Macrobrachium lanchesteri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Daeng Tacinde (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Daeng Tacinde (bicara | kontrib)
k Menambahkan sumber pustaka terbaru
 
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 20:
| subphylum = [[Crustacea]]
| superfamilia = [[Palaemonoidea]]
| synonyms = }}'''''Macrobrachium lanchesteri''''' merupakan udang air tawar yang termasuk dalam kelompok [[krustasea]] dicirikan oleh kulitnya yang keras dan digolongkan sebagai ordo [[Decapoda]] karena memiliki 10 pasang tungkai. Semua udang air tawar, termasuk ''Macrobrachium lanchesteri'' tergolong dalam infraordo [[Caridea]], yang memiliki karakter berupa adanya [[pleuron]] kedua yang berbentuk buah pear.
 
== Habitat ==
Udang air tawar spesies ''M. lanchesteri'' dapat menjadi [[Pemangsaan|predator]] bagi spesies asli di suatu perairan dan hal ini dapat sangat berbahaya. Hal ini dapat terjadi karena ''M. lanchesteri'' lebih tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan perairan. Udang ini dapat dijumpai di berbagai perairan tawar, baik yang tergenang maupun yang mengalir, dari daratan rendah hingga daratan tinggi, seperti misalnya di [[Danau Lindu]] yang berada di ketinggian 1000mdpl.<ref>{{Cite journal|last=Annawaty|first=Annawaty|last2=Wowor|first2=Daisy|last3=Farajallah|first3=Achmad|last4=Setiadi|first4=Dede|last5=Suryobroto|first5=Bambang|date=2016-04-01|title=Habitat Preferences and Distribution of the Freshwater Shrimps of the Genus Caridina (Crustacea: Decapoda: Atyidae) in Lake Lindu, Sulawesi, Indonesia|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1978301915300243|journal=HAYATI Journal of Biosciences|volume=23|issue=2|pages=45–50|doi=10.1016/j.hjb.2016.04.001|issn=1978-3019}}</ref> <ref>{{Cite journal|last=Annawaty|first=Annawaty|last2=Silvayanti|date=2024-08-26|title=DISTRIBUSI DAN KELIMPAHAN UDANG AIR TAWAR INVASIF Macrobrachium lanchesteri DI DANAU LINDU, SULAWESI TENGAH|url=https://ejournal.brin.go.id/berita_biologi/article/view/5383|journal=Berita Biologi|language=en|volume=23|issue=2|pages=297–310|doi=10.55981/beritabiologi.2024.5383|issn=2337-8751}}</ref> Distribusinya yang luas disebabkan oleh kemampuan beradaptasi yang baik, sehingga membuat spesies ini berkembang biak dan menyebar dengan pesat baik pada seluruh jenis badan air tawar, perairan yang dangkal, berarus lambat dan tenang seperti [[danau]], [[waduk]], [[kolam]], [[sawah]] dan aliran air buatan lainnya yang ditumbuhi [[tumbuhan air|tumbuhan air.]]<ref>{{Cite book|last=Wowor|first=Daisy|last2=Yixiong|first2=Cai|last3=Ng|first3=P.K.L.|date=2004|title=Freshwater Invertebrates of the Malaysian Region|location=Kuala Lumpur|publisher=Academy of Science Malaysia|pages=337–356|url-status=live}}</ref>
 
== Penyebaran ==
Baris 29:
 
== Sifat Invasif ==
Menurut Johnson,<ref>{{Cite journal|last=Johnson|first=D. S.|date=1963|title=Distributional and other notes on some freshwater prawns (Atyidae and Palaemonidae), mainly from the Indo-west Pacific region|journal=Bulletin of the National Museum|volume=32|pages=5–30}}</ref> ''M. lanchesteri'' merupakan [[spesies invasif]] yang mampu bersaing dengan jenis-jenis udang air tawar asli dalam memperoleh sumber daya seperti nutrisi, ruang dan air, sehingga jenis ini dapat berkembang biak. Karenanya spesies ini dapat memberikan dampak negatif bagi spesies asli di suatu perairan dan berpotensi menjadi predator atau pesaing bagi spesies asli. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomortentang P.94/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2016jenis invasif menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Jenis Asing Invasif (JAI) adalah tumbuhan, hewan, mikroorganisme dan organisme lain yang bukan merupakan bagian dari suatu ekosistem yang dapat menimbulkan kerusakan ekosistem, lingkungan, kerugian ekonomi dan atau berdampak negatif terhadap keanekaragaman hayati dan kesehatan manusia.<ref>{{Cite web|last=Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan|date=2016|title=Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.94/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2016 tentang Jenis Invasif|url=https://ksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/PERMEN_LHK_N0_P._94_TH_2016_TTG_JENIS_INVASIF_.pdf|website=|access-date=19 Februari 2024}}</ref> Invasi dari spesies eksotik merupakan salah satu dari ancaman biologis terbesar bagi lingkungan, keanekaragaman hayati dan spesies lokal di ekosistemsuatu tersebutekosistem.
 
Terjadinya introduksi spesies ''M. lanchesteri'' di beberapa [[perairan lentik]] ini diduga disebabkan oleh aktivitas perikanan yang mengenalkan budidaya perikanan komersil berupa budidaya [[Mujair|ikan mujaer]] (''Oreochromis mossambicus'') dan [[ikan mas]] (''Cyprinus caprio''). Spesies invasif menjadi salah satu permasalahan krusial dalam pengelolaan ekosistem, karena menjadi komponen utama dalam perubahan lingkungan global.