Akye: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~cite |
k migrasi |
||
Baris 1:
{{
'''Akye''', juga dikenal sebagai '''angye''', '''akiye,''' '''aki,''' '''aye''' atau '''ayi''' ( ''Blighia sapida'' ), adalah buah dari keluarga [[Sapindaceae]] ( soapberry ), seperti [[Lici|leci]] dan [[lengkeng]] . Ini berasal dari [[Afrika Barat]] tropis.
Meskipun memiliki reputasi lama sebagai racun dengan potensi kematian,
== Botani ==
Akye adalah pohon [[malar hijau]] yang tumbuh sekitar 10 meter, dengan batang pendek dan [[Tajuk (botani)|mahkota]] yang lebat.
Buahnya berbentuk buah pir dan memiliki 3 lobus (umumnya 2–4 lobus).
== Penggunaan sejarah dan kuliner ==
Diimpor ke Jamaika dari Afrika Barat sebelum tahun 1773,
Akye dibiarkan terbuka sepenuhnya sebelum dipetik untuk menghilangkan toksisitas. Setelah "menguap" atau "terkelopek", bijinya dibuang dan salut biji segar yang keras [[Pratanak|direbus setengah matang]] dalam air asin atau susu, dan bisa digoreng dengan mentega untuk membuat hidangan yang lezat.
== Nutrisi ==
Akye mengandung karbohidrat, protein, dan lemak dalam jumlah sedang,
== Toksisitas ==
Salut biji yang belum matang dan bagian buah yang tidak dapat dimakan mengandung racun hipoglisin termasuk hipoglisin A dan hipoglisin B, yang dikenal sebagai "racun soapberry".
Kedua molekul ini diubah dalam tubuh menjadi asam methylenecyclopropylacetic (MCPA), dan beracun dengan potensi mematikan .
Meskipun ackee digunakan secara luas dalam masakan tradisional, penelitian tentang potensi toksisitas hipoglisinnya masih jarang dan awal, memerlukan evaluasi dalam [[penelitian klinis]] yang dirancang dengan baik untuk lebih memahami [[farmakologi]], penggunaan makanan, dan metode detoksifikasinya.
Pada tahun 2011, ditemukan bahwa saat buah matang, biji berfungsi sebagai bak cuci dimana hipoglisin A di aril diubah menjadi hipoglisin B di dalam biji.<ref>{{Cite journal|last=Bowen-Forbes|first=Camille S.|last2=Minott|first2=Donna A.|date=2011-04-27|title=Tracking hypoglycins A and B over different maturity stages: implications for detoxification of ackee (Blighia sapida K.D. Koenig) fruits|journal=[[Journal of Agricultural and Food Chemistry]]|volume=59|issue=8|pages=3869–3875|doi=10.1021/jf104623c|issn=1520-5118|pmid=21410289}}</ref> Dengan kata lain, bijinya membantu mendetoksifikasi aril, membawa konsentrasi hipoglisin A ke tingkat yang umumnya aman untuk dikonsumsi.<ref>{{Cite journal|last=Blake|first=Orane A.|last2=Bennink|first2=Maurice R.|last3=Jackson|first3=Jose C.|date=February 2006|title=Ackee (''Blighia sapida'') hypoglycin A toxicity: dose response assessment in laboratory rats|journal=[[Food and Chemical Toxicology]]|volume=44|issue=2|pages=207–213|doi=10.1016/j.fct.2005.07.002|issn=0278-6915|pmid=16099087}}</ref>
== Penggunaan komersial ==
Kalengan Akye dalam air garam adalah barang komoditas dan digunakan untuk ekspor oleh Jamaika, Haiti, dan Belize.
== Penggunaan lainnya ==
Buah ini memiliki berbagai kegunaan di Afrika Barat dan di daerah pedesaan di Kepulauan Karibia, termasuk penggunaan sifat "sabun" sebagai bahan pencuci atau racun ikan.
== Nama daerah dalam bahasa Afrika ==
Baris 55:
== Referensi ==
[[Kategori:Flora Jamaika]]
[[Kategori:Sapindaceae]]
|