah]] dan [[batu (geologi)|batuan]] yang terbentuk dari [[tanah liat]]. Ketika hujan turun, minyak tersebut dilepaskan ke udara bersama senyawa lain bernama [[geosmin]], produk sampingan metabolisme [[aktinobakteri]], yang dikeluarkan oleh tanah basah dan menghasilkan bau yang unik.
[[Ozon]] bisa juga tercium jika ada petir.<ref name="SA71812">{{cite news
|title=Storm Scents: It's True, You Can Smell Oncoming Summer Rain: Researchers have teased out the aromas associated with a rainstorm and deciphered the olfactory messages they convey
|url=http://www.scientificamerican.com/article.cfm?id=storm-scents-smell-rain
Baris 31 ⟶ 29:
|date=July 18, 2012
|first=Daisy
|last=Yuhas}}</ref> Di makalah lainnya, Bear dan Thomas (1965) menunjukkan bahwa minyak tersebut menangkal germinasi benih dan pertumbuhan dini tanaman.<ref name="Bear1965">{{Cite journal
|last=Yuhas}}</ref>
Di makalah lainnya, Bear dan Thomas (1965) menunjukkan bahwa minyak tersebut menangkal germinasi benih dan pertumbuhan dini tanaman.<ref name="Bear1965">{{Cite journal
|volume=207
|issue=5005
Baris 43 ⟶ 40:
|journal=Nature
|date=September 1965
|doi=10.1038/2071415a0 }}</ref> Hal ini mengindikasikan tanaman mengeluarkan minyak untuk melindungi benih tersebut dari germinasi saat ada tekanan.
Hal ini mengindikasikan tanaman mengeluarkan minyak untuk melindungi benih tersebut dari germinasi saat ada tekanan.
 
Pada tahun 2015, ilmuwan MIT menggunakan kamera berkecepatan-tinggi untuk merekam bagaimana bau bergerak ke udara.<ref name="Post 2015">{{cite web
Baris 53 ⟶ 49:
|date=15 January 2015
|url=http://www.huffingtonpost.com/2015/01/15/why-smell-rain-high-speed-video_n_6479666.html
|accessdate=17 January 2015}}</ref> Pengujian tersebut mengikutkan sekitar 600 percobaan pada 28 permukaan yang berbeda, termasuk material yang direkayasa dan sampel-sampel tanah.<ref name="Chu 2015">{{cite web
|accessdate=17 January 2015}}</ref>
Pengujian tersebut mengikutkan sekitar 600 percobaan pada 28 permukaan yang berbeda, termasuk material yang direkayasa dan sampel-sampel tanah.<ref name="Chu 2015">{{cite web
|last=Chu
|first=Jennifer
Baris 61 ⟶ 56:
|date=14 January 2015
|url=https://newsoffice.mit.edu/2015/rainfall-can-release-aerosols-0114
|accessdate=17 January 2015 }}</ref> Saat hujan jatuh ke permukaan berpori, udara dari dalam pori membentuk gelembung kecil yang mengambang ke permukaan dan menjadi [[aerosol]].<ref name="Post 2015" /> Aerosol tersebut membawa bau dan bakteri dan virus dari tanah.<ref name="Post 2015" /> Tetes hujan yang bergerak dengan laju yang lambat cenderung menghasilkan aerosol lebih banyak; hal ini menjelaskan kenapa petrikor lebih umum ada pada saat rinai.<ref name="Post 2015" />
|accessdate=17 January 2015 }}</ref>
Saat hujan jatuh ke permukaan berpori, udara dari dalam pori membentuk gelembung kecil yang mengambang ke permukaan dan menjadi [[aerosol]].<ref name="Post 2015" />
Aerosol tersebut membawa bau dan bakteri dan virus dari tanah.<ref name="Post 2015" />
Tetes hujan yang bergerak dengan laju yang lambat cenderung menghasilkan aerosol lebih banyak; hal ini menjelaskan kenapa petrikor lebih umum ada pada saat rinai.<ref name="Post 2015" />
 
Beberapa ilmuwan percaya bahwa manusia menyukai bau hujan karena nenek moyang mereka mungkin bergantung pada musim hujan untuk bertahan hidup.<ref name="Palermo 2013">{{cite web